Anda di halaman 1dari 30

Network Layer (Lapisan Jaringan)

1. Definisi Lapisan Jaringan


Pengalamatan logis dan melakukan pemetaan ( routing ). Terhadap paket-paket
melalui jaringan. Membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi antara dua
nodedi dalamsebuah jaringan. Mentransfer data, membu3at dan mengkonfirmasi
penerimaan, dan mengeset ulang koneksi. Lapisan jaringan juga menyediakan
layanan connectionless dan connection-oriented terhadap lapisan transport yang
berada di atasnya. Lapisan jaringan jugamelakukan fungsinya secara erat dengan
lapisan fisik (lapisan pertama)dan lapisandata-link (lapisan kedua) dalam banyak
implementasi protokol dunia nyata.Dalamjaringan berbasis TCP/IP, alamat IP
digunakan di dalam lapisan ini.
2. Fungsi-fungsi Network Layer
Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan
OSI. Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut:
fungsi utama:
1. Path determination: menentukan rute yang ditempuh paket dari sumber
ketujuan ( Routing algorithms)
2. Switching: memindahkan paket dari input router ke output router beberapa
arsitektur jaringan mensyaratkan router call setup sepanjang jalur sebleum
data dialirkan.
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang
penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber
ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang dihubungkan ke
network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnyasession
terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap

paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan
saat itu.
Network layer juga berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,membuat
header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internet working
dengan menggunakan router dan switch layer-3.2.
Mendefinisikan akhir pengiriman paket data dimana computer mengidentifikasi
logical address seperti IP Adreses bagaimana menuruskan / routing (olehrouter )
untuk siapa pengiriman paket data.Layer ini juga mendefinisikan fragmentasi dari
sebuah paket dengan ukuran unit yang lebih kecil. Router adalah contoh yang tepat
dari definisi layer ini.
3. Address Layer Network
Pada

layer

Data

Link,

address

mengidentifikasikan

masing-masing

piranti fisik.Jika anda faham dengan NIC adapter pada komputer , NIC mempunyai
address MAC yang unik. Akan tetapi mengidentifikasikan address fisik tersebut
belumlah cukup untuk bisa melakukan komunikasi dan melakukan routing antarjaringan.Kemampuan untuk melakukan routing antar jaringan tergantung identifikasi
jaringan-jaringan.
Hal ini bisa dilakukan dengan addressing jaringan, disebut juga logical addresses
untuk membedakan mereka dari address fisik yang dipakai pada layer Data Link.
Logical addresses meng-identifikasikan kedua segmen address jaringan, dan address
piranti itu sendiri, walaupun piranti mempunyai address fisik juga.Address jaringan
secara tipical berisi dua komponen: sebuah address segmen jaringan, dan sebuah
address logical piranti keduanya digunakan untuk mengarahkan (route) messages.
Addressing Layer Network Berikut ini mengilustrasikan bagaimana sebuah komputer
A pada jaringan AAingin mengirim pesan kepada komputer D pada jaringan CC.

1. Pertama-tama paket sampai pada layer Network pada komputer A. Piranti


komputer tersebut menambahkan address tujuan (piranti D pada jaringan CC).
Piranti ini jugamenambahkan address asal (piranti A dan jaringan
AA)sehingga piranti penerimadapat membalas seperlunya. Sekarang paket
pesan berisi D|CC|A|AA (yaitu address tujuan dan address asal).
2. Pada layer Data Link piranti ini menambahkan address pirantinya sendiri
(30)dan juga address

piranti pada hop berikutnya (40). Sekarang paket

berisi30|40|D|CC|A|AA
3. Paket sampai pada router B dan router B memeriksa address Data Link tujuan
pada paket tersebut dan ternyata ditujukan pada nya, maka router B tersebut
melepasaddress Data Link layer. Kemudian router B ini memeriksa address
Network layer tujuan. Ternyata address network layer ini tidak berada pada
jaringan router B.
4. Kemudian router memaket ulang address layer Data Link tujuan dan juga
addressPiranti dirinya sendiri (40)dan juga address piranti pada hop router C
berikutnya(50).
Sekarang paket tersebut berisi 40|50|D|CC|A|AA, kemudian paket berjalanmenuju
ke router C5. Router C menerima paket tersebut dan menghapus address piranti (40|
50), dan memeriksa address jaringan tujuan dan diketahui bahwa address jaringan ada
pada jaringan dia sendiri sementara address layer Data Link tujuan adalah piranti D
.kemudian memaket ulang pada layer Data Link dan menambahkan address
pirantidirinya sendiri (50 ) dan juga address piranti tujuan (60). Sekarang paket
berisi50|60|D|CC|A|AA dan kemudian paket berjalan menuju ke komputer D.
1. Komputer D menerima paket dan menghapus address layer Data Link,
addressaslinya A|AA dan address tujuan D|CC tersimpan di layer Network.
sampailah datayang dikirim dari komputer A ke komputer D.Point-2 berikut

perlu dipahami mengenai bagaimana paket berjalan menujuaddress tujuan


melintasi suatu rute antar-jaringan.
Kedua address physical layer Data Link dan address logical layer Network
digunakan dalam proses pengiriman. Address Network berisi kedua address logical
Network dan address logical piranti. Address asal dan address tujuan dari masing-2
address logical Network dan juga address logical piranti keduanya ada didalam paket.
Address layer Data Link tujuan menunjukkan address physical (MACaddress)dari
piranti pada hop berikutnya. Address layer Data Link tujuan pada paket berubah
ketika paket dikirim dari satu hop ke hop berikutnya. Address Network tujuan
menunjukkan address dari piranti tujuan terakhir. Address Network tetap konstan
ketika paket berjalan menuju dari hop ke hop. Address Network menunjukkan kedua
address logical jaringan dan logical piranti.
4. Protocol Routing
Protocol

layer Network adalah proses software yang melakukan fungsi

routingantar-jaringan. Suatu router Cisco dapat menjalankan beberapa protocol layer


Network sekaligus dimana setiap protocol berjalan independen satu sama lain. Suatu
protocol routing adalah protocol layer Network sesungguhnya yang menjalankan
fungsi routing antar jaringan. Protocol routing mempelajari dan berbagi
informasirouting antar-jaringan, dan membuat keputusan tentang jalur mana yang
akandipakai.
Protocol routing meliputi yang berikut:
1. Routing Information protocols (RIP)
2. Interrior Gateway Routing Protocol (IGRP)
3. Open shortest path first (OSPF)
4. Netware link service protocol (NLSP)
Protocol yang bisa diarahkan (routed protocol)

Suatu routed protocol adalah suatu protocol upper-layer yang dapat dilewatkan
antar- jaringan. Suatu protocol yang bisa dilewatkan harus berisi informasi address
layer Network. Protocol-2 yang bisa di-route dilewatkan antar-jaringan oleh
protocol-2yang meliputi: IP;IPX; AppleTalk; dan juga DECNet.Protocol yang Tidak
dapat dilewatkan (Non-routable protocols)Tidak semua protocol bisa dilewatkan atau
diarahkan, yang merupakan protocol-2yang tidak bisa dilewatkan yang mana:
1. Tidak mendukung data layer Network; tidak berisi address-2 logical.2.
Menggunakan Static route-2 yang sudah didefinisikan yang tidak bisa
diubah.Sbagai contoh:1. NetBIOS (Network Basic Input / Output)
2. NetBEUI (NetBIOS Extended user interface3. LAT (Local Area Transport)
5. Switching
Disamping routing, fungsi lain dari layer Network ini adalah Switching
1. Kemampuan dari sebuah router untuk menerima data pada satu port dari satu
jaringan dan mengirim nya keluar port yang lain pada jaringan lainnya.
2. Memindahkan data antara jaringan terhubung untuk mencapai tujuan akhir
Ada dua metoda bagaimana paket berjalan melalui suatu jaringan yang
kompleks,switching circuits, dan paket switching.
Circuit Switching mempunyai karakteristik berikut:
1. Jalur ditentukan dari start ke finish.
2. Jalur harus terbentuk terlebih dahulu sebelum dimulainya komunikasi
3. Mirip seperti setting panggilan, dan menggunakan technology yang sama
yangdigunakan sebagai jaringan telpon.
4. Semua paket mengambil jalur yang sama
5. Jalur adalah dedicated untuk conversation, dan harus dibuka tutup setiap saat.
6. Menggunakan suatu Switched Virtual Circuit (SVC) antar piranti.

Koneksi WAN yang menggunakan jenis circuit switched ini adalah ISDN
switched network. Packet Switching mempunyai karakteristik berikut:
1. Jalur ditentukan saat komunikasi terjadi.
2. Pembentukan jalur koneksi tidak perlu sebelum memulai mengirim data
3. Packet Switching selalu ON dan tidak perlu dibangun lagi untuk setiap sessi
4. Setiap paket bisa mengambil jalur yang berbeda
5. Setiap jalur bisa juga dipakai oleh piranti lainnya pada saat bersamaan
6. Menggunakan suatu virtual circuit permanent (PVC)antar piranti
6. Komunikasi dari Host ke Host
Network layer, atau OSI layer 3, menyediakan layanan untuk tukar data melewati
jaringan antar end device yang teridentifikasi. Agar transport end-to-end inidapat
terwujud, Layer 3 menggunakan 4 proses umum:
1. Addressing-Encapsulation-Routing-Decapsulation
Addressing Pertama, layer Network harus menyediakan mekanisme untuk
pengalamatan ini. Jikasetiap data langsung (sampai) ke end device, maka device
tersebut harus memilikialamat yang unik. Di dalam IPv4, ketika alamat ini
ditambahkan ke device, device inikemudian merujuk ke host tertentu.
1. Encapsulation Kedua, layer Network harus menyediakan enkapsulasi. Tidak
selalu harus device-device yang harus diidentifikasi dengan alamat, the
individual pieces layer Network PDU juga harus berisi alamat ini. Selama
proses enkapsulasi berlangsung,layer 3 menerima PDU dari layer 4, dan
menambahkan header layer 3 atau (sebuah) label untuk membuat PDU layer
3. Pada saat menunjuk ke layer Network, kitakatakan ini adalah paket PDU.
Pada saat paket itu dibuat, harus ada header daninformasi lainnya, alamat dari
host yang ingin dikirim. Alamat ini merujuk sebagaialamat tujuan. Header
layer 3 juga berisi alamat dari host yang aslinya (asalnya).

Alamat ini dinamakan sumber alamat.Setelah layer Network melengkapi proses


enkapsulasinya, paket itu dikirim ke layer Data Link agar dapat mempersiapkan
transportasi menuju media (tujuan).
1. Routing Kemudian layer Network harus menyediakan layanan untuk
mengirim langsung paket-paket ini ke host tujuan. Sumber dan tujuan host
tidak selalu tersambung padanetwork yang sama. Bahkan, paket tersebut
mungkin saja harus berjalan melewatinetwork-network yang berbeda
(lainnya).
Selama dalam perjalanannya, setiap paketharus diantar menuju network agar
mencapai tujuan akhir. Device intermediet yangterhubung pada/ke network
dinamakan router. Tugas dari sebuah router adalah untuk memilihkan jalur mana yang
tepat agar paket tersebut dapat sampai pada tujuannya.Proses ini dinamakan sebagai
Routing.
1. Decapsulation Yang terakhir, paket tersebut sampai pada host tujuan dan
proses (berlangsung) padalayer 3. Host examine alamat tujuan untuk
memverifikasi bahwa paket tersebutdialamatkan ke device itu. Jika alamatnya
benar, paket itu akan di-decapsulasi olehlayer Network dan PDU Layer 4
berisi paket yang passed up to the appropriateservice at Transport layer
Tidak seperti layer Transport (OSI Layer 4) yang mengatur transport data
antara proses yang berjalan pada setiap end host, protokol layer Network
menspesifikasikan struktur paket dan proses yang digunakan untuk membawa
datadari satu host ke host yang lain. Mengoperasikan tanpa disertai pembawa
aplikasidata di setiap paket membolehkan setiap paket untuk banyak tipe
komunikasiantara banyak host

7. Internetworking
Pengertian Internet Working ??
Internetworking adalah praktek menghubungkan jaringan komputer dengan
jaringan lain melalui penggunaan gateway yang menyediakan metode umum dari
routing informasi paket antara jaringan. The resulting system of interconnected
networks is called an internetwork , or simply an internet . Sistem yang dihasilkan
dari jaringan inter koneksi disebut internetwork, atau hanya internet.

Saat ini dengan perkembangan perangkat IT terutama dibidang Networking


telah menjadikan kebutuhan akan infrastruktur sangat tinggi yang membuat para
vendor berlomba untuk membuat solusi terintegrasi. Tetapi tidak semua solusi yang
diberikan atau ditawarkan oleh vendor sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena
strategi bisnis perusahaan akan berbeda beda sesuai dengan visi dan misi
perusahaan.
Dahulu pada saat IT menjadi booming dan anak emas diperusahaan,
penggunaan dana yang unlimited sangat mudah dianggarkan, namun saat ini dengan
semakin jenuhnya akan solusi yang diberikan oleh IT ditambah dengan efek dari krisi
global, banyak perusahaan mulai menarik ikat pinggang untuk belanja produk IT.
Pemahanan ini sangat lumrah karena solusi IT dan dampak yang ada sangat susah
untuk dituangkan dalam bentuk angka-angka keuntungan diatas kertas.

Karena itu perlu adanya pedoman bagi para praktisi / newbie freshgraduate/
peneliti untuk membuat pedoman dan langkah-langkah dalam perancangan
interkoneksi

dankomunikasi.Namun dalam

pengembangan

jaringan

akan

mendapatkan tantangan tersendiri, langkah pertama adalah harus mengerti tentang


internetworking requirement kita, karena unsur reliability dan internetworking harus
tercapai.
Ketika dua atau lebih jaringan bergabung dalam sebuah aplikasi, biasanya kita
sebut ragam kerja antar sistem seperti ini sebagai sebauh internetworking.
Penggunaaan istilahinternetwork (atau juga internet) mengacu pada perpaduan
jaringan, misalnya LAN- WAN-LAN, yang digunakan. Masing-masing jaringan
(LAN atau WAN) yang terlibat dalam internetwork disebut sebagai subnetwork atau
subnet.
Piranti yang digunakan untuk menghubungkan antara dua jaringan, meminjam
istilah ISO, disebut sebagai intermmediate system (IS) atau sebuah internetworking
unit (IWU). Selanjutnya apabila fungsi utama dari sebuah intermmediate system
adalah melakukan routing, maka piranti dimaksud disebut sebagai router, sedangkan
apabila tugas piranti adalah menghubungkan antara dua tipe jaringan, maka disebut
sebagai gateway.

Gambar 4.13 Router /gateway


Sebuah protocol converter adalah sebuah IS yang menghubungkan dua
jaringan yang bekerja dengan susunan protokol yang sangat berlainan, misalnya
menghubungkan antara sebuah susunan protokol standar ISO dengan susunan
protokol khusus dari vendor dengan susunan tertentu. Protocol converter dapat
digambarkan seperti berikut ini :

Gambar 4.14 Protocol converter


Di sini Dalam model osi terdiri dari 7 lapisan layer, Dan TCP/IP Terdiri Dari 4
Lapisan Layer. Kenapa?? Dari gambar, dapat dilihat beberapa perbedaan OSI Layer
dengan TCP/IP Layer yang aku simpulkan menjadi 5 buah perbedaan.
1. OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer
2. 3 Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session
direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP, yaitu layer application.
3. Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet pada
TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama.

4. Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer


DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network
Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer,
yaitu DataLink dan Physical.
5. TCP/IP layer merupakan Protocol Spesific, sedangkan OSI Layer adalah
Protocol Independen
Karena Pada Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisanlapisan arsitektur OSI telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP.
1. Network Access Layer
2. Internet Layer
3. Transport Layer
4. Application Layer
8. Network Access Layer
Adalah lapisan yang bertanggung jawab dalam memberikan layanan pengiriman
data pada jaringan. layer paling bawah itu fungsinya dalam komunikasi sebagai
tempat keluar masuknya data,juga mendefenisikan bagaimana sih caranya si
komputer pengirim mengirim data dan bagaimana caranya si komputer penerima
menerima data.
Berikut ini adalah contoh dari beberapa protocol yang bekerja pada layer ini :
a. Protokol Ethernet untuk jaringan Ethernet
Kalau ethernet seperti sebelum mengirim data,sebuah komputer memeriksa
aktifitas jaringan dulu. Jaringan LAN itu pake protocol ethernet dalam pengiriman
datanya.
b. Protokol Token Ring untuk jaringan yang menggunakan Token Ring.
Dalam lingkaran token, komputer-komputer di hubungkan satu dengan yang
lainnya seperti sebuah cincin. Sebuah Sinyal token bergerak berputar dalam sebuah

lingkaran (cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak dari sebuah komputer-menuju
ke komputer berikutnya, jika pada persinggahan di salah satu komputer ternyata ada
data yang ingin di transmisikan, token akan mengangkutnya ke tempat dimana data
itu ingin ditujukan, token bergerak terus untuk saling mengkoneksikan diantara
masing-masing komputer.
c. Protokol PPP (Point to Point Protokol)
Pengertian PPP atau Point to Point protocol adalah Protocol yang
menghubungkan satu device dengan device yang lain. Point to Point atau Point to
Point Protocol (PPP), merupakan sebuah protocol yang digunakan untuk
menghubungkan computer individu(Jaringan Komputer) ke dalam Jaringan Internet
(Internet Service Provider), yang disambungkan antara dua titik, oleh karena itu
sebut Point to Pint.
Dan protocol ini banyak digunakan pada wide area network (WAN). Ada banyak
protokol jaringan termasuk frame Point to Point protocol yang bekerja bersamaan
untuk mengirim dan menerima data pada jaringan. Paket-paket data yang dikirim dan
diterima pada jaringan disebut frame. Point to Point Protocol biasanya mengikuti
format standar untuk semua frame yang mengirim atau menerima.
9. Internet Layer
Adalah layer bertanggungjawab dalam melakukan pengalamatan dan routing
paket. Beberapa protokol yang bekerja pada layer ini :
1. IP (Internet Protocol) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan
pengalamatan. IP identitas dari sebuah perangkat computer dalam
pengeiriman data. protokol di internet yang mengurusi masalah pengalamatan
dan mengatur pengiriman paket data hingga sampai ke alamat yang benar.
(misalnya mw krim data ke komputer A, tanpa kita mengetahui alamat IP dari
komputer A maka data tersebut tak akan bisa di kirim.

2. ARP (Address Resolution Protocol) adalah protokol yang bertanggung jawab


untuk menentukan MAC Address(Alamat Media Access Control) ketika
alamat IP diketahui.
Contoh seperti Saat komputer A ingin berkomunikasi dengan B, sistem akan
memeriksa Memory Data(Cache) ARP terlebih dahulu untuk mengetahui apakah
Informasi Alamat MAC dari B ada tercatat atau tidak. Jika tercatat , biasanya
komunikasi dapat langsung dilakukan.
Jika Tidak, pada kondisi aktif host A harus mengakses ke MAC host B melalui
Protokol ARP. Dalam kondisi perumpamaan , host A seperti menanyakan/ memeriksa
ke host dari komputer lain didalam LAN tentang Informasi Host B yg mungkin ada
tercatat pada Cache mereka. (Seperti Bertanya sebagai berikut Hallo, siapa
192.168.0.2? Disini 192.168.0.1. MAC gue adalah AA-AA-AA-AA-AA-AA.
Berapa MAC kamu? Harap beritahukan ke Gue ) Contoh ini adalah bentuk ARP,
seperti saat menggunakan Net Meeting. Jika Balasan / Accept dilakukan oleh Host B,
saat itu fungsi ARP Terjadi.
1. RARP (Reverse Address Resolution Protokol) protokol yang bertanggung
jawab untuk menentukan alamat IP ketika MAC Address diketahui.
Analoginya Seperti, Client Mau melakukan Login pada sebuah Access Point di
kampus. tanpa Di sadari, MAC Address si Client sudah Tercatat Pada Access Point Di
kampus tersebut. Karena Hampir setiap Hari si Client Sering Memakai AP(access
point) Untuk I-NET. Dan Pada saat Si Client Mw login Ke I-NET Otomatis Protokol
RARP akan Bekerja Untuk Mengirim IP Kepada Si Client untuk login Ke internet.
Nah Di sini Protokol RARP Bekerja Untuk Memberikan IP ke Si Client tersebut.
2. ICMP (Internet Control Message Protokol) adalah protokol yang berfungsi
memberi informasi apabila ada kerusakan dalam proses pengiriman data.
Contohnya seperti, Si Client A(Pengirim) Mau Mengirimkan Data Ke si Client B
(penerima),Di Saat Melakukan Pengirim Data, Secara tiba2 Data Tersebut, Hilang

atau Rusak. Nah Di sini Fungsi Dari Protokol ICMP Untuk Memberikan Informasi
Kepada si Pengirim Si A, Bahwa Data Tersebut Hilang atau Rusak. Dan Si Client A
Akan Melakukan Pengiriman ulang, Data tersebut. Intinya ICMP hanya Memberi
tahu, Bkan Melakukan Pengiriman Data Ulang.
2.7.3.

Arsitektur Internetworking

Arsitektur internetwork diperlihatkan pada gambar berikut ini. Gambar 4.15


memperlihatkan dua contoh dari tipe jaringan tunggal. Yang pertama (gambar 4.15a)
adalah site-wide LAN yang menggabungkan LAN satu gedung atau perkantoran yang
terhubung lewat sebuah jaringan backbone. Untuk menggabungkan LAN dengan tipe
yang sama menggunakan piranti bridge sedangkan untuk jaringan yang bertipe beda
menggunakan router.
Contoh yang kedua (gambar 4.15b) adalah sebuah WAN tunggal, seperti jaringan
X.25. Pada kasus ini, setiap pertukaran paket (DCE/PSE) melayani set DCE sendiri,
yang secara langsung lewat sebuah PAD, dan tiap PSE terinterkoneksi oleh jaringan
switching dengan topologi mesh.

Gambar (a)

Gambar (b)

Gambar 4.15. Arsitektur internetwork

Gambar 4.16. Contoh Interkoneksi LAN/WAN


10. Network Service
Pada sebuah LAN, Alamat sublayer MAC digunakan untuk mengidentifikasi ES
(stasiun / DTE), dengan menggunakan untuk membentuk rute bagi frame antar
sistem. Selebihnya, karena tunda transit yang pendek dan laju kesalahan bit yang
kecil pada LAN, sebuah protokol jaringan tak terhubung sederhana biasanya
digunakan. Artinya, kebanyakan LAN berbasis jaringan connectionless network
access (CLNS). Berbeda dengan LAN, alamat-alamat lapisan link pada kebanyakan
WAN lapisan network digunakan untuk mengidentifikasi ED dan membentuk rute
bagi paket didalam suatu jaringan. Karena WAN mempunyai transit yang panjang dan
rentan terhadap munculnya error, maka protokol yang berorientasi hubungan
(koneksi)

lebih

tepat

untuk

digunakan.

Artinya,

kebanyakan

menggunakan connection-oriented network service (CONS)

Gambar 4.17 Skema pelayanan jaringan internet

WAN

Skema IP Address
IP Address terdiri 32 bits.

32 bit dibagi menjadi 4 bagian setiap bagian terdiri dari 8 bit.

Untuk kemudahan dikonversi menjadi desimal.

Addressing
Misalkan kita mempunyai IP Address 172.16.16.12/18, berapakah Subnet Mask,
Network Address, Broadcast Address dan banyaknya IP Host ?

IP

: 10101100.00010000.00|010000.00011000

Subnet Mask

: 11111111.11111111.11|000000.00000000
255 .255 .192 .0

Network Address

: 10101100.00010000.00|000000.00000000 (IP AND Subnet)


172 . 16

Broadcast Address : 172 .16.00|111111.11111111

172 .16

63 255

Banyaknya IP Host : 172.16.0.1 s/d 17.16.63.254

Network Address adalah alamat yang mengacu pada jaringan.


Broadcast Address adalah alamat khusus yang digunakan mengirim data ke
semua host yang ada dalam suatu jaringan.
Subnetting versi CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan
yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk
dijadikan Network ID baru.Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting
akan berkisar pada empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok
Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Tabel di bawah ini merupakan subnet mask yang bisa digunakan untuk
melakukan subnetting.
Subnet Mask

Nilai CIDR

255.128.0.0

/9

255.192.0.0

/10

255.224.0.0

/11

255.240.0.0

/12

255.248.0.0

/13

255.252.0.0

/14

255.254.0.0

/15

255.255.0.0

/16

255.255.128.0

/17

255.255.192.0

/18

255.255.224.0

/19

255.255.240.0

/20

255.255.248.0

/21

255.255.252.0

/22

255.255.254.0

/23

255.255.255.0

/24

255.255.255.128

/25

255.255.255.192

/26

255.255.255.224

/27

255.255.255.240

/28

255.255.255.248

/29

255.255.255.252

/30

Misalkan kita mempunyai IP 192.168.1.0/26. Itu berarti IP tersebut berada pada kelas
C dengan subnet mask /26
Subnet Mask : 11111111.11111111.11111111.11 | 000000
255.255.255.192

Untuk dapat melakukan subnetting, kita hitung dulu berapa Jumlah Subnet,
berapa Host per Subnet dan berapa Blok Subnetnya. Setelah itu kita buat IP Tabelnya.
Rumus :
Jumlah Subnet = 2x
Dimana x = banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask, 2 oktet terakhir
untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A.
Jumlah Host per Subnet = 2y - 2

Dimana y = banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet mask, 2 oktet terakhir
untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A.
Blok Subnet = 256 - (nilai oktet terakhir subnet mask)
Penyelesaian :
Jumlah Subnet = 2x = 22 = 4 subnet berarti 4 kolom pada IP Tabel
Jumlah Host per Subnet = 2y-2 = 26-2 = 64-2 = 62 host
banyaknya IP Client Blok Subnet = 256-192 = 64 blok
batasan subnet
Subnet (Step 1)
Host Pertama (Step 3)
Host Terakhir (Step 4)
Broadcast (Step 2)

192.168.1.0
192.168.1.128
192.168.1.1
192.168.1.129
192.168.1.62
192.168.1.190
192.168.1.63
192.168.1.191

192.168.1.64
192.168.1.192
192.168.1.65
192.168.1.193
192.168.1.126
192.168.1.254
192.168.1.127
192.168.1.255

IP address digunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host dari


suatu komputer. Dengan adanya IP address masing-masing host dapat terhubung dan
saling bertukar informasi melalaui media transmisi kabel seperti UTP, koaksil atau
fiber optic. Sebagai contoh sederhana, jika sebuah surat akan dikirimkan/ ditujukan
ke orang lain maka surat tersebut harus dilengkapi dengan alamat lengkap si
penerima. Tentu juga alamat si pengirim perlu dicantumkan untuk memudahkan
penerima dari mana datangnya surat tersebut. Jika alamat si penerima tidak lengkap
misalnya tidak ada nomor rumah, tidak di cantumkan nama penerima maka surat
tersebut dipastikan tidak akan sampai.

IP address adalah sekelompok bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4


bagian yang masing-masing bagian itu terdiri dari 8 bit, angka pada masing-masing
bit tersebut adalah angka 1 dan 0. misalnya : 11000111. Nilai paling besar dari biner 8
bit adalah 255, angka 255 ini dihitung dari bilangan biner 2 berpangkat.
Misalnya :
11111111 = 27 + 26 + 25 + 24 + 23 + 22 + 21 + 20
= 128 + 64 + 32 + 16 + 8 + 4 + 2 + 1
= 255
Dengan demikian IP address yang terdiri dari 4 bagian bilangan 8 bit maka
nilai terbesar IP address tersebut adalah
11111111.11111111.11111111.11111111 atau 255.255.255.255.255
Untuk memudahkan kita dalam membaca dan mengingat suatu alamat IP
maka umumnya penamaan yang digunakan adalah berdasarkan bilangan desimal.
IP address dibagi menjadi kelas-kelas yang masing-masing mempunyai kapasitas
jumlah IP yang berbeda-beda. IP address terdiri dari dua bagian yaitu bagian network
ID dan host ID. Network ID menunjukkan ID alamat jaringan tempat host-host
berada sedangkan host ID adalah bagian yang menunjukkan host itu berada.
Sederhananya, Network ID seperti nama jalan sedangkan Host ID adalah nomor
rumah di jalan tersebut.
Kelas-kelas IP address adalah sebagai berikut :
Kelas A
IP address kelas A terdiri dari 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan
untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah
host sangat besar. Pada bit pertama berikan angka 0 sampai dengan 127.
Karakteristik IP Kelas A
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH

Bit Pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Bit Pertama : 0 -127
Jumlah : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.x.x.x 126.x.x.x
Jumlah IP : 16.777.214
Misalnya IP address 120.31.45.18 maka
Network ID = 120
HostID = 31.45.18
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120
Kelas B
IP address kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan
untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah
host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama berikan angka 10 sehingga bit awal IP
tersebut mulai dari 128 191.
Karakteristik IP Kelas B
Format : 10NNNNNN..NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Bit Pertama : 128 -191
Jumlah : 16.384
Range IP : 128.1.x.x 191.155.x.x
Jumlah IP : 65.532
Misalnya IP address 150.70.45.18 maka
Network ID = 150.70
HostID = 60.56
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70

Kelas C
IP address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan
untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran
kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN.
Pada 3 bit pertama berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari 192
223.
Karakteristik IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit Pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Bit Pertama : 192 223
Jumlah : 16.384
Range IP : 192.0.0.x.x 223.255.255.x.x
Jumlah IP : 254 IP
Misalnya IP address 192.168.1.1 maka
Network ID = 192.168.1
HostID = 1
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1
Kelas IP address lainnya adalah D dan E, namum kelas IP D dan E tersebut tidak
digunakan untuk alokasi IP secara normal namum digunakan untuk IP multicasting
dan untuk experimental.
Path Determination
Determinasi jalur bekerja pada layer 3. Proses ini menjadikan router dapat
mengevaluasi jalur untuk mencapai tujuannya yang disebut dengan routing. Proses
routing menggunakan informasi tentang topologi jaringan untuk mengambil
keputusan jalur maka yang akan dipakainya. Proses path determination adalah proses
yang digunakan router untuk memilih loncatan berikutnya agar sebuah paket dapat
sampai ke jaringan tujuan.

Gambar. 2: Path Determination


Sebuah router dapat mengambil keputusan berdasarkan jalur terpendek, kepadatan
jalur, kecepatan jalur, dan lain-lain.

Protocol-protocol Routing
Protocol-protocol layer Network
adalah proses software yang melakukan
fungsi routing antar-jaringan. Suatu router
Cisco dapat menjalankan beberapa protocol
layer Network sekaligus dimana setiap
protocol berjalan independen satu sama
lain. Suatu protocol routing adalah protocol layer Network sesungguhnya yang
menjalankan fungsi routing antar jaringan. Protocol routing mempelajari dan berbagi
informasi routing antar-jaringan, dan membuat keputusan-keputusan tentang jalur
mana yang akan dipakai. Protocol-protocol routing meliputi yang nerikut:
1. Routing Information protocols (RIP)
2. Interrior Gateway Routing Protocol (IGRP)
3. Open shortest path first (OSPF)
4. Netware link service protocol (NLSP)
Protocol yang bisa diarahkan (routed protocol)
Suatu routed protocol adalah suatu protocol upper-layer yang dapat
dilewatkan antar-jaringan. Suatu protocol yang bisa dilewatkan harus berisi informasi

address layer Network. Protocol-protocol yang bisa di-route dilewatkan antarjaringan oleh protocol-protocol yang meliputi: IP; IPX; AppleTalk; dan juga DECNet.
Protocol yang Tidak dapat dilewatkan (Non-routable protocols)
Tidak semua protocol bisa dilewatkan atau diarahkan, yang merupakan
protocol-protocol yang tidak bisa dilewatkan yang mana:
1. Tidak mendukung data layer Network; tidak berisi address-address logical.
2. Menggunakan Static route-route yang sudah didefinisikan yang tidak bisa
diubah.
Sebagai contoh:
1. NetBIOS (Network Basic Input / Output)
2. NetBEUI (NetBIOS Extended user interface
LAT (Local Area Transport)
Routing

Komputer-komputer yang berada dalam satu network yang sama dapat saling
berkomunikasi dengan tanpa menggunakan perangkat layer network sebagai
perantara.
Sedangkan komputer-komputer yang berada dalam network yang berbeda
memerlukan perangkat layer network sebagai perantara untuk dapat berkomunikasi.
Perangkat layer network ini misalnya adalah router sebagai gateway menuju network
lain.

Agar dapat menjalankan proses routing, router memerlukan informasi routing


(route) yang mendefinisikan kemana paket harus di kirim untuk dapat sampai ke
network yang menjadi tujuan. Dalam proses routing, router menentukan kemana
paket harus di kirim (forward) berdasarkan informasi network tujuan yang ada
pada IP Header paket.
Jika network yang dituju oleh paket tersebut merupakan network yang terhubung
langsung (directly connected) pada router, maka paket tersebut akan
di forward langsung ke komputer (host) yang dituju. Namun jika network yang dituju
bukan network directly connected, maka paket akan di forward ke router lain (nexthop router).

Gateway atau default gateway diperlukan untuk mengirimkan data keluar dari
network lokal. Gateway ini merupakan router yang salah satu lan-card/interface-nya
terhubung ke network lokal (internal) dan interfaceyang lain terhubung ke network
luar (external). Gateway harus memiliki network portion yang sama dengan IP
address komputer-komputer dalam network lokal. Ketika komputer internal ingin
mengirimkan paket ke network luar (external), maka host akan mengirimkannya ke
IP address default gateway.
1. Gunakan perintah ipconfig dan route untuk mengetahui konfigurasi IP address
dan default gateway pada OS windows.
2. Pada UNIX atau Linux gunakan perintah ifconfig dan route atau netstat -nr.
Informasi Routing (Route)
Untuk mem-forward paket ke network tujuan, router memerlukan informasi
routing (route) tentang network yang dituju tersebut. Route menunjukkan informasi :
1. next-hop-address, yakni IP address dari next-hop router dimana paket harus
diserahkan agar bisa sampai ke network tujuan. Dan/atau,
2. exit interface, lan-card/interface yang terhubung ke router lain (next-hoprouter).
Semua informasi routing akan disimpan dalam sebuah table yang disebut tabel
routing. Secara default, router akan menambahkan informasi routing tentang networknetwork yang terhubung langsung (directly connected) meskipun router belum
dikonfigurasi routing apapun.
Table Routing

Semua informasi routing (route) oleh router akan disimpan dalam tabel routing.
Informasi routing dalam tabel routing berisi :
1. Network tujuan
2. Next-hop address
3. Metric
Informasi routing network yang terhubung langsung (directly connected) akan
otomatis ditambahkan oleh router ke dalam tabel routingnya.
Informasi routing dalam tabel routing dapat dibangun dengan 2 cara :
1. Static Routing, Informasi routing ditambahkan secara manual kedalam tabel
routing oleh network admin/engineer.
2. Dynamic Routing:
A. Dengan memanfaatkan protokol routing, router-router dapat saling
bertukar informasi routing satu sama lain.
B. Update perubahan informasi routing pada satu router juga akan
disebarkan ke router-router yang lain.
C. Contoh protokol routing : RIP, EIGRP, OSPF, ISIS.
Perhatikan topologi jaringan komputer dibawah ini.

Dari topologi jaringan komputer diatas, berikut adalah isi tabel routing pada router R1
sebelum ada protokol routing apapun yang di deploy. Kita dapat menggunakan
perintah show ip route untuk menampilkan tabel routing pada router cisco.

Perhatikan bahwa tabel routing pada R1 hanya berisikan informasi-informasi


routing dari network-network yang directely-connected saja, yaitu network :
1. 10.10.10.0/24, directely-connected. Dan,
2. 192.168.1.0/30, directely-connected.
Kemudian berikut adalah isi tabel routing router R1 setelah dideploy protokol
routing RIP kedua router R1 dan R2 diatas, perhatikan perubahan yang terjadi pada
tabel routing router R1.

Sekarang tabel router R1 bertambah 1 buah entri informasi routing :


1. 10.10.10.0/24; directely-connected.
2. 192.168.1.0/30; directely-connected.
3. 20.20.20.0/24; dari RIP; IP address next-hop-router 192.168.1.2; exit-interface
serial0/0.
Default Route
Ketika router tidak memiliki informasi routing dari network tujuan sebuah
paket, maka router akan mem-forward paket tersebut ke default-route yang dimiliki.
Default-route pada router disini equal dengan default-gateway yang dimiliki oleh
komputer/host.
Berikut adalah perintah yang bisa kita gunakan untuk menambahkan
informasi routing default-route secara manual (statik) ke dalam router cisco.

Perhatikan isi tabel routing R1 dibawah ini setelah kita tambahkan informasi
routing default-route ke dalam router R1.

Dari isi tabel routing diatas, kita tahu bahwa tabel routing R1 sekarang
bertambah satu lagi entri informasi routing, yaitu informasi tentang defaultroute yang ditandai dengan network 0.0.0.0/0.
Packet Processing
Setelah router men-dekapsulasi frame pada layer 2, router membaca informasi
network tujuan pada IP Header paket, kemudian paket tersebut akan di proses seperti
berikut :
1. Jika informasi network tujuan ada pada tabel routing, paket akan dikirimkan
ke next-hop address yang ada pada tabel routing.

2. Jika tidak ada informasi network tujuan pada tabel routing, tapi router
memiliki informasi default route, Paket akan dikirimkan ke next-hop address
dari default-route.
3. Jika tidak ada informasi network tujuan pada tabel routing dan router tidak
memiliki informasi default route, Paket akan di drop.
Router meng-enkapsulasi kembali paket sebelum melakukan forwarding ke IP
address next-hop-router.

DAFTAR PUSTAKA

https://sumponotri.wordpress.com/2013/11/27/makalah-netwok-layer/
http://reza_chan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/25931/Network+LayerMinggu+6+%26+7.pdf
http://romisatriawahono.net/2006/02/11/memahami-penghitungan-subnetting%20dengan-mudah/
https://f4dzh4.wordpress.com/tcpip-dan-kelas-kelas-pada-ip/
http://www.kemendag.go.id/files/regulasi/2012/05/6-Network-Layer.pdf
https://akhmadkun.wordpress.com/2012/10/29/network-layer/

NETWORK LAYER
(LAPISAN JARINGAN)

LAPORAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah jaringan komputer

Oleh :

Eko Oktariansyah
061330320220

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2016

Anda mungkin juga menyukai