FORMASI SEMILIR DI PEGUNUNGAN SELATAN, JAWA TENGAH SUATU HASIL LETUSAN DAHSYAT
GUNUNG API MIOSEN
Formasi Semilir tersingkap luas di sepanjang Pegunungan Selatan, pantai selatan Jawa bagian tengah. Formasi, yang memainkan peran penting dalam stratigrafi dan magmatisme di daerah tersebut, dialasi secara selaras oleh Formasi Kebo-Butak dan bagian atasnya ditindih oleh Formasi Nglanggran. Formasi Semilir didominasi oleh batuan vulkanik berupa tuf kristal, tuf lapili, dan breksi batuapung. Bagian bawah dari formasi ini tersusun oleh batupasir berupa lithic-feldspathic wackes. Lempung gampingan di bagian bawah mengandung fosil foraminifera dan nanno, mengindikasikan lingkungan laut dan umur Miosen Awal (NN3). Bagian atas terdiri atas breksi batuapung dan breksi batuapung andesitan. Di beberapa tempat di bagian atas terdapat beberapa lensa tipis lignit dan fosil kayu. Di bagian atas, menunjukkan penyebaran ekstensif dari grain-flow sediment. Bagian ini diinterpretasikan sebagai endapan terestrial. Berdasarkan penentuan umur dengan jejak belah pada sirkon di breksi batuapung menunjukkan umur 17.0 + 0 juta tahun dan 16.0 + 1.0 juta tahun atau akhir Miosen Awal. Lingkungan pengendapan Formasi Semilir menunjukkan pendangkalan ke arah atas, yang semula laut dangkal berubah menjadi darat. Fasies breksi batuapung dan breksi batuapung andesitan diendapkan dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan kegunungapian meningkat pesat pada saat pengendapan bagian atas formasi. Erupsi besar yang membentuk Formasi Semilir diduga berpusat di Cekungan Baturetno. Mengacu pada zonasi fisiografi Pulau Jawa oleh Van Bemmelen (1949), maka daerah fieldtrip termasuk zona fisiografi Pegunungan Selatan Bagian Barat. ZonaPegunungan Selatan merupakan pegunungan struktural yang memanjang dari barat ke timur (W-E) searah dengan geometri Pulau Jawa, dan terbagi menjadiPegunungan Selatan Jawa Timur dan Pegunungan Selatan Jawa Barat. Satuan geomorfologi Pegunungan Selatan dibagi menjadi empat, yaitu : 1. Satuan Geomorfologi Perbukitan Karst Satuan ini terletak pada daerah paling selatan, terdiri-dari bentukan positif dan negatif yang memanjang dari Parangtritis sampai Pacitan. 2. Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipatan Satuan ini terletak di daerah Ngawen dan sekitarnya. Bentukan yang ada berupa perbukitan yang dibangun oleh struktur homoklin, antiklin, sinklin, dan gawir terjal yang memanjang dari barat ke timur. 3. Satuan Geomorfologi Dataran Tinggi Surono (1) dan M.A.Puspa (2-) Pertambangan ini ada di Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan. Lokasinya tak jauh dari kompleks Candi Ijo. Bukit bebatuan putih berlapis kehitaman karena cuaca, Ketinggiannya sekitar 60 meter. Puncak perbukitan ini mencapai 300 meter dengan ketebalan 250 meter. Di beberapa sisi nampak penambang tradisional melakukan aktivitas penambangan. Mereka ini masyarakat sekitar. Hamparan perbukitan ini adalah bekas tumbukan debu vulkanis erupsi super Semilir gunung api purba yang mahadahsyat sekitar 36-30 juta tahun lalu. Material, hamparan, dan ketebalan erupsi mencapai puluhan kilometer. Meski nampak kokoh, batuan ini tidak seberat yang dibayangkan. Ringan sekali seperti batu apung dan mudah retak. Struktur batuan di bukit ini makin ke atas semakin halus dan berwarna kuning kecokelatan. Tentu saja bukan sembarang bukit. Ini bukti episode katastropik, seperti karakteristik gunung api pada umumnya, gunung api strato Semilir tak kuat menahan tekanan magma yang semakin besar maka akan menghancurkan diri dengan cara erupsi.