Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

N
di RT 03/RW 6 KEL. BANGETAYU KULON, KEC. GENUK, SEMARANG

Disusun Oleh :
MASYKUR KHAIR

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2014

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


A. PENGKAJIAN (Tanggal : 3 September 2014)
I.
DATA UMUM
1.
Nama Kepala Keluarga
: Tn. N
2.
Usia
: 35 tahun
3.
Pendidikan
: D3
4.
Pekerjaan Kepala Keluarga
: Wiraswasta
5.
Alamat
: Jln. Banget Prasetya III, RT III RW VI
6.
Komposisi Keluarga
:
No.

1.
2.
3.
4.
5.

Nama

JK

Ny. I
An. T
An. D
An. K
Ny. W

P
L
L
P
P

Hub.
dgn KK

Umur

Istri
Anak
Anak
Anak
Ibu

35 thn
15 thn
11 thn
3 thn
67 thn

Pend

SMA
SMP
SD
D3

BCG

Status Imunisasi
DPT
Hepatitis

Polio

KET
Campak

67

DM/HT

Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Tdk tahu

GENOGRAM :

HT

50

35

35

15

Keterangan :
: Laki-laki

: Klien

: Perempuan

: Meninggal dunia

: Tinggal Serumah

: Menikah

: Garis Keturunan

7.
8.

10.

11.

II.

Tipe Keluarga
Suku Bangsa

: The Extended Family


: Jawa, Indonesia
9.
Agama :
Islam
Keluarga aktif melakukan kegiatan ibadah shalat 5 waktu, serta mengikuti kegiatan
pengajian di luar rumah. Keluarga cukup tegas terkait masalah keagamaan, Tn. N
mengatakan selalu menyampaikan kepada anak-anaknya untuk selalu melaksanakan
shalat lima waktu, bahkan jika tidak dikerajakan terkadang samapai memukul anak
tersenut. Keluarga juga aktif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang diadakan di
lingkungan RT/RW.
Status Sosial ekonomi keluarga :
Penghasilan keluarga dari pekerjaan suami sebagai sebagai seorang wiraswasta yaitu
Rp. 3.000.000,- perbulan. Keluarga mengatakan bahwa penghasilan tersebut cukup
untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
Aktivitas rekreasi keluarga
:
Keluarga mengatakan bahwa merka melakukan liburan jika ada kesempatan. Untuk
hiburan harian keluarga memilih hiburan seperti dengan menonton TV, melepas lelah
bersama di ruang keluarga. Hampir tiap tahun keluarga menyempatkan diri untuk
berlibur bersama.

Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga :


12.
Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Keluarga saat ini berada dalam tahap perkembangang keluarga dengan anak usia
remaja
13.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :


Tugas perkembangan keluarga :
a. Memberikan kebebasan seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja
yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya.
b. Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua
d. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
e. Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga
Keluarga Tn. N mengatakan sejauh ini tidak ada tahap perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi.

14.

Riwayat keluarga inti


:
Ny. I mengatakan bahwa Tn. N dan Ny. I berada dari daerah yang sama. Suami
adalah pilihan sendiri dan disetujui oleh orang tua mereka. Tn. N saat ini mengeluh
mengalami pusing, saat dilakukan pemeriksaan tekanan darah, tekanan darahnya
140/90 mmHg, Tn. N mengalami hipertensi. Tn. N juga mengeluh sering mengalami
nyeri pada persendian, seperti pada lutut atau jari yang biasa dialami setelah bangun
tidur, namun Tn. N tidak memriksakan diri karena takut jarum. Ny. I dalam keadaan
sehat. An. R, An. K dan An. D dalam keadaan sehat, status imunisasinya juga
lengkap. Sementara Ny. W mengatakan bahwa saat dia mengalami hipertensi dan
diabetes mellitus bahkan sudah terdapat ulkus pada ibu jari kiri, dan 3 minggu yang
lalu dirawat di RS karena diabetes mellitus yang dialaminya.

15.

III.
16.

Riwayat Keluarga sebelumnya :


Keluarga mengatakan bahwa ada salah satu anggota keluarga dari pihak Tn. N yang
mengalami Hipertensi dan Diabetes Melitus yaitu ibu dari Tn. N
Data Lingkungan
:
Karakterisitik rumah
:
2
Luas rumah 96 m (lebar 8 m dan panjangnya 12 m). Rumah 2 lantai dengan 4 kamar
tidur, 1 gudang, dapur, 1 WC dan kamar mandi, serta ruang keluarga. Keluarga
mengatakan pencahayaan dalam rumah cukup. Keluarga menggunakan air PAM
untuk kebutuhan sehari-hari tetapi untuk air minumnya menggunakan air kemasan isi
ulang. WC yang digunakan menggunakan septic tank. Lantai menggunakan tegel dan
tampak kering, keadaan rumah tampak bersih.
Denah Rumah :
8

\\\

10

11

Lantai 2
4
3
2
1
Lantai 1
Jl. Banget Prasetya III

Keterangan :
: Teras depan
: Kamar tidur
: Ruang tamu
: Ruang cuci
: Kamar tidur
: Kamar tidur
: Dapur
: WC/Kamar mandi
: Kamar tidur
: Ruang santai
: Gudang

17.

Karakterisitik tetangga dan komunitas RW :


Tetangga klien yang ada disekitar rumah ramah-ramah. Tetangga dan komunitas RW
tersebut sangat memperhatikan masalah kesehatan, hal ini tampak dari program
kegiatan yang dijalankan di tingkat RW yaitu pemeriksaan jentik tiap minggunya.

IV.

18.

Mobilitas Geografis keluarga :


Keluarga sudah tinggal di RT 3 RW sejak 20 tahun yang lalu. Setelah menikah
awalnya keluarga tinggal di rumah sendiri, kemudian pindah ke rumah mertua pada
tahun 2003 karena mertua tinggal sendiri dan juga masih di wilayah yang sama.
Keluarga tinggal di Jl. Banget Prasetya III dan tidak pernah pindah lagi sampai
sekarang.

19.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


Setiap hari, baik itu siang, sore, malam dimana klien dan keluarganya selalu
meluangkan waktu untuk berkumpul. Keluarga klien juga berinteraksi baik dengan
masyarakat sekitar. Tn. N selalu menekan pada Ny. I supaya mengikuti acara yang
diadakan oleh RT/RW, misalnya pengajian. Apabila ada waktu luang Ny. I mengajak
anaknya ke tetangga. Hubungan keluarga terlihat rukun.

20.

Sistem pendukung keluarga


:
Bila ada masalah dalam keluarga, keluarga lebih sering menyelesaikan dengan
anggota keluarga. Kadang juga melibatkan orang tua. Hal yang dirasakan sebagai
pendukung keluarga juaga adalah tetangga yang hidup saling menghargai,
memperhatikan bila ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga juga memanfaatkan
sarana kesehatan (dr. keluarga) sebagai salah satu pendukung dalam peningkatan
status kesehatan keluarga terlebih di dalam keluarga ada yang menderita diabetes
melitus.

Struktur keluarga
21.
Pola komunikasi keluarga :
Tn. N mengatakan bahwa komunikasi pada keluarganya menekankan keterbukaan.
Bila ada masalah dalam keluarga, Tn. N mendiskusikan bersama Ny. I, terkadang
meminta bantuan orang tua berupa nasehat. Komunikasi sehari-hari yang digunakan
keluarga yaitu menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia. Waktu yang biasa
digunakan untuk berkomunikasi pada saat santai yaitu malam hari.
22.

Struktur kekuatan keluarga


:
Pemegang keputusan di keluarga adalah Tn. N sebagai keluarga, tetapi tidak
menuntun kemungkinan suatu ketika Ny. I punya pendapat sendiri dan membuat
keputusan sendiri, misalnya pada saat membeli keperluan rumah tangga dan mengatur
posisi perabotan rumah tangga.

23.

Struktur peran keluarga :


a. Tn. N
Sebagai kepala keluarga, bertanggung jawab dalam mencari nafkah untuk
kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga. Tn. N juga aktif sebagai anggota
masyarakat.
b. Ny. I
Sebagai ibu rumah tangga, bertanggung jawab dalam hal-hal yang berupa
kebutuhan-kebutuhan keluarga di rumah, misalnya menyiapkan makanan,
membereskan rumah dan kebutuhan-kebutuhan serta tugas-tugas ibu rumah

c.

d.
e.
f.

24.

V.
25.

tangga lainnya. Di masyarakat Ny. I juga aktif dalam mengikuti kegiatankegiatan yang diadakan oleh komunitas RT/RW, antara lain kegiatan pengajian.
An. T
Anaknya melakukan perannya sebagai anak, misalnya belajar, bermain,
membantu orang tua, dll. Ny. I mengatakan anaknya berperilaku sesuai dengan
usianya.
An. D
Berperilaku sesuai dengan usianya.
An. K
Berperilaku sesuai dengan usianya
Ny. W
Sebagai orang yang paling tua dalam keluarga, Ny. W juga memiliki peranan
yang cukup besar dalam keluarga. Ny. W bisa menempatkan diri sebagai seorang
nenek pada anak-anak dari Tn. N, dengan memberikan nasehat-nasehat yang
positif.

Nilai dan norma keluarga


:
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam
agam islam yang dianutnya serta norma masyarakat di sekitarnya.
Fungsi Keluarga
Fungsi afektif
:
Keluarga saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Klien selalu mendukung
apa yang dilakukannya selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar etika dan
sopan santun.

26.

Fungsi sosial
:
Interaksi antara anggota keluarga baik, masing-masing amggota keluarga masih
memperhatikan, mengajarkan dan menerapkan etika atau sopan santun dalam
berperilaku, baik di rumah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.

27.

Fungsi pendidikan:
Selain dengan menyekolahkan anaknya, keluarga juga menganjurkan kepada anaknya
untuk belajar mengaji di mesjid. Selain itu keluarga juga membantu anak di rumah
dalam mengulang serta menyelesaikan tugas-tugas anaknya dari sekolah.

28.

Fungsi sosialisasi :
Keluarga memperkenalkan dan mengajarkan kepada anak tentang bagaimana
memanggil nenek, kakek, papa, mama, kakak, dan adik, om dan sebutan sebutan
lainnya.
29.
Fungsi perawatan keluarga :
a.
Tugas Keluarga Dibidang Kesehatan
1) Mengenal masalah kesehatan
Ny. W mengatakan bahwa diabetes itu adalah kalau sering haus, sering
kencing dan lapar. Keluarga masih kurang mengenal tentang penyakit diabetes
mellitus itu sendiri.
2) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan

b.

c.

VI.

Anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit. Keluarga
sangat cemas dengan kemungkinan-kemungkinan penyakit yang menyerang
anggota keluarga yang lain. Keluarga selalu menanggapi setiap masalah
kesehatan dengan positif. Bila ada anggota keluarga yang sakit maka akan
segera dibawa untuk memeriksakan diri ke tenaga kesehatan.
3) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga memberikan perhatian, kasih sayang, dan support bila ada anggota
keluarga yang sakit untuk membantu proses penyembuhan. Keluarga selalu
memantau kondisi dari anggota keluarga yang sakit dan selalu menganjurkan
untuk mengkonsumsi obat sehari-hari. Keluarga juga mengupayakan obatobatan tradisional dalam menangani masalah kesehatan seharip-hari, seperti
minum jamu.
4) Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah
Keluarga menyadari bahwa dengan meciptakan lingkungan yang bersih dapat
mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit.
5) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga percaya terhadap tenaga dan fasilitas kesehatan, karena ketika ada
anggota keluarga yang sakit maka keluarga akan membawanya berobat ke dr.
keluarga atau RS.
Kebutuhan Nutrisi Keluarga
Ny. I mengatakan keluarga makan 3x sehari dan selalu menghabiskan porsi
makannya masing-masing. Ny. I juga tahu jika porsi makan dari Ny. W terutama
masalah karbohidrat (nasi) harus dikurangi karena mengalami diabetes mellitus.
Dalam keluarga tidak ada yang memiliki alergo terhadap makanan. Tidak
terdapat tanda-tanda adanya malnutrisi dalam keluarga
Kebiasaan Tidur, Istirahat dan Latihan
Keluarga mengatakan istirahat seperti biasa, siang (13.00 -15.00) dan malam hari
(09.00-05.00), tidak ada yang mengalami gangguan dalam tidur, hanya Tn.F yang
terkadang mengeluh nyeri persendian ketika bangun dari tempat tidur. Tn. N aktif
mengikuti kegiatan pinpong yang diadakan di lingkungan RW, kegiatan ini rutin
dilakukan setiap sore.

30.

Fungsi reproduksi
:
Jumlah anak yang dimiliki Tn. N ada 3 orang yaitu 1 perempuan dan 2 laki-laki. Ny. I
mengatakan sudah sudah cukup 3 anak saja. Ny. I mengatakan menggunakan KB
suntik untuk mencegah kehamilan.

31.

Fungsi ekonomi :
Keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan dari pendapatan
yang diterima perbulan serta keluarga mampu menyisihkan pendapatan untuk
keperluan-keperluan lainnya.

Stress dan Koping Keluarga


32.
Stressor jangka pendek dan panjang
:
Ny. I mengatakan cemas/khawatir bila dalam keluarga ada yang sakit, baik anak,
maupun ibu (mertua).

33.

Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor:


Jika ada masalah, keluarga berupaya untuk mencari jalan keluar dari masalah tersebut
dengan jalan musyawarah. Keluarga meyakini kalau setiap masalah ada jalan
keluarnya, misalnya dengan minta bantu dari orang tua atau tetangga.

34.

Strategi koping yang digunakan :


Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering diselesaikan dengan musyawarah

35.

Strategi adaptasi disfungsional :


Keluarga kadang menggunakan kekerasan berupa tindakan memukul, jika anak telah
melakukan tindakan yang diluar harapan/keinginan keluarga.

VII.

(Tanggal : 3 September 2012)


Pemeriksaan Fisik
Nama Anggota Keluarga

Pemeriksaan
Tn. N
KEPALA :
a. Rambut

Ny. I

An. R

lurus, Rambut
hitam,

An. K

Rambut lurus, hitam

Rambut
hitam,

b. Mata

Kedua
mata
simetris, konjutivitis
tidak pucat, sclera
tidak ikterik., tidak
ada nyeri tekan

Kedua
mata
simetris,
konjutivitis tidak
pucat, sclera tidak
ikterik, tidak ada
nyeri tekan.

Kedua
mata
simetris,
konjutivitis
tidak
pucat,
sclera
tidak
ikterik

Kedua
mata
simetris,
konjutivitis tidak
pucat,
sclera
tidak
ikterik,
tidak ada nyeri
tekan

c. Hidung

tdk ada secret

tdk ada secret

tdk ada secret

tdk ada secret

d. Telinga

Kedua
telingah
simetris,
tidak
menggunakan alat
bantu

Kedua telingah Kedua telingah Kedua telingah Kedua


telingah
simetris,
tidak simetris, tidak simetris,
tidak simetris, tidak ada
menggunakan alat ada secret
ada secret
secret
bantu

e. Gigi mulut

Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih,


tidak
sariawan, tidak ada sariawan,
tidak ada sariawan,
nyeri telan
ada nyeri telan
tidak ada nyeri
telan
Tidak
ada Tidak
ada Tidak
ada
pembesaran kelenjar pembesaran
pembesaran
tiroid
kelenjar tiroid
kelenjar tiroid

LEHER

lurus, Rambut
hitam,

An. D

Ny. W

lurus, Rambut
hitam,

lurus, Rambut
lurus,
sudah
tampak
banyak
rambut
putih/uban
Kedua
mata Kedua
mata
simetris,
simetris,
konjutivitis tidak pandangan kabur,
pucat, sclera tidak tidak ada nyeri
ikterik, tidak ada tekan,
nyeri tekan
tdk ada secret

tdk ada secret


Kedua
telingah
simetris,
tidak
menggunakan alat
bantu

Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada


sariawan, tidak sariawan,
tidak gigi palsu, tidak
ada nyeri telan
ada nyeri telan
ada nyeri telan,
Tidak
ada Tidak
ada Tidak
ada
pembesaran
pembesaran
pembesaran
kelenjar tiroid
kelenjar tiroid
kelenjar tiroid

DADA
Inspeksi

Palpasi
Perkusi
Auskultasi
PERUT :
KULIT :
EXTREMITAS :

LAIN LAIN :
Tekanan Darah
Nadi
Respirasi
Suhu

Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris


kiri
kanan, ekspansi paru kanan, ekspansi dan
kanan,
sama,
paru sama,
ekspansi paru
sama,
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan,
tekan,
tekan,
Bunyi sonor pada Bunyi sonor pada Bunyi
sonor
daerah paru
daerah paru
pada
daerah
paru
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan
tekan
tekan
Turgor kulit bagus, Turgor
kulit Turgor
kulit
bersih
bagus, bersih
bagus, bersih
Anggota
gerak Anggota
gerak Anggota gerak
lengkap, tidak ada lengkap, tidak ada lengkap, tidak
luka,
tidak
ada luka, tidak ada ada luka, tidak
kelainan pada jari kelainan pada jari ada
kelainan
dan tangan dan kaki. dan tangan dan pada jari dan
kaki.
tangan
dan
kaki.

Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan


kanan, ekspansi kanan, ekspansi kanan,
ekspansi
paru sama,
paru sama,
paru sama,

140/90 mmHg
67 x/menit
24 x/menit
36,7C

120/80mmHg
74 x/menit
24 x/menit
36,8C

78 x/menit
24 x/menit
37C

Tidak ada nyeri


tekan,
Bunyi
sonor
pada daerah paru

Tidak ada nyeri


tekan,
Bunyi sonor pada
daerah paru

Tidak ada nyeri


tekan,
Bunyi sonor pada
daerah paru

Vesikuler
Tidak ada nyeri
tekan
Turgor
kulit
bagus, bersih
Anggota gerak
lengkap,
tidak
ada luka, tidak
ada
kelainan
pada jari dan
tangan dan kaki.

Vesikuler
Tidak ada nyeri
tekan
Turgor
kulit
bagus, bersih
Anggota
gerak
lengkap, tidak ada
luka, tidak ada
kelainan pada jari
dan tangan dan
kaki.

Vesikuler
Tidak ada nyeri
tekan
Turgor kulit bagus,
bersih
Anggota
gerak
lengkap, terdapat
luka pada ibu jari
kaki kanan

80 x/menit
30 x/menit
37,2C

88 x/menit
30 x/menit
37,2C

140/80 mmHg
72 x/menit
24 x/menit
36,7C
GDS : >600 mg/dl

VIII. Harapan Keluarga


Keluarga berharap agar semua anggota keluarga bisa sehat selalu. Keluarga berharap agar Ny. W dapat segera sembuh dari
penyakit yang dideritanya. Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu memberikan
pelayanan yang terbaik kepada siapa saja yang membutuhkan, serta mampu memberikan informasi yang tepat dan mudah
dipahami tentang kesehatan.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


a.

Analisa dan Sintesis Data


No.
1.

DATA

Masalah

Subjektif :
Ketidakstabilan kadar glukosa
a. Ny. W mengatakan bahwa diabetes itu darah
adalah kalau sering haus, sering
kencing dan lapar.
b. Ny. W mengatakan bahwa saat dia
mengalami hipertensi dan diabetes
mellitus bahkan sudah terdapat ulkus
pada ibu jari kiri, dan 3 minggu yang
lalu dirawat di RS karena diabetes
mellitus yang dialaminya.
Objektif :
a. Keluarga masih kurang mengenal
tentang penyakit diabetes mellitus itu
sendiri.
b. Tampak terdapat ulkus pada ibu jari
kaki kanan
c. TD : 140/80 mmHg
d. GDS : >600 mg/dl

Subjektif
Perilaku kesehatan cenderung
a. Tn. N saat ini mengeluh mengalami beresiko
pusing.
b. Tn. N juga mengeluh sering mengalami
nyeri pada persendian, seperti pada
lutut atau jari yang biasa dialami
setelah bangun tidur
c. Tn. N mengatakan tidak memriksakan
diri karena takut jarum.
Objektif
a. Tn. N adalah seorang perokok
b. TD : 140/90 mmHg

Perumusan Diagnosa Keperawatan


No
.
1.
2.

Diagnosa Keperawatan (PES)


Ketidakstabilan kadar glukosa darah
Perilaku kesehatan cenderung beresiko

b.

Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan


Dx. 1 Ketidakstabilan kadar glukosa darah
No Kriteria
1. Sifat Masalah
Skala : Aktual
(tidak/kurang
sehat)

Penghitungan
3/3 x 1

Skor
1

Pembenaran
Saat ini klien (Ny. W) telah
menderita diabetes mellitus
dan bahkan sudah terdapat
ulkus pada jari kaki
Masalah
hanya dapat
dirubah sebagian karena
untuk menurunkan kadar
glukosa
darah
serta
penyembuhan luka perlu
proses penanganan dalam
jangka panjang agar kadar
glukosa
dapat
tetap
terkontrol
Masalah sudah menjadi
actual sehingga
proses
pencegahan yang dapat
dilakukan adalah agar tidak
timbul luka atau dapat
mengontrol kadar gula yang
dimiliki.
Keluarga menyadari akan
masalah yang dihadapi dan
sudah berupaya sebaik
mungkin untuk menagani
masalah tersebut.

2.

Kemungkinan
masalah
dapat
diubah
Skala : Sebagian

x2

3.

Potensial masalah
untuk dicegah
Skala : cukup

2/3 x 1

0,67

4.

Menonjolnya
masalah
Skala : masalah
berat harus segera
ditangani

2/2 x 1

Total

3,67

Dx. 2 Perilaku kesehatan cenderung beresiko


No

Kriteria

Penghitungan

Score

Pembenaran

Sifat masalah
Skala : Ancaman
Kesehatan

2/3 x 1

0,67

2.

Kemungkinan
masalah
dapat
dirubah
Skala : Sebagian

x2

3.

Potensi masalah
dapat dirubah
Skala : Cukup

2/3 x 1

0,67

4.

Menonjolnya
masalah
Skala : Masalah
tidak dirasakan
Total

0/2 x 1

Merupakan
ancaman
kesehatan, apabila tidak
dilakukan
pemeriksaan
lebih lanjut maka bisa
menyebabkan
masalah
menjadi lebih parah.
Masalah berkaitan dengan
sikap klien jadi untuk
mengubah masalah perlu
waktu dan pemahaman yang
cukup sehingga tidak mudah
dalam mengubahnya
Masalah dapat dicegah bila
klien termotivasi untuk
melakukan
pemeriksaan
kesehatan.
Keluarga menyadari adanya
masalah namun tidak segera
diberikan tindakan

.
1.

c.

2,34

Prioritas Diagnosa Keperawatan


No
.
1.
2.

Diagnosa Keperawatan
Ketidakstabilan kadar glukosa darah
Perilaku kesehatan cenderung beresiko

Skor
3,67
2,34

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


D.
E.
NO.

F.

G. DIAGNOS
A
H. KEPERAW
ATAN

T. AP.
Ketidakst
1.abilan
kadar
U. glukosa darah.
V. AQ.
W.AR.
X.
AS.
Y.
Z. AT.
AU.
AA.
AV.
AB.
AW.
AC.
AX.
AD.
AE.AY.
AF.AZ.
AG.
BA.
AH.
BB.
AI.BC.
AJ.
BD.
AK.
AL.BE.
BF.
AM.
BG.
AN.
BH.
AO.

BI.
BJ.
BK.

I.
O. U M U M

T U J U AN
P. K H U S U S

BL.
Setelah
1. Keluarga
dapat
dilakukan
mengenal masalah
intervensi
penyakit diabetes
keperawatan,
melitus,
dengan
Keluarga Tn. N
menjelaskan :
memahami dengana. Pengertian
diabetes
baik
masalah melitus
diabetes melitus
b. Tanda dan gejala
BM.
DM
BN.
c. Dampak DM
BO.
d. Pencegahan/
BP.
Perawatan DM
BQ.
BZ.
BR.
CA.
BS.
CB.
BT.
CC.
BU.
2. Kemampuan
BV.
keluarga
merawat
BW.
anggota keluarga yang
BX.
sakit DM
BY.
CD.
CE.

J.
Q.

KRIT
ERIA

E VALU AS I
R. S T A N D A R

CF.Kog a.
DM
adalah
nitif,
peningkatan kadar gula
Verb
dalam
tubuh
(>200
al
mg/dl)
CG.
b.
Tanda
dan
gejal :
CH.
DA.
Sering haus,
sering kencing pd malam
CI.
hari, sering lapar
CJ.
c.
Dampak
CK.
DM :
DB.Gagal ginjal, luka
CL.
lama sembuhnya, cacat,
kebutaan
CM.
d.
Pencegahan/
Perawatan DM :
CN.
DC.Diit, olahraga, pantau
kadar gula secara rutin,
CO.
terapi/obat-obatan
DD.
CP.
DE. Keluarga
mampu
CQ.
melakukan
perawatan
terhadap klien dengan DM :
CR.
a. Mampu
melakukan
perawatan luka
CS.
b. Mampu
menyediakan/
CT.
memeuhi kebutuhan diit

K. RENCANA
L. INTERVENSI

1. Gali pengetahuan keluarga tentang


DM
2. Jelaskan kepada keluarga tentang
pengertian, tanda dan gejala,
dampak,
dan
pencegahan/pengobatan DM
3. Bimbing/arahkan keluarga untuk
menjelaskan kembali hal yang
telah dijelaskan.
DF.
DG.
DH.
DI.
DJ.
DK.
DL.
DM.
1.
Jelaskan kepada keluarga
tentang cara perawatan luka
diabetes
2.
Jelaskan kepada keluarga
tentang teknik perawatan luka.
3.
Ajarkan kepada keluarga
tentang pemanfaatan tanaman
lidah buaya untuk pengobatan
diabetes melitus
4.
Anjurkan kepada klien untuk

CU.

pasien DM

melakukan diet tinggi protein


untuk proses penyebuhan luka.
DN.

CV.
Psikom
otor,
Kun
jung
an
yang
tida
k di
renc
anak
an
CW.
CX.
CY.
CZ.
DO. DP.Perilaku
DR. Setelah
DT.
Setelah
EB.
2.
kesehatan dilaku
kan
dilakukan
Kognitif
cenderung intervensi
tindakan
,
beresiko
keperawatan
keperawatan
Res
DQ.
keluarga
mampu
diharapkan
pon
meningkatkan sikap
keluarga :
Verb
terhadap
1.
Mampu
al
pencegahan
mengenal masalah EC.
penyakit
kesehatan, dengan ED.
DS.
menjelaskan:
EE.
a. Apa
itu EF.

a. Hipertensi adalah tekanan


darah melebihi normal
(120/80 mmHg)
b. Tanda
dan
gejala
hipertensi : pusing, sakit
kepala,
susah
tidur,
gelisah.
c. Dampak dari hipertensi :
EZ.Gagal ginjal, gagal
jantung,
stroke,
kebutaan.

1.

Kaji
ulang
pengetahuan
keluarga
tentang apa itu hipertensi
2.
Jelaska
n kepada keluarga tentang tanda
dan gejala hipertensi
3.
Jelaska
n
kepada keluarga tentang
dampak dari hipertensi
4.
Berikan
HE tentang cara pengolahan

Hipertensi
b. Tanda
dan
gejala hipertensi
c. Dampak
dari
hipertensi
DU.
2.
Mampu
mengambil
keputusan
untuk
mencegah
terjadinya
hupertensi
DV.
DW.
DX.
3.
Mampu
melakukan
perawatan
pada
anggota yang sakit
DY.
DZ.
EA.

EG.
EH.
EI.
EJ.
EK.
EL.
EM.
EN. Psiko
motor
EO.
EP.
EQ.
ER.
ES.
ET.
EU.
EV.Mot
orik
EW.
EX.

FA.
FB.
FC.
FD.
FE.
Keluarga
mampu
mengambil
langkah
pencegahan hipertensi :
a.
Mulai mengurangi
rokok
b.
Mengurangi
asupan kopi
c.
Diit rendah garam
FF.
FG.
FH. Keluarga
mampu
melakukan perawatan pada
anggota
keluarga
yang
memiliki hipertensi :
a.
Menyediakan
asupan makanan diit anti
hipertensi
FI.

EY.

makanan
hipertensi

yang

baik

FJ.
FK.
FL.
FM.
FN.
1.
Diskusikan dengan keluarga
tentang
hal-hal yang dapat
mencegah penyakit hipertensi.
2.
Bimbing/arahkan
keluarga
untuk menjelaskan kembali hal
yang telah dijelaskan.
FO.
FP.
1. Anjurkan kepada keluarga caracara perawatan yang dapat
digunakan jika ada anggota
keluarga
yang
mengalami
hipertensi
2. Beri kesempatan keluaraga untuk
melakukan redemosntrasi
FQ.

FR.
FS.
FT.

FU. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


FV. FW.
Diag
FX.
N
nosa
FZ.
1

Implementasi Keperawatan

GA.
Ketid 1. Menggali pengetahuan keluarga tentang DM
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang pengertian,
akstabilan

FY.

untuk

Respon Keluarga

GB.
S:
a. Keluarga mengatakan tidak tahu apa itu

kadar
darah

gula

tanda
dan
gejala,
dampak,
dan
pencegahan/pengobatan DM
3. Membimbing/mengarahkan keluarga
untuk
menjelaskan kembali hal yang telah dijelaskan.

GD. GE.

1. Menjelaskan kepada keluarga tentang cara


perawatan luka diabetes
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang teknik
perawatan luka.
3. Mengajarkan kepada keluarga tentang pemanfaatan
tanaman lidah buaya untuk pengobatan diabetes
melitus
4. Menganjurkan kepada klien untuk melakukan diet
tinggi protein untuk proses penyebuhan luka.

GH. GI.Prilaku
2
kesehatan
cenderung
beresiko

1. Mengkaji ulang pengetahuan keluarga tentang apa


itu hipertensi
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan
gejala hipertensi
3. Menjelaskan kepada keluarga tentang dampak
dari hipertensi
4. Memberikan HE tentang cara pengolahan makanan
yang baik untuk hipertensi

GJ.

DM, keluarga hanya tau kalau orang DM


itu sering kencing, sering haus dan sering
lapar.
b. Keluarga megatakan sudah memahami
penjelasan
GC.
O:
a.
Keluarga tampak kooperatif
b.
Keluarga
mampu
menjelaskan
kembali apa yang disampaikan
GF.
S:
a. Keluarga mengatakan tidak memahami
cara merawat luka diabetes
b. Keluarga mengatakan tidak tahu manfaat
tanaman lidah buaya untuk DM
c. Keluarga mengatakan tidak tahu tentang
diet untuk penyembuhan luka
d. Keluarga
mengatakan
memahami
penjelasan
GG.
O:
a.
Keluarga
tampak kooperatif
GK.
S:
b.
Keluarga
mengatakan tidak mengetahui apa itu
hipertensi, tapi pernah mendengar tentang
hipertensi
c.
Keluarga
mengatakan sudah memahami penjelasan
GL.
O:
a. Keluarga tampak kooperatif

HA.
HB.
HC.

GM. GN.

1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang hal-hal


yang dapat mencegah penyakit hipertensi.
2. Mengarahkan keluarga
untuk menjelaskan
kembali hal yang telah dijelaskan.
GO.

GT.

1. Menganjurkan
kepada
keluarga
cara-cara
perawatan yang dapat digunakan jika ada anggota
keluarga yang mengalami hipertensi
2. Memberi kesempatan keluaraga untuk melakukan
redemosntrasi
GV.

GU.

b. Keluarga mampu mengulang kembali


penjelasan yang diberikan
GP.
S:
GQ.
Keluarga
mengatakan
tidak
memahami
cara
mencegah
penyakit
hipertensi
GR.
O:
GS.Keluarga mampu menjelaskan kembali
apa yang dijelaskan
GW.
S:
GX.
Keluarga mengatakan jika ada
keluarga yang mengalami masalah kesehatan
maka akan dilakukan perawatan dirumah
namun jika tidak ada kemajuan maka akan di
bawa ke RS.
GY.
O:
GZ.
Keluarga mampu melakukan
redemonstari

HD. EVALUASI
HE. HF.
N
Tgl/Ja
m
HI. HJ.Sel
1
asa,
16/
9/2
014

HG.

Diagn
osa

HK.
Ketida
kstabilan
kadar
gula
darah

HH.

Catatan Perkembangan

HL.
S:
a. Keluarga mengatakan DM adalah
peningkatan kadar gula dalam tubuh
yaitu lebih dari 200 mg/dl
b. Keluarga mengatakan tanda dan gejala
DM adalah sering haus, sering kencing pd
malam hari, sering lapar

c. Keluarga mengatakan dampak DM adalah


Gagal ginjal, luka lama sembuhnya, cacat,
kebutaan
d. Keluarga
mengatakan
pencegahan/
perawatan DM yaitu dengan diit, olahraga,
pantau kadar gula secara rutin, terapi/obatobatan

HR. HS.
2
Sabtu,
20/
9/2
014

HT.
Prilak
u kesehatan
cenderung
beresiko

e. Keluarga mengatakan belum paham


tentang cara perawatan luka diabetic
f. Keluarga
mengatakan
akan
memberikan diet tinggi protein untuk
penyembuhan luka Ny. W
g. Ny.
W
mengatakan
akan
mengkonsumsi lidah buaya
HM.
HN.
O:
a. Keluarga tampak kooperatif
b. Keluarga
dapat
menyebutkan
pengertian, tanda dan gejala, dampak
dan pencegahan DM
c. Keluarga tampak belum mampu
melakukan perawatan luka
d. Keluarga mampu mengolah daun
tanaman lidah buaya
HO.
HP.
A: Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
HQ.
HU.
S:
a.
Keluarga mengatakan Hipertensi adalah
tekanan darah melebihi normal (120/80
mmHg)

b.
Keluarga mengatakan tanda dan gejala
hipertensi adalah pusing, sakit kepala,

susah tidur, gelisah.


c.
Keluarga mengatakan dampak dari hipertensi :
Gagal ginjal, gagal jantung, stroke,
kebutaan.
d.
Tn. N mengatakan akan mulai mengurangi
rokok, asupan kopi

e.
Keluarga mengatakan akan memberikan
asupan makanan diit anti hipertensi kepada
anggota keluarga yang hipertensi

HV.
HW.

O:
a.
Keluarga tampak kooperati
b.
Keluarga dapat menyebutkan
pengertian, tanda dan gejala, serta
dampak dari hipertensi
HX.
HY.
A: Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi
HZ.

Anda mungkin juga menyukai