Anda di halaman 1dari 7

BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT


RSU ANUTAPURA PALU
LAPORAN KASUS

Tanggal pemeriksaan : 4-09-2015


Jam

: 06.20 wita

Ruangan

: IGD Kebidanan RS Wirabuana

IDENTITAS
Nama

: Ny. P

Nama

: Tn. B

Umur

: 28 tahun

Umur

: 30 tahun

Alamat

: jl. Pue Bongo

Alamat

: jl. Pue Bongo

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: PNS

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

: S1

ANAMNESIS
G3P2A0

Usia Kehamilan : 38-39 minggu

HPHT : 10-12-2014

Menarche

: 13 tahun

TP

Perkawinan

: I, 6 tahun

: 17-09-2015

Keluhan Utama

: sakit perut tembus belakang

Rw. Penyakit Sekarang

: pasien masuk dengan keluhan sakit perut tembus


belakang yang dialami sejak pukul 22.00 tadi malam
yang disertai pengeluaran lendir darah. Pusing (-),
nyeri kepala (-), mual (-), muntah (-), nyeri ulu hati
(-), buang air besar biasa, buang air kecil biasa.

Riwayat Penyakit Dahulu

: tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya.


Riwayat tekanan darah tinggi (-), asma bronkhial (-).

Riwayat Obstetri

Hamil pertama: hamil sekarang

Riwayat ANC

: 1x trimester pertama, 1x trimester kedua, 2x


trimester ketiga.

Riwayat Imunisasi

: Imunisasi TT 1x

Riwayat kontrasepsi

: belum pernah menggunakan kontrasepsi.

PEMERIKSAAN FISIK
KU

: Baik

Kesadaran

: Komposmentis

Tekanan Darah

:110/70mmHg

Nadi

: 82x/menit

Respirasi

: 20x/menit

Suhu

: 36,6C

- Kepala

Kepala

bentuk

simetris,

kedua

konjungtiva tidak anemis, kedua sklera tidak ikterik, telinga


normal, tidak ada sekret yang keluar dari liang telinga, hidung
bentuk normal, dan tidak ada sekret, tenggorokan tidak
hiperemis, karies dentis (-).
-

Leher

: Tidak ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening.

Dada

: I :Pergerakan simetris
Pa : Vocal Fremitus ki=ka
Pe : Sonor Semua lapang paru
A : Rh -/- Whezzing (-)

Jantung

Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdengar bising

jantung.
-

Alat kelamin :

Alat kelamin wanita normal

Anggota gerak

: Edema (-) , varises (-)

Refleks

Refleks fisiologis normal, refleks patologis negatif.

Pemeriksaan Obstetri:
-

Situs

Palpasi abdomen:
-

: Memanjang

Leopold I

: bagian tertinggi janin teraba lunak kesan bokong, TFU 32

cm.
-

Leopold II

: bagian kiri ibu teraba berbenjol-benjol kesan ekstremitas,

bagian kanan ibu teraba datar kesan punggung.


-

Leopold III

: bagian terendah janin teraba bundar dan keras kesan

kepala.
-

Leopold IV

: divergen

DJJ

: 142 kali/menit

HIS

: 2x/10 menit durasi 30-35x/menit

Pergerakan Janin : +

Janin Tunggal

TBJ

: +

: 3255 gr (Djonson Tausak)

Genitalia : Pemeriksaan dalam (VT) pembukaan 3 cm, portio tipis lunak,


penurunan kepala H I, ketuban utuh.
Ekstremitas

: Akral hangat, oedem (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin

:
WBC
HGB
HCT
PLT
RBC
Immunoserologi :

: 9 x 109/l
: 12,7 gr/dl
: 34.1 %
: 39 x 109/l
: 3.08 x 1012/l

HbsAg : Nonreaktif

RESUME
Pasien ny. P 28 tahun dengan G3P2A0 gravid 38-39 minggu masuk dengan inpartu
kala I fase laten.
Pemeriksaan fisik:
Tanda Vital
Tekanan Darah

:110/70mmHg

Nadi

: 82x/menit

Respirasi

: 20x/menit

Suhu

: 36,6C

Situs memanjang, bagian terendah janin kesan kepala, TBJ 3255 gram.
VT pembukaan 3 cm ketuban utuh, portio tipis lunak.
DIAGNOSIS
G3P2A0 gravid 38-39 inpartu kala I fase laten

PENATALAKSANAAN
-

Observasi DJJ dan kemajuan persalinan

PEMBAHASAN
Pasien pada kasus ini Ny. P 28 tahun masuk pukul 06.20 wita dengan
keluhan sakit perut tembus belakang yang dialami sejak pukul 22.00 tadi malam
dan disertai pelepasan lendir darah. Pusing (-), nyeri kepala (-), mual (-), muntah
(-), nyeri ulu hati (-), buang air besar biasa, buang air kecil biasa. Ini merupakan
kehamilan pertama dengan HPHT 10-12-2014. Usia kehamilan 38-39 minggu.
Pada kasus ini, usia ibu tidak tergolong dalam risiko tinggi yaitu <20 tahun
atau >40 tahun. Ibu masuk dengan keluhan sakit perut tembus belakang disertai
pelepasan lendir darah yang merupakan tanda-tanda persalinan. Hal ini
menunjukkan bahwa ibu berasa dalam kondisi in partu bila pada pemeriksaan
dalam vaginan ditemukan adanya pembukaan serviks.
Pada pemeriksaan dalam vagina (vaginal touche) pembukaan serviks 3 cm,
portio tipis, lunak, penurunan kepala H I, ketuban utuh. Hal ini membuktikan

bahwa pasien berada dalam kondisi in partu yaitu kala I fase laten. Pada persalian
normal, terdapat beberapa fase:
-

Kala I dibagi menjadi 2:


Fase laten: pembukaan serviks 1 hingga 3 cm, sekitar 8 jam.
Fase aktif: pembukaan serviks 4 hingga lengkap (10 cm), sekitar 6 jam.
Kala II: pembukaan lengkap sampai bayi lahir, 1 jam pada primigravida, 2 jam

pada multigravida.
Kala III: segera setelah bayi lahir sampai plasenta lahir lengkap, sekitar 30

menit.
Kala IV: segera setelah lahirnya plasenta hingga 2 jam post-partum.
Tatalaksana yang harus dilakukan pada kala I diantaranya yaitu:

Beri dukungan dan dengarkan keluhan ibu


Jika ibu tampak gelisah/kesakitan, biarkan ia berganti posisi sesuai keinginan,
tapi jika di tempat tidur sarankan untuk miring kiri. Biarkan ia berjalan atau

beraktivitas ringan sesuai kesanggupannya


Anjurkan suami atau keluarga memjiat punggung atau membasuh muka ibu
Ajari teknik bernapas
Jaga privasi ibu. Gunakan tirai penutup dan tidak menghadirkan orang lain

tanpa seizin ibu.


Izinkan ibu untuk mandi atau membasuh kemaluannya setelah buang air

kecil/besar
Jaga kondisi ruangan sejuk. Untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru

lahir, suhu ruangan minimal 25 0C dan semua pintu serta jendela harus tertutup.
Beri minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
Sarankan ibu berkemih sesering mungkin.
Pantau parameter berikut secara rutin dengan menggunakan partograf.

*dinilai pada setiap pemeriksaan dalam

Pasang infus intravena untuk pasien dengan:


-

Kehamilan lebih dari 5

Hemoglobin 9 g/dl atau hematokrit 27%


Riwayat gangguan perdarahan
Sungsang
Kehamilan ganda
Hipertensi
Persalinan lama
Isi dan letakkan partograf di samping tempat tidur atau di dekat pasien
Pada kasus ini belum perlu untuk dipasangkan infus karena pasien tidak

memiliki risiko seperti yang disebutkan di atas.


Pada kala I ada beberapa hal yang sering dilakukan namun sebenarnya tidak
perlu dilakukan:
-

Kateterisasi kandung kemih rutin: dapat meningkatkan risiko infeksi saluran

kemih. Lakukan hanya jika ada indikasi.


Posisi terlentang: dapat mengurangi detak jantung dan penurunan aliran darah

uterus sehingga kontraksi melemah


Mendorong abdomen: menyakitkan bagi ibu, meningkatkan risiko ruptura uteri
Mengedan sebelum pembukaan serviks lengkap: dapat menyebabkan edema

dan/atau laserasi serviks


Enema
Pencukuran rambut pubis
Membersihkan vagina dengan antiseptik selama persalinan
Persalinan ini dapat golongkan dalam persalinan normal karena memenuhi

syarat persalinan normal yaitu sebagai berikut.


-

Usia kehamilan cukup bulan (37-42 minggu)


Persalinan terjadi spontan
Presentasi belakang kepala
Berlangsung tidak lebih dari 18 jam
Tidak ada komplikasi pada ibu maupun janin

Anda mungkin juga menyukai