Anda di halaman 1dari 5

AUDIT 2012/2013

TEORI (30%)
1. Jelaskan tujuan pengujian substantive terhadap aktiva tetap ?
2. Untuk membuktikan hak milik klien atas aktiva tetap yang dicantumkan di
neraca prosedur emeriksaan apa yang harus dilakukan oleh auitor?
3. Bila saudara diberi tugas untuk melakukan pengujian substantive terhadap
aktiva tetap bagaimana rogram yag saudara buat?
4. Bila saudara diberi tugas untuk melakukan pengujian substantive terhadao
persdiaan bagaimana program audit yang saudara buat?
5. Doyo tamolo adalah internal auditor PT, Noer fahid yang ditugaskan untuk
menemukan adanya indikasi kecurangan terhadap lapping dan kitting pada
perusahaan tersebut. Jelaskan perbedaan antara lapping dan kitting jelaskan
prodesur audit yang dapat dilakukan oleh doyo tamolo yang dapat digunakan
untuk menemukan kecuranngan ini.
JAWAB :
1. Tujuan pengujian substantif terhadap saldo aktiva tetap

Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang dengan


aktiva tetap

Membuktikan keberadaan aktiva tetap dan keterjadian transaksi yang


berkaitan dengan aktiva
tetap yang dicantumkan dineraca

Membuktikan hak kepemilikan klien atas aktiva tetap yang dicantumkan


dinerac
Membuktikan kewajaran penilaian aktiva tetap yang dicantumkan di neraca
5. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tetap di
neraca

Untuk hal tersebut maka auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo aktiva
tetap yang dicantumkan didalam neraca dengan aktiva tetap yang bersangkutan
di dalam buku besar dan selanjutnya ditelusuri ke jurnal pengeluaran kas, jurnal
umum dan buku pembantu aktiva tetap.
2. 1. Pelajari dan evaluasi internal control aset tetap. Beberapa ciri internal
control yang efektif untuk aset tetap:

Setiap penambahan dan penarikan aset tetap harus diotorisasi oleh pejabat
yang berwenang
Setiap penambahan aset tetap harus disesuaikan dengan anggaran.

Adanya kebijakan yang jelas dan tertulis tentang capitalization


dandepreciation policy.

Perusahaan mempunyai sub buku besar aset tetap yang mencantumkan


data-data aset tetap, diantaranya: tanggal pembelian aset tetap, nama
supplier, harga perolehan, metode penyusutan, jumlah penyusutan, akumulasi
penyusutan dan nilai buku aset tetap

Dilakukannya inventarisasi/pemeriksaan yang rutin terhadap aset tetap,


untuk mengetahui keberadaan dan kondisi dari aset tetap tersebut.

Bukti-bukti kepemilikan aset tetap disimpan ditempat yang aman.


Aset tetap diasuransikan oleh perusahaan dengan jumlah/nilai
pertanggungan (insurance coverage) yang wajar
2. Minta kepada klien Top schedule dan Supporting schedule aset tetap,
sehingga dapat dilihat berapa saldo awalnya, berapa
penambahan/pengurangannya dan berapa saldo akhir dari aset tetap tersebut.
3. auditor dapat mengamati apakah depresiasi aktifa tetap dilakukan secara
konsisten
4. Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, konfirmasi bank, untuk mengetahui
apakah ada aset tetap yang dijadikan sebagai jaminan

3. program uji substantive Aset tetap


1. Prosedur audit awal
Lakukan perosedur audit awal atas saldo akun aktiva tetap yang akan di uji lebih
lanjut :
1) Usut saldo aktiva tetap yang tecantum di dalam neraca ke saldo akun aktiva
tetap bersangkutan di buku besar.
2) Terhitung kembali saldo aktiva tetap di buku besar
3) Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting
dalam aktiva tetap serta hitung akumulasi penyusutan aktiva tetap tersebut.
4) Usut saldo akun aktiva tetap ke kertas kerja tahun lalu
5) Usut posting pendebetan dan pengkreditan ke dalam jurnal yang bersangkutan
6) Lakukan rekonsiliasi akun kontrol terhadap aktiva tetap dalam buku besar ke
buku pembantu aktiva tetap
2. Prosedur analitik
1) Hitung rasio:
a) Tingkat perputaran aktiva tetap
b) Laba bersih dengan aktiva tetap
c) Aktiva tetap ke modal saham
d) Biaya reparasi dan pemeliharaan dengan aktiva tetap

2) Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan dari dasarkan pada data
masa lalu baik data anggaran maupun data realisasi
3. Prosedur pengujian terhadap transaksi rinci
1) Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi
tersebut
2) Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang mendukung timbulnya
transaksi tersebut
3) Lakukan pemeriksaan pisah batas (cut off) transaksi aktiva tetap
4) Lakukan review terhadap akun biasa maintanance maupun biaya reparasi
4. Prosedur pengujian terhadap saldo akun rinci
1) Lakukan inspeksi atau peninjauan terjadap aktiva tetap
a) Lakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva tetap
b) Lakukan penyelidikan dan sesuaikan jika terjadinya perbedaan
c) Periksan dokumen yang mendukung pembayaran dan pembelian aktiva tetap
setelah tanggal neraca
2) Periksa bukti hak kepemilikan aktiva tetap dan kontrak yang mendukung
penggunaan aktiva tetap tersebut
3) Lakukan review terhadap penyusutan aktiva tetap
5. Prosedur verifikasi penyajian dan pengungkapan
Bandingkan penyajian aktiva tetap dengna prinsip aktiva yang diterima umum
1) periksa klasifikasi aktiva tetap di neraca
2) Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva tetap
4.
5.

Lapping adalah suatu ketidakberesan yang dilakukan dengan sengaja untuk


menyalahgunakan penerimaan kas untuk sementara waktu atau secara
permanen. Lapping dapat dilakukan kalau seseorang memiliki wewenang
menerima kas dan menyelenggarakan buku piutang.
Kitting merupakan transfer uang dari satu bank ke bank lain dan
pembukuan transfer yang tidak semestinya sehingga jumlah yang
dibukukan sebagai aktiva di dalam kedua akun itu; praktek ini
digunakan dengan penyelewengan guna menyembunyikan defalkasi kas.
Berikut prosedur penemuan kitting :
Kiting terjadi ketika cek ditarik pada satu bank disimpan di bank lain dan
tidak ada catatan terbuat dari pencairan terhadap saldo bank pertama."
Kiting terdeteksi dengan mempersiapkan JADWAL TRANSFER BANK,
Transfer Bank Jadwal: Ini adalah dokumen yang disiapkan oleh auditor untuk
merekam
semua transfer antar rekening bank perusahaan selama beberapa hari
sebelumnya, dan beberapa hari setelah akhir tahun tanggal transfer

dicairkan di bank dan tanggal mereka dicatat dalam buku dasarnya auditor
memeriksa apakah deposit dan penarikan dicatat dalam periode akuntansi
yang sama. Kiting ditunjukkan ketika tanggal distempel oleh bank penerima
mendahului tanggal pencairan dicatat.

Tanda-tanda Lapping :

Berlebihan kesalahan penagihan


Memperlambat perputaran piutang
Berlebihan writeoffs piutang
Keterlambatan dalam posting pembayaran pelanggan
Akun tentang rincian piutang tidak sama dengan buku besar
Penurunan pembayaran piutang
Banyak keluhan dari pelanggan

Prosedur audit untuk menemukan lapping:


Lakukan konfirmasi piutang usaha
Lakukan penghitungan kas secara mendadak
Bandingkan rincian jurnal penerimaan kas dengan rincian slip setoran harian

KASUS (70%)
a. Jurnal koreksi
1. Persediaan BD
3.100.000
Kas
3.100.000
2.
3. Beban dibayar dimuka 600.000
Kas
600.000
4. Kas
520.000
Penjualan
5. Pembelian
Kas
6. AT
(nb)
Akm peny
AT
(peng AT)

520.000
3.000.000
3.000.000
72.000.000
288.000.000
360.000.000

Kas
150.000.000
Penjualan
150.000.000
b. Lap l/r setelah koreksi
Penjualan
380.520.000
Pembelian
83.000.000
Persediaan
33.100.000
49.900.000
Laba kotor
330.620.000

B. adm
b.penjualan
b.ddm
Laber

12.000.000
8.000.000
600.000
20.600.000
310,020.000

KASUS 2

a. Auditor menggunakan pembuktian kas untuk menentkan apakah,

Seluruh penerimaan kas yang tercatat telah disetorkan.

Seluruh setoran ke bank dicatat dalam pencatatan akuntansi

Seluruh pengeluaran kas dibayarkan oleh bank

Seluruh jumlah yang dibayarkan oleh bank sudah dicatat.

Pembuktian prosedur audit untuk melakukan verivikasi bagian rekonsiliasi bank


1. Rekonsiliasi saldo pada laporan bank dengan saldo buku besar pada awal periodepembuktian
kas.
2. Rekonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan ke bank dengan penerimaan yang tercatat dalam
jurnal penerimaan kas pada periode tertentu.
3. Rekonsiliasi cek yang dibatalkan di kliring bank dengan yang dicatatdalam jurnal pengeluaran
kas untuk periode tertentu.
4. Rekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar pada akhir periode pembuktian kas.
Saat melakukan pembuktian kas, auditor menggabungkanpengujian susbtantif atas transaksi dan
pengujian perincian saldo. Pembuktian kas merupakan metode yang sangat baik dalam
membandingkan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dengan akun bank dan rekonsiliasi
bank.
b. JAWABAN KASUS B BELUM YAKIN NANTI DIPIKIRIN DULU YA

Anda mungkin juga menyukai