BENJOLAN DI
PAYUDARA
NEOPLASIA
Oleh kelompok A15
KELOMPOK A15
1102011110
1102010108
Hanifa Adani
1102010118
Frenji Afrita
1102011109
Galuh Anindya
1102011111
Kharisma Alifah
1102011136
Kinanta
Kinanti Rizky C
1102011137
1102011138
Skenario 1 : Benjolan Di
Payudara
Seorang perempuan berumur 55 tahun, ibu rumah tangga, datang ke poliklinik bedah
karena adanya benjolan di payudara sebelah kanan sudah setahun ini. Mula-mula
sebesar biji rambutan, kemudian sekarang sebesar bola tenis. Tidak terasa sakit, hanya
kadang terasa pegal. Pasien merasa berat badannya menurun drastic dalam empat
bulan terakhir ini. Pada keluarga terdapat riwayat penderita tumor ganas payudara,
yaitu bibi pasien (adik kandung dari ibu pasien). Bibi pasien meninggal karena
penyakitnya ini. Pasien tidak mempunyai anak. Sebulan ini timbul luka koreng berbau
di kulit di atas benjolan payudara. Pasien juga merasa sesak sebulan terakhir yang
bertambah dengan aktifitas tapi sesak tidak berkurang dengan istirahat.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, BB 40 kg, vital sign lain dalam
batas normal. Status lokalis pada payudara kanan didapatkan massa oval lebih kurang
8x7x7 cm3 di kwadran medial atas, keras, berbenjol, melekat ke dinding dada, peau de
orange, ulkus, retraksi papilla mammae, dan nipple discharge. Teraba limfonodi aksilla
2 buah, ukuran 1 cm, saling melekat 1 dengan yang lain. Pada pemeriksaan rontgen
thoraks didapatkan coin lesion di lobus superior paru kanan disertai efusi pleura. USG
abdomen tidak didapatkan nodul. Biopsy insisi memastikan pasien menderita kanker
payudara (stadium terminal) kemudian menjalani operasi simple mastectomy
dilanjutkan kemoterapi dan radioterapi. Bagaimanakah seharusnya pasien menghadapi
penyakit berat dan terminal yang dideritanya dari sisi agama islam?
Kata sulit
Pertanyaan
Hipotesis
Faktor Resiko : Umur, Genetik
Mutasi Gen
Manifestasi klinis : benjolan di payudar, tidak terasa sakit, BB menurun
drastis
Metastasis ke paru dan limfonodi
Pemeriksaan penunjang : Coin lesion
Kanker Payuda
Tatalaksana kuratif dan paliative
Sasaran belajar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
FAKTOR RESIKO
1.
2.
Menarche dini.
3.
4.
5.
6.
PATOFISIOLOGI
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu
proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari
tahap inisiasi dan promosi. Pada tahap inisiasi terjadi
suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memicu
sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel
ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut
karsinogen, yang berupa bahan kimia, virus, radiasi
(penyinaran) atau sinar matahari.
PATOFISIOLOGI CA MAMMAE
Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan
paling sering terjadi pada sistem duktal, mula mula
terjadi hiperplasia selsel dengan perkembangan selsel
atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma
insitu dan menginvasi stroma.
KLASIFIKASI
Klasifikasi berdasarkan American Cancer Society , dibagi
menjadi :
1.
2.
3.
Karsinoma Invasif
5 YEAR
SURVIVAL
RATE
TIS
( LCIS/DCIS
T1
NO
M0
93%
IIA
T1
T2
N1
N0
M0
M0
72%
IIB
T2
T3
N1
N0
M0
M0
72%
IIIA
T1/T2
T3
N2
N1/N2
M0
M0
41%
IIIB
T4
Any N
M0
41%
IV
ANY T
Any N
M1
18%
KETERANGAN :
T1:Tumor diameter 2 cm
Stadium I : tumor kurang dari 2 cm, tidak ada limfonodus terkena (LN)
atau penyebaran luas.
Stadium IIa : tumor kurang dari 5 cm, tanpa keterlibatan LN, tidak ada
penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2 cm dengan keterlibatan LN
Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. Tumor
lebih besar dari 5 cm tanpa keterlibatan LN
Stadium IIIa : tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN.
semua tumor dengan LN terkena, tidak ada penyebaran jauh
Perubahan kulit jeruk (peau dorange) : ketika vasa limfatik subkutis tersumbat sel
kanker, hambatan drainase limfe menyebabkan udem kulit, folikel rambut tenggelam
ke bawah tampak sebagai tanda kulit jeruk.
Nodul satelit kulit : ketika sel kanker didalam vasa limfatik subkutis masing masing
membentuk nodul metastasis,disekitar lesi primer dapat muncul banyak nodul
tersebar,secara klinis disebut tanda satelit.
Secret papilar : sering karna karsinoma dalam duktus besar atau tumor mengenai
duktus besar.
Pembesaran kelenjar limfe aksilar dapat soliter atau multiple, pada awalnya
mobile, kemudian dapat saling adhesi dengan jaringan sekitarnya. Dengan
perkembangan penyakit, kelenjar limfe supraklafikular juga dapat menyusul
membesar. Yang perlu diperhatikan adalah ada sebagian kecil pasien anker
mamae hanya tampil dengan limfadenopati aksilar tapi tak teraba massa mamae,
kelenjar limf yg biasa disebut sebagai karsinoma mammae tipe tersembunyi.
Prosedur Diagnostik
Pemeriksaan klinis
Anamnesis
Benjolan
Kecepatan tumbuh
Rasa sakit
Nipple discharge
Benjolan di ketiak
Edema lengan
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis, performance status
Status Lokalis
Perubahan kulit
Nipple
Status Kelenjar Getah Bening
Diharuskan (recommended)
Foto thoraks
CT scan
Screening
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Pemeriksaan mammografi
Diagnosisi pasti
Eksisional biopsi
FNAB
Diagnosis banding
(1) Fibroadenoma mammae (FAM), merupakan tumor jinak payudara yang biasa terdapat pada
usia muda (15-30 tahun), dengan konsistensi padat kenyal, batas tegas, tidak nyeri dan mobile.
(2) Kelainan fibrokistik, merupakan tumor yang tidak berbatas tegas, konsistensi padat kenyal
atau kistik, terdapat nyeri terutama menjelang haid, ukuran membesar, biasanya
bilateral/multipel.
(3) Kistosarkoma filoides menyerupai FAM yang besar, berbentuk bulat lonjong, berbatas
tegas, mobile, dengan ukuran dapat mencapai 20-30 cm.
(4) Galaktokel, merupakan massa tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya
saluran/duktus laktiferus, terdapat pada ibu yang baru/sedang menyusui.
(5) Mastitis, yaitu infeksi pada payudara dengan tanda radang lengkap, bahkan dapat
berkembang menjadi abses, biasanya terdapat pada ibu yang menyusui.
(6) Lipoma, merupakan tumor pada jaringan lemak dengan batas tegas, lunak, tidak nyeri
tekan, dan dapat digerakkan.
(7) Nekrosis lemak, berbatas tegas, keras, kadang disertai dengan penarikan kulit.
Terapi Kuratif
Terapi Paliatif
Mastektomi Radical
Pencegahan Primordial
Pencegahan sangat dini atau sangat dasar ini ditujukan kepada orang sehat yang
belum memiliki faktor risiko dengan memberikan kondisi pada masyarakat yang
memungkinkan penyakit tidak berkembang yaitu dengan membiasakan pola hidup
sehat sejak dini
1.
Perbanyak konsumsi buah dan sayuran yang banyak mengandung serat dan
vitamin C
2.
3.
Hindari makanan yang berkadar lemak tinggi karena dapat meningkatkan berat
badan menyebabkan kegemukan atau obesitas yang merupakan faktor risiko
kanker payudara.
4.
5.
Hindari keterpaparan radiasi yang berlebihan. Wanita dan pria yang bekerja di
bagian radiasi menggunakan alat pelindung diri
Pencegahaan Primer
2.
Pemberian ASI
3.
4.
Pemeriksaan Mammografi.
Pencegahan Sekunder
Pemeriksaan Klinis
2.
Pencegahan Tertier
PROGNOSIS
1.
Stadium kanker
Angka kelangsungan
hidup 5 tahun
100 %
98 %
IIA
88 %
IIB
76 %
IIIA
56 %
IIIB
49 %
2. Tipe histopatologi
CIS (Carsinoma In Situ) mempunyai prognosis yang lebih
baik dibandingkan invasif.
3. Reseptor hormone Kanker yang mempunyai reseptor
(+) dengan hormon memiliki prognosis lebihbaik
Menyesal.
Daftar Pustaka
Buku Ajar Onkologi Klinis Edisi 2. 2011. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
http://www.eramuslim.com/syariah/
TERIMA KASIH