Anda di halaman 1dari 11

VEKTOR

1. Pengertian.
Vektor ialah besaran yang memiliki besar (kuantitas) dan arah. Yang termasuk
besaran vector, dapat disebutkan antara lain kecepatan, gaya, pergeseran dan sebagainya.
Secara geometris, vector dapat dinyatakan sebagai segmen-segmen garis berarah di ruang2 atau ruang-3. Arah panah menyatakan arah vector sedangkan panjang panah menyatakan
besar vektor. Ekor panah disebut titik awal (initial point), sedangkan ujung panah
dinamakan titik terminal (terminal point). Vektor dinyatakan dengan bilangan kecil teval,
misalnya u, v, w, a, x atau huruf kecil dengan garis bawah, misalnya b, c, i, j. Jika titik
awal vector v adalah A dan titik terminalnya B maka ditulis
v = AB
Vektor-vektor yang mempuntai panjang dan arah yang sama seperti pada gambar,
dikatakan sebagai vector-vektor ekivalen atau sama.

A
(a)

(b)

Jika u dan v adalah sebarang dua vector, maka jumlah u + v adalah vector yang ditentukan
sebagai berikut: tempatkanlah vector v sehingga titik awalnya berimpit dengan titik
terminal vector u . Vektor u + v dinyatakan oleh panah dari titik awal u sampai titik
terminal v.

u
v

u+ v
u+v

u
u
2. Definisi Secara Aljabar.
Pada R2 (ruang dimensi dua)
Vektor adalah pasangan terurut bilangan riil [x,y]; bilangan riil x dan y disebut komponen
komponen vector.

10

Pada R3 (ruang dimensi tiga)


Vektor adalah ganda tiga (triple) terurut bilangan-bilangan riil [x,y,z]; bilangan-bilangan
riil x,y,z disebut komponen-komponen vector.
Contoh:
Pada R2: [2,3]; [-1,5]; [1/2, -7] dan [-5, 3] masing-masing menyatakan vector.
Pada R3: [3,4,1]; [-2,3-5]; [4,1, -7]; [1/3, 4, -1/2] masing-masing menyatakan vector.

3. Operasi Vektor.
a. Kesamaan dua vektor.
Dua buah vector dikatakan sama jika dan hanya jika komponen-komponen vector yang
bersesuaian adalah sama.
Pada R2:
Misalkan a = [a1, b1]; b = [a2, b2];
a = b a1 = a2 dan b1 = b2];
Pada R3:
Misalkan a = [a1, a2, a3]; b = [b1, b 2, b3];
a = b a1 = b1 ; a2 = b2 dan a3 = b3];
b. Vektor nol.
Vektor nol (zero vector) adalah vector yang panjangnya sama dengan nol dan
dinyatakan dengan 0 = [0,0].
c. Penjumlahan dua buah Vektor.
Jumlah dua buah vector adalah sebuah vector yang komponen-komponennya
merupakan jumlah komponen-komponen yang bersesuaian dari vektor-vektor yang
dijumlahkan.
Misalkan u = [u1, u2] dan v = [v1, v2].
u + v = [u1 + v1, u2 + v2].
u - v = [u1 - v1, u2 - v2].
Misalkan u = [u1, u2, u3] dan v = [v1, v2, v3].
u + v = [u1 + v1, u2 + v2, u3 + v3].
u - v = [u1 - v1, u2 - v2, u3 v3].
Contoh:
Pada R2: Jika a = [2,-3] dan b = [3,2], maka a + b = [2+3, -3+2] = [5,-1].
1
3
Pada R3: Jika u = [1,0, 1/2] dan v = [3/4, 2 ,2], maka u + v = 1 , 2 ,2 .
2
4

11

Aturan-aturan dalam pejumlahan vektor.


Untuk tiga vektor u, v dan w; berlaku:
1). u + v = v + u
2). (u + v) + w = u + (v + w)
3). u + 0 = u
4). u + (-u) = 0.

(sifat assosiatif).
(sifat komutatif).

d. Skalar, dan hasil kali skalar dengan vektor.


Definisi:
Besar atau panjang suatu vector u adalah u , suatu bilangan riil (bukan vector) yaitu
Pada R2: u = u 1 2 + u 2 2
Pada R3: u = u 1 2 + u 2 2 + u 3 2
Contoh:
Jika u = [-3,4] maka u = (3) 2 + (4) 2 = 25 = 5
Jika u = [2, -3, 6] maka u = (2) 2 + (3) 2 + (6) 2 = 49 = 7
Definisi:
Jika m sebuah scalar dan u sebuah vector maka hasil kali dari m dengan u adalah mu yaitu
Pada R2 : Jika u = [u1, u 2] maka mu =m [u1,u2] = [mu1, mu2].
Pada R3 : Jika u = [u1, u 2, u3] maka mu =m [u1,u2, u3] = [mu1, mu2, mu3 ].
Teorema:
Apabila u dan v masing masing adalah vector, sedamngkan m dan n adalah scalar, maka
berlaku
1) m (u + v) = m u + m v
5) mu = m . u
2) (m + n) u = m u + n u
3) (mn) u = m(n u)
4) (-m) u = -(m u)

6) 0. u = 0
7) 1 a = a
8) m 0 = 0

Contoh:
Jika a = [-5, 12] dan b = [-2, -3], maka
a) 4[a + b] = 4[-5, 12] + 4[-2, -3] = [-28, 36]
b) 3a = 3 a = 3 (5) 2 + (12) 2 = 39
Jika a = [2, -3, 4] dan b = [3, 2, -6]; maka
a) 3(a + b) = 3[2, -3, 4] + 3[3, 2, -6] = [15, -3, -6]
b) 2b = 2 b = 2 (3) 2 + (2) 2 + (6) 2 = 14
e. Hasil kali scalar dari dua Vektor.
Definisi:
Jika u dan v adalah dua buah vector, maka hasil kali scalar (scalar product/dot
product/inner product/hasil kali titik) dari u dan v adalah scalar (bilangan riil) yang
dilambangkan dengan u . v yaitu

12

Pada R2: u . v = [u1, u2] . [v1, v2] = u1v1 + u2v2


Pada R3: u . v = [u1, u2, u3] . [v1, v2, v3] = u1v1 + u2v2 + u3v3
Contoh:
Jika u = [1/2, -2] dan v = [4, 3]; maka
u . v = [1/2, -2] . [4, 3] = 2 + (-6) = -4.
Jika u = [1, -2, 3] dan v = [2, -1, -2]; maka
u . v = [1, -2, 3] . [2, -1, -2] = 2 + 2 + (-6) = -2.
Teorema:
Jika u, v dan w adalah tiga buah vektor; dan m sebuah scalar, maka berlaku:
(sifat assosiatif).
1). u . v = v . u
2). u . (v + w) = u . v + u . w (sifat distributif).
3). m (u . v) = (mu) . v = u . (mv)
4). 0 . u = 0
5). u . u = u

Definisi:
Jika a dan b adalah dua buah vector tak nol yang dapat dinyatakan dengan ruas garis
berarah OA dan OB , maka yang dimaksud dengan sudut antara a dan b adalah sudut non
negatip terkecil yang dibentuk oleh OA dan OB dengan 0 .
Teorema:
Jika a dan b adalah dua buah vector tak nol, maka sudut (sudut antara a dan b) disajikan
oleh

cos =

a .b
a.b

Berdasarkan teorema tersebut, perkalian scalar antara dua buah vector a dan b dapat
dinyatakan dengan
a . b = a . b cos ; dengan adalah sudut antara a dengan b dan 0 .

Teorema:
a . b = 0 jika dan hanya jika a = 0 atau b = 0; atau a tegak lurus b.
Akibat:
Dua buah vector tak nol saling tegak lurus, jika dan hanya jika hasil kali scalar antara
keduanya sama dengan nol.
Contoh:
1. Misalkan u = [3, -2, -1] dan v = [4, 1, -2]. Tentukanlah

13

a). (u + v) . (u v)
b). u . (2u v)
Penyelesaian:
2

a) (u + v) . (u v) = u . u v . v = u v = 14 21 = -7.
b) u . (2u v) = [3, -2, -1] . [2, -5, 0] = 16.

2. Tentukan sudut antara a = [2, 2, -1] dengan b = [6, -3, 2].


Penyelesaian:
Misalkan sudut tersebut adalah , sehingga
cos =

[2,2,1].[6,3,2]

a .b
=
a.b

4 + 4 + 1. 36 + 9 + 4

4
= 0,1905
21

Sehingga
= tan -1(0,1905) = 790
4. Vektor satuan, proyeksi vector pada vector.
Definisi:
Jika a vector tak nol, maka yang dimaksud dengan

a
adalah vector satuan yang searah
a

dengan a.

3 4
Contoh: , adalah vector satuan yang sejajar dengan u =[3,4] sebab
5 5
2

3 4
3 4
3
4
= , sedangkan , = + = 1
5 5
5
5
32 + 42 5 5
2 3 6
7 , 7 , 7 adalah vector satuan yang sejajar dengan u =[-2,3,-6] sebab
u
[2,3,6]
2 3 6
=
=
, ,
sedangkan
2
2
2
u
7 7 7
(2) + (3) + (6)
u
=
u

[3,4]

2 3 6
2
3 6
7 ,7, 7 = 7 +7 + 7 =

4
9 36
+
+
=1
49 49 49

Vektor satuan tertentu yang memegang peranan penting dinyatakan dengan lambang
khusus dan disebut vektor basis yaitu:
Pada R2: i = (1 , 0); j = (0,1).
Pada R3: i = (1 , 0, 0); j = (0 , 1 , 0); dan k = (0 , 0 , 1).

14

Secara geometri i , j , k dapat memiliki titik awal yang sama yaitu titik pusat salib sumbu
koordinat: i pada sumbu x dengan arah positif, j pada sumbu y dengan arah positif; dan k
pada sumbu z dengan arah positif (lihat gambar).
y

i
x
Dari kejadian ini, maka setiap vector a dapat dinyatakan sebagai:
Pada R2: a = a1i + a2 j , sebab
a = [a1, a2] = [a1, 0] + [0 , a2]
= a1[1 , 0] + a2[0 , 1]
= a1i + a2 j
Pada R3: a = a1i + a2 j + a3k , sebab
a = [a1, a2, a3] = [a1, 0, 0] + [0 , a2, 0 ] + [0, 0, a3]
= a1[1 , 0, 0] + a2[0 , 0, 1] + a3[0, 0, 1]
= a1i + a2 j + a3k .
Selanjutnya pada vector basis berlaku sifat berikut:
i . i =j .j=k.k=1
dan
i . j =j .k=k.i =0
Karena: a1, a2 dan a3 merupakan komponen vector a maka a1i + a2 j + a3k disebut vector
komponen dari a .
Contoh-contoh:
1). Jika a vector dari titik (-1, 2, -3) ke titik (-3, -1, 2), tuliskanlah a dalam bentuk
a = a1i + a2 j + a3k.
Jawab:
a = [-3 (-1), -1 2, 2 (-3)] = [-2, -3, 5] = -2i - 3j + 5k
2). Jika a = a1i + a2 j + a3k dan b = b1i + b2 j + b3k, tunjukkan bahwa
a . b = a1b1 + a2b2 + a3b3.
Jawab:
a . b = (a1i + a2 j + a3k). (b 1i + b2 j + b3k)
= a1b1i . i + a1b 2i . j + a1b 3i . k

15

+ a2b1j . i + a2b2j . j + a2b3j . k


+ a3b1k. i + a3b2k. j + a3b3k. k
= a1b1i . i + a2b2j . j + a3b3k.k
= a1b1+ a2b2 + a3b3
Proyeksi scalar.
Proyeksi scalar dari vector a pada vector b ialah bilangan
a cos
dengan adalah sudurt antara a dengan b.

acos

Proyeksi vector.
Proyeksi vector dari vector a pada vector b adalah vector
b
proy b a = a cos
b
dengan a cos adalah proyeksi scalar a pada b dan

b
merupakan
b

vector satuan yang searah dengan b.


Proyeksi scalar vector a pada b disebut juga komponen vector a pada b dan dilambangkan
dengan
comp b a = a cos , sehingga
proy b a = a cos
=

b
b

b
comp b a
b

Contoh:
Tentukan komponen vector a = i - 2 j
Jawab:
4i 4 j + 7k
4
b
4
=
= i j+
9
b
16 + 16 + 49 9

+ k pada vector b = 4i - 4j + 7k.


7
k
9

b
.a
b
19
7
4
4
= ( i j + k ).(i 2 j + k ) =
9
9
9
9
b
Proyeksi vector a pada b = comp b a
b

Komponen vector a pada b = compb a =

16

19
7
4
4
= ( i j + k ).
9
9
9
9
133
76
76
k
j+
i
=
81
81
81

5. Cosinus Arah suatu Vektor.


Sudut antara vector a yang tidak nol dengan vector-vektor basis i , j , k disebut
sudut arah dari vector a, dilambangkan dengan , dan ; sedangkan cos, cos dan cos
disebut cosinus arah dari vector a.

z
k
a
j

i
x

Jika a = a1i + a2 j + a3k maka cosinus arah dari a adalah


a
a
a
cos = 1 ; cos = 2 ; cos = 3
a
a
a
Ternyata komponen vector sebanding dengan kosinus arahnya. Dari kosinus arah diperoleh
hubungan
cos 2 + cos 2 + cos 2 = 1
Vektor a seperti pada gambar di atas sering disebut sebagai vector posisi dari titik P. Jadi
vector posisi suatu titik P ialah vector yang mempunyai titik awal di titik asal (titil 0) dan
titik ujung di P. Dengan demikian vector posisi P(1, -3, 2) dapat dinyatakan dengan
OP = i 3 j + 2k = [1,3,2] .
Contoh:
Tentukan kosinus-kosinus arah dari vector yang diwakili oleh ruas garis QP
dengan Q(1, 7, 2) dan P(3, 4, -4).
Jawab:
Misalkan 0 titik asal, sehingga 0P = [3, 4, -4] dann 0Q = [1, 7, 2].
QP = 0 P 0Q = [ 2,3,6] .

Misalkan vector yang diwakili oleh QP adalah vector a, sehingga a = [2, -3, -6].

17

Panjang vector a adalah


a = 4 + 9 + 36 = 49 = 7.

Jadi kosinus arah adar a = QP adalah


2
3
6
cos = ; cos = ; cos =
7
7
7
6. Hasil kali Silang dari Dua Vektor.
Khusus untuk vector di R3 (ruang dimensi tiga) ada hasil kali yang lain antar dua
buah vector yang disebut hasil kali silang/hasil kali vector (cross product/vector product).
Hasil kali silang antara dua buah vector adalah sebuah vector.
Definisi:
Hasil kali silang antara vector a = [a1, a2, a3] dan b = [b1, b2, b3] yang ditulis
a x b (dibaca a silang b) adalah:
a x b = [a1, a2, a3] x [b1, b2, b3]
= [(a2b 3 a3b2), (a3b1 a1b 3), (a1b2 a2b 1)]
Dari definisi tersebut diperoleh:
i x i =j xj=kxk=0
dan

i x j = k, j x k = i , k x i = j
j x i = -k; k x j = -i ; i x k = -j

Jika a dan b dinyatakan dengan i , j , k sehingga a = a1i + a2j + a3k dan b = b 1i + b2j +
b3k maka
a x b = [a1i + a2j + a3k] x [b1i + b2j + b3k]
= (a2b3 a3b 2)i + (a3b1 a1b3)j + (a1b2 a2b1)k

Dengan memperhatikan sifat-sifat determinan, perkalian silang dapat ditulis


i
a x b = a1

j
a1

k
a3

b1

b2

b3

a2
b2

a3
a1
i
b3
b1

a3
a
j+ 1
b3
b1

a2
k
b2

Contoh:
Hasil kali silang dari u = [3, -2, 5] dengan v = [2, 4, -3] adalah

18

i
j
uxv = 3 2
2

k
5
3

2 5
3 5
3 2
i
j+
k = 14i + 19 j + 16k
4 3
2 3
2 4

Teorema:
Jika a , b dan c adalah vector, dan m sebuah scalar, maka
1)
2)
3)
4)
5)
6)

a x b =b x a
a x (b + c ) = a x b + a x c
a (mb) = (ma) x b = m(a x b)
a x a = 0; 0 x a = a x 0 = 0
(a x b) . c = a . (b x c)
a x (b x c) = (a . c)b (a . b)c.

(sifat assosiatif)
(sifat distributif)

Contoh:
Jika a = 2i + 3j k; b = i - 4j + 2j dan c = -3j 3k . Tentukan a . (b x c).
2
a . (b x c) = 1
3

3 1
2 2 = 27.
0

Teorema:
Jika a dan b adalah vector bukan nol dan , maka
a x b = a b sin .

Teorema:
Jika a dan b adalah vector pada R3, maka hasil kali silang antara keduanya a x b adalah
vector yang tegak lurus pada a dan b dengan arah putaran tangan kanan.
axb
dan dinamakan vector
axb
normal satuan yang searah dengan a x b. Dengan demikian u tegak lurus pada bidang yang
memuat a dan b.
axb
Dari u =
diperoleh hubungan a x b = a x b . u
axb

Jika vector satuan a x b dinyatakan dengan u maka u =

= a b sin . u

Contoh:
Tentukan vector satuan yang tegak lurus pada a = [2, -1, 6] dan b = [0, 4, -2].
Penyelesaian:

19

i
j
a x b = 2 1
0

k
6 = 22i + 4 j + 8k
2

Vektor ini tegak lurus pada a dan b. Jadi vector satuan yang diminta adalah vector
dengan arah a x b, yaitu

axb
=
axb

22i + 4 j + 8k
(22) + (4) + (8)
2

11
141

i+

22
141

j+

4
141

7. Soal-soal Latihan.
1. Titik-titik sudut suatu segitiga adalah A(-3,1), B(5,-2) dan C(4, 2). Tentukanlah
(a). Jumlah vector yang dinyatakan oleh AB + BC + CA
(b). Jika titik D pertengahan dari AB, nyatakanlah vector yang diwakili oleh CD
2. Diketahui a = [2,-1,3]; b = [-5,4,0] dan c = [3,7,-4] dan d = [1,-1,1]. Tentukanlah
(a) a + 2b
(b) 3b + 4c
(c) 3c 5d
(d) 4a 2c + 5d
(e) 2b + 3c d
(f) 4a b 3d
3. Ditentukan vector-vektor a = 4i + j + 2k dan b = -3i - 4j - 5k. Tentukanlah
(a) Vektor satuan u dalam arah a dan dalam arah b
(b) a . b
(c) Sudut antara a dengan b
(d) Cosinus-cosinus arah dari a dan b
4. Jika a = -3i + 4j , b = 6i - 2j + 3k dan c = 2i + 3/2 k. Hitunglah
(a) a . (b + c)
2

(d) c c . c

(b) 2c . (3a + 4b)

(c) b . b - b

(e) (2a + b) . (a 2b)

(f) (3a + 2b) . (3b + 2c).

5. Diketahui titik-titik P(3,4,5) dan Q(6,-8,2). Tentukan


(a) Vektor-vektor posisi dari titik P dan Q.
(b) Komponen-komponen vector PQ pada sumbu koordinat.
(c) Vektor satuan u dalam arah vector PQ
(d) Cosinus-cosinus arah dari vector PQ .
6. Jika a = [4,-2,1] , b = 6i [- 2, 3,-2] dan c = [-1,4,3]. Hitunglah
(a) a x b
(b) (a + b) x c
(c) a x (b . c)
(d) (a x b) x c
(e) a . b x c
(f) a x b x c
7. Carilah luas jajaran genjang apabila sisi-sisinya yang berdampingan -2i + j + 4k, dan
4i - 2j - 5k.
8. Carilah isi paralelepipedium yang rusukrusuknya a = 2i - 3j + 4k, b = i + 2j - k dan c
= 3i - j + 2k.

Anda mungkin juga menyukai