Anda di halaman 1dari 18

Triangulasi dan Validitas Penelitian Kualitatif

Tutorial Laporan Penelitian - Triangulasi adalah metode yang digunakan


dalam penelitian kualitatif untuk memeriksa dan menetapkan validitas
dengan
menganalisa
dari
berbagai
perspektif.
Validitas dalam penelitian kuantitatifdilihat berdasarkan akurasi sebuah
alat ukur yaitu instrumen. Validitas dalam penelitian kualitatif mengacu
pada apakah temuan penelitian secara akurat mencerminkan situasi dan
didukung
oleh
bukti.
Triangulasi merujuk pada konsistensi suatu penelitian. Tapi Patton (2001)
memperingatkan bahwa inkonsistensi sebuah analisis tidak boleh dilihat
sebagai kelemahan bukti, tetapi kesempatan untuk mengungkap makna
lebih
dalam
data.
Miles dan Huberman (1984) memiliki cara yang baik untuk menjelaskan
bagaimana triangulasi bekerja secara kongkrit dalam sebuah penyelidikan
terhadap
sebuah
teka-teki:
"Detektif melibatkan instrumentasi rumit. Ketika detektif amasses sidik
jari, sampel rambut, alibi, saksi mata dan sejenisnya, kasus yang
dibangun mungkin cocok pada satu dugaan atau lebih. Berbagai jenis
pengukuran
yang
menyediakan
verifikasi
berulang."
Ada 4 jenis penyajian triangulasi sebagai berikut:
1.
Triangulasi
Data
(Data

Triangulation)

Peneliti menggunakan berbagai jenis sumber data dan bukti dari situasi
yang berbeda. Ada 3 sub jenis yaitu orang, waktu dan ruang.
o
Orang, data-data dikumpulkan dari orang-orang berbeda yang
melakukan aktivitas sama.
o
Waktu, data-data dikumpulkan pada waktu yang berbeda.
o
Ruang, data-data dikumpulkan di tempat yang berbeda.
Bentuk paling kompleks triangulasi data yaitu menggabungkan
beberapa sub-tipe atau semua level analisis. Jika data-data konsisten,
maka validitas ditegakkan.
2.

Triangulasi

Antar-Peneliti

(Multiple

Researchers)

Pelibatan beberapa peneliti berbeda dalam proses analisis. Bentuk kongkrit


biasanya sebuah tim evaluasi yang terdiri dari rekan-rekan yang menguasai
metode spesifik ke dalam Focus Group Discussion (FGD).
Triangulasi ini biasanya menggunakan profesional yang menguasai teknik
spesifik dengan keyakinan bahwa ahli dari teknik berbeda membawa
perspektif berbeda. Jika setiap evaluator menafsirkan sama, maka validitas
ditegakkan.
3.

Triangulasi

Teori

(Theory

Triangulation)

Penggunaan berbagai perspektif untuk menafsirkan sebuah set data.


Penggunaan beragam teori dapat membantu memberikan pemahaman
yang lebih baik saat memahami data. Jika beragam teori menghasilkan
kesimpulan analisis sama, maka validitas ditegakkan.
4.

Triangulasi Metodologi (Methodological Triangulation)

Pemeriksaan konsistensi temuan yang dihasilkan oleh metode


pengumpulan data yang berbeda seperti penggabungan metode kualitatif
dengan data kuantitatif atau melengkapi data wawancara dengan data
observasi.
Hasil survei, wawancara dan observasi, dapat dibandingkan untuk melihat
apakah hasil temuan sama. Jika kesimpulan dari masing-masing metode
sama, maka validitas ditegakkan.
Manfaat triangulasi adalah meningkatkan kepercayaan penelitian,
menciptakan cara-cara inovatif memahami fenomena, mengungkap
temuan unik, menantang atau mengintegrasikan teori dan memberi
pemahaman
yang
lebih
jelas
tentang
masalah.
Kelemahan utama triangulasi yaitu memakan waktu. Mengumpulkan data
beragam membutuhkan perencanaan lebih besar dan organisasi sumber
yang tidak selalu tersedia. Kelemahan lainnya bias dan konflik kerangka
teoritis.

Triangulasi dalam penelitian kualitatif

Triangulasi pada hakikatnya merupakan pendekatan multimetode yang dilakukan


peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Ide dasarnya adalah bahwa
fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran
tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut pandang. Memotret fenomena tunggal
dari sudut pandang yang berbeda-beda akan memungkinkan diperoleh tingkat
kebenaran yang handal. Karena itu, triangulasi ialah usaha mengecek kebenaran data
atau informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda
dengan cara mengurangi sebanyak mungkin perbedaan yang terjadi pada saat
pengumpulan dan analisis data.
Menurut Norman K. Denkin mendefinisikan triangulasi di gunakan sebagai gabungan
atau kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang saling
terkait dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda. Sampai saat ini, konsep Denkin
ini dipakai oleh para peneliti kualitatif di berbagai bidang. Menurutnya, triangulasi
meliputi empat hal, yaitu:
1.

Triangulasi metode

2.

Triangulasi antar-peneliti (jika penelitian dilakukan dengan kelompok)

3.

Triangulasi sumber data

4.

Triangulasi teori
Berikut penjelasannya dari berbagai jenis triangulasi dalam penelitian kualitatif:

1. Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data


dengan cara yang berdeda. Sebagaimana dikenal, dalam penelitian kualitatif peneliti
menggunakan metode wawancara, obervasi, dan survei. Untuk memperoleh kebenaran
informasi yang handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu, peneliti
bisa menggunakan metode wawancara bebas dan wawancara terstruktur. Atau, peneliti
menggunakan

wawancara

dan

obervasi

atau

pengamatan

untuk

mengecek

kebenarannya. Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda untuk
mengecek kebenaran informasi tersebut. Melalui berbagai perspektif atau pandangan
diharapkan diperoleh hasil yang mendekati kebenaran. Karena itu, triangulasi tahap ini
dilakukan jika data atau informasi yang diperoleh dari subjek atau informan penelitian
diragukan kebenarannya. Dengan demikian, jika data itu sudah jelas, misalnya berupa
teks atau naskah/transkrip film, novel dan sejenisnya, triangulasi tidak perlu dilakukan.
Namun demikian, triangulasi aspek lainnya tetap dilakukan.
2. Triangulasi antar-peneliti dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari satu orang
dalam pengumpulan dan analisis data. Teknik ini diakui memperkaya khasanah
pengetahuan mengenai informasi yang digali dari subjek penelitian. Tetapi perlu
diperhatikan bahwa orang yang diajak menggali data itu harus yang telah memiliki
pengalaman penelitian dan bebas dari konflik kepentingan agar tidak justru merugikan
peneliti dan melahirkan bias baru dari triangulasi.
3. Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informai tertentu melalui
berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan
observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant obervation),

dokumen tertulis, arsif, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi
dan gambar atau foto. Tentu masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau
data yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan (insights) yang
berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan
melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal.
4. Terakhir adalah triangulasi teori. Hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah
rumusan informasi atau thesis statement. Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan
dengan perspektif teori yang televan untuk menghindari bias individual peneliti atas
temuan

atau

kesimpulan

yang

dihasilkan.

Selain

itu,

triangulasi

teori

dapat

meningkatkan kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu menggali pengetahuan


teoretik secara mendalam atas hasil analisis data yang telah diperoleh. Diakui tahap ini
paling sulit sebab peneliti dituntut memiliki expert judgement ketika membandingkan
temuannya dengan perspektif tertentu, lebih-lebih jika perbandingannya menunjukkan
hasil yang jauh berbeda.
Mengakhiri tulisan ini, saya ingin menyatakan bahwa triangulasi menjadi sangat penting
dalam penelitian kualitatif, kendati pasti menambah waktu dan beaya seta tenaga.
Tetapi harus diakui bahwa triangulasi dapat meningkatkan kedalaman pemahaman
peneliti baik mengenai fenomena yang diteliti maupun konteks di mana fenomena itu
muncul. Bagaimana pun, pemahaman yang mendalam (deep understanding) atas
fenomena yang diteliti merupakan nilai yang harus diperjuangkan oleh setiap peneliti
kualitatif. Sebab, penelitian kualitatif lahir untuk menangkap arti (meaning) atau
memahami gejala, peristiwa, fakta, kejadian, realitas atau masalah tertentu mengenai
peristiwa sosial dan kemanusiaan dengan kompleksitasnya secara mendalam, dan
bukan untuk menjelaskan (to explain) hubungan antar-variabel atau membuktikan
hubungan sebab akibat atau korelasi dari suatu masalah tertentu. Kedalaman
pemahaman akan diperoleh hanya jika data cukup kaya, dan berbagai perspektif
digunakan untuk memotret sesuatu fokus masalah secara komprehensif. Karena itu,
memahami dan menjelaskan jelas merupakan dua wilayah yang jauh berbeda.

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF


Diposkan oleh syamsul hadi di 22.22
Penelitian dilakukan oleh orang-orang yang sedang mengamati atau meneliti sebuah peristiwa untuk mendapatkan
informasi. Metode penelitian ini berfungsi sebagai pengamat, proses, cara, serta prosedur untuk mendapatkan
sebuah karya ilmiah yang bermanfaat. Penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif ini bersifat ilmiah.

Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang lebih difokuskan pada pemahaman fenomena-fenomena
sosial dari perspektif partisipan dengan lebih menitikberatkan pada gambaran yang lengkap daripada merinci
menjadi variabel yang saling terkait.penelitian kualitatif bertujuan memperoleh pemahaman makna verstehen,
mengembangkan teori dan menggambarkan realita yang kompleks. Pada penelitian kualitatif tidak bisa di peroleh
atau diukur menggunakan prosedur-prosedur statistik. Penelitian kualitatif sering digunakan sebagai penelitian
tentang kehidupan suatu masyarakat.

Data yang dihasilkan pada penelitian kualitatif adalahdata yang deskriptif berupa kata-kata tertulis atau ucapan
pelaku yang sedang diamati. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman tentang hal yang di
amati serta memperoleh teori baru untuk dijadikan sebagai karya ilmiah. Paradigma yang dipakai pada penelitian
kualitatif adalah paradigma alamiah yang berdasarkan pada pandangan fenomenalogis.
Sebagai contoh : kondisi barang (jelek,sedang,bagus), pekerjaan ( petani, pengusaha, pedagang), tingkat kepuasan
( tidak puas, puas, sangat puas) ,dll
Data kualitatif terdiri dari data nominal dan ordinal.

Penelitian kuantitatif adalah metode penelitan yang bersifat deskriptif dan lebih banyak menggunakan
analisis.penelitan kuantitatif bertujuan mencari hubungan yang menjelaskan sebab - sebab dalam fakta - fakta sosial
yang terukur, menunjukan hubungan variabel serta menganalisa. Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan
mengumpulkan data dan hasil analisis untuk mendapatkan informasi yang harus disimpulkan. Paradigma yang
digunakan pada penelitian kuantitatif adalah paradigma yang berasal dari pandangan positivism. Dan juga bisa di
lihat dari maksud sebuah penelitian itu sendiri. Sebagai contoh : tinggi badan, umur, jumlah benda, penghasilan
seseorang,dll.
Data kuantitatif terdiri dari data interval dan rasio

Perbedaan Metode Kualitatif dengan metode kuantitatif :

a. Bedasarkan jenis data


Metode kulitatif jenis datanya adalah data kualitatif sedangkan metode kuantitatif jenis datanya adlah data
kuantitatif. Data (yang bersifat) Kualitatif merupakan data yang dihasilkan dari cara pandang yang menekankan pada
ciri-ciri, sifat dan mutu obyek (subyek) yang bersangkutan. Berbeda dari data kuantitatif yang bersifat numerik, data
kualitatif bersifat non-numerik (kata-kata deskriptif), seperti cantik, tampan, gagap, tampak kurang berpendidikan,
reponsif, bagus sekali, lincah, mewakili anak muda zaman sekarang, dan lain-lain.

b. Berdasarkan Tujuan
Penelitian kualitatif bertujuan untuk melakukan penafsiran terhadap fenomena sosial. Metodologi penelitian yang
dipakai adalah multi metodologi, sehingga sebenarnya tidak ada metodologi yang khusus. Tujuan Penelitian
Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang
dikaitkan denganfenomena alam. Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk
menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan antarvariabel, dan ada pula
yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal, baik itu
dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial.

c. Berasarkan Obyek penelitian


Metode kualitatif lebih berfokus pada satu obyek penelitian saja sedangkan metode kuantitatif bisa lebih dari satu
obyek penelitian.
d. Berdasarkan Instrumen yang digunakan
Pada metode kuantitatif instrument penelitian yang biasa digunakan adalah angket, kuesioner, atau instrument yang
lain. Namun pada metode kualitatif instrument yang digunakan adalah peneliti itu sendiri artinya peneliti sendiri lah
yang harus terjun langsung kedalam penelitian agar bisa melihat dan merasakan fakta yang sebenarnya.

e. Berdasarkan orientasi
Penelitian kualitatif lebih beroreintasi pada proses penelitian sedangkan penelitian kuantitatif lebih berorientasi pada
hasil penelitian.

f. Berdasarkan Proses
Metode kuantitatif mengunakan proses deduktif-induktif. sedangkan metode kualitatif adalah induktif

g. Berdasarkan sifat realitas


Dalam metode kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat positivism, realitas dipandang sebagai suatu yang kongkrit,
dapat diamati dengan panca indera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna, dan perilaku, tidak berubah,
dapat diukur dan diverivikasi. Dengan demikian dalam metode ini, peneliti dapat menentukan hanya beberapa
variabel saja dari objek yang diteliti, dan kemudian dapat membuat instrument untuk mengukurnya. Dalam
penelitian kualitatif yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme atau paradigma interpretive, suatu realitas atau
objek tidak dapat dilihat secara parsial dan dipecah kedalam variabel.

h. Berdasarkan hubungan Variabel


Pada netode kualitatif hubungan antara variabel adalah timbal balik atau interaksi. Pada metode kauntitatif lebih
kepada sebab akibat.

i. Berdasarkan penggunaan
Metode kuantitatif digunakan apabila :

Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.

Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.

Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/ treatment tertentu terhadap yang lain.

Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.

Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur.

Bila ingin menguji terhadap adanya keragu- raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk
tertentu.

Metode Kualitatif digunakan apabila :

Bila masalah penelitian belum jelas

Untuk memahami makna dibalik data yang tampak.

Untuk memahami interaksi sosial.

Memahami perasaan orang.

Untuk mengembangkan teori.

Untuk memastikan kebenaran data.

Meneliti sejarah perkembangan.

Persamaan Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif


1.

Merupakan sebuah metode yang digunakan dalam penelitian guna memecahkan sebuah masalah

2.

Memiliki obyek dan subyek

3.

Memiliki variabel

4.

Menerapkan metode pengumpulan data yang sistematis dan terbuka hingga bisa dinilai pihak lain.

5.

Melibatkan inferensi (simpulan) detil-detil pengamatan empiris ke suatu kesimpulan umum.

6.

Membandingkan data, mencari kesamaan dan perbedaan untuk menemukan pola tertentu pada data.

7.

Menggunakan prosedur untuk menghindari kesalahan analisis dan penarikan inferensi.

Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif


07.30
Dalam melakukan sebuah penelitian kita mengenal 2 metode penelitian
yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Sebenarnya apa sih
perbedaan antara penelitian metode kualitatif dengan penelitian
kuantitatif?. Kedua metode penelitian ini digunakan sebagai tolak ukur
untuk memperhitungkan suatu objek dan menghasilkan data yang akurat.
Penelitian dilakukan oleh orang-orang yang sedang mengamati atau
meneliti sebuah peristiwa untuk mendapatkan informasi. Metode
penelitian ini berfungsi sebagai pengamat, proses, cara, serta prosedur
untuk mendapatkan sebuah karya ilmiah yang bermanfaat. Penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif ini bersifat ilmiah.
Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang lebih difokuskan
pada pemahaman fenomena-fenomena sosial dari perspektif partisipan
dengan lebih menitikberatkan pada gambaran yang lengkap daripada

merinci menjadi variabel yang saling terkait.penelitian kualitatif


bertujuan memperoleh pemahaman makna verstehen, mengembangkan
teori dan menggambarkan realita yang kompleks. Pada penelitian
kualitatif tidak bisa di peroleh atau diukur menggunakan prosedurprosedur statistik. Penelitian kualitatif sering digunakan sebagai
penelitian tentang kehidupan suatu masyarakat. Data yang dihasilkan
pada penelitian kualitatif adalah data yang deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau ucapan pelaku yang sedang diamati. Penelitian kualitatif ini
bertujuan untuk memperoleh pemahaman tentang hal yang di amati serta
memperoleh teori baru untuk dijadikan sebagai karya ilmiah. Paradigma
yang dipakai pada penelitian kualitatif adalah paradigma alamiah yang
berdasarkan pada pandangan fenomenalogis.
Penelitian kuantitatif adalah metode penelitan yang bersifat deskriptif
dan lebih banyak menggunakan analisis.penelitan kuantitatif bertujuan
mencari hubungan yang menjelaskan sebab - sebab dalam fakta - fakta
sosial yang terukur, menunjukan hubungan variabel serta menganalisa.
Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan hasil
analisis untuk mendapatkan informasi yang harus disimpulkan.
Paradigma yang digunakan pada penelitian kuantitatif adalah paradigma
yang berasal dari pandangan positivism. Dan juga bisa di lihat dari
maksud sebuah penelitian itu sendiri
Beda

penelitian kualitatif dan kuantitatif


1. Desain kualitatif

a. Umum
b.
Fleksibel
c. Berimbang
2. Desain kuantitatif
a. Spesifik, jelas, terinci
b. Ditentukan dengan jelas dari awal dan dijadikan pegangan langkah
demi langkahnya
3. Tujuan kualitatif
a. Memperoleh pemahaman makna verstehen
b. Mengembangkan teori
c. Menggambarkan realitas yang kompleks
4. Tujuan kuantitatif
a. Menunjukkan ikatan antar variabel

b. Menguji teori
c. Mencari generalisasi yang memiliki nilai yang prediktif
5. Teknik penelitian kualitatif
a. Observasi, participant, observation
b. Wawancara terbuka
6. Teknik penelitian kuantitatif
a. Eksperimen, observasi, terstruktur, survey
b. Wawancara berstruktur
7. Instrumen penelitian kualitatif
a. Human instrument
b. Buku catatan
c. Rekaman
8. Instrumen penelitian kuantitatif
a. Wawancara, tes, angket, skala, wawancara

b. Komputer, kalkulator
9. Data kualitatif
a. Deskriptif : dokumen pribadi, hasil catatan lapangan, ucapan atau
pendapat responden, dokumen dll
10. Data kuantitatif
a. Kuantitatif (berupa angka)
b. Hasil pengukuran didasarkan pada variabel yang dioperasionalkan
dengan menggunakan instrumen
11. Sampel kualitatif
a. Kecil
b. Tidak representatif
c. Purposif
12. Sampel kuantitatif
a. Besar
b. Representatif

c. Sedapat mungkin random


13. Analisis kualitatif
a. Berkelanjutan dari awal hingga akhir penelitian
b. Induktif
c. Mencari pola, model, tema
14. Analisis kuantitatif
a. Pada taraf akhir setelah pengumpulan data selesai
b. Deduktif
c. Menggunakan statistik
15. Hubungan dengan responden (kualitatif)
a. Empati dan akrab
b. Keududukan sama, setara, jangka lama
16. Hubungan dengan responden (kuantitatif)

a. Berjarak, sering tanpa kontak langsung


b. Hubungan antara peneliti dan subjek jangka panjang
17. Usulan desain (kualitatif)
a. Singkat
b. Sedikit literatur
c. Pendekatan secara umum
d. Masalah yang diduga relevan
e. Tidak ada hipotesis
f. Fokus penelitian ditulis memperoleh data yang dikumpulkan
dilapangan
18. Usulan desain (kuantitatif)
a. Luas dan terinci
b. Banyak sumber yang berhubungan dengan masalah
c. Prosedur yang khusus serta terinci setiap langkahnya

d. Masalah diuraikan dan ditujukan pada fokus tertentu


e. Hipotesis dirumuskan secara jelas dan terinci serta lengkap sebelum
terjun ke lapangan

Anda mungkin juga menyukai