receiver.
komunikan .
f. the communication channel utilized .
g. Accuracy/distortion considerations.
perimbangan akurasi/distorsi
informasi
Suatu kerinduan dari KKKA agar setiap siswa yang hadir dalam persekutuan
doa memiliki kesadaran sendiri untuk datang kepada Tuhan dan tidak adanya
paksaan dari luar yang menyebabkan para siswa datang dengan hati yang
terpaksa, sehingga pada awal Oktober 1998, KKKA membawa kerinduan
untuk mengadakan sebuah Retret Seminar Hidup Dalam Roh (Retret
SHDR)kepada kepala sekolah SMA Fons Viate I, yang pada saat itu adalah Sr.
Clarentia, OSF. Kerinduan ini ternyata mendapat tanggapan yang positif dari
beliau dan akhirnya retret ditetapkan pada tgl 29-31 Oktober 1998.
"JOY" bukanlah nama pertama komunitas ini. Sebelum ada nama JOY, kami
bernama AGA. Dan berikut ini adalah sejarah nama JOY atau Jesus For Youth
sendiri.
• PD. A.G.A. (Anak Gaul Allah)
Nama ini muncul karena melihat begitu takutnya anak muda untuk Tuhan.
Kami menginginkan agar anak-anak muda mengerti bahwa ikut Tuhan bukan
berarti tidak asyik dan tidak menyenangkan. Kami rindu agar anak-anak
muda bisa ikut Tuhan dan tetap bisa bergaul.
Metode yang dilakukan adalah dengan terjun langsung ke lapangan dan menjadi
bagian dari organisasi tersebut untuk mengetahui bagaimana cara kerja dan sistem,
serta permasalahan yang terjadi di organisasi tersebut.
Masalah yang terjadi di Joy adalah, sebagai organisasi non profit dan tidak
diberikan gaji, sehingga setiap anggota kurang proaktif dalam melaksanakan tugasnya,
baik dalam mengemban tanggung jawab ataupun dalam memberikan feedback yang
berupa pendapat dan juga keluhan kepada pemimpin, beranekaragamnya latar
belakang anggota juga mengakibatkan seringkali terjadi kesalahpahaman dalam
komunikasi, selain itu walaupun didalam organisasi ini, setiap tahunnya ada komitmen
yang ditandatangani, namun tetap, ditemukan kesulitan, karena ada banyak anggota
yang bisa saja menghilang tiba - tiba di tengah - tengah masa kepengurusan, sehingga
harus digantikan oleh panitia yang lainnya. Selain itu juga seringkali terjadi konflik antara
1 orang dengan lainnya, baik secara langsung atau secara terselubung, dan terkadang,
citra dari komunitas ini selaku komunitas rohani tercemar, karena kelakuan anggotanya
yang tidak menggambarkan sebagai pribadi yang baik.
Selain itu kepadatan acara dan terbatasnya anggota membuat seringkali banyak
anggota yang perlu menanggung lebih dari satu tanggungjawab, ditambah lagi kegiatan
sehari - hari membuat tiap anggota - anggotanya seringkali merasa kewalahan, hal ini
terutama menyulitkan karena bila ada tugas yang ingin dibagi, banyak anggota yang
sudah terlalu sibuk, dan memungkinkan terjadinya konflik karena kesalahpahaman.
ANALISA
Masalah ini terjadi karena kurangnya komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin
kepada tiap - tiap anggotanya, dalam organisasi non profit, dan tidak digaji seperti ini,
komunikasi antar pribadi menjadi sangat penting, terutama komunikasi satu persatu
orang, hal ini dikarenakan pada organisasi seperti ini perasaan dihargai atau
diperhatikan menjadi sangat krusial dan menjadi bayaran yang sepadan bagi pekerjaan
yang diselesaikan.
Selain itu, penanaman nilai - nilai rohani yang menjadi visi dari organisasi sendiri
belum berlangsung maksimal, karena masih banyak pribadi yang tidak mencerminkan
pribadi yang menjadi bagian dari komunitas rohani, karena itu perlu adanya pembinaan
dan pendidikan dengan tujuan untuk menanamkan nilai - nilai positif yang dianut oleh
organisasi. Lalu perlu juga adanya mediasi dari pemimpin bagi mereka yang mengalami
konflik antara satu dengan lainnya, sehingga pemimpin dituntut lebih peka dalam
melihat bila terjadi suatu kejanggalan terhadap suatu keadaan, atau relasi satu orang
dengan orang lainnya.
Selain itu, selain komunikasi organisasi, perlu juga disadari bahwa komunikasi
antar pribadi juga masih menjadi suatu aspek yang penting dan patut diperhatikan,
karena tiap orang akan lebih senang dihargai sebagai seorang pribadi daripada menjadi
bagian dari sebuah organisasi saja.
Lampiran
Lambang Joy
Foto Kegiatan