Anda di halaman 1dari 22

Isu isu manajemen SDM:

Public Relations

Public Relations di Indonesia


Peran dan fungsi divisi/departemen Public Relations
di Indonesia masih belum maksimal. Public
Relations belum banyak dilibatkan dalam
pengambilan keputusan organisasi. Hal ini
membuat peran dan fungsi PR hanya terbatas
pada menciptakan dan menyebarkan pesan
komunikasi dari organisasi

Contoh
Peran humas di Perguruan Tinggi masih
dipersepsikan pimpinan sebagai bagian yang
menangani dokumentasi, memfoto, kliping, dan
menyampaikan berita kepada pers. Hal ini
disebabkan karena : (1) rendahnya pemahaman
pimpinan terhadap fungsi dan peran humas,
(2)humas dianggap tidak terlalu penting dalam
perkembangan organisasi, (3)Kurang pemahaman
tentang humas, (4) Penempatan staf humas tidak
dibarengi dengan kemamuan, pemahaman, dan
keterampilan kehumasan, dan (5)Anggaran untuk
program kerja tidak memadai (Setianto &
Anggarina, 2015: 221)

Public Relations di Indonesia


Hal yang mempengaruhi peran dan fungsi PR dalam
sebuah organisasi
1. Pengakuan formal dari organisasi terhadap peran
manajerial PR;
2. Adanya tumpang tindih terhadap fungsi
manajerial lain dalam peran dan fungsi PR;
3. Ukuran departemen PR di sebuah organisasi;
4. keberagaman dari peran praktisi PR;
5. latar belakang praktisi PR yang berbeda-beda;
(DeSanto, 2012).

Contoh
Divisi Humas Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
memiliki tim khusus untuk melalukan komunikasi
dua arah dan penanganan krisis dengan publik
internal dan eksternalnya. Sementara di Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta,
aktivitas tersebut masih memanfaatkan divisi lain.
Kewenangan Humas UPN Veteran masih terbatas
pada publisitas informasi informasi tertentu
(Fatanah&Utami, 2015: 239)

Contoh
Fungsi Komunikasi Korporat Kantor Pusat PT PLN
Persero (Buku I: Hasil Pembahasan Raker Sinergi
SPKK-Setper PT PLN Persero, 2012):
a. Menjaga dan memelihara image perusahaan
b. Menumbuhkan kepercayaan dan penerimaan
publik
c. Mengusahakan dukungan publik terhadap
kebijakan-kebijakan perusahaan
d. Menumbuhkan kepedulian dan partisipasi publik

Contoh
Peran Komunikasi Korporat Kantor Pusat PT PLN
Persero (Keputusan Direksi PT PLN Persero Nomor
418.K/DIR/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan
Komunikasi Perusahaan):
a. Melaksanakan komunikasi internal: antar unit,
pegawai, outsourcing/mitra kerja
b. Melaksanakan komunikasi eksternal: pemerintah,
instansi terkait, perguruan tinggi, lembaga swadaya
masyarakat, investor, pengembangan komunitas,
dan pemberdayaan masyarakat
c. Menjadi juru bicara perusahaan
d. Sebagai Pusat layanan informasi

Profil dari SDM Humas di


Indonesia
Personel humas tidak selalu diisi orang dengan
latar belakang pendidikan komunikasi
Dalam penelitian dengan menggunakan informan
humas dari perusahaan yang ada di kawasan
Jawa Tengah dan DIY, hanya ada dua informan
yang menempuh pendidikan sarjana ilmu
komunikasi. Sementara tiga belas memiliki latar
belakang pendidikan non komunikasi (Rahayu,
dkk. 2009: 56-57)

Profil dari SDM Humas di


Indonesia
Haruskah humas dari komunikasi?
Satu keunggulan perkembangan PR di
Indonesia adalah banyaknya praktisi
atau pun konsultan PR yang berasal dari
latar belakang nonkomunikasi. Bila kita
andaikan, fondasi PR di negara ini
dibangun dari batu alam yang berbeda.
Setiap batu memiliki desain dan
kekuatan berbeda. Ketika dipadukan,
menjadi sebuah perpaduan yang unik
(Wasesa & Macnamra, 2010: 99)

Kebutuhan Industri untuk SDM


Humas
1. KNOWLEDGE: pengetahuan, baik formal
mau pun informal, yang dimiliki SDM
2. SKILLS: pengetahuan tentang bagaimana
mengerjakan tugas
3. CAPABILITY: potensi SDM untuk
meningkatkan diri dan belajar sesuatu
yang berkaitan dengan tuntutan pekerjaan
4. PERSONALITY: kepribadian, sikap mental
SDM
(Kartikawangi & Sarinastiti, 2015: 114 -126)

KNOWLEDGE
Pengetahuan tentang komunikasi umum,
komunikasi pemasaran, komunikasi korporat,
komunikasi massa, dan tata cara berorganisasi
SDM humas terbuka untuk berbagai latar
belakang pendidikan, karena nanti akan diberikan
training bagi karyawan.

KNOWLEDGE
Membutuhkan pengetahuan tentang hal lain yang
berkaitan dengan teknis pekerjaannya
Sikap humas yang enggan dalam berhubungan
dengan media dan kecenderungan mereka
bersikap sinis dan defensif pada
media...diasumsikan muncul karena
ketidaktahuan Humas bagaimana seharusnya
menghadapi media...(Rahayu, dkk. 2009: 53)

KNOWLEDGE
Pemahaman tentang bagaimana berhubungan
dengan media dan publik, misalkan pemahaman
mengenai UU Pers dan UU Keterbukaan Informasi
Publik
Penelitian Rahayu, dkk. (2009: 53): humas hanya
melihat hubungan media secara sempit,
berdasarkan pada kebutuhan jangka pendek saja.

KNOWLEDGE
Penelitian Rahayu, dkk. (2009: 53):
pengetahuan tentang UU Pers diperoleh dari
membaca koran atau televisi (67,90%),
sisanya dari acara seminar, kuliah, teman,
wartawan, internet, dan buku
Dalam poin mengenai asas anti penyensoran,
pembredelan, atau pelarangany penyiaran
terhadap pers misalnya, 29% responden
menyatakan tidak setuju, 31% ragu ragu,
dan 40% setuju

KNOWLEDGE
Beberapa catatan kritis:
1. Persyaratan knowledge masih terlalu condong ke
aspek teknis komunikasi
2. Belum mencakup knowledge mengenai peraturan
peraturan yang mengatur secara langsung atau
setidaknya bersinggungan dengan pekerjaan
humas

SKILLS
Keterampilan utama SDM humas adalah bahasa
asing. Urut urutan berdasarkan prioritas: 1.
Inggris. 2. Mandarin, 3. Jepang, 4. Prancis, 5.
Jerman
Keterampilan berkait degan bidang pekerjaan,
menggunakan media sosial, dan paham teknologi
(Kartikawangi & Sarinastiti, 2015: 118-119)

SKILLS
Keterampilan mengenai public speaking, event
management, membuat materi presentasi yang
menarik, protokoler, dan teknik presentasi
negosiasi
(Kartikawangi & Sarinastiti, 2015: 118-119)

PERSONALITY
Pada saat rekrutmen yang
dilihat pertama bukan skills
terkait bidang kerja. Tidak
adil jika mengharapkan
lulusan baru sudah memiliki
skills. Yang dilihat pertama
adalah sikap atau softskills
yang dimiliki (Kartikawangi &
Sarinastiti, 2015: 120)

PERSONALITY
Personality merupakan hal yang pertama dilihat
saat rekrutmen, yakni attitude dan softskillnya.
Karyawan dilihat apakah bisa dikembangkan dan
mau dikembangkan
Personality yang diperlukan: kejujuran, integritas,
punya motivasi, proaktif, berinisiatif, kreatif,
disiplin, mandiri, komitmen pada profesi, punya
keinginan maju, dan mampu bekerjasama

PERSONALITY
Commitment: mengerjakan dan menyelesaikan
hal yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya
dengan tuntas
Openness: terbuka pada tim dan atasan serta
terbuka menerima masukan dan kritik
Doers: mampu mengerjakan dan membantu
orang lain mengerjakan

CAPABILITY
Yang utama bagi profesi humas adalah
kemampuan bekerja dalam tim, adaptasi,
memahami perubahan, mampu bekerja secara
mandiri

HARAPAN BAGI LULUSAN


KOMUNIKASI
Lulusan bidang komunikasi dinilai memiliki
keunggulan untuk bidang kerja komunikasi
korporat yang menangani hubungan eksternal,
human relations, PR, hubungan media, dan social
investment
Lulusan komunikasi diharapkan dapat melakukan
analisis pemetaan pemangku kepentingan dan
laporan CSR

Anda mungkin juga menyukai