Anda di halaman 1dari 11

BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Saat ini konsep object-oriented programming (OOP) sudah semakin
berkembang. Hampir setiap perguruan tinggi di dunia mengajarkan konsep OOP
pada mahasiswanya. Sejarah perkembangan OOP dimulai pada tahun 1966 saat
Ole Johan Dhal dan Kristen Nygaard dari universitas Olslo, norwegia
menerbitkan sebuah jurnal kertas kerja dengan judul "SIMULA An Algol Based
Language".
OOP merupakan suatu pendekatan pemrograman yang menggunakan object dan
class. Dalam OOP, setiap bagian dari program adalah object. Sebuah object
mewakili suatu bagian program yang akan diselesaikan. Program dalam OOP
membungkus (encapsulate) data dan fungsi (atau prosedur) dalam suatu obyek
yang umumnya diimplementasikan sebagai suatu kelas (class). Istilah-istilah yang
akan sering dijumpai dalam OOP adalah Class, Object, Property, dan Method.
OOP populer para programmer sering menggunakan teknik procedu- ral dalam
membuat program untuk kebutuhan-kebutuhan mereka. Selanjutnya ketika OOP
ternyata lebih mampu menyelesaikan masalah dari pada teknik prosedural,
sebagian besar programmer mulai menggunakan teknik OOP.
1.2.Tujuan
a) Pemenuhan untuk nilai UTS NETWORK PROGRAMMING I.
b) Meningkatkan pengetahuan tentang Bahasa Pemrograman Object Oriented
Programming (OOP).

1.3.Rumusan Masalah
a. Apa itu bahasa pemrograman Object Oriented Programming (OOP).
b. Bagaimana

sejarahnya

hingga

dapat

terciptanya

suatu

bahasa

pemrograman OOP.
c. Apa saja macamnya dan penjelasan dari masing-masing jenis.
d. Seperti apakah contohnya bahasa pemrograman OOP.

BAB II
Pembahasan

2.1 Definisi Bahasa Pemrograman (OOP)

Object-Oriented

Programming

(OOP)

adalah

sebuah

pendekatan

untuk

pengembangan suatu software dimana dalam struktur software tersebut didasarkan


kepada interaksi object dalam penyelesaian suatu proses/tugas. Interaksi tersebut
mengambil form dari pesan-pesan dan mengirimkannya kembali antar object
tersebut. Object akan merespon pesan tersebut menjadi sebuah tindakan /action
atau metode. Jika kita mencoba melihat bagaimana tugas disekitar kita
diselesaikan, kita akan mengetahui bahwa kita berinteraksi dalam sebuah objectoriented world. Object-oriented programs terdiri dari objects yang berinteraksi
satu sama lainnya untuk menyelesaikan sebuah tugas. Seperti dunia nyata, users
dari software programs dilibatkan dari logika proses untuk menyelesaikan tugas.
Contoh, ketika kamu mencetak sebuah halaman diword processor, kamu berarti
melakukan inisialisasi tindakan dengan mengklik tombol printer. Kemudian kamu
hanya menunggu respon apakah job tersebut sukses atau gagal, sedangkan proses
terjadi internal tanpa kita ketahui. Tentunya setelah kamu menekan tombol
printer, maka secara simultan object tombol tersebut berinteraksi dengan object
printer untuk menyelesaikan job tersebut.

2.2 Sejarah (OOP)

Konsep OOP dimulai pertengahan 1960-an dengan sebuah bahasa program


SIMULA kemudian dilanjutkan di era 70-an dengan SMALLTALK. Meskipun
developer software tidak secara intensif mengembangkan OOP, tetapi metodologi
object-oriented tetap digunakan.
Pada pertengahan 80-an, bahasa OOP seperti C++ dan Eifle menjadi popular
diantara programmer computer. Popularitas OOP berlanjut pada tahun 90-an,
banyak pengembang software menggunakan konsep OOP seperti Java dll. Di
tahun 2002, versi terakhir dari Visual Studio, Microsoft memperkenalkan bahasa
OOP baru yaitu C# (dibaca C-sharp) serta upgrade Visual Basic, dan ini
merupakan sebuah bahasa OOP sesungguhnya. Konsep Object Oriented
Programing Konsep dari object oriented programming (OOP) adalah lebih dari
sekedar sebuah konsep pemrograman, Object oriented programming adalah cara
berpikir tentang aplikasi yang mempelajari untuk berpikir bahwa aplikasi bukan
sekedar prosedur melainkan sebagai object dan real entity.
Object

yang dimaksud disini

memiliki pengertian suatu modul yang

mengkombinasikan antara data dan kode program yang bekerja sama dalam
program dengan melewatkan proses satu sama lain. Jadi object oriented
programming merupakan cara yang paling efisien untuk menulis program
komputer yang sangat mudah untuk di kombinasikan dan untuk dipergunakan
kembali. Object oriented programming lebih memfokuskan kepada manipulasi
object.
Kenapa seorang programmer harus mempelajari object oriented programming
bahkan seorang programmer yang tidak pernah bekerja dengan object oriented

programing pun harus mempelajarinya juga. Hal ini dikarenakan pada suatu hari
nanti semua bahasa pemrograman akan menambahkan kemampuan object
oriented programming pada bahasanya. Object oriented programming yang paling
populer adalah java dan C++, tetapi visual basic pun sudah ikut menambahakan
kemampuan ini sejak meluncurkan VB 4.0.

2.3 Konsep Dasar Dari OOP


Pemrograman Orientasi Objek (Object Oriented Programming) menekankan
konsep sebagai berikut :
a. Kelas
Kelas merupakan kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam
suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh class of dog adalah
suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang
menunjuk pada berbagai macam perilaku atau turunan dari anjing.
Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman
berorientasi objek.Sebuah classsecara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh
seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang
ada,dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat
man- diri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak
menggunakan OOP).Dengan modularitas,struktur dari sebuah program akan
terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan di selesaikan melalui
program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari
masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.
b. Objek
Objek berfungsi membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit
dalam

sebuah

program

komputer.Objek

merupakan

das-

ar

dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi


objek.
c. Abstraksi
Abstraksi dapat di definisikan sebagai kemampuan sebuah prog- ram untuk
melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk
4

memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari
pelaku abstrak yang dapat melakukan kerja,laporan dan perubahan
keadaannya dan berko- munikasi dengan objek lainnya dalam sistem,tanpa
mengungkap- kan bagaimana kelebihan ini diterapkan.Proses, fungsi atau
metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk
mengembangkan sebuah pengabstrakan.
d. Enkapsulasi
Enkapsulasi berfungsi memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat
mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak
layak,hanya metode dalam objek tersebut yang di beri ijin untuk mengakses
keadaannya.Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana
objek lainnya dapat berinteraksi dengannya.Objek lainnya tidak akan
mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.
e. Polimorfisme
Polimorfisme dapat berwujud melalui pengiriman pesan.Tidak bergantung
kepada pemanggilan subrutin,bahasa orientasi objek dapat mengirim
pesan.Metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan
tergantung kepada objek tertentu di mana pesan tersebut dikirim. Contohnya,
bila sebuah burung menerima pesan gerak cepat,dia akan menggerakan
sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima pesan yang sama,dia akan
meng- gerakkan kakinya dan berlari.Keduanya menjawab sebuah pesan yang
sama,namun yang sesuai dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut
polimorfisme karena sebuah variabel tunggal dalam program dapat memegang
berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan dan teks program
yang sama dapat memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang
berbeda dalam pemanggilan yang sama.Hal ini berlawanan dengan bahasa
fung- sional yang mencapai polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas
pertama.
f. Inheritas
Inheritas mempunyai fungsi mengatur polimorfisme dan enkapsulasi
dengan mengijinkan objek di definisikan dan di ciptakan dengan jenis khusus
dari objek yang sudah ada. Objek-objek ini dapat membagi (dan memperluas)

perilaku mereka tanpa haru mengimplementasi ulang perilaku tersebut (bahasa


berbasis objek tidak selalu memiliki inheritas).

Dengan adanya konsep dasar tersebut di atas, maka dengan menggunakan OOP
kita dapat melakukan pemecahan suatu masalah tanpa melihat bagaimana cara
menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang
dapat melakukan pemecahan masalah tersebut.Sebagai contoh anggap kita
memiliki sebuah depar- temen yang memiliki manager,sekretaris,petugas
administrasi data dan lainnya.Misal manager tersebut ingin memperoleh data dari
bagian administrasi,maka manager tersebut tidak harus mengambilnya lang- sung
tetapi dapat menyuruh petugas bagian administrasi untuk meng- ambilnya.Pada
kasus tersebut seorang manager tidak harus meng- etahui bagaimana cara
mengambil data tersebut tetapi manager bisa mendapatkan data tersebut melalui
objek petugas administrasi.Jadi untuk menyelesaikan suatu masalah dengan
kolaborasi antar objek-objek yang ada karena setiap objek memiliki deskripsi
tugasnya sendiri.

BAB III
Project
3.1 Class Diagram
KTP
+Kartu : String
+Kegunaan : String
+Keterangan() : void
+Data() : void

SIM

KTM

Kartu Perpus

+nim():void

+jenis():void

+id():void

+prodi():void

+untuk() : void

+untuk() : void

+untuk() : void
3.2 Code Program
a)

Class KTP.cs

class ktp
{
public string kartu;
public string kegunaan;

public void keterangan()


{
Console.WriteLine(" {0} ", this.kartu);
}
public void data()
{
{
Console.WriteLine(" \nNama : syahidatur rahmah ");
}
{

Console.WriteLine("Alamat : JL. Pedongkelan ");


}
{
Console.WriteLine("Tempat ,Tanggal Lahir : Jakarta , 26 Juni 1995
");
}
}
}
b) Class KTM.cs
class ktm : ktp
{
public void nim()
{
Console.WriteLine("nim : 12130209 ", this.kartu);
}
public void prodi()
{
Console.WriteLine("Prodi : Teknik Informatika ");
}
public void untuk()
{
Console.WriteLine("Sebagai tanda pengenal mahasiswa ",
this.kegunaan);
}
}
c) Class SIM.cs
class sim : ktp
{
public void jenis()
{
Console.WriteLine("Jenis : SIM C ", this.kartu);
}
public void untuk()
{
Console.WriteLine("untuk izin membawa kendaraan bermotor ",
this.kegunaan);
}
d) Class Kartu Perpus.cs
}
class kartu_perpus : ktp
8

{
public void id()
{
Console.WriteLine("ID anggota : 12130009A ", this.kartu);
}
public void untuk()
{
Console.WriteLine("untuk meminjam buku di perpustakaan ",
this.kegunaan);
}
}

e) Class Program.cs
class Program
{
static void Main(string[] args)
{
Console.WriteLine("\n

UTS C# Inheritance

");
Console.WriteLine("
_______________________________________________________________
_");
ktm ktm1 = new ktm();
sim sim2 = new sim();
kartu_perpus kartu_perpus3 = new kartu_perpus();

ktm1.kartu = "\nKartu Tanda Mahasiswa";


ktm1.keterangan();
ktm1.data();
ktm1.nim();
ktm1.prodi();
ktm1.untuk();

sim2.kartu = "\nSurat Izin Mengemudi";


sim2.keterangan();
sim2.data();
sim2.jenis();
sim2.untuk();
kartu_perpus3.kartu = "\nKartu Perpustakaan";
kartu_perpus3.keterangan();
kartu_perpus3.data();
kartu_perpus3.id();
kartu_perpus3.untuk();
9

Console.Read();
}
}
}

Runing Program

10

BAB VI
Penutup

4.1. Kesimpulan
Bahasa pemrograman adalah dasar pengetahuan kita untuk mengerti dan
memahami serta mampu membuat aplikasi, bahasa pemrograman yang ada
didunia ini sangatlah bervariasi, berdasarkan klasifikasi yang sudah ditentukan
dipembahasan diatas, dari banyak penjelasan dan pembahasan, dapat kita ketahui
bahwa seorang mahasiswa teknik kususnya teknik sipil harus mampu menguasai
dasar-dasar

dari

bahasa

pemrograman,

karena

zaman sekarang

semua

penghitungan dapat di lakukan dengan komputer, alangkah baiknya mahasiswa


Teknik Informatika dapat membuat program sederhana untuk menghitung harga
tiket bus malam.

4.2. Saran
a. Pelajari jenis-jenis atau macam-macam bahasa pemrograman.
b. Pelajari software atau program aplikasi pembuat software agar lebih
mempraktiskan dalam menghitung konstruksi penjualan.

11

Anda mungkin juga menyukai