Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran

: Sejarah

Kelas/Semester

: X / II (dua)

Pertemuan ke

: 13

Alokasi Waktu: 2 x 45 menit


Standar Kompetensi : Menganalisis peradaban Indonesia dan dunia
Kompetensi Dasar
2.3 Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia
Indikator
2.3.3 Menjelaskan perkembangan teknologi awal masyarakat Indonesia
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menyebutkan asal budaya logam yang berkembang di Indonesia.
2. Siswa mampu menyebutkan 2 tokoh alat yang terbuat dari logam
3. Siswa mampu mendemonstrasikan pembuatan alat dari logam dengan teknik bivalve
4. Siswa mampu mendemonstrasikan pembuatan alat dari logam dengan teknik a cire perdue
II. Materi Ajar
Perkembangan Teknologi Awal Masyarakat Indonesia
Zaman perundagian sering disebut zaman kemajuan teknologi karena pada masa itu teknologi
telah berkembang. Pembuatan alat dari logam telah mereka kuasai. Teknik peleburan logam
memerlukan keahlian yang tinggi karena untuk melebur logam dan menjadikan suatu alat diperlukan
cara cara khusus yang belum dikenal pada masa sebelumnya. Pembuatan alat-alat perunggu
dilakukan dengan dua cara berikut.
a. Teknik Bivalve
Teknik Bivalve atau teknik setangkup adalah teknik cetakan dengan menggunakan dua alat cetak
yang dijadikan satu dan dapat ditangkupkan. Alat cetak itu diberi lubang pada bagian atasnya. Dari
lubang itu, dituangkan logam yang telah dicairkan. Jika cairan itu sudah dingin cetakan itu dibuka.
Selesailah pengerjaannya.
Cetakan setangkup ini dapat digunakan berkali kali. Hasil dari cetakan setangkup ini
meninggalkan garis sepanjang pertautan kedua bagian yang menangkup itu. Contohnya adalah
cetakan Nekara. Peralatan cetakan untuk membuat nekara masih dapat di temukan di Bali.
b. Teknik Cetakan Lilin (a cire perdue)
Pembuatan barang dengan teknik a cire perdue dilakukan dengan membuat model dari lilin
terlebih dahulu. Lilin dibungkus dengan tanah liat dan bagian atasnya diberi lubang. Tanah liat
dibakar sehingga lilin mencair dan keluar dari lubang yang telah dibuat. Tanah liat yang kosong tadi

selanjutnya diisi oleh cairan perunggu. Setelah dingin dan kental. Tanah liat pembungkus tadi
dihancurkan. Cetakan dengan teknik a cire perdue hanya dapat dipakai sekali dan hanya untuk
mencetak benda benda berukuran kecil, misalnya arca arca kecil.
III. Metode Pembelajaran
- Cooperatif Learning
- Kajian Pustaka

IV. Langkah Langkah Pembelajaran


Pertemuan 1
No
Kegiatan Pembelajaran
1 Kegiatan Awal
Apresepsi : - Menginformasikan tentang materi ajar
- Menginformasikan kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai
serta tujuan pembelajaran
Motivasi : Memberikan dukungan pada siswa agar dapat memahami lebih luas
tentang kompetensi dasar yang dibahas
2 Kegiatan Inti :
a. Guru menjelaskan tentang perkembangan teknologi awal masyarakat di Indonesia
b. Siswa mendemonstrasikan cara pembuatan alat alat dari logam dengan teknik
bivalve dan a cireperdue
c. Tanya jawab
3 Kegiatan Penutup
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah di bahas
b. Guru memberi tugas dan menutup pelajaran

Waktu
10 menit

65 menit

15 menit

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar


Alat

: Papan tulis, OHP, LCD

Bahan

: Lembar Kerja Siswa

Sumber Belajar : 1. Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga
2. Alfian, Magdalia; Soeyono, Nana Nurliana & Suhartanto, Sudarini. 2006.
Sejarah untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : ESIS
3. Supriatna, Nana. 2006. Sejarah untuk Kelas X SMA. Bandung : Grafindo
Media Pratama
VI. Penilaian :
- Kognitif : Tes tertulis (uraian)
- Afektif : Memantau keaktifan siswa dalam proses tanya jawab dengan memberi tanda ( ) pada
lembar penelitian
Instrumen Penilaian
Aspek Kognitif :L
1. Sebutkan asal budaya logam yang berkembang di Indonesia !
2. Sebutkan 2 contoh alat yang terbuat dari logam?
3. Demonstrasikan cara pembuatan alat dari logam dengan teknik bivalve.
4. Demonstrasikan pembuatan alat dan logam dengan teknik a cire perdue.

VI. Program Tindak Lanjut


1. Guru mengadakan remidi bagi siswa yang nilainya < 72
2. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang nilainya 72
VII. Lampiran
1. Format penilaian

Mengetahui,
Kepala SMAN 5 Kediri

Drs. Marianto
Pembina Tk.1
NIP. 19540105 198303 1 011

Kediri, 5 Januari 2010


Guru Mata Pelajaran

Dra. Sulastri
NIP. 19500504 199003 2 001

Lampiran I
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF

Aspek

: Afektif

Indikator

: 1. Menjelaskan perkembangan teknologi awal masyarakat Indonesia.

Kelas/Semester

: X/2

No

Komponen

1
2
3
4
5
6
7

SL

Keterangan
SE JR TP

Saya mengikuti pelajaran sejarah


Saya tidak mengikuti pelajaran sejarah
Saya merasa pelajaran sejarah bermanfaat
Saya berusaha mengerjakan tugas tepat waktu
Saya selalu mengerjakan soal/latihan dirumah
Saya selalu mendiskusikan materi pelajaran
Saya berusaha mencari referensi diperpustakaan

Keterangan :
Aspek yang dinilai
1 = selalu
2 = sering
3 = jarang
4 = tidak pernah

Skor pertanyaan positif


4
3
2
1

Skor maksimum
4
3
2
1

Lampiran II
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF
Aspek

: Kognitif

Indikator

: 1. Menjelaskan perkembangan teknologi awal masyarakat Indonesia.

Kelas/Semester

: X/2

Kunci Soal
No
1

Kunci
Budaya logam yang berkembang di Indonesia berasal dari Dongsan
Contoh budaya dari logam :

Skor
2

a. Nekara

b. Bejana
c. Kapak perunggu
Cara Bivalve :
Membuat cetakan 2 setangkup

Bagian atas diberi lubang

Dituangkan logam yang telah dicairkan


Jika cairan sudah dingin cetakan dibuka
Cara a cire perdue :
Membuat model dari lilin
4

Lilin dibungkus tanah liat yang bagian atasnya diberi lubang

Tanah liat di bakar dan lilin akan meleleh dari lubang


Tanah liat kosong diisi dengan cairan perunggu
Setelah dingin dan tanah liat pembungkus dihancurkan
Junlah Skor

20

Lampiran III
Pedoman Penskoran :
No
KUNCI JAWABAN
1 Ketepatan jawaban : Tepat = 2; tidak tepat = 1
2 Ketepatan jawaban : Tepat = 4; tidak tepat = 2
3 Kesesuaian jawaban dengan materi :

SKOR
2
4
6

sesuai = 6; Cukup sesuai = 4; Kurang = 2


Kesesuaian jawaban dengan materi :
sesuai = 8; Cukup = 4; Kurang = 2
JUMLAH

skor siswa

: jumlah skor maksimal 100 0 0 ......

Nilai

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran

: Sejarah

Kelas/Semester

: X / II (dua)

Pertemuan ke

: 14

Alokasi Waktu: 2 x 45 menit


Standar Kompetensi : Menganalisis peradaban Indonesia dan dunia
Kompetensi Dasar

8
20

2.3 Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia


Indikator
2.3.4 Menjelaskan kepercayaan awal masyarakat Indonesia
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menyebutkan bentuk kepercayaan animisme dan dinamisme.
2. Siswa mampu menjelaskan tujuan manusia pra sejarah mendirikan bangunan masa megalitikum
3. Siswa mampu memberikan 4 contoh hasil budaya megalitikum di Indonesia
4. Siswa mampu menjelaskan pengertian pundi ber undak undak
II. Materi Ajar
Sistem Kepercayaan awal masyarakat di Indonesia
Setiap manusia yang hidup memiliki sesuatu yang kuat dalam batinnya yaitu sebuah rasa yakin
dan percaya pada sesuatu yang ada dialam ini. Manusia pra sejarah pada masa berburu dan bercocok
tanam juga sudah mengenal suatu kepercayaan terhadap kekuatan gaib diluar kekuatan manusia.
Alam membawa mereka pada suatu keagungan dan kebesaran. Mereka bangga terhadap alam
tersebut dan percaya terhadap hal-hal yang menakjubkan atau serba hebat.
Kadang kala jika melihat pohon yang besar, tinggi dan rimbun, mereka merasa ngeri. Manusia
pra sejarah menganggap kengerian itu disebabkan pohon itu ada penghuninya. Begitu pun dengan
batu besar serta binatang besar dan menakutkan, mereka juga memujanya. Kekuatan alam yang besar
seperti petir, topan, banjir, dan gunung meletus yang dianggap menakutkan dan mengerikan juga
dipuja. Jika terjadi letusan gunung berapi, mereka beranggapan bahwa yang menguasai gunung
sedang murka.
Selain memuja benda benda dan binatang yang menakutkan dan dianggap gaib, manusia pra
sejarah juga memuja arwah leluhurnya. Mereka percaya bahwa roh nenek moyang tinggal disuatu
tempat. Menurut pendapat mereka, tempat roh itu sangat tinggi, misalnya, diatas puncak gunung dan
di pucuk pohon tinggi. Untuk tempat turunnya roh nenek moyang inilah, didirikan bangunan
megalitik yang pada umumnya dibuat dari batu inti utuh, kemudian dibentuk atau dipahat sesuai
dengan keinginan. Bangunan megalitik hampir semuanyaberukuran besar. Dapat ditarik kesimpulan
bahwa kepercayaan masyarakat pada masa bermukim dan bercocok tanam dapat dibedakan atas dua
hal berikut.
a.

Dinamisme
Kepercayaan kepada benda benda yang memiliki kekuatan gaib, misalnya, pada pohon, batu

besar, gunung, gua, senjata, dan jimat. Mereka menaruh hormat dan memuja benda benda tersebut.
b.

Animisme
Animisme adalah kepercayaan bahwa roh (jiwa) itu tidak hanya berada pada makhluk hidup,

tetapi juga pada benda benda tertentu. Roh roh itu dapat berbuat baik tetapi juga dapat berbuat
jahat. Agar roh itu tidak berbuat jahat, manusia perlu memujanya sambil memberi sesajen. Manusia
prasejarah mempercayai roh manusia setelah pisah dengan raga(mati) masih menjalani kehidupan
lanjutan bahkan selalu hidup berdampingan dengan yang hidup.

Adapun jenis bangunan megalitik yang ada di Indonesia dan berhubungan dengan kepercayaan
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Menhir
2. Dolmen
3. Sarkofagus
4. Peti kubur batu
5. Punden berundak
III. Metode Pembelajaran
- Cooperatif Learning
- Kajian Pustaka

IV. Langkah Langkah Pembelajaran


Pertemuan 1
No
Kegiatan Pembelajaran
1 Kegiatan Awal
a. Guru menyampaikan apersepsi dan materi
b. Pre Test
2 Kegiatan Inti :
a. Membahas materi tentang kepercayaan awal masyarakat Indonesia
b. Guru bersama siswa menyimpulkan tentang kepercayaan awal masyarakat
Indonesia
3 Kegiatan Penutup
a. Guru memberi penguatan materi yang telah dibahas
b. Post Test

Waktu
10 menit

65 menit

15 menit

V. Alat / Bahan / Sumber Belajar


Alat

: Papan tulis, OHP, LCD

Bahan

: Lembar Kerja Siswa

Sumber Belajar : 1. Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga
2. Alfian, Magdalia; Soeyono, Nana Nurliana & Suhartanto, Sudarini. 2006.
Sejarah untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : ESIS
3. Supriatna, Nana. 2006. Sejarah untuk Kelas X SMA. Bandung : Grafindo
Media Pratama

VI. Penilaian :
- Kognitif : Tes tertulis (uraian)
- Afektif : Memantau keaktifan siswa dalam proses tanya jawab dengan memberi tanda ( ) pada
lembar penelitian
Instrumen Penilaian
Aspek Kognitif :L
1. Jelaskan bentuk kepercayaan animisme dan dinamisme !
2. Jelaskan tujuan manusia pra sejarah mendirikan bangunan megalitikum!

3. Beri 4 contoh hasil budaya megalitikum!


4. Jelaskan pengertian punden berundak undak .
VI. Program Tindak Lanjut
1. Guru mengadakan remidi bagi siswa yang nilainya < 70
2. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang nilainya 70
VII. Lampiran
1. Format penilaian
2. Lembar Kerja Siswa

Mengetahui,
Kepala SMAN 5 Kediri

Kediri, 5 Januari 2010


Guru Mata Pelajaran

Drs. Marianto
Pembina Tk.1
NIP. 19540105 198303 1 011

Dra. Sulastri
NIP. 19500504 199003 2 001

Lampiran I
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF

Aspek

: Afektif

Indikator

: 1. Menjelaskan kepercayaan awal masyarakat Indonesia.

Kelas/Semester

: X/2

No

Komponen

Keterangan

SL
1
2
3
4
5
6
7

SE

JR

TP

Saya mengikuti pelajaran sejarah


Saya tidak mengikuti pelajaran sejarah
Saya merasa pelajaran sejarah bermanfaat
Saya berusaha mengerjakan tugas tepat waktu
Saya selalu mengerjakan soal/latihan dirumah
Saya selalu mendiskusikan materi pelajaran
Saya berusaha mencari referensi diperpustakaan

Keterangan :
Aspek yang dinilai
1 = selalu
2 = sering
3 = jarang
4 = tidak pernah

Skor pertanyaan positif


4
3
2
1

Skor maksimum
4
3
2
1

Lampiran II
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF
Aspek

: Kognitif

Indikator

: 1. Menjelaskan kepercayaan awal masyarakat Indonesia.

Kelas/Semester

: X/2

Kunci Soal
No
1

Kunci
Bentuk kepercayaan animisme adalah :
kepercayaan bahwa roh manusia yang telah terpisah dari ragamasih menjalani
kehidupan lanjutan. Agar roh tidak berbuat jahat, manusia perlu memujanya dengan
memberikan sesajen.
Bentuk kepercayaan dinamisme adalah :

Skor
8

kepercayaan kepada benda benda tertentu yang mempunyai kekuatan gaib dan

memujanya.
Tujuan manusia pra sejarah mendirikan bangunan megalitikum untuk tempat turunnya

roh nenek moyang


4 contoh hasil budaya megalitikum :
a. Menhir

b. Dolmen

c. Sarkofagus
d. Peti kubur batu

e. Punden berundak undak


Punden berundak undak adalah bangunan pemujaan yang tersusun bertingkat
Junlah Skor

4
20

Lampiran III
Pedoman Penskoran :
No
1
2
3
4

KUNCI JAWABAN
Kesesuaian jawaban dengan materi :
sesuai = 8; Cukup = 4; Tidak = 2
Kesesuaian jawaban dengan materi :
sesuai = 4; Cukup = 3; Kurang = 2
Ketepatan jawaban dengan materi :
tepat = 4; Cukup = 3; Tidak = 2
Ketepatan jawaban dengan materi :
tepat = 4; Cukup = 3; Tidak = 2
JUMLAH

Nilai

skor siswa

: jumlah skor maksimal 100 0 0 ......

SKOR
8
4
4
4
20

Anda mungkin juga menyukai