Anda di halaman 1dari 18

Seorang Wanita

dengan Keluhan Nyeri dan Kaku Pagi Hari

KELOMPOK VI

030.08.102 Ferdy

030.08.120 Herliana W

030.08.107 Gabriel Klemens W

030.08.121 Heru Alfares

030.08.108 Putri

030.08.126 Ines D

030.08.109 Gerard MA Da Cunha

030.08.131 Jonathan SK

030.08.113 Hana Amalia

030.08.132 Julia Mutiarani

030.08.114 Hani Amalia

030.08.291 Nor Azlyza

030.08.115 Hasnan Habib

030.08.292 Nor Fatehah

030.08.119 Henny Wijaya

Jakarta, 16 Desember 2010

BAB I

PENDAHULUAN

Sindrom Fibromyalgia sering dikenal dengan berbagai namaantara lain


fibrositis, fobromiositis, soft tissue rheumatism, tendomiopati dan miogelosis. Akhirakhir ini menjadi perhatian para peneliti. Terminologi fibromyalgia menunjukan suatu
sindrom nyeri muskuluskeletal yang termasuk dalam kelompok reumatik nonartikular. Fibromyalgia lebih sering menyerang wanita ( 80-90% ) pada masa subur.
Awitan penyakit dimulai pada semaja remaja. Prevalensi pada populasi umum
berkisar sekitar 5 %. Di Negara barat, insidensinya sekitar 23% dari seluruh penyakit
musculoskeletal, sedangkan Tai mendapatkan angka 21-39% untuk Negara di Asia.

Sejumlah ahli saraf di Asia Tenggara selama lima tahun terakhir ini menaruh
perhatian serius terhadap gejala fibromyalgia atau gejala nyeri kronis yang menyebar
di seluruh bagian tubuh. Hal itu karena dampak munculnya rasa nyeri kronis ini dapat
mengganggu

kualitas

hidup

manusia

hingga

BAB II

produktivitasnya

menurun.

LAPORAN KASUS

Seorang wanita bernama Isabela, berumur 39 tahun, mempunyai keluhan


nyeri dan kaku pagi hari saat bangun tidur pada pundak, leher, bahu, pinggang, betis
dan kedua paha
Nyeri pinggang dirasakan sejak 2 tahun yang lalu, nyeri terus-menerus
dirasakan, berkurang sedikit setelah minum obat anti-nyeri, tetapi setelah itu nyeri
kembali dirasakan. Penderita mengaku tidak pernah bebas nyeri. Nyeri berpindahpindah pada berbagai tempat di tubuh. Penderita mengaku sulit tidur, sehingga jam
tidurnya hanya sedikit. Pada pagi hari saat bangun tidur terasa kaku dan bertambah
nyeri pada pundak punggung atas, pinggang, pundak, leher, ke-2 paha, betis, bahu dan
lutut. Nyeri dan kaku tersebut berangsur-angsur berkurang setelah melakukan
aktivitas. Pekerjaan sehari-hari banyak dududk di depan computer. Menurut pasien,
keluhan yang dirasakan sangat menurunkan produktivitas kerja pasien. Pasien
mengaku pekerjaan di kantor sangat banyak menumpuk.
Tidak ada gejala demam. Berat badan stabil. Nafsu makan cukup baik. Tidak
ada riwayat cidera.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Anamnesis
1. Data pasien
Nama

: Ny. Isabela

Usia

: 39 tahun

Pekerjaan

: Sekretaris eksekutif

Status

: Menikah, memiliki 2 anak ( 15 tahun & 12 tahun )

Alamat

: Jalan Mandala

2. Keluhan Utama
Nyeri & kaku pada pundak punggung atas, pinggang, pundak, leher, ke-2
paha, betis, bahu dan lutut saat bangun tidur
3. Keluhan Tambahan
Nyeri pinggang dirasaka sejak 2 tahun yang lalu

B . Pemeriksaan Fisik
1. Status Generalis
a. Keadaan umum : Pasien dapat berjalan mandiri, tampak lelah & lesu,
wajah sedikit pucat, pola jalan sedikit terpincang karena menahan rasa
nyeri ( antalgic gait )
b. Tanda Vital

Tekanan darah

: 100/60 mmhg ( Normal )

Nadi

: 82x/menit ( Normal )

Pernapasan

: 16x/menit ( Normal )

Suhu

: 36C ( Normal )

Pada pemeriksaan fisik pasien terlihat tampak lesu & pucat yang
menunjukan pasien mengalami kelelahan ( fatigue ). Pasien berjalan
terpincang ( antalgic gait ) untuk menghindari penekanan pada sisi
yang nyeri. Tekanan darah 100/60 mmhg menunjukan pasien dalam
kategori optimal ( JNC 6 : 1997 ) atau Normal ( JNC 7 : 2002 ). Nadi,
pernapasan, suhu, BB/TB dalam batas normal.
c. Antopometri
BB

: 58 kg

TB

: 150 cm

BMI

: 25,78 kg/m2

Pada perhitungan BMI dengan menggunakan rumus BMI = (BB) /


(TB2) = 58/(1,52) = 25,78 kg/m2 . dari hasil BMI menunjukkan berat
badan berlebih (overwight)

2. Status Lokalis
Trunk/batang badan/postur tubuh

Look :
Postur tubuh lurus, tidak ditemukan skoliosis maupun kiposis

Feel :
Ditemukan nyeri tekan yang tidak menjalar pada beberapa region
otot, yaitu pada :
M. Trapezius superior bilateral, M. Quadratus Lumborum bilateral,
M. Latisimus dorsi bilateral dan area M. Gastrocnemius bilateral,
M. Quadriceps femoris, M Hamstring

Move :
Gerakan badan ( trunk ) dapat dilakukan normal, tetapi pasien
mengeluh nyeri gerak pada seluruh gerakan
Pada penekanan ditemukan nyeri tekan yang tidak menjalar pada
beberapa region otot, yaitu pada M. Trapezius superior bilateral, M.
Quadratus Lumborum bilateral, M. Latisimus dorsi bilateral, M.
Gastrocnemius bilateral, M. Quadriceps femoris dan M. Hamstring.
Hal ini menunjukan terpenuhinya 11 dari 18 point tender.

C. Pemeriksaan Laboratorium darah


Leukosit

: 7.000/mL (Normal)

Rheumatoid factor

: ( - ) ( Normal )

Eritrosit

: 4,5 juta/mL (Normal)

C-reactive protein

: ( - ) ( Normal )

LED

: 3 (Normal)

Asam urat

: 4 ( Normal )

Pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan kelainan. LED dalam batas


normal, hal ini menunjukan tidak adanya infeksi sistemik terutama pada fase
kronis. Rheumatoid factor negatif menunjukan tidak adanya titer abnormal
faktor rheumatoid yang biasanya ditemukan pada seseorang yang mengidap
Rheumatoid arthritis. C-reactive protein negatif menunjukan tidak adanya
inflamasi & kerusakan jaringan pada fase akut. Asam urat tidak mengalami
kenaikan yang menunjukan tidak adanya gangguan metabolisme purin dalam
tubuh

D. Pemeriksaan radiologi
Gambaran Radiologi Cervical

Gambaran Radiologi Lumbosacral

Pada pemeriksaan radiologi tidak ditemukan kelainan

E. Diagnosis
Diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan yang tidak menjalar pada beberapa
region otot, yaitu pada M. Trapezius superior bilateral, M. Quadratus
Lumborum bilateral, M. Latisimus dorsi bilateral, M. Gastrocnemius bilateral,

M. Quadriceps femoris dan M. Hamstring. Hal ini menunjukan terpenuhinya


11 dari 18 point tender. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan tidak adanya
kelaimam atau masih dalam batas normal,

Diagnosis banding
1. Rematoid atritis
2. Sindrom miofasial
3. Polimyalgia rematik

Gambaran
Nyeri
Kelelahan

Sindrom fibromialgia
Menyeluruh / difus
Sangat nyata / sering

Kekakuan pagi hari


Palpasi

Generalisata/ sering
Tender point
Tersebar luas/ difus
Latihan umum
Obat gangguan tidur

Terapi

Prognosis

Penyakit

Sindrom miofasial
Regional/ lokal
Biasanya tidak ada/
jarang
Regional/ jarang
Trigger point
Regional/ lokal
Menghindari
faktor

pemberat
Latihan peregangan
cenderung Diharapkan
resolusi

kronik dengan beberapa sempurna,


disabilitas fungsional

walaupun

sering kambuh

F. Tata laksana
A. Non medikomentosa
Edukasi dokter kepada pasien :
1. Menginformasikan kepada pasien tentang sindrom fibromyalgia merupakan
gangguan disfungsi dan bukan penyakit fisis yang akan mengakibatkan cacat
2. Menghindari stress

Tingkat

stress

berbeda

pada

masing-masing

orang.

Sehingga

metode

pengurangan stress harus secara individual dalam perawatan fibromyalgia.


3. Cukup tidur
4. Berolahraga atau latihan ringan yang teratur (berbersepeda & berjalan kaki, dll. )
5. Mengkonsumsi makanan yang sehat
6. Hindari mengkonsumsi alkohol, kopi, rokok sekurangnya 3 jam sebelum tidur
7. Jika stress diakibatkan oleh pekerjaan, dianjurkan mengubah pada pola kerja.

B. Medikamentosa
Pengobatan simptomatis tidak memberikan hasil bermakna dan bersifat
sementara, juga tidak efektif untuk pengobatan jangka panjang. Dokter
membantu pasien dengan menyusun progam rehabilitasi, sedangakan untuk
memperbaiki gangguan tidur dapat diberikan Amitriptilin ( 10-25 mg ), diberikan
1-2 jam menjelang tidur. Diberikan analgesik Asetaminofen dengan dosis kurang
dari 4 gr
Prognosis
Ad vitam

: Bonam

Ad sanationam : Dubia ad malam


Ad funvtionam : Dubia ad bonam

BAB IV
Tinjauan Pustaka

Sindrom Fibromyalgia
Definisi

Fibromyalgia kata yang berasal dari bahasa Latin untuk istilah jaringan berserabut
(fibro) dan istilah bahasa Yunani untuk otot (otot) dan rasa sakit (algia).
Fibromyalgia adalah suatu kelainan yang menyebabkan nyeri otot dan kelelahan.
Orang dengan fibromyalgia memiliki tender points pada tubuhnya. Tender points
adalah titik nyeri yang biasanya pada daerah leher, bahu, punggung, pinggul, lengan,
dan kaki. Jika titik tersebut ditekan maka seseorang dengan Fibromyalgia akan merasa
kesakitan.

Etiologi & patogenesis


Sampai sekarang belum diketahui etiologi pastinya. Demikian pula patogenesisnya,
dahulu dikatakan akibat proses peradangan, akan tetapi sekarang dianggap sebagai
suatu spasme lokal pada otot.
Faktor pencetus :
1. Infeksi oleh virus, kuman atau parasit
2. Trauma akibat beban kerja
3. Postur tubuh yang abnormal
4. Hawa dingin & lembab
5. Ketegangan jiwa

Faktor resiko
1. Jenis kelamin
Fibromyalgia lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.
2. Usia

Fibromyalgia cenderung berkembang pada usia pertengahan dan dewasa


muda. Tapi juga bias terjadi pada anak-anak dan dewasa yang lebih tua
3. Gangguan pola tidur
Tidak jelas apakah kesulitan tidur adalah penyebab atau akibat fibromyalgia.
Tetapi seseorang dengan gangguan tidur seperti kejang otot malam hari di
kaki, atau apnue sering memiliki fibromyalgia.
4. Riwayat keluarga
5. Penyakit rematik
Jika memiliki penyakit rematik, seperti rheumatoid atritis atau lupus, maka
akan lebih mudah terkena fibromyalgia.
Gambaran klinis
Ditemukan banyak keluhan tapi hampir tidak ditemukan kelainan fisis ataupun
laboratorium, kecuali pada fibromyalgia sekunder, kelainan pemeriksaan fisis
tergantung dari penyakit dasarnya
Pasien fibromyalgia memiliki 3 gejala utama ( Trias sindrom Fibromyalgia ) :
1. Nyeri muskuloskeletal
2. kaku ( stiffness )
3. Cepat lelah ( fatigue )

Diagnosis

Pasangan tender point ;


1. Insersi otot tengkuk ke oksiput
2. Bagian tengah batas atas trapezius
3. Perlekatan otot pada sisi medial atas scapula
4. Celah intertranversal aspek anterior C5, C7
5. Sela iga 2 sekitar 3 cm lateral batas sternum
6. Perlekatan otot pada epikondilus lateralis sekitar 2 cm di bawah tonjolan
tulang
7. Kuadran atas lateral otot gluteus
8. Perlekatan otot tepat di posterior trokanter mayor
9. Bantalan lemak medial proximal dari garis sendi lutut
Pasien akan mempunyai paling sedikit 11 dari 18 titik-titik perih klasik dengan
menemukan tidak ada penyertaan jaringan yang membengkak atau meradang, dan
dengan mengeluarkan kondisi-kondisi medis lain yang dapat meniru fibromyalgia.

Banyak kondisi-kondisi medis dapat menyebabkan nyeri pada area-area yang berbeda
dari tubuh, yang meniru fibromyalgia. Kondisi-kondisi ini termasuk:

tingkat hormon tiroid yang rendah (hypothyroidism),

penyakit paratiroid (menyebabkan tingkat kalsium darah yang meninggi),

penyakit-penyakit otot yang menyebabkan nyeri otot (seperti polymyositis),

penyakit-penyakit tulang yang menyebabkan nyeri tulang (seperti penyakit


Paget),

kalsium darah yang meninggi (hypercalcemia),

penyakit-penyakit infeksius (seperti hepatitis, Epstein Barr virus, AIDS), dan

kanker

Meskipun tidak ada tes darah untuk fibromyalgia, tes-tes darah adalah penting untuk
mengeluarkan kondisi-kondisi medis lain. Oleh karenanya, hormon tiroid dan tingkattingkat

kalsium

darah

diperoleh

untuk

mengeluarkan

hypercalcemia,

hyperparathyroidism, dan hypothyroidism. Tingkat alkaline phosphatase (suatu enzim


tulang) seringkali naik pada pasien-pasien dengan penyakit tulang Paget. Tingkat
CPK (suatu enzim otot) seringkali naik pada pasien-pasien dengan polymyositis,
penyakit

Terdapat 4 kontrol pada sindrom Fibromyalgia ;


1. Titik tengah dahi
2. Aspek voral dari pertengahan lengan atas
3. Kuku ibu jari
4. Otot-otot dari tungkai atas sisi anterior

Tatalaksana

Non medikomentosa
1. Menyadari bahwa sindrom Fibromyalgia merupakan gangguan
disfungsi dan bukan penyakit fisis yang akan mengakibatkan cacat
2. Memperbaiki kesegaran fisis dengan olahraga rutin
3. Mengurangi stress
4. Menyesuaikan kebiasaan tidur
5. Tetap dalam aktivitas semula

Medikamentosa
1. Analgetik
Asetaminofen dapat mengurangi rasa sakit dan kekakuan yang
disebabkan oleh fibromyalgia. Dokter mungkin merekomendasikan
obat anti inflamasi (NSAIDs), seperti aspirin, ibuprofen (Advil,
Motrin, lain-lain) atau natrium naproxen. NSAID tidak terbukti efektif
dalam mengelola rasa sakit pada fibromyalgia.
2. Antidepresan
Secara tradisi, obat-obat yang paling efektif dalam perawatan
fibromyalgia adalah tricyclic antidepressants, obat-obat yang secara
tradisi

digunakan

dalam

merawat

depresi.

Dalam

merawat

fibromyalgia, tricyclic antidepressants diminum pada saat waktu tidur


dalam dosis-dosis yang adalah pecahan dari yang digunakan depresi.
Tricyclic

antidepressants

nampaknya

mengurangi

kelelahan,

membebaskan nyeri dan kejang otot, dan memajukan tidur yang dalam
dan

menyembuhkan

Ilmuwan-ilmuwan

pada

percaya

pasien-pasien
bahwa

dengan

tricyclics

fibromyalgia.

bekerja

dengan

mengganggu kimia pemancar syaraf (nerve transmitter chemical) di


otak

yang

disebut

antidepressants

"serotonin".

yang

umumnya

Contoh-contoh
digunakan

dari

dalam

tricyclic
merawat

fibromyalgia termasuk amitriptyline (Elavil) dan doxepin (Sinequan).


3. Obat anti-kejang epilepsi.
Obat yang dirancang untuk mengobati sering berguna dalam
mengurangi rasa sakit jenis tertentu. Gabapentin (Neurontin) kadangkadang membantu dalam mengurangi gejala fibromyalgia, sedangkan
pregabalin (Lyrica) adalah obat pertama yang disetujui oleh Food and
Drug Administration untuk mengobati fibromyalgia.
Komplikasi
Fibromyalgia tidak progresif dan umumnya tidak menyebabkan kondisi lain atau
penyakit.. Hal ini bias menyebabkan rasa sakit, depresi dan kurang tidur. Masalahmasalah ini kemudian dapat mengganggu kemampuan Anda untuk beraktivitas di
rumah atau di tempat kerja, atau memelihara keluarga dekat atau hubungan pribadi.
Frustrasi menghadapi kondisi yang sering disalahpahami juga bias menjadi
komplikasi dari kondisi tersebut.

Peran sebagai Dokter keluarga


A-Five-Star Doctor adalah profil dokter ideal yang memiliki kemampuan untuk
melakukan serangkaian pelayanan kesehatan untuk memenuhi kualitas, kebutuhan,

efektifitas biaya, dan persamaan dalam dunia kesehatan. Lima kualitas yang
diinginkan dari seorang dokter yang 'five-star' adalah:
1. Mampu menyediakan perawatan - Care Provider
2. Mampu menjadi penentu keputusan - Decision Maker
3. Mampu menjadi komunikator yang baik - Communicator
4. Mampu menjadi pemimpin dalam komunitas atau masyarakat - Community Leader
5. Mampu dan bisa memiliki skil manajerial yang baik untuk menjalankan fungsifungsi diatas - Manager
Peran dokter keluarga pada pasien dengan sindroma fibromyalgia adalah sangat
penting, terutama sebagai care provider, communicator dan manager. Dengan care
provider, dokter keluarga bertindak sebagai pengawal kesehatan dalam keluarga
pasien yang bersifat menyeluruh, berkesinambungan dengan pendekatan holistik pada
individu yang merupakan unit keluarga, sehingga pencegahan, diagnosis dan
pengobatan dapat diketahui lebih awal. Dokter sebagai communicator yang baik
sangat penting sekali, agar tercipta hubungan dokter-pasien yang baik, saling mengerti
dan saling percaya sehingga pasien dapat merasa nyaman dan mengerti dengan
seksama nasihat dari dokter dan dapat melaksanakannya dengan benar. Terutama pada
pasien dengan sindroma fibromyalgia yang pencetusnya adalah stress dan posisi
ergonomis yang kurang baik, diperlukan communicator yang baik agar tercapainya
pengobatan pasien yang optimal. Dokter sebagai manager, dengan skill manajerial
yang baik kedua hal diatas dapat terlakasana dengan baik.

BAB V
KESIMPULAN

Fibromyalgia adalah sindroma kekakuan otot, nyeri muskuloskeletal dan cepat lelah
yang etiologinya dan patogenesisnya belum diketahui secara pasti. Sindroma ini dapat
didiagnosis dengan mengidentifikasi titik-titik keperihan atau disebut juga tender
point, yang terdiri dari 18 titik yang tidak disertai adanya peradangan. Sindroma ini
sebagian besar terjadi pada wanita yang berusia antara 35-55 tahun yang mana terjadi
pada Ny. Isabela yang berusia 39 tahun dengan keluhan yang menyerupai gejala dari
sindroma fibromyalgia. Peran dokter keluarga terutama care provider, communicator
dan manager sangat penting dalam menangani Ny. Isabela yang menderita sindroma
fibromyalgia, karena kemungkinan pencetusnya adalah stress dan posisi ergonomis
yang kurang. Hal ini dapat terjadi karena pekerjaan dari Ny. Isabela ini adalah seorang
sekretaris eksekutif. Ketiga peran dokter keluarga diatas sangat penting agar
tercapainya hasil pengobatan yang optimal.

BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

1. Sudoyo AW, Setiayohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku


ajar ilmu penyakit dalam jilid II.Edisi IV. Jakarta: Penerbitan Ilmu penyakit
dalam FKUI; 2006. p: 927-928.

2. Effendi Z, Isbagio H., Setiyohadi B. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 3


Jakarta : Gaya baru. Hal. 108-111.

3. Sutedjo A.Y. Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan


Laboratorium. Yogyakarta: Amara Books ; 2007.

4. Mayoclinic. Fibromyalgia. Available at Available_at:


http://www.mayoclinic.com/health/fibromyalgia/DS00079. Access on
December 14th, 2010
5. Diagnosa Fibromialgia. Available at:
http://abidinblog.blogspot.com/2009/01/diagnosa-fibromyalgia.html Access on
December 14th, 2010
6. Fibromyalgia & Kesehatan Fisik Anda. Available at:
http://fisiosby.com/fibromyalgia-kesehatan-fisik-anda/ Access on December
14th , 2010

Anda mungkin juga menyukai