Anda di halaman 1dari 3

Apa yang pertama kali Anda pikirkan ketika mendengar kata korupsi?

Bagi masyarakat
awam korupsi identik dengan pejabat dan pencurian uang negara. Di media selalu saja ramai
dengan pemberitaan korupsi entah itu di media elektronik maupun media massa. Kasus korupsi
selalu menjadi headline di dalam pemberitaan di berbagai media. Mulai dari pejabat pemerintah,
anggota DPR, pengusaha, kepala daerah, bahkan menteri banyak yang terjerat kasus korupsi.
Seakan akan korupsi di Indonesia tak ada habis habisnya.
Kata korupsi berasal dari bahasa latin, corruptio. Kata ini sendiri punya kata kerja
corrumperre yang artinya busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, atau menyogok
sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) korupsi artinya adalah
penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan dan sebagainya untuk
kepentingan pribadi maupun orang lain. Korupsi merupakan tindak pidana yang menurut UU No.
31 Tahun 1999 j.o UU No. 20 tahun 2001 secara garis besar dikelompokkan menjadi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kerugian uang negara


Penyuapan
Pemerasan
Penggelapan dalam jabatan
Benturan kepentingan dengan pengadaan barang dan jasa
Kecurangan
Gratifikasi

Berdasarkan Corruption Perception Index (CPI) 2014 yang dirilis pada tanggal 3
Desember 2014 oleh sebuah organisasi antikorups bernama Transparency International,
Indonesia bersama dengan Argentina dan Djibouti mendapat skor 34 dan menempati peringkat
107 dari 174 negara yang diperiksa. Ini menunjukkan perbaikan walaupun hanya sedikit karena
pada tahun 2013 skor Indonesia 32 dan menempati peringkat 114. Namun perbaikan tetap tidak
mengubah posisi Indonesia sebagai Negara tingkat korupsi tinggi sekalipun ada lembaga yang
khusus menindak korupsi seperti KPK. Ini menunjukkan bahwa korupsi sudah menjadi masalah
kronik di Indonesia dan ada sesuatu yang salah terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia.

CPI 2014 memperlihatkan bahwa pertumbuhan ekonomi telah dirusak oleh korupsi. Hal ini
ditandai dengan adanya penyalahgunaan kekuasaan oleh para pemimpin dan pejabat tinggi.
Artinya problem korupsi politik merupakan akar dari masalah korupsi yang terjadi di Indonesia.
Korupsi politik telah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan akses kesejahteraan bagi warga
negara di Indonesia.
Pada tahun 2014 ini, skor CPI Indonesia sebesar 34 dan menempati urutan 107 dari 175 negara
yang diukur. Skor CPI Indonesia 2014 naik 2 poin, sementara peringkat naik 7 peringkat dari
tahun sebelumnya. Kenaikan skor dan peringkat CPI 2014 ini patut diapresiasi sebagai kerja
bersama antara pemerintah, masyarakat sipil, dan pebisnis dalam upayanya mencegah dan
memberantas korupsi.
Di Indonesia korupsi sudah bagaikan budaya yang menjalar sampai ke akar rumput, mulai dari
kalangan pejabat tinggi hingga sampai para pelajar di sekolah dasar. Korupsi bagaikan penyakit
kronis yang menggorogoti sendi-sendi kehidupan bangsa. Fenomena korupsi yang terjadi di
Indonesia diantaranya disebabkan oleh penegakan hukum yang terkesan tebang pilih dan tidak
tegas. Sistem birokrasi dan administrasi Indonesia yang rumit dan tidak efisien membuka potensi
terjadinya praktek-praktek korupsi mulai dari skala kecil hingga besar.

Disamping itu rakyat kecil yang tidak memiliki alat pemukul guna melakukan koreksi dan
memberikan sanksi pada umumnya bersikap acuh tak acuh. Dan yang paling menyedihkan
adalah sikap rakyat menjadi apatis dengan semakin meluasnya praktik-praktik korupsi oleh
beberapa oknum pejabat lokal, maupun nasional. Di sisi lain kelompok intelektual muda seperti
mahasiswa sering menanggapi permasalahan korupsi dengan emosi dan demonstrasi. Mereka
memberikan saran kepada pemerintah untuk bertindak tegas kepada para koruptor. Hal ini cukup
berhasil terutama saat gerakan reformasi tahun 1998. Namun di masa sekarang justru banyak
demonstrasi yang cenderung tidak tepat sasaran dan justru berbau anarkis. Pada umumnya
mahasiswa tidak puas terhadap perbuatan manipulatif dan koruptif para pejabat. Namun
nampaknya suara mahasiswa ini kurang didengar oleh para pejabat diatas.
Sumber :
http://www.ti.or.id/index.php/press-release/2014/12/03/corruption-perceptions-index-2014perhatian-indonesia-harus-lebih-serius-memberantas-korupsi

Anda mungkin juga menyukai