Anda di halaman 1dari 2

Tips Dasar Belajar Desain Grafis

Pernah mengikuti ungkapan-ungkapan serupa ini? Ini didefinisikan sebagai salah satu tiruan
berkembangnya rekognisi yang khilaf terhadap design grafis pada masyarakat. Risalah ini ditulis
untuk merapikan kekeliruan lebih dari sehingga pembimbing yang ingin menekuni faktor desain
grafis memiliki saran yang terbuka dalam melangkah.
Ada sekutil tips rendah yang saya anggap menyantuni pemula yang memang ingin serius mengamati
bidang desain grafis. Kecuali berdasarkan pengalaman pribadi, saran sederhana tersebut juga luar
biasa direkomendasikan desainer-desainer grafis kompeten. Jadi, kenapa tidak dicoba!
1. Belajar Teori & Aturan Pokok Desain Grafis
http://bisadesain.com adalah seni terapan yang ditujukan dalam mengkomunikasikan pesan. Ada
skema dan aturanaturan pokok yang mesti dipelajari bagi mencapai pengetahuan mendalam tentang desain grafis.
Salah satu pengajian mendasar diartikan sebagai mengenal rukun dasar atas desain grafis (basic
principle of graphic design). Satu diantara desainer kesohor asal Australia, Jacob Cass, dalam
artikelnya sangat menyarankan untuk mengkaji teori pokok desain grafis sebagai pondasi dasar
untuk berkarya.
dua. Belajar Software Grafis
Setelah memahami faedah dan aplikasi elemen pendek desain grafis, kamu butuh belajar gimana
mengeksekusi tulisan tersebut memakai software grafis. Ada sangat banyak aplikasi grafis yang ada
saat ini, sedari yang berbayar sampai yang gratisan.

Bagi menciptakan perbuatan berbasis vector, kamu sanggup menggunakan Adobe Illustrator &
CorelDRAW. Dua-duanya adalah software berbayar. Rekayasa sejenis juga ada yang gratis,
diantaranya InkScape. Penggunaan ini pas lumayan & bisa jadi pilihan jika sampeyan kesulitan
dalam membeli software berbayar. Bagi aplikasi editing gambar berbasis raster, waktu ini yang
menyimpangkan populer didefinisikan sebagai Photoshop. Alternatifnya adalah pixelmator, software
sepakat yang dikhususkan untuk operating system Macintosh. Ada pun software-software
pendukung seperti 3ds max & cinema 4d untuk membuat pola grafis berformat 3 dimensi.
3. Menjadi Kolektor
Jika sampeyan serius ingin menjadi pengelola grafis, telah saatnya engkau menjadi kolektor karyakarya desain. Koleksi tersebut dengan sendirinya akan memproduksi kita menjadi asupan pendirian

untuk berkarya. Mulai aja dengan mengumpulkan karya-karya rancangan sederhana sebagaimana
flyer, brosur, kartu sebutan, poster, risalah, dll. Lanjutkan dengan berselancar di computer digital
dan bookmark situs-situs model grafis dan inspirasi. Situs jejaring supel seperti Facebook dan
Twitter juga sangat bagus dalam tetap up to date mengamati jalan, kelanjutan, kemajuan, kronologi,
pertambahan, pertumbuhan, perubahan, perurutan, urut-urutan, terbaru mulai komunitas disain
diseluruh globe.

4. Berlatih!
Berlatih, berlatih, dan berlatih! Tidak ada
gunanya poin-poin diatas jika kau tidak
mempraktekkan dan mengasahnya secara
langsung. Dalam konteks desain grafis,
dibutuhkan uni projek dalam berlatih. Projek
tersebut mampu kamu sejak hal yang paling
pendek. Membuat pengenal dan personal branding dalam diri kamu sendiri sepertinya. Projek pun
bisa didapatkan dari titisan dan kawan terdekat. Kiranya bayarannya kuntet, jadi niatkan saja dalam
belajar. Kamu juga bisa berlatih serta mengasah kemampuan desain grafis kamu pada menciptakan
projek fiktif serta meredesign tulisan orang beda. Ada tidak sedikit jalan dalam berlatih, jadi
berlatihlah!
5. Memahami Keistimewaan dan Keikutsertaan Desainer Grafis
Desainer grafis sejatinya ialah pemecah peri (problem solver). Masalah datangnya dari klien dan
pengelola grafis ditunjuk untuk meretakkan masalah tersebut sesuai terapan ilmu & pengalaman
yang dimiliki. Kontak antara klien dan pengelola ini setelah itu mengharuskan desainer grafis utk
memiliki bermacam-macam aspek pendukung lain menyerupai sikap spirit, kemampuan
berkomunikasi dan pertunjukan, kemampuan mengidentifikasi masalah, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai