Oleh :
Nurul Ramadhani
Riski Chairi
Ulfahmi
Arrasyid Lia Utami
Vindy Dacasia
Pembimbing:
dr. Laszuarni, Sp. M
Anatomi Mata
Definisi Endoftalmitis
Endoftalmitis merupakan
EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat:
Endoftalmitis endogen jarang, hanya 2-15 % dari
semua kasus endoftalmitis. Rata-rata kejadiannya
adalah sekitra 5 per 100.000 dari semua pasien.
Semenjak 1980, infeksi Candida dilaporkan akibat
penggunaan obat intravena.
Endoftalmitis eksogen ditemukan sekitar 60% kasus
setelah operasi intraocular. Biasanya muncul seminggu
setelah operasis.
Endoftalmitis post katarak 0.1-0.3%, biasanya
setelah 3 tahun.
Endoftalmitis juga bisa terjadi setelah suntik
intavitreal, meskipun hanya 0.029% perinjeksi.
Insiden endoftalmitis ok intraocular foreign bodies 731%. Endoftalmitis oleh karena operasi katarak usia
lebih 80 tahun.
ETIOLOGI
Endoftalmitis supuratif kuman & jamur yang
masuk bersama trauma tembus (eksogen) atau
sistemik melalui peredaran darah (endogen).
Endoftalmitis eksogen : trauma tembus atau
infeksi sekunder pada tindakan terjadi akibat
pembedahan yang membuka bola mata.
Endoftalmitis endogen : akibat penyebaran
bakteri, jamur, ataupun parasite dari focus infeksi
di dalam tubuh.
Bakteri Stafilokok, Streptokok, Pneumokok,
Pseudomonas dan Basil sublitis.
Jamur Aktinomises, Aspergilus, Fitomikosis
sportrikum dan Kokidioides.
granuloma seperti :
tuberkulosis,
sifilis,
lepra
Protozoa, seperti:
toksoplasma,
hipoplasma dan
cacing.
Terdapat 2 cara:
1. Endoftalmitis
endogen
2. Endoftalmitis
eksogen
Jenis Endoftalmitis
a. Endoftalmitis nonsupuratif
peradangan nonsupuratif jaringan intraokuler.
Kuman nonpiogen yang membentuk granuloma:
- Tuberkulosis, sifilis, lepra atau protozoa,
seperti toksoplasma, histoplasma dan cacing.
b. Endoftalmitis supuratif
peradangan supuratif jaringan intraokuler.
Penyebab :
- kuman piogen tetapi dapat pula disebabkan
oleh jamur.
Patofisiologi
Mikroorganisme(ja
mur, parasit dan
bakteri)
Masuk
Endogen(sepsis) atau dari
Eksogen(trauma dan
pasca bedah)
Peradangan
intraokuler
Gambaran Klinis
Disebabkan Oleh bakteri :
Gejala timbul dalam beberapa jammakin berat
Disebabkan Oleh jamur:
Gejela timbul perlahan-lahan, tidak sakit
Gejala yang dapat di jumpai pada
endoftalmitis:
Rasa sakit pada mata
Kemunduranpenglihatan
Edema palpebra
Konjungtiva kemotik
Kekeruhan pada kornea
Kekeruhan dalam bilik mata flare atau hipopion
Badan kaca keruh abses dalam badan kaca
Diagnosis
Anamnesis
Bakteri gejala timbul dalam
beberapa jama
Pasca bedah timbul gejala setelah 1-3
hari, dengan KU: mata sakit
Jamur timbul gejala dalam bebebrapa
minggu
KU : kemunduran tajam penglihatan dan
rasa sakit
di jumpai gejala lainnya
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan sediaan hapus dan
: Duth Man
Umur
: 46 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan
: Petani
Alamat : Desa Perapat Batu Nunggul ,
NAD
No. MR. : 97.92.45
Tgl. Masuk RS
: 25 November 2015
ANAMNESIS PENYAKIT
Keluhan Utama
: Mata kiri merah
Telaah : Hal ini dialami pasien sejak 3 hari
A.V.O.D : 5/60(bedside)
(bedside)
Kor. Sph :
Cyl
:
Menjadi :
KMB
:
TOD
:
tdp
A.V.O.S
Kor. Sph
Cyl
Menjadi
KMB
TOS
:
:
:
:
:
tdp
: 1/300
STATUS PRESENT
Sensorium
: Compos mentis
Anemis
: (-)
: (-)
: (-)
Frekuensi Nafas
(-)
Temperatur
Dyspnoe
: 20 x/menit
: 36,7oC
Edema
Sianosis
: (-)
STATUS GENERALISATA
Kepala :
PEMERIKSAAN
Visus (bedside)
OCULI DEXTRA
3/60
OCULI SINISTRA
1/300
Posisi
Orthoforia
Orthoforia
Palpebra Superior
Palpebra Inferior
Hiperemis (-)
Hiperemis (+)
Hiperemis (-)
Hiperemis (+)
Conj. Bulbi
Infiltrate (-)
Cornea
Sedang
Sulit dinilai
Pupil
Sulit dinilai
Iris
Coklat
Sulit dinilai
Lensa
Jernih
Sulit dinilai
Corpus Vitreum
Fundus Oculi
DIAGNOSIS
Endophthalmitis OS
ANJURAN
Jaga kebersihan mata
Tidak menggosok-gosok mata
Memakai kacamata pelindung
Memakai obat secara teratur
RENCANA
Rawat Inap
USG orbita sinista
Eviscerasi
TERAPI
C. LFX ED 1gtt/jam OS
C. Natacent ED 1 gtt / 2 jam OS
C. Tropin 1% ED 2 gtt I OS
Ciprofloxacin 2 x 750 mg
As. Mafenamat 3 x 500 mg
Metyl Prednisolon 3 x 4 mg
Ranitidine 2 x 1 tab.
FOLLOW UP
Tanggal : 26 November 2015
S : Mata merah, Nyeri (+)
O : VOD : 6/60
VOS : 1/300
Status Ophthalmicus OS
Palpebra Inferior
: Blepharospasme (+)
Lensa
: Sulit Dinilai
A : Endophtalmitis OS
P : - C. LFX ED 1gtt/jam OS
- C. Natacent ED 1 gtt / 2 jam OS
- Ciprofloxacin 500 mg 2x1
- Asam Mefenamat 500 mg 3x1
- Ranitidine 150 mg 2x1
R : - Foto Thoraks PA
- EKG
- Konsul Interna
- Konsul Anastesi
Hasil Laboratorium
WBC
/ RBC / HGB / HCT / MCV / MCH / MCHC / PLT
/
LED
14.720 / 4,75 / 13,80 / 36,90 / 37,70 / 29,10 / 37,40 / 225.000 /
3,00
Waktu Protrombin / INR / APTT
13,3 detik
/ 1,07 - / 30,1
Natrium / Kalium / Chlorida
134
/ 3,5
/ 121
SGOT / SGPT / Alk. Phosp. / Tot. Bil. / Dir. Bil / Ur / Cr / U.A / KGD
Adr.
19
/ 24
/ 57
/ 0,52
/ 0,14
/ 57 / 0,64 / 3,70 /
201
A : Endophtalmitis OS
P : - C. LFX ED 1gtt/jam OS
- C. Natacent ED 1 gtt / 2 jam OS
- Asam Mefenamat 500 mg 3x1
- Ranitidine 150 mg 2x1
Hasil Foto Thoraks PA : Cardiomegali dengan
Efusi
Pleura Kiri +
TB Paru Aktif
Hasil EKG
: Sinus Rhytme
A : Endophtalmitis OS
P:
- C. LFX ED 1gtt/jam OS
- C. Natacent ED 1 gtt / 2 jam OS
- Asam Mefenamat 500 mg 3x1
- Ranitidine 150 mg 2x1
A : Endophtalmitis OS
P : - C. LFX ED 1gtt/jam OS
- C. Natacent ED 1 gtt / 2 jam OS
- Asam Mefenamat 500 mg 3x1
- Ranitidine 150 mg 2x1
A : Endophtalmitis OS
P : - C. LFX ED 1gtt/jam OS
- C. Natacent ED 1 gtt / 2 jam OS
- Asam Mefenamat 500 mg 3x1
- Ranitidine 150 mg 2x1
R : - Konsul Anastesi
- Eviscerasi OS + CLK (Cangkok Lemak
Kulit) tanggal 1 Desember 2015
A : Endophtalmitis OS
P : - C. LFX ED 1gtt/jam OS
- C. Natacent ED 1 gtt / 2 jam OS
- Asam Mefenamat 500 mg 3x1
- Ranitidine 150 mg 2x1
R : - Eviscerasi OS + CLK (Cangkok Lemak
Kulit) tanggal 1 Desember 2015
C. LFX ED 1gtt/jam OS
Gentamicin EO 2 opplicated I OS
Ciprofloxacine 500 mg 2x1
Asam Mefenamat 500 mg 3x1
C. LFX ED 1gtt/jam OS
Gentamicin EO 2 opplicated I OS
Ciprofloxacine 500 mg 2x1
Asam Mefenamat 500 mg 3x1
C. LFX ED 1gtt/jam OS
Gentamicin EO 2 opplicated I OS
Ciprofloxacine 500 mg 2x1
Asam Mefenamat 500 mg 3x1