berfungsi
membentuk buah pikiran untuk diekspresikan dan memilih kata-kata yang akan
digunakan serta mengatur motorik vokalisasi dan kerja yang nyata dari vokalisasi itu
sendiri. Jika area ini terganggu maka penderita tak mampu memformulasikan buah
pikirannya untuk dikomunikasikan. Maka dari itu, pertumbuhan abnormal pada kedua
daerah tersebut menyebabkan gangguan berbahasa.
2. Bagaimana proses tumbuh kembang anak? (dari neonatus) (keke, fahmi)
3. Bagaimana makna dan mekanisme abnormal dari keluhan Tidak mau melihat dan
tersenyum kepada?
Adanya gangguan pada "processing system" dari gambaran visual di otak.
Gangguan ini berupa defisit miror neuron pada area gyrus angularis sebagai area asosiasi
visual. area ini terdapat pada lobus parietal posterior yang paling inferior yang berfungsi
dalam menginterpretasi informasi visual dan selanjutnya akan dibawa ke area wernicke
untuk proses pemahaman.sehingga, pada autisme seorang anak akan cenderung menolak
kontak mata dengan orang lain karena mereka tidak mengerti tindakan dan emosi orang
lain.
The saliance landscape theory
Pada anak normal : informasi dimasukkan ke amygdala (Pusat emosi limbic sistem) dan
menimbulkan respon emosional
Pada anak autis : hantaran dari korteks visual dan amigdala menimbulkan respon yang
buruk atau berlebihan di amygdala seperti merangsang sistem saraf autonom,
meningkatkan heart rate sehingga anak menghindari tatap muka untuk menurunkan
stress
4. Bagaimana makna dan mekanisme abnormal dari keluhan bila membutuhkan bantuan,
dia menarik tangan ibunya untuk melakukan?
b.
harus
khusus.
MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan CAT Scans (Computer Assited Axial
Tomography): sangat menolong untuk mendiagnosis kelainan struktur otak, karena
tubuhnya.
6. Apa faktor risiko pada kasus? ( keke, fahmi)
a. Genetik
b. Penyakit otak (infeksi TORCH)
c. Abnormalitas perkembangan otak (mikrochepali, hidcrochephalus)
d. Gangguan metabolic (PKU, MPS)
e. Neoplasma
f. Infeksi
Faktor psikodinamika dan keluarga
Sebagian orang tua yang memiliki preokupasi dengan abstraksi intelektual dan
cenderung sedikit mengekspresikan perhatian yang murni terhadap anak anaknya
merupakan salah satu penyebab anak anak menjadi autis.Adapun teori lain, seperti
kekerasan dan penolakan orang tua yang mendorong gejala austistik,juga tidak jelas.
Faktor organik-neurologis-biologis
Gangguan dan gejala autistik berhubungan dengan kondisi yang memiliki lesi
neurologis, terutama rubella kongenital, fenilketonuria (PKU), sklerosis tuberosus
dan gangguan rett. Temuan anak autistik secara bermakna memiliki lebih banyak
anomali fisik kongenital yang ringan dibandingkan sanak saudarinya dan kontrol
normal menyatakan bahwa komplikasi kehamilan dalam trimester pertama adalah
bermakna. 4-32% orang autistik memiliki kejang grand mal pada suatu saat dalam
kehidupannya, kira kira 20-25 % menunjukkan pembesaran ventrikular pada
pemeriksaan tomografi komputer. Pada EEG terdapat indikasi kegagalan lateralisasi
serebral.
Faktor genetika
Dalam beberapa penelitian ditemukan antar 2 dan 4 persen sanak saudara orang
austistik ditemukan mengalami gangguan austistik, suatu angka yang 50% lebih besar
selama kehamilan.
Faktor perinatal
Selama gestasi, perdarahan maternal setelah trimester pertama dan mekonium
dalam cairan amnion dilaporkan lebih sering ditemukan pada anak austistik dari pada
populasi umum. Dalam peroide neonatus, anak austistik memiliki insidensi tinggi
sindrom gawat pernapasan dan anemia neonatus. Beberapa bukti menyatakan
tingginya insidensi pemakaian medikasi selama kehamilan oleh ibu dari anak
austistik.
Faktor neuroanatomi
Faktor temuan biokimiawi