Anda di halaman 1dari 31

PENATALAKSANAAN BENIGN

PROSTATIC HYPERPLASIA DENGAN


ACUTE URINARY RETENTION

OLEH:
ADITYA RACHMAT FEBRIANTO
1102011007

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


YARSI
2014

LAPORAN KASUS

Tn. X berusia 72 tahun ditemani istrinya datang ke Unit Gawat Darurat


Rumah Sakit Bhakti Yudha pada hari Kamis, 13 November 2014 pukul 9.30
pagi. Pasien mengeluh tidak bisa buang air kecil selama 3 hari. Istri dari
Tn. X bercerita bahwa suaminya pernah melakukan operasi pengecilan
prostat pada tahun 2010 di RSUD Pasar Rebo. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan

tanda

tanda

vital

normal.

Dokter

melakukan

tindakan

pemasangan kateter tapi sulit dan tidak bisa masuk, sehingga dokter
memutuskan untuk menghentikan percobaan pemasangan kateter, tapi
saat kateter dicabut terdapat darah keluar dari ostium urethra externa.
Setelah itu pasien dirujuk ke RSUD Pasar Rebo untuk tindakan lebih lanjut

LATAR BELAKANG
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) Pembesaran kelenjar
prostat yang menyebabkan tersumbatnya aliran urin dari
kandung kemih akibat dari pembesaran jaringan fibrosa,
otot, dan glandular dalam zona transisi dan area
periurethral
BPH dapat menyebabkan terjadinya Retensio Urin Akut
(AUR)

40
50
60
70
80

50
60
70
80
90

tahun
tahun
tahun
tahun
tahun

25
50
65
80
90

%
%
%
%
%

TATALAKSANA BPH DAN AUR?

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah penegakan diagnosis BPH?
2. Bagaimanakah tatalaksana BPH?
3. Bagaimanakah tatalaksana AUR?
4. Bagaimanakah hukum berobat dalam pandangan
Islam?

TUJUAN UMUM

MENJELASKAN TATALAKSANA BENIGN PROSTATIC


MENJELASKAN TATALAKSANA BENIGN PROSTATIC
HYPERPLASIA DAN ACUTE URINARY RETENTION
HYPERPLASIA DAN ACUTE URINARY RETENTION

TUJUAN KHUSUS
1. Menjelaskan penegakan diagnosis BPH
1. Menjelaskan penegakan diagnosis BPH
2. Menjelaskan tatalaksana BPH
2. Menjelaskan tatalaksana BPH
3. Menjelaskan tatalaksana AUR
3. Menjelaskan tatalaksana AUR
4. Menjelaskan hukum berobat dalam pandangan
4. Menjelaskan hukum berobat dalam pandangan
Islam
Islam

MANFAAT
Penulis
Penulis
Universitas
Universitas
YARSI
YARSI
Masyarakat
Masyarakat

Anatomi Vesika Urinaria

Anatomi Prostate

Anatomi Urethra Pria

Definisi Benign Prostatic


Hyperplasia
Benign Prostatic Hyperplasia adalah pembesaran
kelenjar prostat yang menyebabkan tersumbatnya
aliran urin dari kandung kemih yang terdiri dari
pembesaran jaringan fibrosa, otot, dan glandular
dalam zona transisi dan area periurethral
Benign Prostatic Hyperplasia merupakan
pembesaran prostat yang tidak ganas diakibatkan
oleh pertumbuhan berlebihan oleh jaringan epitel
dan jaringan fibromuskular pada zona transisi dan
area periurethral

Epidemiologi Benign Prostatic


Hyperplasia
Penyakit tersering kedua di
klinik urologi di Indonesia
setelah batu saluran kemih

40
50
60
70
80

50
60
70
80
90

tahun
tahun
tahun
tahun
tahun

25
50
65
80
90

%
%
%
%
%

Dari sekitar 5 juta pria


berusia diatas 60 tahun, 2,5
juta menderita gejala
saluran kemih bagian
bawah akibat BPH

Secara signifikan, volume


prostat pria dari Asia
Tenggara ternyata lebih
kecil dibandingkan populasi
dari Barat

Patofisiologi Benign Prostatic


Hyperplasia
1. Hormon

Dihydrotestosterone (DHT), hasil


dari metabolisme Testosterone
Estradiol, meningkatkan sensitivitas reseptor
androgen
Estrogen, tingginya Estrogen dalam darah
akan memicu substansi yang memicu
pertumbuhan sel
2. Teori interaksi stromal-epitelial ada keseimbangan
antara stroma dan epitel di dalam prostat
3. Teori stem sel hasil dari proses maturasi dan
regulasi yang abnormal

Manifestasi Klinis Benign


Prostatic Hyperplasia
Gejala Obstruktif/ Voiding
Symptoms

PROSTATISMUS /

PROSTATISMUS
/ LUTS
LUTS

Hesitancy, Abdominal Staining,


Intermittent atau Interrupted Flow,
Sensasi Tidak Lampias, Terminal
Dribbling
Gejala Iritatif / Storage Symptoms
Nocturia, Daytime Frequency,
Urgency, Dysuria, Urge
Incontinence

Diagnosis Benign Prostatic


Hyperplasia

Tatalaksana Benign Prostatic


Hyperplasia
1. Medical Treatment
Alpha Adrenergic Agonists
ada 3 subtipe, alpha-1 A, alpha-2 B, alpha-3 D semua
ada di
prostat
BPH bisa terjadi karena tonus otot yang di moderasi
oleh alpha
receptor
ada beberapa jenis:
a) Phenoxybenzamine, alpha blocker nonselektif
b) Prazosin, alpha blocker selektif, tapi dosis 3 kali
sehari
c) Terazosin
d) Doxazosis

5-alpha Reductase Inhibitor


bekerja dengan cara inhibitor kompetitif dengan 5-alpha
reductase
yang berfungsi untuk merubah Testosteron
menjadi DHT.
a) Finasteride, berfungsi menghambat 5-alpha reduktase 1
yang terdapat di prostate.
b) Dutasteride, masih dalam penelitian

2. Minimally Invasive Therapy


a) Thermal Based Therapy, menggunakan temperatur yang
tinggi untuk membentuk koagulasi jaringan prostat yang
sudah nekrosis
b) Transurethral Needle Ablation (TUNA), menggunakan
gelombang frekuensi radio untuk memanaskan jaringan
prostat
c) Stents, terbuat dari metal dan diletakan di urethra pars
prostatika

3. Surgery
a) Transurethral Resection of the Prostate (TURP),
merupakan terapi aktif yang sering dilakukan pada
pasien BPH TURP Syndrome!
b) Transurethral Electrovaporization of the Prostate,
menggunakan elektroda roller ball hasil mirip TURP,
tapi gejala iritati paska operasi lebih sering terjadi
c) Transurethral Incision of the Prostate (TUIP), terbatas
hanya untuk prostat yang kecil
d) Open Prostatectomy, operasi pengangkatan prostat
bagian dalam, khusus untuk prostat yang sudah besar

Komplikasi Benign Prostatic


Hyperplasia
1. Acute Urinary Retention
Keadaan urologi yang umum terjadi
Kasus emergensi karena mendadak tidak bisa miksi
dan nyeri perut bagian bawah
Mekanisme terjadi AUR
i. Meningkatnya resistensi untuk mengalirkan urin
BPH!
ii. Gangguan inervasi sensorik maupun motorik
iii. Overdistensi dari kandung kemih

Tatalaksana AUR:
i. Kateterisasi, ada 2 jenis, melalui urethra atau
suprapubik
ii. Farmakoterapi, alpha blockers dan 5-alpha reductase
inhibitor
iii. Surgical intervention, TURP masih menjadi pilihan
utama

2. Urinary Tract Infection (ISK)


3. Bladder stones
4. Bladder decompensation
5. Chronic renal failure
6. Hematuria

Hukum berobat dalam Islam


Al Quran merupakan obat:

Hai manusia, telah datang kepadamu kitab yang


berisi pelajaran dari Tuhan mu dan sebagai obat
penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman.(QS Yunus:57)

Prinsip Pengobatan
1. Meyakini bahwa Allah SWT. yang Maha
Menyembuhkan segala penyakit

Dan apabila aku sakit, maka Dia-lah yang


menyembuhkan aku. (QS. asy-Syuara (26): 80).
2. Menggunakan obat yang halal dan baik

Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa


yang Allah telah direzekikan kepadamu, dan
bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepadaNya. (QS. al-Maidah (5): 88)

3. Tidak menimbulkan madharat


4. Pengobatan tidak bersifat TBC (tahayul, bidah,
churafat)
5. Selalu ikhtiar dan tawakal

Kaitan kedokteran dan Islam


Pengobatan bagi penyakit Benign Prostatic
Hyperplasia dengan Retensio Urin ternyata sejalan
dengan prinsip-prinsip mencari pengobatan dalam
Islam.

Simpulan
Terdapat tatacara yang harus dilakukan untuk
Terdapat tatacara
yang
harusProstatic
dilakukan untuk
menegakan
diagnosis
Benign
menegakan diagnosis Benign Prostatic
Hyperplasia
Hyperplasia
Terdapat berbagai macam pilihan untuk
Terdapat berbagai
macam
pilihan
untuk
mengobati
BPH antara
lain obat
obatan,
mengobati
BPH antara
lain obat obatan,
minimally
invasive,
dan surgery
minimally invasive, dan surgery
Penatalaksanaan utama dari Acute Urinary
Penatalaksanaan
utama
dariBPH
Acute
Urinary
Retention
yang terjadi
akibat
adalah
Retention yang terjadi akibat BPH adalah
katerisasi
katerisasi
Pengobatan BPH dengan AUR sudah sesuai
Pengobatan
dengan
AUR
sudah
sesuai
dengan
ajaranBPH
Islam,
karena
tidak
lepas
dari
dengan
ajaran
Islam,
karena
tidak
lepas
dari
prinsip-prinsip pengobatan
prinsip-prinsip pengobatan

Saran
Bagi dokter muslim
Disarankan bagi dokter muslim untuk terus
mencari dan mempelajari lebih jauh
mengenai Benign Prostatic Hyperplasia dan
Urinary Retention

Bagi masyarakat
Disarankan bagi masyarakat yang
mempunyai penyakit ini agar mencoba untuk
melakukan salah satu terapi tersebut agar
tercapai kesembuhan yang diharapkan.

Bagi peneliti
Disarankan bagi para peneliti agar terus
mencari penemuan penemuan baru untuk
penyakit BPH dan AUR

Anda mungkin juga menyukai