BAB I
PENDAHULUAN
Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor. Pasar modal
merupakan salah satu pilihan alternatif. Pasar modal menurut UU No. 8 tahun 1995
adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan yang berkaitan dengan efek diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek. Dapat dikatakan pasar modal memiliki peran yang strategis sebagai salah
satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan tempat investasi bagi masyarakat. Pasar
modal juga mempunyai pengertian yang abstrak yang mempertemukan calon modal
(Investor) dan emiten yang membutuhkan dana jangka panjang yang transferable (Suad
Husnan: 1996).
Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menuntut setiap investor untuk
melakukan investasi dengan tepat, sehingga tingkat pengembalian atau pendapatan yang
merupakan tujuan utama masing-masing investor dapat tercapai sesuai dengan yang
sudah ditargetkan. Setiap investasi yang dilakukan harus melihat terlebih dahulu beberapa
faktor, baik faktor kondisi ekonomi maupun faktor keadaan-keadaan yang mempengaruhi
kondisi ekonomi itu sendiri, juga keadaan perusahaan atau organisasi yang akan dijadikan
tempat untuk menginvestasikan dananya tersebut. Ada suatu filosofi yang mengatakan
bahwa wise investors do not put all their eggs into just one basket (Suad Husnan,
2001:50). Filosofi inilah yang akhirnya mengilhami para investor untuk melakukan
diversifikasi saham yang bertujuan untuk mengurangi risiko yang mereka tanggung
dengan harapan apabila suatu nilai saham jatuh sedangkan nilai saham yang lain naik
maka kerugian bisa diimbangi dengan keuntungan yang diperoleh. Risiko pada investasi
tersebut timbul karena adanya ketidakpastian di masa yang akan datang.
Berbagai teori dan model yang dirumuskan oleh sejumlah ahli keuangan pada
umumnya didasarkan pada asumsi bahwa investor selalu bersikap dan bertindak rasional
dalam proses pengambilan keputusan investasi. Investor dianggap mau memperhatikan
semua informasi yang tersedia di pasar serta mampu mengevaluasinya dengan seksama
dan mencari jawaban berdasarkan pemikiran rasionalitasnya terhadap sejumlah informasi
yang diperolehnya tersebut. Akan tetapi, apakah asumsi rasionalitas ini selalu dapat
dipenuhi setiap investor pada saat mengambil keputusan investasi? Para investor sering
menunjukkan perilaku yang bersifat irasional di samping mereka mengambil keputusan
berdasarkan judgment, sehingga keadaan ini menyimpang jauh dari asumsi rasionalitas.
Sering investor menggunakan emosi
investor.
Secara
rasional
investor
akan
memilih
saham-saham
yang
Keputusan yang didominasi oleh faktor psikologi akan lebih mengarah pada
keputusan yang bias karena faktor rasa dalam diri seseorang melebihi pertimbangan
resiko. Perilaku investor yang dipengaruhi emosi menjadikan investor tidak dapat
menerjemahkan informasi dengan tepat, maka investor menjadi tidak rasional. Hal
tersebut bertentangan dengan teori hipotesis pasar modal yang efisien, dimana dalam
pasar modal efisien investor selalu berlaku rasional.
Pada penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor bias perilaku investor
pada keputusan investasi suatu kelompok masyarakat dengan profesi berbeda di pasar
modal juga berbagai gender, karena terdapat banyak perbedaan yang diakibatkan oleh
perbedaan gender dalam kehidupan sosial maupun budaya dalam kehidupan manusia.
Perbedaan gender berkaitan dengan kebiasaan, nilai, budaya, dan ketentuan sosial lainnya
yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat yang dapat juga mempengaruhi perilaku
pengambilan keputusan. Batasan gender dalam penelitian ini lebih mengarah kepada
perbedaan peran investor berjenis kelamin perempuan dan laki-laki, karena mereka
memiliki perilaku dan karakteristik yang berbeda sehingga diharapkan akan membawa
perbedaan dalam pengambilan keputusan investasi. Keputusan investasi dalam penelitian
ini difokuskan kepada keputusan dalam membeli, menjual, dan menahan saham di pasar
modal.
Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah investor di pasar modal Indonesia
selalu rasional, dengan mahasiswa yang menjadi subjek sebagai perwakilan dari kalangan
akademisi yang berinvestasi di pasar modal, maka diharapkan subjek memiliki
pengetahuan yang lebih baik mengenai investasi di pasar modal. Penulis tertarik untuk
mengkaitkan bias perilaku terhadap keputusan dalam investasi saham dengan perbedaan
gender sebagai pembeda. Penulis tertarik untuk menganalisis seberapa besar tingkat
perbedaan bias perilaku yang dialami oleh masing-masing gender dalam keputusan untuk
membeli, menjual, dan menahan saham.
Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Keputusan Investasi Saham (Perilaku Pada Investor di
Pasar Modal).
1.2 Rumusan Masalah
Penulis mengidentifikasikan permasalahannya sebagai berikut:
1. Apa saja sikap investor ketika berdagang saham?
2. Bagaimanakah pengaruh sikap investor terhadap tingkat keberhasilannya?
3. Bagaimanakah sikap investor yang dapat mencapai tingkat keuntungan yang baik?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1 Untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi investor dalam mengambil
2
di pasar modal
Untuk mengetahui apakah behavioral finance dapat menjelaskan fenomena
anomali di pasar modal.