Anda di halaman 1dari 7

PRE-PROCESSING CITRA DALAM PENGINDERAAN JAUH

Riandi Namara
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Indonesia
riandinamara@students.itb.ac.id

Keyword : Pre-Processing Citra, Koreksi Radiometrik, Koreksi Geometrik


Ringkasan
Pre-processing citra, merupakan pengolahan awal sebelum proses pengklasifikasian. Dalam
kegiatan ini koreksi citra (geometric dan radiometric) dilakukan. Kegiatan Pre-processing Citra
meliputi koreksi radiometric dan koreksi geometric. Koreksi radiometric merupakan koreksi
untuk memperbaiki piksel agar sesuai dengan yang seharusnya yang disebabkan oleh gangguan
atmosfer. Metoda yang biasa digunakan dalam koreksi radiometric antara lain: metoda
pergeseran histogram dan metoda regresi. Koreksi geometric adalah koreksi antara koordinat
suatu objek (x,y) pada citra dengan koordinat (x,y) pada permukaan bumi. Metoda yang biasa
digunakan dalam koreksi geometric antara lain: point-based dan distortion-based algorithm.
Tujuan dari koreksi tersebut agar citra dapat mempunyai koordinat yang sama dengan koordinat
yang telah dikeluarkan BIG. Kemudian dilakukan overlay antar band dan penajaman citra serta
analisa visual.

GD 3205 Pengindraan Jauh


Riandi Namara 15111036
Pre-Processing Citra dalam Pengindraan Jauh

Page 1

1. PENDAHULUAN
Secara umum pengolahan data gambar satelit dapat dibedakan menjadi dua yaitu
pengolahan Pre-Processing dan Post-Processing. Pengolahan Pre-Processing merupakan
pengolahan data gambar satelit untuk menghasilkan gambar yang akurat baik secara geometri
maupun nilai intensitasnya, sedangkan pengolahan Post-Processing merupakan pemanfaatan
data tersebut untuk berbagai keperluan aplikasi seperti pengenalan lahan dan pemetaan bumi.
Secara umum pengolahan Pre-Processing dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu koreksi
geometrik dan koreksi radiometrik.
Koreksi radiometri bertujuan untuk memperbaiki nilai intensitas piksel agar sesuai
dengan yang sebenarnya, yang biasanya mempertimbangkan faktor karakteristik kamera,
gangguan atmosfer dan variasi sudut penyinaran matahari, dan lain sebagainya. Sedangkan
koreksi geometrik bertujuan untuk menghilangkan berbagai distorsi yang berefek pada geometrik
citra, sebagai akibat dari hal hal antarai lain efek pengaruh sistem optik yang digunakan,
kelengkungan dan rotasi bumi serta sudut pengamatan kamera untuk menghasilkan peta
planimetrik dengan tingkat akurasi yang memadai berdasarkan informasi metadata posisi dan
attitude kamera untuk digunakan dalam koreksi atau pengolahan selanjutnya.
Tahapan Pre-Processing Citra secara umum:

GD 3205 Pengindraan Jauh


Riandi Namara 15111036
Pre-Processing Citra dalam Pengindraan Jauh

Page 2

Pengolahan Awal ( Pre-Processing) Data Inderaja yang meliputi koreksi radiometric dan koreksi
geometris (rektifikasi) dengan referensi peta topografi dan pengukuran GPS (Global Position
System). Koreksi geometrsi seluruh data inderaja diharapkan mempunyai RMS error (kesalahan
rektifikasi) kurang dari 1 pixel.
Metode rectifikasi yang digunakan adalah dengan menggunakan sejumlah GCP (Ground Control
Points)

yang

tampak

pada

citra,

yang

selanjutnya

dibuat

persamaan

yang

akan

mentransformasikan posisi-posisi pixel pada data asli (belum terkoreksi) kepada korrdinat
pasangannya yang telah mempunyai proyeksi standar, seperti UTM (United Transverse
Mercator).
Tahapan Pre-Processing :
a. Registrasi Citra
Proses ini bertujuan mensuperposisikan (overlay) data citra dengan layer GIS yang sudah
tergeoreferensi atau sudah diketahui koordinat dan sistem proyeksinya.
b. Komposit Citra
Komposit citra bertujuan untuk menentukan komposisi RGB (Red, Green, Blue) dari citra yang
akan dilakukan analisa, sehingga objek dalam citra dapat dikenali secara unsupervised dan
nantinya dibandingkan dengan pengamatan dilapangan (supervised).
c. Pemotongan Citra
Pemotongan citra bertujuan untuk mendapatkan citra dengan bentuk DAS yang diinginkan.
Pemotongan citra dilakukan menggunakan batas DAS dalam bentuk vektor yang sudah dibuat
dengan menggunakan watershed delineation pada AVSWAT 2000.

GD 3205 Pengindraan Jauh


Riandi Namara 15111036
Pre-Processing Citra dalam Pengindraan Jauh

Page 3

Dalam Data ASTER Pre-Processing Citra meliputi :

2. KOREKSI RADIOMETRIK
Koreksi radiometric merupakan koreksi untuk memperbaiki piksel agar sesuai dengan
yang seharusnya yang disebabkan oleh gangguan atmosfer. Koreksi radiometric bertujuan untuk
menghilangkan kesalahan radiometric. Kesalahan radiometric adalah kesalahan yang
menyebabkan penyimpangan pada suatu nilai piksel. Penyimpangan ini dapat menyebabkan
ketidak akuratan informasi. Sumber kesalahan radiometric berasal dari efek atmosferik.
Kesalahan radiometric terdiri atas System errors (diminimalisir dengan cosmetic corrections) dan
Distorsi atmosfer (diminimalisir dengan atmospheric corrections).
GD 3205 Pengindraan Jauh
Riandi Namara 15111036
Pre-Processing Citra dalam Pengindraan Jauh

Page 4

Metode Koreksi Radiometrik


Metoda yang biasa digunakan dalam koreksi radiometric antara lain: metoda pergeseran

histogram dan metoda regresi.

Metoda Pergeseran Hostogram


Prinsip dasar metoda ini adalah melihat nilai minimum dari masing-masing

histogramyang dianggap sebagai nilai bias. Nilai yang telah terkoreksi adalah nilai asli dikurangi
nilai bias minimum. Metoda pergeseran histogram ini meliputi evaluasi histogram pada setiap
band dari data pengindraan jauh.

Metoda Penyesuaian Regresi


Metoda penyesuaian regresi memiliki hasil data yang tidak jauh berbeda dengan metoda

pergeseran histogram. Metoda penyesuaian regresi diterapkan dengan memplottingnilai-nilai


piksel hasil pengamatan dengan beberapa saluran sekaligus. Hal ini diterapkan apabila ada
saluran rujukan yang menyajikan nilai nolu ntuk obyek tertentu. Penyesuaian regresi pada
prinsipnya menghendaki analisis untuk mengidentifikasi obyek bayangan atau air jernih pada
citra yang akan dikoreksi.
Metoda ini meliputi Dark Pixel Correction (koreksi sederhana yang cenderung menghilangkan
pengaruh atmosfer yang cenderung mempergelap/memperbesar nilai piksel); Enhanced Dark
Correction (koreksi dengan mengurangkan masing-masing band dengan minimum digital value);
Cut off Scattegram (koreksi citra dari efek atmosfer dengan scattegram. Semakin besar panjang
gelombang dari cahaya matahari pada jalur sensor, makin tinggi kemampuannya untuk membuat
gangguan.

GD 3205 Pengindraan Jauh


Riandi Namara 15111036
Pre-Processing Citra dalam Pengindraan Jauh

Page 5

3. KOREKSI GEOMETRIK
Pada dasarnya koreksi geometri sistematik dilakukan untuk menghasilkan citra/gambar
yang dapat merepresentasikan posisi dan bentuk geometri yang sesungguhnya. Secara umum
terdapat dua metode yang dapat digunakan yaitu point-based dan distortion-based algorithm.
Prinsip dasar point-based algorithm adalah menentukan titik koordinat bumi untuk seluruh piksel
pada setiap baris pengamatan. Diharapkan dengan memproyeksikan seluruh piksel tersebut maka
seluruh distorsi yang terjadi dapat dikoreksi yaitu faktor panorama dan kelengkungan bumi,
rotasi bumi dan variasi sikap satelit. Sedangkan distortion-based algorithm merupakan algoritma
yang sudah diimplementasikan pada data airborne yang dilakukan oleh para praktisi
penginderaan jauh MAPIN. Pada dasarnya prinsip algoritma ini sama dengan algoritma pointbased tetapi pada algoritma ini diturunkan sebuah model persamaan untuk setiap distorsi
geometri sistematik yang terjadi dalam bentuk matriks. Secara umum algoritma ini lebih
terstruktur dan efisien tetapi memiliki beberapa penurunan persamaan yang membutuhkan latar
belakang matematis yang kuat. Sedangkan pada algoritma point-based penurunan algoritma
dapat dilakukan dengan cara sederhana dan dapat dimengerti oleh komunitas luas.
Koreksi geometrik membutuhkan metadata posisi dan orientasi satelit yang akurat. Pada
satelit harus terdapat beberapa sensor yang dapat memberikan orientasi satelit diantaranya yaitu
star sensor, sun sensor dan magnetometer. Dari ketiga sensor tersebut star sensor merupakan
penyumbang informasi terbaik karena dapat menghasilkan data orientasi dengan akurasi sebesar
hingga 18 arcsecond. Sedangkan data posisi satelit dapat ditentukan dengan melakukan
perhitungan orbital mekanik atau lebih praktisnya 7 menggunakan data GPS.

4. KESIMPULAN
Pengolahan Pre-Processing merupakan pengolahan data

gambar satelit untuk

menghasilkan gambar yang akurat baik secara geometri maupun nilai intensitasnya untuk itu
perlu dilakukan koreksi terhadap data citra. Koreksi tersebut adalah koreksi radiometric yang
berkaitan dengan penyesuaian piksel citra, dan koreksi geometric yang berkaitan dengan
penyesuaian koordinat pada citra dengan koordinat muka bumi.

GD 3205 Pengindraan Jauh


Riandi Namara 15111036
Pre-Processing Citra dalam Pengindraan Jauh

Page 6

5. DAFTAR PUSTAKA
ER Mapper, 2006. ER Mapper Professional Tutorial Version 7.1. Earth Resource Mapping
Ltd.
Gozzard, J.R., 2006. Image Processing of ASTERMultispectralData. Geological Survey of
Western Australia.
http://dienisevidence.blogspot.com/2012/03/image-preprocessing-data-citra-landsat.html
http://www.academia.edu/3743731/PREPROCESSING_IMAGE_COMPOSITE_CROPPING_D
AN_MOSAIC_IMAGE_Buletin_Teknik_Pertanian
http://prezi.com/yn9cxoiybf0l/copy-of-koreksi radiometrik/

GD 3205 Pengindraan Jauh


Riandi Namara 15111036
Pre-Processing Citra dalam Pengindraan Jauh

Page 7

Anda mungkin juga menyukai