Anda di halaman 1dari 31

Nama : Muhammad

Firdaus Kamil
Pembimbing
dr. Marliza, Sp.P

EFEK SAMPING OBAT


TBC
1

Latar Belakang
Penyakit tuberkulosis paru merupakan penyakit
infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat
Penyakit tuberkulosis merupakan penyakit menular
yang kejadiannya paling tinggi dijumpai di India
sebanyak 1.5 juta orang, urutan kedua dijumpai
di Cina yang mencapai 2 juta orang
Indonesia menduduki urutan ketiga dengan
penderita 583.000 orang.

Definisi

Suatu penyakit granulomatosa kronis


menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis (MT).
Penyakit ini biasanya mengenai paru,
tetapi dapat menyerang semua organ
atau jaringan tubuh, misalnya pada lymph
node, pleura dan area osteoartikular

Etiologi
Karakteristik kuman Mycobacterium Tuberkulosis
Morfologi dan identifikasi Mycobacterium Tuberkulosis
1. Bentuk
Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus
atau agak bengkok dengan ukuran 0,2- 0,4 x 1-4 um
2. Penanaman
Kuman ini tumbuh lambat, koloni tampak setelah lebih
kurang 2 minggu bahkan kadang-kadang setelah 6-8
minggu. Suhu optimum 370C, tidak tumbuh pada
suhu 250C atau lebih dari 400C.
3. Sifat-sifat
Mycobacterium tidak tahan panas, akan mati pada 6 0C
selama 15-20 menit.

Faktor Risiko

Sosial Ekonomi
Gizi
Umur
Jenis kelamin

Penularan
Melalui udara dengan dahak
berupa droplet

Epidemiologi
TB merupakan penyebab kematian utama di
seluruh dunia akibat infeksi bakteri.
Diperkirakan di seluruh dunia 1,8 milyar orang
terin
feksi oleh MT
Di Amerika Serikat dijumpai sekitar 15.000
kasus/tahun dimana >50% dijumpai pada
penduduk dengan sosio-ekonomi rendah.

Patogenesis

Tb paru primer
Tb paru pasca primer

Gambaran penyakit tb
Batuk-batuk

berdahak lebih dari dua minggu.


Batuk-batuk mengeluarkan darah atau pernah
mengeluarkan darah.
Dada terasa sakit atau nyeri.
Terasa sesak pada waktu bernafas

10

Klasifik
asi
Tb paru
Tb ekstra paru

11

Diagnosis

Penegakan diagnosis pada penyakit TB-paru


dapat dilakukan dengan melihat keluhan/gejala
klinis, pemeriksaan biakan, pemeriksaan
mikroskopis, radiologik dan tuberkulin test.

12

Terapi
Obat

primer : INH (isoniazid), Rifampisin,


Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid.

Obat

sekunder : Exionamid,
Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin,
Kapreomisin dan Kanamisin

13

Rifampisin

Rifampisin

merupakan obat semisintetik


derivat dari Stretomy cesmediteranei.
Rifampisin memegang peranan utama
dalam pengobatan tuberkulosis
Rifampisin memiliki aktiviti bakterisidal di
intraseluler dan juga ektraseluler. Rifampisin
menghambat sintesa RNA dengan mengikat
dan menghambat polymeraseDNA
dependant RNA.

14

Warna

kemerahan pada urin


Gangguan saluran pencernaan seperti
mual dan muntah
Gangguan fungsi hati
Reaksi hipersensitivitas atau alergi
Trombositopenia dan leukopinia
Abdominal distress (ketidaknyamanan
pada perut)
Keluhan influenza (flu syndrom), demam,
nyeri otot dan sendi.

15

Isoniazid

isoniazid merupakan obat antituberkulosis


yangpaling efektif. Isoniazid harus diberikan pada
setiap pengobatan tuberkulosis, kecuali jika
terdapat resistensi. Isoniazid memiliki
efekbakteriostatik dan juga bakterisidal

16

Mual , muntah, lemah


Gangguan saluran pencernaan lain, neuritis
perifer, neuritis optikus, reaksi hipersensitivitas
Demam, ruam, ikterus, diskrasia darah, psikosis,
kejang, sakit kepala, mengantuk, pusing, mulut
kering, gangguan BAK
Kekurangan vitamin B6, penyakit pellara,
hiperglikemia, asidosis metabolik, ginekomastia,
gejala reumatik, gejala mirip Systemic Lupus
Erythematosus

17

Pirazinami
de

Pirazinamid merupakan derivat asam nikotinik,


yang digunakan padapengobatan tuberkulosis
jangka pendek. Pirazinamid memiliki
efekbakterisidal

18

Gangguan yang utama adalah


hepatitis
Nyeri sendi
Reaksi hipersensitas seperti
demam, mual kemerahan , dan
reaksi kulit yang lain

19

Etambutol

Etambutol memiliki efek bakteriostatik terhadap


MTB. Efeksamping yang paling berat dari
etambutol adalah neuritis optikretrobulbar, yang
biasanya muncul setelah beberapa bulan
mengkonsumsi etambutol.

20

Gangguan penglihatan, Neuritis optik


( peradangan saraf mata), Buta warna
Peradangan saraf tepi
Penyakit asam urat
Ruam
Gatal gatal
Urtikaria
Penurunan jumlah trombosit

Streptomisi
n

21

Streptomisin merupakan salah satu obat anti


tuberkulosispertama yang ditemukan. Streptomisin
ini merupakan suatu antibiotikgolongan
aminiglikosida.
Streptomisin memiliki efek bakterisidal.
Efek samping yang paling utama adalah kerusakan
saraf kedelapan yang berkaitan dengan
keseimbangan dan pendengaran
Tuli
Gangguan keseimbangan
Demam
Sakit kepala

22

Efek samping yang paling utama adalah kerusakan


saraf kedelapan yang berkaitan dengan
keseimbangan dan pendengaran
Tuli
Gangguan keseimbangan
Demam
Sakit kepala

EFEK SAMPING
RINGAN

23

Efek samping

Penyebab

Penatalaksanaan

Tidak ada nafsu


makan, mual,
sakit perut
Nyeri sendi

Rifampisin

Semua OAT
diminum malam
sebelum tidur
Beri aspirin

Kesemuatan s.d.
rasa terbakar di
kaki

INH

Pirasinamid

Warna
Rifampisin
kemerahan pada
air seni (urine)

Beri vitamin B6
(piridoksin)
100mg per hari
Tidak perlu diberi
apa-apa, tapi
perlu penjelasan
kepada pasien

EFEK SAMPING
BERAT

24

Efek samping

Penyebab

Penatalaksanaan

Gatal dan kemerahan kulit

Semua jenis OAT

Ikuti petunjuk
penatalaksanaan di bawah
*)

Tuli

Streptomisin

Streptomisin dihentikan

Gangguan keseimbangan

Streptomisin

Streptomisin dihentikan,
ganti Etambutol

Ikterus tanpa penyebab


lain

Hampir semua OAT

Hentikan semua OAT


sampai ikterus menghilang

Bingung dan muntahHampir semua OAT


muntah (permulaan ikterus
karena obat)

Hentikan semua OAT,


segera lakukan tes fungsi
hati

Gangguan penglihatan

Etambutol

Hentikan Etambutol

Purpura dan renjatan


(syok)

Rifampisin

Hentikan Rifampisin

25

Obat-obat antituberkulosis
golongan 2 kurang efektif
jika dibandingkan dengan
OAT golongan 1

26

Quinolon
Obat-obatan yang termasuk golongan quinolon
adalah ofloxacin, levofloxacin, ciprofloxacin,
gatifloxacin danmoxifloxacin.
biasanya berupa gangguan gastrointestinal,
kemerahan pada kulit, pusing dan sakit kepala.
Efek samping yang cukup berat, seperti kejang,
nefritis interstitial, vaskulitis dan gagal ginjal akut.

27

Capreomycin
memiliki kesamaan dalampemberian dosis, cara
kerja, farmakologi dan toksisitas dengan
streptomisin

28

Rifabutin
Mirip karakteristik dengan rifampisin
Digunakan pada pasien-pasien yang resisten
terhadap rifampisin dan juga lebih efektif
mengatasi M. aviumcomplex dan nontuberculosis mycobacterium lainnya

29

Pencegahan
Penderita
Masyarakat
Petugas kesehatan

30

Prognosis
Prognosis umumnya baik jika infeksi terbatas di paru, kecuali
jika infeksi disebabkan oleh strain resisten obat atau pasien
berusia lanjut dengan debilitas atau mengalami gangguan
kekebalan yang beresiko tinggi menderita tuberkulosis milier

31

Terimakasih...

Anda mungkin juga menyukai