Metoda isolasi
Penggunaan medium selektif : media khusus yang dapat
memberikan indikasi yang kita kehendaki.
1. Isolasi mk penghasil lipase
Lipase enzim perombak lemak (lemak bebas dan gliserol),
digunakan subrat yang mengandung tributirin atau triolein
agar, menghasilkan zona jernih disekeliling koloni
2. Isolasi mk penghasil protease
Bakteri psikrotrof proteolitik, digunakan substrat yang
mengandung skim milk, akan menghidrolisis kasein menjadi
senyawa nitrogen bebas, zona jernih
3. Isolasi spesies Bacillus sp. Penghasil alkalin protease.
Produktivitas
saat ditemukan
Produktivitas
dari mmutan
yang telah
dikembangkan
Penisilin
20
8000
Streptomisin
50
5000
Eritromisin
100
2000
Tetrasiklin HCl
200
4000
Oksitetrasiklin
400
6000
Penyimpanan kultur
Tujuan : mk tetap hidup tetapi secara biologik, tdk
aktif dan tdk terjadi mutasi selama penyimpanan
1. Ekstrak tanah agar
Agar lunak yang mengandung ekstrak tanah subur
disterilkan, dinokulasi mk secara tusukan dibagian
tengah hingga terjadi pertumbuhan, ditutup rapat
disimpan pada suhu 4oC.
2. Agar miring dgn parafin
Kultur ditumbuhkan pada agar miring yang mengandung
pepton tanpa gula, terjadi pertumbuhan, permukaan
ditutup parafin steril u mencegah penguapan dan
membatasi penggunaan oksigen, simpan pada suhu
4oC.
3. Deep freezing, penyimpanan pada suhu (-7) (-30)oC.
4. Liofilisasi (freeze-dryng)
Sel mikroba disuspensikan dalam suspending
milk (milk, serum, sodium glutamate). Beberapa
tetes disuspensikan ditransfer dalam ampul
gelas, didinginkan dan dikeringkan dalam ruang
hampa (vacuum), ditutup rapat dan disimpan
dalam freezer (viable 10 tahun). Hasil liofilisasi
ini berupa tepung yang mengandung sel mk
yang liofilik (sangat mudah mengikat air).
5. Kultur tanah
Untuk mk pembentuk spora. Campuran tanah
20% pasir 78%, kalsium karbonat 2%
disterilkan selama 8 15 jam 130 oC,
suspensi mk ditambahkan, kelebihan air
diserap dalam desikator (vacuum) dan
ditutup