Anda di halaman 1dari 3

Nama

: Yustin Afriliana

Kelas

: Filsafat Marcomm D

Review Film : The Little Prince


Sinopsis (21cineplex.com) :
Diadaptasi dari novel klasik karya Antoine de Saint-Exupery berjudul sama, The Little Prince
akan mengisahkan tentang seorang gadis kecil yang sudah disiapkan masa depannya oleh sang
ibu. Hari-harinya, sejak iaa kecil sampai ia dewasa nanti sudah diatur dengan rapih oleh ibu
tercinta.
Sampai akhirnya sang gadis kecil bertemu dengan seorang kakek yang memperkenalkannya pada
duia baru dan kisah yang luar biasa.
Pada akhirnya sang gadis kecil akan melakukan perjalanan imajinasinya sendiri dimana ia akan
belajar dan semua itu hanya bisa dilihat dengan hati.
Pendapat pribadi:
Film The Little Prince adalah film animasi yang kaya akan imajinasi dan menyentuh hati. Awal
menonton saya sangat menikmati film ini sampai akhir. Film ini menunjukkan banyak hal
tentang kehidupan. Pada scene-scene awal film ini memperlihatkan bagaimana pemikiran orang
dewasa sangat berbeda dengan anak kecil. Scene pertama dari film ini dimulai dengan cerita
sang kakek waktu kecil, dengan imajinasi anak kecilnya, kakek menggambar seekor ular yang
memakan seekor gajah, kemudian menunjukkan gambarnya pada orang dewasa (orangtua) dan
kakek kecil bertanya apakah gambar itu membuat mereka orang dewasa takut. Tapi orang
dewasa memiliki pendapat yang berbeda, mereka justru mengira gambar itu adalah sebuah topi.
Kakek kecil pun merevisi gambarnya dengan memperlihatkan gajah yang ada dalam tubuh ular
dan memperlihatkannya lagi kepada orang dewasa. Kakek kecil justru diminta untuk fokus ke
aritmetika, sejarah, dan grammar. Ini menunjukkan bahwa orang dewasa hanya melihat dari luar
saja sedangkan anak kecil melihat lebih dari itu karena kekuatan imajinasi anak kecil yang luar
biasa.

Imajinasi anak kecil yang luar biasa juga ditunjukkan dari sosok Little Prince yang meminta
digambarkan seekor domba oleh kakek dewasa (yang saat itu jadi seorang pilot). Dua kali
gambar dombanya ditolak oleh Little Prince, akhirnya kakek menggambarkan sebuah kotak
dengan 3 lubang kecil dan mengatakan pada Little Prince bahwa domba yang dia inginkan ada di
dalam kotak itu.Tak disangka, Little Prince justru menyukai gambar itu dan memainkan
imajinasinya. Little Prince melihat domba yang diinginkannya sedang tidur dalam kotak tersebut.
Selain menunjukkan bagaimana imajinasi anak kecil itu sangat luar biasa, film ini juga
ditujukkan bagaimana orang dewasa mendidik anak-anaknya dan orang dewasa yang terlalu
serius dalam menyikapi kehidupan. Pada scene berikutnya ditunjukkan dengan seorang gadis
kecil bersama sang ibu yang sedang melafalkan hapalannya untuk interview masuk ke Werth
Academy. Diluar dugaan, jawaban dari pertanyaan pamungkas yang diajukan guru Werth
Academy bukan yang dihapalkan sang gadis kecil. Ibunya kemudian merencanakan plan B untuk
si gadis kecil agar bisa masuk ke Werth Academy. Its amazing bagaimana seorang ibu membuat
sebuah plan untuk gadis kecilnya selama satu tahun, tiap bulan, tiap minggu, tiap hari, tiap jam
dan tiap menit. Semuanya sudah diperhitungkan oleh sang ibu dan si gadis kecil dengan
patuhnya mengikuti semua planning ibunya sampai akhirnya dia membaca cerita dari sang kakek
tentang Little Prince dan menjalin persahabatan dengan kakek tua tersebut. Lewat cerita Little
Prince yang dituliskan sang kakek, si gadis kecil mulai membuka pikirannya, menggunakan
imajinasinya dan menikmati masa pertumbuhannya.
Film ini juga menunjukkan hal-hal mendasar terkait sifat manusia. Dalam film ini ditunjukkan
ada orang yang selalu ingin dipuji, ada pribadi yang suka mengatur segala hal yang berada
disekitarnya, dan ada sosok yang merasa semua yang ada di dunia ini sebagai milik pribadi.
Film ini juga mengajarkan tentang cinta. Salah satu quote yang menarik dari film ini adalah you
can only see things clearly with your heart. What is essential is invisible to the eye. Apa yang
terlihat bukan inti dari segalanya, hanya dengan hati kita bisa melihat hal terpenting dalam hidup
ini.
Menurut saya film ini juga menjelaskan yang intinya adalah seorang gadis kecil yang sedang
dipersiapkan oleh ibunya memasuki dunia orang dewasa tempat mereka tinggal, dan hanya dapat
terganggu oleh kebaikan hati tetangga eksentriknya, si kakek. Si kakek mengenalkan teman

barunya ke dunia luar biasa tempat segalanya mungkin terjadi. Sebuah dunia yang dijalaninya
sampai jauh ke masa lalu demi The Little Prince. Disinilah perjalanan ajaib dan emosional si
gadis kecil sampai ke dalam imajinasinya sendiri dan sampai kea lam semesta The Little Prince
dimulai. Disitulah si gadis kecil menemukan kembali masa kecilnya dan belajar bahwa pada
akhirnya, hubungan antar manusia adalah yang paling penting, dan bahwa apa yang benar
benar penting hanya dapat dilihat dan ditemukan dengan hati.

Anda mungkin juga menyukai