TEKNOLOGI BATUBARA
Pencucian Batubara
DI SUSUN OLEH:
Nama
2. Taufiq Nurrachman
3. Erika Medina
Kelompok : 4 (Empat)
Kelas
: 5A (S1-Terapan)
Dosen
: Mustafa
TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2016
1
DAFTAR ISI
JUDUL
DAFTAR ISI ii
KATA PENGANTAR iii
SUMMARY
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
12
16
49
RANGKUMAN
51
47
DAFTAR PUSTAKA 53
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Pencucian Batubara. Apabila dalam
penulisan makalah ini banyak terdapat kesalahan atau kekurangan, kami
memohon maaf yang sebesar-besarnya karena kesempurnaan hanyalah
milik Allah SWT dan kekurangan hanyalah milik kami semata.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan makalah ini.
SUMMARY
Pencucian batubara ialah usaha yang dilakukan untuk memperbaiki
kualitas batubara, agar batubara tersebut memenuhi syarat penggunaan
tertentu atau sesuai dengan permintaan pasar. Termasuk didalamnya
pembersihan untuk mengurangi impurities anorganik.
Dalam pencucian batubara, yang harus dipertimbangkan ialah
metode pencucian mana yang akan diterapkan untuk mempersiapakan
batubara sesuai keperluan pasar, dan apakah pencucian masih diperlukan,
karena pada prinsipnya batubara dapat dijual langsung setelah ditambang.
Kenyataannya penjualan langsung setelah ditambang tidak berarti
produser memperoleh keuntungan maksimum. Oleh karena itu dalam
memutuskan ini perlu dimasukan juga pertimbangan komersial.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil, batubara secara
umum adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari
endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk
melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari
karbon, hidrogen dan oksigen.
Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat
fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai
bentuk. Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti
C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit.
Dewasa ini penggunaan batubara di dalam negeri adalah
sebagai sumber energi panas dan bahan bakar, terutama dalam
pembangkit tenaga listrik dan industri semen serta dalam jumlah
yang terbatas pada industri kecil, seperti pembakaran batu gamping,
genteng , sebagai reduktor dan industri pelabuhan timah dan nikel.
Selain itu batubara Indonesia digunakan untuk ekspor ke berbagai
negara antara lain Afrika, Eropa , Amerika dan Asia (Jepang,
Taiwan, Hongkong, Korea) dan lain-lain. Pemakaian batubara
terbesar sesuai urutannya adalah PLTU yang menggunakan bahan
bakar batubara, disusul oleh industri semen yang secara keseluruhan
telah beralih ke batubara, kemudian industri kimia, kertas, metalurgi,
briket batubara dan penggunaan industri kecil lainya. Batubara
5
harga
energi
yang
dihasilkan,
sedangkan
kurang
batubara
merupakan
suatu
cara
untuk
makalah
ini
adalah
untuk
media
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Pencucian Batubara
Pencucian batubara ialah usaha yang dilakukan untuk
memperbaiki kualitas batubara, agar batubara tersebut memenuhi
syarat penggunaan tertentu atau sesuai dengan permintaan pasar.
(Nukman,2009).
Termasuk didalamnya pembersihan untuk mengurangi
impurities anorganic. Karakteristik batubara dan impurities yang
utama ditinjau dari segi pencucian secara mekanis ialah komposisi
ukuran yang disebut size consist, perbedaan berat jenis dari material
yang dipisahkan, kimia permukaan, friability relatif dari batubara
dan impuritiesnya serta kekuatan dan kekerasan.
Ada beberapa cara. Contoh sulfur, sulfur adalah zat kimia
kekuningan yang ada sedikit di batubara, pada beberapa batubara
yang ditemukan di Ohio, Pennsylvania, West Virginia dan Eastern
States lainnya, sulfur terdiri dari 3 sampai 10 % dari berat batu bara,
beberapa batu bara yang ditemukan di Wyoming, Montana dan
negara-negara bagian sebelah barat lainnya sulfur hanya sekitar
1/100ths (lebih kecil dari 1%) dari berat batubara. Penting bahwa
sebagian besar sulfur ini dibuang sebelum mencapai cerobong asap.
8
(washibility
10
dalam
11
13
14
15
Tingkat kesulitan
Mudah
Sedikit sulit
Sulit
Sangat sulit
Sangat sulit
Formiable
atau
1/4 48M
48M 0
Metode Pencucian
Picking tables
Heavy media bath or
drums
Jigs
Diester tables
Heavy media cyclones
Air tables
Froth flotation
17
Sumber:
Inspectors
Guidance
Manual
Coal
Preparation
Plants,1998.
Gambar 3. Coal Sizing Circuit
18
setiap ukuran.
Perlu diketahui sampel diperlukan untuk jenis analisa
Gunakan metode mekanikal dalam melakukan
pembagian
Kurangi waktu pengeringan sampel untuk menghindari
oksidasi
Jangan melakukan pengeringan diatas 40C.
Hopper (Penampung)
Hopper adalah bak penampung material padat
sebelum diteruskan kedalam crusher (mesin penghancur)
dengan bantuan feeder (mesin pengumpan). Hal yang
harus dicermati dalam pemakaian hopper di industri
pengolahan bahan galian adalah pengurangan daya
tampung dari hopper. Hal ini merupakan kerugian karena
hopper
tidak
dapat
menampung
material
padat
22
23
25
28
conveyor.
Batubara tercuci ukuran -5 mm + 0,5 mm batubara
tercuci ukuran -5 mm + 0,5 mm ini dibawa oleh belt
conveyor dan selanjutnya bersama produk kasar di
bawa ke storage.
Batubara tercuci ukuran -0,5 mm batubara tercuci
ukuran -0,5 mm ini ditampung pada dua macam
sumuran (sump). Untuk yang lolos dari descliming
screen ditampung effluent sump, sedangkan yang lolos
dari sizing screen ditampung pada main sump. Batubara
yang masuk ke effluent sump, bersama-sama dengan air
dipompakan ke effluent cyclone dan yang masuk ke
main sump dipompakan ke classifying cyclone untuk
kemudian diproses lebih lanjut pada unit pencucian
berikutnya.
2. Produk menengah (middling). Produk menengah dari
baum jig diangkut dengan elevator A. dan ditumpahkan ke
dalam bak penampung kotoran (discard bin).
3. Batuan pengotor (Discard). Batuan pengotor dari pengotor
produk baum jig diangkut dengan elevator B yang
kemudian ditumpahkan ke dalam discard bin. Selanjutnya
produk menengah dan produk pengotor ini dibuang ke
29
2.
batubara
umuran 0,5 mm
yang
terbawa
bersama
Water
Clarification
Circuit
ditunjukkan
pada
(Gambar.6).
32
Sumber
Inspectors
Guidance
Manual
Coal
Preparation
Plants,1998
33
dikeringkan
dengan
mengunakan
fluid
bed
dyrer.
35
Gambar 8. Jig
36
Gambar 9. Jig
2.
38
Hydrocyclone
Hydrocyclone adalah water based cyclone dimana
partkel-partikel berat mengumpul dekat dengan dinding
cyclone dan kemudian akan ke luar lewat cone bagian bawah.
Partikel-partikel yang ringan (partikel bersih) menuju pusat dan
kemudian ke luar lewat vortex finder. Diameter cyclone sangat
berpengaruh terhadap efektifitas pemisahan. Kesesuaian ukuran
partikel batubara yang akan dicuci adalah 0,5 150 cm dengan
spesifik gravity 1,3 1,5.
39
40
4.
42
Froth Flotation
43
44
BAB III
SOAL DAN JAWABAN
45
1.
2.
3.
4.
46
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pencucian batubara ialah usaha yang dilakukan untuk
memperbaiki kualitas batubara, agar batubara tersebut memenuhi
syarat penggunaan tertentu atau sesuai dengan permintaan pasar.
Tujuan dilakukan Studi Ketercucian Batubara adalah
mendapatkan gambaran mengenai kelakuan berbagai fraksi
batubara, mengetahui perolehan batubara untuk fraksi tertentu,
mendapatkan berat jenis media yang paling baik, dan
meramalkan kesulitan yang mungkin dialami pada proses
pencucian.
Langkah langkah yang dilakukan dalam studi ketercucian
batubara ialah mengambil contoh yang representative, mengayak
contoh untuk mendapatkan fraksi fraksi tertentu, melakukan uji
endap apung (Sink & Float) masing masing fraksi, menentukan
kadar abu dan belerang pada masing masing fraksi dan BJ,
mengolah data dengan tabulasi terhadap data yang didapat,
membuat daftar table, membuat kurva ketercucian, dan
menginterpretasikan data dan kurva.
Tahapan pencucian batubara yaitu tahapan preparasi, tahap pra
pencucian/pneumatic cleaning, tahap pencucian, dan tahap
pengurangan kandungan air batubara.
Macam-macam alat yang digunakan dalam pencucian batu bara
yaitu jig, dense medium separator (DMS), hydrocyclone, shaking
tables, dan froth flotation.
4.2 Saran
47
48
RANGKUMAN
Pencucian batubara ialah usaha yang dilakukan untuk memperbaiki
kualitas batubara, agar batubara tersebut memenuhi syarat penggunaan
tertentu atau sesuai dengan permintaan pasar. Pencucian batubara
bertujuan untuk memisahkan dari material pengotornya dalam upaya
meningkatkan kualitas batubara sehingga nilai panas bertambah dan
kandungan air serta debu berkurang. Batubara yang terlalu banyak
pengotor cenderung akan menurunkan kualitas batubara itu sendiri.
Dalam pencucian batubara, yang harus dipertimbangkan ialah
metode pencucian. Batubara dari ROM (run of mine) terdiri atas dua
kategori yaitu batubara bersih dan
memiliki
titik
yield
optimal
dalam
menghasilkan
50
DAFTAR PUSTAKA
Dwi P, Agus. 2012. Proses Pencucian batubara.
https://www.academia.edu/5448002/Proses_Pencucian_batubara.
Diakses 19 Desember 2015
Mulyadini, C, dkk. 2015. TEORI PENGENDAPAN PARTIKEL UNTUK
KONSENTRASI
OPERASI
DAN
PRINSIP
FISIKA.
http://www.slideshare.net/vestersaragih/kelompok-3-teoripengendapan-partikel-untuk-konsentrasi-operasi.
Diakses
21
Desember 2015
Nukman. 2009. Pencucian Batuabra Asal Tanjung Enim Di Dermaga
Kertapai Dengan Mengunakan Air Bergelembung Udara:Suatu
Usaha Peningkatan Mutu Batuabara ,[Jurnal] Rekayasa Sriwijaya
Putra,
Pencucian
Batubara.
Pengolahan
Batubara
2.
http://bangazul.com/pedoman-teknis-pengolahan-batubara-2/.
Diakses 31 Desember 2015
51