Anda di halaman 1dari 29

PENGELOLAAN

S A I

(SISTEM AKUNTANSI INSTANSI)


REGIONAL

I - V

SURABAYA, MEDAN, DENPASAR, JAKARTA, MAKASSAR

DITJEN DIKTI
2007

Dasar Hukum
- PERUBAHAN KETIGA UUD 1945
Pasal 23 C : Hal-hal lain mengenai keuangan negara
diatur dengan undang-undang.

- UNDANG UNDANG
1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara
3. UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

UU No. 17 Tahun 2003


Pasal 1:
Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban
negara yang dapat dinilai dengan uang serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Pasal 3:
Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

Pasal 6:
- Pengelolaan Keuangan Negara dikuasakan kepada
Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/
Pengguna Barang
Pasal 9:
- Menteri/Pimpinan lembaga sebagai Pengguna Anggaran/
Pengguna Barang mempunyai tugas, antara lain
menyusun dan menyampaikan laporan kementerian
negara/lembaga yang dipimpinnya

Pasal 29:
Ketentuan mengenai pengelolaan keuangan negara dalam rangka
pelaksanaan APBN dan APBD ditetapkan dalam UU Perbendaharaan.

* UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara


Pasal 30:
Presiden menyampaikan RUU tentang Pertanggung-jawaban APBN
kepada DPR berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh BPKRI, selambat-lambatnya 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Laporan Keuangan meliputi :
- Laporan Realisasi APBN (LRA)
- Neraca
- Laporan Arus Kas
- Catatan atas Laporan Keuangan
dan melampirkan laporan keuangan BUMN dan badan lainnya.

Pasal 32:
Bentuk dan isi Laporan Keuangan ditetapkan dengan PP.
* PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan
** Permenkeu No. 59/PMK.06/2005 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Pusat
Pasal 33:
Pemeriksaan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara
diatur dalam UU.

* UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan


Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

Permenkeu No. 59/PMK.06/2005


Tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) meliputi :
- Sistem Akuntansi Pusat (SiAP)
diselenggarakan oleh Kemen. Keuangan selaku BUN
- Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
diselenggarakan oleh Kemen/lembaga selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang (PA/PB) sebagaimana yang
ditetapkan dalam pasal 6, UU No. 17 Tahun 2003

SAI adalah serangkaian prosedur manual maupun terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran s.d. pelaporan posisi keuangan dan
operasi keuangan pada Kementerian/Lembaga.

Pasal 8:
Setiap Kementerian/Lembaga wajib
menyelenggarakan SAI untuk menghasilkan
laporan keuangan, termasuk Bagian Anggaran
Pembiayaan dan Perhitungan.
SAI terdiri atas Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan
Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN)

Organisasi

Untuk melaksanakan SAK dan SABMN, dibentuk unit


akuntansi keuangan yang teriri atas :
a. UAPA
--- UAPB
b. UAPPA-E1
--- UAPPB-E1
c. UAPPA-W
--- UAPPB-W
d. UAKPA
--- UAKPB

Pasal 9:
- Setiap UAKPA wajib menyampaikan LRA dan Neraca
beserta arsip data komputer (ADK) setiap bulan kepada:
a. KPPN
b. UAPPA-W/UAPPA-E1
- UAKPA melakukan rekonsiliasi dengan KPPN setiap
bulan, dituangkan dalam BAR
- UAKPA wajib menyampaikan laporan keuangan
semesteran dan tahunan berupa : LRA, Neraca, dan
CALK kepada UAPPA-W

Pasal 10:
- UAPPA-W melakukan proses penggabungan laporan
keuangan UAKPA di wilayah kerjanya menjadi laporan
keuangan tingkat UAPPA-W
- UAPPA-W wajib menyampaikan LRA dan Neraca
beserta ADK setiap bulan kepada :
a. Kanwil Ditjen Perbendaharaan
b. UAPPA-E1
- UAPPA-W melakukan rekonsiliasi dengan Kanwit Ditjen
Perbendaharaan setiap triwulan, dituangkan dalam BAR
- UAPPA-W wajib menyampaikan laporan keuangan
semesteran dan tahunan berupa : LRA, Neraca, dan
CALK kepada UAPPA-E1

UU 15 TAHUN 2004
TENTANG
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB
KEUANGAN NEGARA
Latar Belakang:
a. bahwa untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan negara, keuangan negara wajib dikelola
secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,
efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung
jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan;
b. bahwa untuk mewujudkan pengelolaan keuangan negara
tersebut di atas, perlu dilakukan pemeriksaan berdasarkan
standar pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan
yang bebas dan mandiri.

JENIS

PEMERIKSAAN

1.

Pemeriksaan Keuangan
Pemeriksaan Keuangan adalah pemeriksaan atas laporan
keuangan (LRA, Neraca, Catatan atas Laporan Keuangan)
dengan memberikan opini (pernyataan profesional mengenai
tingkat kewajaran informasi yang disajikan oleh manajemen
dalam laporan keuangan ybs.)

2.

Pemeriksaan Kinerja
Pemeriksaan Kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan
keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek
ekonomi, aspek efisiensi, dan aspek efektivitas.

3.

Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT)


PDTT adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan
khusus, di luar pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan
kinerja.

Jenis

Opini

1.

Pernyataan Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

2.

Pernyataan Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

3.

Pernyataan Tidak Wajar (Adverse Opinion)

4.

Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer


Opinion)

BATAS

WAKTU

PEMERIKSAAN

Laporan hasil pemeriksaan atas laporan


keuangan pemerintah pusat disampaikan oleh
BPK-RI kepada DPR-RI dan DPD selambatlambatnya 2 (dua) bulan setelah menerima
laporan keuangan dari pemerintah pusat.

TERBUKA UNTUK UMUM

Dalam rangka transparansi dan peningkatan partisipasi


publik, UU No. 15 Tahun 2004 menetapkan bahwa
laporan hasil pemeriksaan yang telah disampaikan
kepada lembaga perwakilan, dinyatakan terbuka
untuk umum.

TINDAK

LANJUT HASIL PEMERIKSAAN

- Pejabat wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam


laporan hasil pemeriksaan;
- Pejabat yang diketahui tidak melaksanakan
kewajiban untuk menindaklanjuti rekomendasi dalam
laporan hasil pemeriksaan, dikenakan sanksi
administratif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang kepegawaian.

KETENTUAN

PIDANA

Setiap orang yang tidak memenuhi kewajiban


untuk menindaklanjuti rekomendasi yang
disampaikan dalam laporan hasil pemeriksaan,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
(satu) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda
paling banyak Rp500.00.000,00 (lima ratus juta
rupiah).

HASIL PEMERIKSAAN
ATAS
LAPORAN KEUANGAN DEPDIKNAS TAHUN 2006
1. Secara umum penyusunan LK Depdiknas Tahun
2006 sebagian telah mengikuti PMK No. 59/PMK.06/
2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat.
2. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian sbb.:
a. UAW belum belum difungsikan sebagai mestinya;
b. Neraca belum menggambarkan keadaan yang
sebenarnya, yaitu :
1) Saldo Kas
2) Saldo Bank
3) Persediaan

Lanjutan
4) Piutang PNBP, berdasarkan akrual (angsuran MHS, pihak
ketiga)
5) Aset Tetap belum dinilai sesuai dengan keadaan
sebenarnya, misalkan : Tanah (NJOP), kondisi barang
inventaris (B/RR/RB);
6) Status kepemilikan tanah (sertifikat hak milik).
7) Pengadaan barang yang dilaksanakan oleh Fakultas/UPT/
Lembaga, belum dilaporkan kepada Rektorat dan tidak
tercatat dalam Neraca PTN.
c. Rekonsiliasi antara SABMN dan SAK belum dilaksanakan.
d. LRA belum menggambarkan keadaan sebenarnya
1) belum seluruh PNBP disetorkan ke rekening Rektor;

Lanjutan
2) PNBP yang berada di rekening Rektor tidak
seluruhnya disetorkan ke Kas Negara pada
akhir tahun;
3) Fakultas/UPT/Lembaga belum seluruhnya mem
pertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan
kepada Rektorat.

REALISASI PENERIMAAN
No

PTN

PNBP 2006
Posisi Laporan

UNJ Jakarta

Juli

Poltek N Jakarta

Juli

Unpad Bandung

November

Poltek M.N. Bandung

November

STSI Bandung

Undip Semarang

UNS Surakarta

Juli
Maret
September

No

PTN

Posisi Laporan

Poltek N Semarang

November

ISI Yogyakarta

Agustus

10

ITS Surabaya

September

11

Unesa

November

12

Poltek Elek. N. Surabaya

13

Poltek Perkapalan N. Surabaya

November

14

Unbraw Malang

September

15

Un. Trunojoyo

November

Juli

No

PTN

Posisi Laporan

16

Un. Syiah Kuala

Juli

17

Un. Malikussaleh

Tidak Ada

18

UN Medan

November

19

Poltek N. Medan

November

20

Un. Andalas Padang

21

STSI Padang Panjang

November

22

Poltek N. Padang

November

23

Un. Riau

November

Oktober

No

PTN

Posisi Laporan

24

Un. Jambi

Juli

25

Unsri

November

26

Poltek N. Sriwijaya

November

27

Unlam

November

28

Poltek N. Banjarmasin

November

29

Un. Mulawarman Kaltim

September

30

Poltek N. Samarinda

November

31

Unsrat, Sulut

September

No

PTN

Posisi Laporan

32

Un. Halu Oleo, Sultera

September

33

Unhas

September

34

UN Makassar

Tidak Ada

35

Poltek N. Ujung Pandang

Juli

36

Un. Pattimura

Juli

37

Poltek N. Ambon

September

38

Un. Khaerun, Ternate

September

39

Poltek Perimakan N. Tual

Oktober

No

PTN

Posisi Laporan

40

Unud

Mei

41

STSI Denpasar

November

42

Un. Nusa Cendana

September

43

Poltek Pertanian N. Kupang

November

44

UN Papua

45

Untirta

Juli
November

REALISASI PNBP

Tahun 2005 = 2.025,48 Milyar


Tahun 2006 = 1.956,57 Milyar
Berkurang

68,91

Milyar

TERIMA
SELAMAT

KASIH
BERKARYA

Anda mungkin juga menyukai