Jurnal Seni Budaya Musik
Jurnal Seni Budaya Musik
PENDAHULUAN
Mata pelajaran Seni Budaya untuk kelas VIII SMP/MTs mencakup aktivitas dan materi
pembelajaran yang memberikan kompetensi pengetahuan tentang karya seni budaya dan
kompetensi sikap yang terkait dengan seni budaya. Seni Budaya dalam kurikulum 2013
sekaligus mencakup studi karya seni budaya untuk mengasah kompetensi pengetahuan, baik
dari karya maupun nilai yang terkandung di dalamnya, praktik berkarya seni budaya untuk
mengasah kompetensi keterampilan, dan pembentukan sikap apresiasi terhadap seni budaya
sebagai hasil akhir dari studi dan praktik karya seni budaya. Pembelajarannya dirancang
berbasis aktivitas dalam sejumlah ranah seni budaya yaitu seni rupa, tari, musik, dan teater
yang diangkat dari tema-tema seni yang merupakan warisan budaya bangsa.
Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk
membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Dalam pembelajaran guru harus memahami hakekat materi pelajaran yang diajarkannya
sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan
memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk
belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru.
Materi yang disajikan pada Seni Musik untuk kelas VIII SMP/MTs mencakup Gaya dan
Bernyanyi Lagu Daerah. Adapun kompetensi yang harus dicapai peserta didik setelah
mempelajari materi tersebut adalah; mengidentifikasi keunikan lagu daerah Indonesia,
membandingkan keunikan lagu daerah Indonesia, mengidentifikasi fungsi musik tradisi,
membandingkan fungsi musik tradisi dan fungsi musik kini, melakukan teknik dan gaya
bernyanyi dalam musik tradisi, bernyanyi lagu daerah secara Unisono, dan
mengkomunikasikan teknik dan gaya bernyanyi lagu daerah secara Unisono baik dengan
lisan maupun tulisan.
Mata pelajaran Seni Budaya di kelas VIII SMP Negeri 1 Karangpandan dalam kaitannya
dengan kurikulum 2013 dapat diajarkan dengan cara praktek dan pemberian teori. Meskipun
kegiatan belajar mengajar dapat terjadi secara lancar, namun masih ada beberapa siswa yang
kesulitan memahami dengan baik materi yang dijadikan sumber belajar, bahkan ada pula
siswa yang kurang mampu mencapai kompetensi.Hal tersebut terjadi karena keberagaman
latar belakang siswa dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Siswa yang memiliki
kemampuan rendah pasti juga mempengaruhi hasil prestasi belajarnya. Rendahnya motivasi
belajar siswa untuk mata pelajaran Seni Musik dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa kelas
VIII A yang masih rendah yaitu sebesar 70.50, sedangkan batas tuntas penilaian mata
pelajaran Seni Musik (Seni Budaya) SMP Negeri 1 Karangpandan Karanganyar ditentukan
dengan Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) sebesar 76. Dari hasil prestasi belajar siswa
tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan belajar belum tercapai.
Dalam upaya pencapaian kompetensi belajar tersebut, guru sebagai fasilitator dapat
menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan keadaan siswa. Dalam
penelitian ini digunakan metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah metode mengajar
dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan,
baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Muhibbin, 2000:22). Sementara menurut
Syaiful Bahri Djamarah, (2000:2) bahwa metode demonstrasi adalah metode yang digunakan
untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan
bahan pelajaran. Menurut Syaiful (2008:210) metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk
mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan, suatu proses
maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dengan metode demonstrasi peserta didik berkesempatan
mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses
serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan.
Berdasarkan uraian sebelumnya maka diperlukan penerapan metode pembelajaran yang
dapat meningkatkan kemampuan masing-masing siswa dalam bernyanyi menggunakan teknik
vokal yang baik dan benar untuk mencapai kompetensi dasar tersebut khususnya dalam
penelitian ini menggunakan metode pemebalajaran demonstrasi.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas sebagai upaya
peningkatan kemampuan bernyanyi siswa di SMP Negeri 1 Karangpandan, Karanganyar.
Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas yang sesuai dengan model Kemmis dan Taggart (1988). Menurut Mulyatiningsih
(2011:71), Kemmis dan Taggart membagi prosedur penelitian tindakan kelas dalam empat
tahap yaitu tahap perencanaan, implementasi tindakan, observasi atau pengamatan, dan
refleksi.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan di kelas VIII A SMP Negeri 1 Karangpandan tahun
pelajaran 2014/ 2015 pada bulan September tahun 2014 hingga November tahun 2014.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Karangpandn
tahun pelajaran 2014/ 2015. Siswa yang terdapat di kelas tersebut berjumlah 30 orang, terdiri
dari 16 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan
tes akhir, pengamatan atau observasi, dan dokumentasi.
Analisis Data Penelitian
Teknik analisis data merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu penelitian. Dalam
menganalisa data pada penelitian ini digunakan analisis data kualitatif. Dengan cara
mendeskripsikan proses pembelajaran Seni Musik dan hasil penerapan metode untuk setiap
pertemuan pada siklus I dan siklus II.
1. Data kuantitatif sederhana yang berupa skor hasil belajar siswa dianalisis secara
deskriptif. Data ini diperoleh dengan mengadakan tes akhir di setiap akhir siklus.
2. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan
gambaran tentang aktivitas siswa dan antusias siswa pada pemahaman mengenai teknik
bernyanyi yang menggunakan metode pembelajaran demonstrasi.
Kriteria Keberhasilan
Karakteristik penelitian tindakan kelas dapat diketahui dari keberhasilan tindakan ini
yakni dengan adanya perubahan ke arah perbaikan terkait dengan kemampuan siswa dalam
bernyanyi sesuai teknik yang benar. Peningkatan kemampuan bernyanyi siswa pada kondisi
awal atau sebelum diadakannya penelitian adalah sebesar 10% siswa yang mampu bernyanyi
sesuai teknik yang benar. Kemudian setelah diadakannya siklus I kemampuan bernyanyi
siswa meningkat menjadi 30% dan mejadi meningkat setelah penerapan siklus II yaitu
sebesar 80% siswa yang mampu bernyanyi dengan teknik yang benar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kondisi Awal
Hasil observasi atau pengamatan, wawancara, dan hasil dari tes awal, peneliti dapat
mengidentifikasi bahwa ada beberapa siswa yang masih kesulitan untuk bernyanyi dengan
teknik vokal yang baik dan benar.
siswa kelas VIII A masih memiliki kesulitan dalam mengatur pernafasan dalam bernyanyi
menggunakan teknik vokal.Mereka juga kesulitan dalam pemenggalan kalimat lagu, serta
mereka belum mampu untuk membuat suatu Unisono yang baik. Peneliti mengadakan suatu
tes awal untuk mengetahui dan mengidentifikasi sejauh mana kemampuan siswa dalam
bernyanyi menggunakan teknik vokal.Dari tes awal tersebut siswa berhasil mendapatkan skor
70.76 untuk skor rata-rata tes awal.Hal itu menunjukkan bahwa kemampuan siswa berada di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Seni Musik kelas VIII di SMP
Negeri 1 Karangpandan yaitu 76.
Sebagai solusi dari situasi tersebut dan untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi siswa,
maka peneliti akan menggunakan metode belajar yang lain dalam proses belajar mengajar
Seni Musik. Peneliti menggunakan metode pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan
kemampuan bernyanyisiswa yang terdiri dari pengaturan pernafasan, phrasering atau
pemenggalan kalimat lagu, dan siswa diharapkan juga akan mampu menyajikan suatu
Unisono yang bagus.
Siklus I
Pertemuan Pertama
Peneliti melakukan aktivitas secara garis besar sebagai berikut:
1) Mengamati : peserta didik menyaksikan video penyajian lagu Sirih Kuning.
2) Menanya : peserta didik merumuskan pertanyaan pertanyaan terkait penayangan video
tersebut.
3) Mencoba atau Mengumpulkan data/ informasi : peserta didik memahami teknik bernyanyi
dengan benar.
4) Mengasosiasi atau Menganalisis data/ informasi : peserta didik mengumpulkan data yang
diperoleh melalui membaca dan diskusi kelompok
kelompok.Para siswa mendapatkan tugas kelompok untuk menyajikan satu lagu Nusantara
dengan bernyanyi secara Unisono.
Berikut ini akan disajikan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah mengimplementasikan
metode pembelajaran demonstrasi:
Tabel 1. Peningkatan Nilai Rata-rata dari tes awal, tes akhir siklus satu, dan tes akhir siklus
dua.
DAFTAR PUSTAKA
Ac, Nahary. 2011. Kesenian Musik Praktis. Surakarta: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Anita, Siti. 2009. Teknologi Pembelajaran. Surakarta: Inti Media Surakarta.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Bahri, Syaiful & Zain, Aswan (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.
Creswell, J.W. 1994.Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches.Sage
Publications.
Sagala, H. Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sudjana, Nana. 1995. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sutopo, H.B. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Press.
Tim Penyusun. 2001. Model, Media, dan Evaluasi Pembelajaran Seni Budaya. Surakarta:
UNS Press.
Tim Penyusun. 2014. Kesenian Studi dan Pengajaran Seni Budaya SMP/ MTs Kelas VIII
Semester I. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.