Anda di halaman 1dari 10

ECCO (Episodic Communication Channel in Organization)

ECCO adalah singkatan dari “Episodic Communication Channels in


Organization”, yang menganalisis dari sekumpulan data yang dikumpulkan. Metode ini
didesain untuk menganalisa dan memetakan jaringan komunikasi, mengukur kecepatan
alirannya, mempelajari distrosi pesan yang mngkin terjadi, dan masalah kesia-siaan
(redundancy).
ECCO adalah suatu struktur sistematis atas segala hal yang perlu diketahui
tentang komunikasi - komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi.

Adapun beberapa poin penting ECCO tools yang dipakai adalah:

a. Are they aware of a particular message ?

Apakah mereka tahu tentang suatu pesan ?

b. Who did they receive it from ?

Darimana mereka mendapatkannya

c. Who did they transmit it to?

Kepada siapa mereka sebarkan?

d. What are the time elements involved ?

Aspek - aspek waktu apa saja yang termasuk ?

e. The location of the communication between transmitter and

receiver.

Lokasi terjadinya komunikasi antara komunikator dengan

komunikan .
f. the communication channel utilized .

Kegunaan saluran komunikasi .

g. Accuracy/distortion considerations.

perimbangan akurasi/distorsi

h. Whether or not they know all part of the information.

Apakah mereka tahu secara keseluruhan atau penggalan dari

informasi

i. If they know about it to cite the parts they know.

Apakah mereka mengetahui hal tersebut dan mengutip bagian -

bagian yang mereka tahu.


Organization profile

JOY (Jesus fOr Youth)

Komunitas Joy adalah komunitas anak muda katholik di Jakarta yang


bernaung di bawah Komunitas Keluarga Kudus Allah(KKKA) , dibawah
naungan BPK Keuskupan Agung Jakarta, yang memfokuskan pelayanannya
pada pelayanan kepada anak - anak sekolah, baik SMP ataupun SMA di
Jakarta, saat ini Joy telah ada di 6 sekolah di Jakarta, diantaranya SMA Fons
Vitae, SMA Kristoforus, SMA Theresia, SMP Marsiudirini, SMP Santa Maria
Juanda, dan SMA Budi Mulia.
Dimulai dari awal tahun 1998, dimana Komunitas Keluarga Kudus Allah
(KKKA) di bawah pimpinan Bpk Wimpie Santoso memulai karya pelayanan di
SMA Fons Vitae I di Matraman Raya. Persekutuan Doa ini diadakan setiap
Sabtu dengan menggilir setiap kelas untuk datang dan absen kehadiran
siswa tersebut akan menambah nilai pelajaran agama Katolik.

Suatu kerinduan dari KKKA agar setiap siswa yang hadir dalam persekutuan
doa memiliki kesadaran sendiri untuk datang kepada Tuhan dan tidak adanya
paksaan dari luar yang menyebabkan para siswa datang dengan hati yang
terpaksa, sehingga pada awal Oktober 1998, KKKA membawa kerinduan
untuk mengadakan sebuah Retret Seminar Hidup Dalam Roh (Retret
SHDR)kepada kepala sekolah SMA Fons Viate I, yang pada saat itu adalah Sr.
Clarentia, OSF. Kerinduan ini ternyata mendapat tanggapan yang positif dari
beliau dan akhirnya retret ditetapkan pada tgl 29-31 Oktober 1998.

29-31 Oktober 1998 Retret SHDR akhirnya diadakan di Villa Sangkakala,


Puncak dengan jumlah peserta 19 orang. Pada malam terakhir, beberapa
peserta memulai pembicaraan untuk meneruskan gerakan ini di sekolah
mereka. Kerinduan ini begitu memenuhi hati para peserta pada malam itu.
Kerinduan agar para siswa SMA Fons Vitae I juga dapat merasakan kasih
Tuhan. Tanggal 31 oktober 1998, Kepala Sekolah yang pada saat itu juga
mendampingi kami, menawarkan untuk meneruskan gerakan Persekutuan
Doa di SMA Fons Vitae I dan kami

langsung menyambut tawaran tersebut. Akhirnya 31 Oktober 1998


ditetapkan Persekutuan Doa di
MA Fons Vitae I berdiri dengan nama awal PD A.G.A (PD Anak Gaul Allah).

"JOY" bukanlah nama pertama komunitas ini. Sebelum ada nama JOY, kami
bernama AGA. Dan berikut ini adalah sejarah nama JOY atau Jesus For Youth
sendiri.
• PD. A.G.A. (Anak Gaul Allah)
Nama ini muncul karena melihat begitu takutnya anak muda untuk Tuhan.
Kami menginginkan agar anak-anak muda mengerti bahwa ikut Tuhan bukan
berarti tidak asyik dan tidak menyenangkan. Kami rindu agar anak-anak
muda bisa ikut Tuhan dan tetap bisa bergaul.

• PD. Fons Vitae


Nama A.G.A. akhirnya harus kami ganti karena pada tahun 1999 Persekutuan
Doa kami resmi dimasukan ke dalam Badan Pelayan Kaum Muda Keuskupan
Agung Jakarta (BPKM KAJ) sebagai PD yang melayani di Sekolah Katolik (Saat
ini BPKM telah mengganti nama menjadi Kepemudaan BPK PKK KAJ).

• Komunitas JOY (Jesus fOr Youth)


Pada tahun 2000, KKKA timbul kerinduan supaya PD ini memiliki gaya hidup
Komunitas bukan lagi Persekutuan Doa dan mengharuskan kami mencari
nama yang sesuai dengan ciri khas komunitas kami. Sekitar 15 orang
berkumpul dan berdoa untuk mencari nama yang sesuai dengan kehendak
Tuhan bagi komunitas kami. Dan akhirnya, kami sepakat untuk
menggunakan nama JOY (Jesus fOr Youth) Catholic Youth Community sebagai
nama resmi Komunitas kami yang masih tetap kami gunakan hingga saat ini.
Kami menjadikan nama ini sebagai nama Komunias kami karena kerinduan
kami untuk membawa Yesus kepada anak muda.
Exploring and How to Clear the Problems

Metode yang dilakukan adalah dengan terjun langsung ke lapangan dan menjadi
bagian dari organisasi tersebut untuk mengetahui bagaimana cara kerja dan sistem,
serta permasalahan yang terjadi di organisasi tersebut.

Masalah yang terjadi di Joy adalah, sebagai organisasi non profit dan tidak
diberikan gaji, sehingga setiap anggota kurang proaktif dalam melaksanakan tugasnya,
baik dalam mengemban tanggung jawab ataupun dalam memberikan feedback yang
berupa pendapat dan juga keluhan kepada pemimpin, beranekaragamnya latar
belakang anggota juga mengakibatkan seringkali terjadi kesalahpahaman dalam
komunikasi, selain itu walaupun didalam organisasi ini, setiap tahunnya ada komitmen
yang ditandatangani, namun tetap, ditemukan kesulitan, karena ada banyak anggota
yang bisa saja menghilang tiba - tiba di tengah - tengah masa kepengurusan, sehingga
harus digantikan oleh panitia yang lainnya. Selain itu juga seringkali terjadi konflik antara
1 orang dengan lainnya, baik secara langsung atau secara terselubung, dan terkadang,
citra dari komunitas ini selaku komunitas rohani tercemar, karena kelakuan anggotanya
yang tidak menggambarkan sebagai pribadi yang baik.

Selain itu kepadatan acara dan terbatasnya anggota membuat seringkali banyak
anggota yang perlu menanggung lebih dari satu tanggungjawab, ditambah lagi kegiatan
sehari - hari membuat tiap anggota - anggotanya seringkali merasa kewalahan, hal ini
terutama menyulitkan karena bila ada tugas yang ingin dibagi, banyak anggota yang
sudah terlalu sibuk, dan memungkinkan terjadinya konflik karena kesalahpahaman.
ANALISA

Masalah ini terjadi karena kurangnya komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin
kepada tiap - tiap anggotanya, dalam organisasi non profit, dan tidak digaji seperti ini,
komunikasi antar pribadi menjadi sangat penting, terutama komunikasi satu persatu
orang, hal ini dikarenakan pada organisasi seperti ini perasaan dihargai atau
diperhatikan menjadi sangat krusial dan menjadi bayaran yang sepadan bagi pekerjaan
yang diselesaikan.

Selain itu, penanaman nilai - nilai rohani yang menjadi visi dari organisasi sendiri
belum berlangsung maksimal, karena masih banyak pribadi yang tidak mencerminkan
pribadi yang menjadi bagian dari komunitas rohani, karena itu perlu adanya pembinaan
dan pendidikan dengan tujuan untuk menanamkan nilai - nilai positif yang dianut oleh
organisasi. Lalu perlu juga adanya mediasi dari pemimpin bagi mereka yang mengalami
konflik antara satu dengan lainnya, sehingga pemimpin dituntut lebih peka dalam
melihat bila terjadi suatu kejanggalan terhadap suatu keadaan, atau relasi satu orang
dengan orang lainnya.

Selain itu, setiap pribadi harus dilihat kemampuannya dalam menanggung


tanggun gjawab, harus diseimbangkan antara waktu yang dimiliki oleh orang tersebut
dan juga kemampuaannya dengan tanggungjawab yang dibebankan kepadanya.
KESIMPULAN

Setiap Jenis Organisasi memiliki masalahnya sendiri dalam melakukn setiap


kegiatannya, setiap pemimpin dituntut untuk lebih peka dalam mengenali dan mencari
solusi terhadap masalah - masalah yang dihadapi oleh organisasi yang dipimpinnya.
sehingga perlu adanya pemahaman mengenai organisasi yang dipimpinnya secara
mendalam. Selain itu perlu juga dibedakan antara penyelesaian masalah di sebuah
perusahaan dan di sebuah organisasi non profit.

Selain itu, selain komunikasi organisasi, perlu juga disadari bahwa komunikasi
antar pribadi juga masih menjadi suatu aspek yang penting dan patut diperhatikan,
karena tiap orang akan lebih senang dihargai sebagai seorang pribadi daripada menjadi
bagian dari sebuah organisasi saja.
Lampiran

Lambang Joy

Foto Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai