Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang
mempunyai potensi sumber daya alam yang besar, salah
satu
di
antaranya
yang
mempunyai
potensi
untuk
logam
yang
mempunyai
banyak
kegunaan
dan
Nikel
mempunyai
potensi
sangat
besar
untuk
lokasi
yaitu
Tanjung
Buli,
Pulau
Gee,
Pulau
dari
pentlandit
dan
pirotit
secara
komersial
BAB II
ISI MATERI
Pengolahan Nikel
Nikel dapat diolah dengan beberapa metode pengolahan.
Dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.1Produk pengolahan Nikel
Ferronikel
Ferronikel yaitu suatu produk olahan dari Nikel yang
menggunakan teknologi pyrometalurgy. Pyrometalurgy
yaitu suatu proses ekstraksi bijih Nikel yang mempunyai
kadar tinggi.
Nikel Matte
Nikel Matte adalah nikel sulfida yang diproduksi dari
hasil smelting (peleburan). Nikel matte utamanya terdiri
dari 2 buah komponen yaitu sebuah paduan Nikel
Tembaga
dan
heazlewoodite
(Ni3S2).
Nikel
dapat
akan
berikutnya.
digunakan
Untuk
pada
pemurnian
memproses
Nikel
tahap
Matte
bijih
nikel
dengan
menggunakan
proses
pelindian (leaching) dengan menggunakan reagentreagent tertentu. Teknologi ini biasanya digunakan
untuk pengelohan bijih nikel dengan kadar rendah. Hasil
akhir pengolahan ini berupa nikel (Ni).
1.2Mineral bijih
Secara umum mineral bijih dibagi menjadi 2 jenis yaitu
a.
Mineral oksida (laterit)
Mineral oksida terbentuk sebagai akibat
persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur
tertentu. Mineral oksida umumnya lebih keras
dibanding mineral lainnya, kecuali silikat. Mereka juga
lebih berat, kecuali Sulfida. Unsur yang paling utama
dalam oksida adalah Besi (Fe), Chrom (Cr),
Mangan(Mg), Timah (Pb), dan Alumunium (Al).Mineral
Oksida dibagi menjadi 2 yaitu
Saprolite
Saprolit adalah produk pelapukan pertama
meninggalkan sedikitnya 20% fabric dari batuan
aslinya. Bijih saprolit mempunyai kandungan Fe
rendah dan Mg tinggi, bijih saprofit dibagi dalam 2
jenis berdasarkan kadarnya yaitu HGSO (High
Grade Saprolit Ore) dan LGSO (Low Grade Saprolit
Ore). Biasanya HGSO mempunyai kadar Ni 2%
beku
ultrabasa.
Komposisinya
meliputi
bongkah-bogkah
batuan
beku
basa-ultrabasa
telah
terubah
menjadi
Manganese
terdapat
oxide,
mineral
lithioporite.
talc,
Dan
tremolite,
antara
unsur
tertentu
dengan
sulfur
sulfur
yang
ada
disekitarnya.
Pembentukan
sebagai
pembentukan
alterasi
yang
terkait
mineral
dengan
dengan
sifat
hidrotermal(air
memisahkan
atau
melepaskan
bahan
galian
pada
Primary
Crusher
dan
Secondery
Jaw Crusher
Jaw Cruher
Gyr
ator
y
Cru
she
r
Gyrator
Crusher
e
Cru
she
r
Con
Cone
Roll
Crusher
Cru
she
Cru
she
r
Rot
ary
Bre
Impact
ake
Crusher
r
Roll
Crusher
Imp
act
Ha
mm
erm
Rotary
Braker
10
ill
Hamm
er mill
b. Grinding
c.Yaitu tahap pengurangan ukuran dalam batas ukuran halus
yang diinginkan. Tujuan grinding yaitu mengadakan liberalisasi
mineral berharga, mendapatkan ukuran yang memenuhi ukuran
industri, mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan
proses.
3. Sizing
d.
proses
ayakan (oversize)
Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-
f.
g.
Sieve bend
grizzly
h.
Revolving screen
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
Vibrating
screen
Revolving
q.
screen
Vibrating
screen
Shaking screen
Rotary shieter
r.
Rotary
shifter
b. Klasifikasi
dilakukan
dalam
suatu
alat
yaitu
disebut
classifier.
Produk dari proses klasifikasi ada 2 yaitu:
Produk yang berukuran kecil atau halus (slimes)
mengendap
dibagian
dasar
disebut
underflow.
t.
Proses pemisahan ini dibagi menjadi 3 cara
yaitu:
- Particion concept
- Tapping concept
- Rein concept
4. Drying (pengeringan)
u. Yaitu proses untuk membuang seluruh kandungan air dari
padatan
yang
carapaenguapan
berasal
dari
konsentrat
dengan
(evaporation/evaporization).
meggunakan
Alat-alat
yang
z.
Tower
Drier
Rotary drier
aa. Mineral yang basah dialirkan ke dalam suatu
silindris panjang yang diputar pada posisi agak miring
dan dialiri udara panas yang berlawanan arah.
ab.
Rotary Drier
5. Kalsinasi dan reduksi di tanur Pereduksi
ac.
Kalsinasi adalah proses penghilangan kandungan air
kristal atau inherent moisture pada suatu bijih, temperatur yang
digunakan dalam proses ini lebih tinggi daripada pada proses
drying. Namun temperaturnya tidak melebihi temperatur lelehnya,
dan juga adanya penambahan reagen. Proses ini disebut juga
dengan dekomposisi termal. Proses kalsinasi berlangsung dalam
tanur reduksi. Bijih dari gudang dimasukkan dalam tanur reduksi
dengan komposisi pencampuran menggunakan ratio tertentu
untuk menghasilkan komposisi silika magnesia dan besi yang
sesuai dengan operasional tanur listrik. selain itu dimasukkan
kristal yang ada dalam bijih,air kristal yang biasa dijumpai adalah
serpentine (3MgO.2SiO2.2H2O) dan goethite (Fe2O3.H2O). Proses
dekomposisi ini dilakukan dalam Rotary Kiln dengan tempetatur
sampai 850
C dan
aj.
Reaksi ini terjadi pada 2600C 3300C dan merupakan reaksi
endotermik. Disamping menghilangkan air kristal, pada proses ini
juga biasanya didesain sudah terjadi reaksi reduksi dari NiO dan
Fe2O3. Dalam teknologi Krupp rent, semua reduksi dilakukan
dalam rotary kiln dan dihasilkan luppen. Sedangkan dalam
terbentuk fasa lelehan matte dan Slag. Kalsin panas yang keluar
dari tanur reduksi sebagai umpan tanur pelebur dimasukkan
kedalam surge bin lalu kemudian dibawa dengan transfer car ke
tempat penampungan. Furnace bertujuan untuk melebur kalsin
hingga terbentuk fase lelehan matte dan slag. Dinding furnace
dilapisi dengan batu tahan api yang didinginkan dengan media air
melalui
blok
tembaga
(Cu).
Matte dan
aq.
dan reaksi terjadi pada zona leleh elektroda. CO (g) yang dihasilkan
dari reaksi ini ditambah dengan CO(g) dari reaksi boudoard
mereduksi NiO dan FeO serta Fe 2O3 melalui mekanisme solid-gas
reaction (reaksi tidak langsung):
ar.
at.
didalam matte dari sekitar 27% menjadi diatas 75%. Matte yang
memiliki berat jenis lebih besar dari slag diangkut ke tanur
pemurni/converter
untuk
menjalani
tahap
pemurnian
dan
ay.
2C
(Sat)
(S)
yang
siap
diekspor
setelah
dikeringkan
dan
cm.
telah kita pelajari pada pelajaran Ekstraksi Metalurgi ini dapat kita
terapkan dengan kemampuan kita masing-masing.
cn.
co.
cp.
cq.
cr.
cs.
ct.
cu.
cv.
cw.
cx.
cy.
cz.
da.
db.
dc.
dd.
de.
df.
DAFTAR PUSTAKA
dg.
dh.
Rudhysuryadhy.blogspot.com/2012/03.proses.pengo
lahan-nikel.html
di.
Extractivemetallurgy.blogspot.com/2008/12proses-
pengolahan-nikel-menjadi-feni.html
dj.
www.pt-inco.co.id/ind/02_produk/pengolahan.html
dk.
industri17krisna.blog.mercubuana.ac.id/tag/prosespembuatan-nikel-dan-terjadinya-terak-nikel/