Plug Flow

Reactor
KELOMPOK 6
1. MUHAMMAD DWI PERMANA
3335122099
2. MANNUELA ANUGRAHING MARWINDI
3335130699
3. PRASETYO KINANTA
3335130617

T
E
K
N
I
K
R
E
A
K
S
I
K
I
M
I
A

P LU G FLOW R E ACTO R

Plug Flow Reactor

Reaktor PFR (Plug Flow Reaktor) merupakan
suatu reaktor berbentukpipa yang beroperasi
secara kontinyu. Reaktor ini biasanya dipakai
untuk
proses
alir
atau
kontinyu
tanpa
pengadukan. Di dalam RAP, fl uida mengalir
dengan pola seperti plug fl ow (aliran sumbat).
Fluida mengalir di dalam pipa dengan arah yang
sejajar dengan sumbu pipa, dengan kecepatan
yang sama di seluruh penampang pipa.

P LU G FLOW R E ACTO R

Plug Flow Reactor

1. Reaktan terus dikonsumsi karena reaktan
mengalir di sepanjang reaktor.
2. Yang dimaksud dengan plug-fl ow: Pada posisi
tertentu, untuk penampang tidak ada suhu
atau komposisi.
3. Di
dalam
PFR,
fl uida
mengalir
dengan
perlakuan yang sama sehingga waktu tinggal
() sama untuk semua elemen fluida. Fluida
sejenis yang mengalir melalui reactor ideal
disebut plug.

P LU G FLOW R E ACTO R

Jenis Plug Flow

Reactor

Adapun jenis dari plug fl ow reactor adalah

sebagai berikut:
a. Reakor Alir Pipa
b. Fixed Bed Reactor
c. Fluidized Bed Reactor

P LU G FLOW RE AC TO R

Neraca Mol
dN A
FA0 FA ( rA )dV
dt

dN A
0
Steady State:
dt

FA0 FA ( rA )dV 0

Dimana: FA FA0 FA0 X

dFA
( rA )
dV
( rA ) FA0

dX
dV

dFA FA0 dX

V FA0

XA

X A0

dX
( rA )

P LU G FLOW RE AC TO R

Neraca Massa
Keadaan steady state :

P LU G FLOW RE AC TO R

Neraca Massa

Sehingga

P LU G FLOW RE AC TO R

Neraca Massa

ngan demikian untuk densitas berubah (change density) :

ntuk densitas konstan (constant density) :

P LU G FLOW RE AC TO R

Neraca Massa

P LU G FLOW RE AC TO R

Neraca Energi

P LU G FLOW RE AC TO R

Neraca Energi

P LU G FLOW RE AC TO R

Contoh Soal
A gas-phase reaction between methane (A) and sulfur
(B) is conducted at 600C and 101 kPa in a PFR, to
produce carbon disulfi de and hydrogen sulfi de. The
reaction is fi rst-order with respect to each reactant, with
kB
=
12
m3/mole.h
(based
upon the disappearance of sulfur). The inlet molar fl ow
rates of methane and sulfur are 23.8 and 47.6 mol/h,
respectively. Determine the volume (V) required to
achieve 18% conversion of methane, and the resulting
residence or space time.
Penyelesaian:
fB = fA = 0.18.
Maka, cA = cB/2.

P LU G FLOW RE AC TO R

Contoh Soal
Persamaan laju reaksi:

Karena Fbo Cbo.q o

Dan untuk densitas konstan
CB = Cbo (1-fB)

P LU G FLOW RE AC TO R

Contoh Soal

Volume yang dibutuhkan:

Result of space time

RAP TERHUBUNG SERI

Untuk mencari volume pada reaktor alir pipa yang

terhubung seri digunakan
X2

1
2
dX
dX
dX
V FA0
FA0
FA0
(rA ) 0
(rA ) X1
(rA )
0

RAP TERHUBUNG PARALEL

XA

FA0

F0
XB

FB 0

Vtotal V A VB

V FA0

dX A
dX B
FB 0
( rA )
( rA )

P LU G FLOW RE AC TO R

Kombinasi PFR dan

CSTR

Reaktor 1:
X=X2

Reaktor 2:

Reaktor 3: ketika V=0,

V=V3, X=X3

P LU G FLOW RE AC TO R

Contoh Soal
Calculate the volume of each
of the reactors for an entering
molar flow rate of n-utane of 50
kmol/hr!

P LU G FLOW RE AC TO R

Contoh Soal
Penyelesaian:

Maka:

P LU G FLOW RE AC TO R

Contoh Soal
Reaktor 1:

Reaktor 2:

P LU G FLOW RE AC TO R

Contoh Soal
Reaktor 3:

P LU G FLOW R E ACTO R

Perbedaan PFR dan

CSTR
CSTR

PFR

Reaktor
model
berupa
tangki berpengaduk dan
diasumsikan
pengaduk
yang bekerja dalam tanki
sangat sempurna sehingga
konsentrasi tiap komponen
dalam
reaktor
seragam
sebesar konsentrasi aliran
yang keluar dari reaktor.
Model
ini
biasanya
digunakan
pada
reaksi
homogen di mana semua
bahan baku dan katalisnya
berfasa cair, atau reaksi
antara
cair
dan
gas
dengan katalis cair

Untuk reaksi heterogen,

misalnya
antara
bahan
baku gas dengan katalis
padat menggunakan model
PFR. PFR mirip saringan air
dari
pasir.
Katalis
diletakkan pada suatu pipa
lalu dari sela-sela katalis
dilewatkan
bahan
baku
seperti air melewati selasela pasir pada saringan.
Asumsi
yang
digunakan
adalah
tidak
ada
perbedaan konsentrasi tiap
komponen yang terlibat di
sepanjang
arah
jari-jari
pipa.

P LU G FLOW R E ACTO R

Keuntungan dan
Kerugian

Keuntungan
1. Lebih mudah untuk dikontrol.
2. Lebih mudah dalam perawatan.
3. Biaya operasi lebih murah.
4. Konversi per volume lebih besar.
Kerugian:
1. Harga alat dan biaya instalasi tinggi.
2. Memerlukan waktu untuk mencapai kondisi
steady state.
3. Karena tidak ada pengadukan sukar untuk
mengatur suhu.