Anda di halaman 1dari 68

FACIAL

NERVE

Anatomi dan Fisiologi

N.VII
- Motorik : otot2 ekspresi wajah, otot
kulit kepala dan telinga
- Sensorik : 2/3 indera perasa lidah
- Sekretomotor dan Parasimpatis:
Submandibular dan sublingual kelenjar
ludah, kelenjar lakrimal, dan kelenjar
hidung.

Pemeriksaan fisik

Inspeksi
Simetris/tidak
Otot2 ekspresi wajah: atrofi/fasikulasi
Abnormalitas kontraksi otot wajah saat sedang

istirahat(resting)
Lihat gambaran kedipan mata pasien yg spontan
(frekuensi,simetris)
Masked face
Omega sign (fasial distonia dgn fissura palpebra
melebar dan knitting brows)
supranuclear palsy

Masked Face

Pemeriksaan fisik
(cont.)

Pemeriksaan motorik:
- memerintahkan pasien untuk tersenyum
memperlihatkan gigi
cek simetris/tdk
- menutup mata dengan sangat erat
- Mengangkat alis secara bergantian atau
bersama2
-untuk kelemahan yang minimal dapat
diperiksa dengan mencoba mendorong ke
bawah alis pasien.

Pemeriksaan reflek (dimediasi oleh N.V)


- Orbicullari Oculli refleks
- Chovsteks sign

Chovstek
sign

Pemeriksaan sensorik
- memeriksa indera perasa lidah dengan 4
macam rasa yg berbeda:
asam,asin,manis,pahit.

Ageusia tidak dapat sama sekali


Hipogeusia persepsi rasa yang
delayed/terlambat
Parageusia persepsi yang abnormal
terhadap rasa

Pemeriksaan fungsi sekresi kelenjar


Didapatkan dari riwayat pasien dan obser vasi
Schirmer test: mengetes produksi air mata,

berupa strip filter yang ditempatkan di inferior


konjungtival sac, diamkan 5 menit.

Schimer Test

Kelainan/Gangguan N.VII

Kelemahan wajah
Peripheral Facial Palsy (LMN)

lesi diantara nucleus N.VII di pons sampai ke


cabang yang mempersarafi wajah.
Ipsilateral lesi
Bells Palsy
Mbius Syndrome
Ramsay Hunt Syndromes
Central Facial Palsy (UMN)
lesi di supranuclear pathway sebelum bersinaps di
facial nucleus, tersering lesi di korteks,kapsula
internal
kontralateral lesi

Pergerakan wajah abnormal


Hemifacial Spasme
Berhubungan dengan kompresi yang intermiten di sirkulasi

posterior
Dapat ditemukan pada ekstra aksial & intra aksial lesi
(aneurisma,tumor,MS,basilar meningitis)
Blepharospasme
Tic

Spastic Paretic Facial Contracture


Ekspresi wajah yang menetap (fixed).
Didapatkan pada lesi di pons

Facial Myokymia
Ditemukan pada kelainan di batang otak, merupakan

gambaran klasik MS

Gangguan pengecap/indera perasa


Dysugesia : efek langsung atau tdk lsg dari

keganasan
Hiperugesia dan paraugesia : dapat ditemukan
pada penderita psikosis dan gangguan konversi.

Perubahan Produksi Kelenjar


Dapat terjadi jika lesi pada atau di proksimal

ganglion genikulata

Bells Palsy

Mobius syndrom

t
n
u
H
y-

a
e
s
m
m
o
a
r
R
d
n
Sy

Hemifacial Spasm

THE ACUSTIC
(VESTIBULOCOCHLEAR)
NERVE

Anatomi dan Fisiologis

Vestibulocochlear nerve terdiri atas 2


komponen:
Cochlear Nerve
Vestibular nerve
COCHLEAR NERVE

Gelombang suara
membran timpani
tulang2 pendengaran (malleus,incus dan
stapes)
oval window
cochlea
inner hair cells organ of corti
N.VIII
(acusticus nerve)

VESTIBULER
NERVE

Pemeriksaan Klinis
COCHLEAR NERVE

Anamnesa
riwayat gangguan pendengaran ?
pasien mampu mengenali suara yang nyaring atau rendah?

Inspeksi daerah mastoid


Kemerahan ?
Bengkak ?

Pemeriksaan dengan otoskop


Membran timpani intak/tidak
Lihat keadaan dalam telinga: pus,darah,benda asing

Pemeriksaan suara
Pasien membandingkan suara yang dibuat

antara telinga kiri dan kanan


Gesekan antara ibu jari dengan jari telunjuk atau
nada murni dari garputala

Rinne test
(+)/normal
(-)/abnormal

AC>BC
BC>AC

Tuli Sensorineural
Tuli konduktif

Weber test
Lateralisasi ke sisi normal

Tuli

Sensorineural
Lateralisasi ke sisi abnormal

Tuli konduktif

Auditori refleks
Untuk anak2,pasien RM,histeria/malingering
Auditory-palpebra refleks
(auro-/acuosticopalpebral/cochleopalpebral/cochleoorbicularis refleks)

Cochleopupillary refleks
Auditori-oculogyric refleks
General acuostic muscle refleks

Audiometri
Auditori evoked potensial

Auditori evoked
potensial

Audiometri

VESTIBULER NERVE

Tes vestibulospinal refleks


Past pointing
Romberg
Fukuda stepping tes

Tes Vestibulo-ocular Refleks


Oculocephalic refleks (dolls eye tes)
Head-thrust tes
Tes kalori

Pemeriksaan Nystagmus

Head thrust Test

Tes Kalori

Gangguan N.VIII
CHOCLEAR
NERVE

Hiperakusis
Disakusis (auditori agnosia)
Diplakusis
Tuli konduktif
Tuli sensorineural

VESTIBULER
NERVE

Vertigo
Imbalance

THE GLOSSOPHARYNGEAL AND VAGUS NERVE

Anatomi dan Fisiologi

Mempunyai cabang motorik dan


autonom di medulla
Memiliki komponen parasimpatis dan
branchiomotor
Sangat berhubungan dan memiliki
fungsi yang sama,terlibat dalam
proses/kelainan yang sama

The Glossopharyngeal Nerve


(N.IX)
Mempersarafi lidah dan faring :
1/3 posterior indera pengecap lidah
Tonsil
Permukaan dalam membran timpani
Kulit telinga luar

Komponen skeletomotorik, innervasi Otot


Stylopharingeus
Komponen parasimpatis inervasi kelenjar
parotis

The Vagus Nerve (N.X)

Merupakan nerve kranialis yang memiliki


distribusi terpanjang dan terluas.
Keluar dari medulla
Terdapat 10 cabang utama dari N.vagus:
Meningeal
Aurikular
Faringeal
Karotis
Superior laringeal

- recurent laringeal
- kardiak
- esophageal
- pulmonary
- gastrointestinal

Parasimpatis terpanjang
pusat vagal di
medula
Komponen sensorik, mempersarafi rasa
nyeri,suhu dan raba dari faring,laring,
telinga, permukaan luar membran timpani
dan meningen fossa posterior.

Pemeriksaan Klinis
Glossopharyngeal
Nerve

Tes Gag refleks


Menyentuh regio lateral orofaring dengan

tongue spatel (pharyngeal refleks)


Atau menyentuh salah satu sisi dari uvula
(palatal refleks)

Otot stylopharingeus
Dapat terdeteksi adanya defisit N.IX
Dalam keadaan istirahat, arkus palatum

menurun pada sisi lesi.

VAGUS
NERVE

Pemeriksaan motorik:
Pemeriksaan uvula (saat
istirahat,bersuara,bernafas)
Tes gag refleks
Karakteristik suara (perubahan)
kemampuan menelan
disfagia

Pemeriksaan Fungsi otonom


Pemeriksaan refleks

disfonia

Tes Gag Refleks

Gangguan N.IX

Glossopharyngeal neuralgia (tic


douloureux of the ninth nerve)
Nyeri hebat dari salah satu sisi

tenggorokan/tonsil, menyebar ke tuba


eustasius,membran timpani,lubang telinga
luar dan daerah belakang rahang.
Nyeri dicetuskan dengan bicara,makan,
tertawa,menelan
Dapat menimbulkan sinkop,kejang,kadang
kardiak arest (karena simulasi dari refleks
sinus karotis)

Gangguan N.X

Unilateral lesi
kelemahan soft palatum (uvula),

faring dan laring.


Sulit menelan cairan dan makanan
padat
Kemampuan Suara berubah
menjadi sengau (suara hidung)
Refleks otonom: takikardia, refleks
okulokardiak pada sisi lesi hilang

Lesi bilateral vagal


Disfagia
Disatria
Gastrointestinal atonia
Takikardia
Bradipneu,ireguler

THE SPINAL
ACCESSORY NERVE

Anatomi dan fisiologis

Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan otot sternocleidomastoid


Inspeksi : adanya kontraksi otot saat pasien

menoleh ke kanan/kiri, kepala tampak jatuh


ke satu sisi/jatuh ke belakang atau kedepan.
Palpasi: raba adanya kontraksi otot saat
pasien menoleh kana/kiri, tonus otot.
Cek kekuatan otot dengan cara beri tahanan
ke sisi yang berbeda saat pasien menoleh.

Pemeriksaan otot trapezius


Inspeksi: ada perbedaan antara bahu

kanan/kiri
Palpasi: bandingkan kekuatan otot
trapezius kanan/kiri. Tangan pemeriksa
menekan bahu pasien, sementara
pasien menahan sekuatnya.

Gangguan N.IX

Supranuclear lesi
Kelemahan otot sternocleidomastoid pada sisi

yg hemiplegi

Nuclear lesi
Kelemahan diikuti dengan atrofi dan fasikulasi

Infranuclear lesi (jugular foramen/leher)


Tersering (fraktur tengkorak basal,meningitis,tumor
ektramedular)

pada kedua otot SCM dan trapezius

THE HYPOGLOSSAL
NERVE

Anatomi dan fisiologis

Pemeriksaan Klinis

Inspeksi lidah pasien


Nilai ada/tidak kelemahan

posisi lidah di

tengah/ke arah yang lemah


Ada/tidak atrofi
Pergerakan abnormal: fasikulasi

Nilai kekuatan lidah dengan cara diberi


penekanan dengan tongue spatel

BRAINSTEM AND
MULTIPLE CRANIAL
NERVE SYNDROME

Brainstem Sindrome

Khas karakteristik crossed sindrom:


Disfungsi saraf kranialis ipsilateral
Disfungsi motorik/sensorik kontralateral

Mempengaruhi jalur vestibular dan


cerebellum:
Vertigo/dizziness
Gangguan keseimbangan, mual dan muntah

Disfagia dan disatria


Gangguan gerakan bola mata (jalur N.II,IV dan
VI)
Obstruktif hidrocefalus (jika ventrikel IV
terkena/tersumbat)

Sindrom brainstem klasik


Sindrome midbrain
Pontin sindrom
Medulari sindrom

Anatomik brainstem sindrom


N. III palsy ipsilateral, kelemahan, ataksia atau

tremor di tungkai kontralateral

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai