Anda di halaman 1dari 5

A.

Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia.
Sebagai Negara berkembang, salah satu masalah kependudukan yang ada di Indonesia adalah
masih tingginya pertumbuhan penduduk. Keadaan penduduk yang demikian telah
mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi
pertumbuhan semakin besar usaha yang dilakukan mempertahankan kesejahteraan
rakyat. Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan
dengan Program Keluarga Berencana.
Pengertian Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood) : suatu usaha
untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan
memakai kontrasepsi.
Pendapat Malthus yang dikutip oleh Manuaba (1998) mengemukakan bahwa
pertumbuhan dan kemampuan mengembangkan sumber daya alam laksana deret hitung,
sedangkan

pertumbuhan

sehingga pada suatu

dan
titik

mampu menampung pertumbuhan

perkembangan
sumber

manusia

laksana
daya alam

deret

ukur,
tidak

manusia telah menjadi kenyataan. Berdasarkan

pendapat di atas, diharapkan setiap keluarga memperhatikan dan merencanakan jumlah


keluarga yang didingikan berkenaa dengan hal tersebut. paradigma baru KB Nasional telah
diubah visinya dari mewujudkan NKKBS menjadi Keluarga berkualitas 2015 untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas adalah keluarga sejahtera, sehat, maju,
mandiri, dan memiliki jumlah anak yang cukup.
B. KEGIATAN INOVASI PROGRAM
Penyuluhan tentang Keluarga Berencana
C. JUDUL INOVASI PROGRAM
WULAN GEGANA Wujudkan keluarga idaman generasi keluarga berencana
D. VISI
Visi adalah cara pandang jauh ke depan ke mana Badan Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyatakan akan membawa organisasi
agar dapat eksis, antisipatif, dan inovatif menghadapi era globalisasi yang sudah di depan
mata. Pernyataan visi ini merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa
depan yang ingin dicapai oleh Badan Keluarga Berencana, Untuk mempersamakan persepsi
dan interpeksi dan pemahaman terhadap rumusan visi maka dibuat pengertian operasional
sebagai berikut:

Keluarga Kecil: adalah keluarga yang mempunyai anak dua atau disebut dengan Catur
Warga.
Sejahtera: adalah mampu memenuhi kebutuhan material dan spritual dan melaksanakan
ibadah dengan baik, terjaminnya kesataraan gender dan perlindungan anak.
Harmonis:
adalah
semua
anggota
keluarga
hidup
rukun
dan
damai.
Berkualitas: adalah keluarga yang mempunyai ciri-ciri maju, mandiri, memiliki jumlah anak
yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
E. M I S I
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat
terlaksana dan berhasil sesuai dengan visi yang ditetapkan. Dengan adanya misi diharapkan
seluruh pegawai dan pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengenal dan mengetahui peran
dan program serta hasil yang akan diperoleh, misi Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak adalah:
1. Memberdayakan Masyarakat Membangun Keluarga Kecil dan Berkualitas.
2. Mewujudkan Data Mikro Keluarga yang Akurat.
3. Mewujudkan Peningkatan Kesejahteraan, Kemandirian dan Ketahanan Keluarga.
4. Meningkatkan advokasi dan KIE serta pelayanan kualitas KB dan kesehatan
reproduksi
5. Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak.
6. Mewujudkan Kelembagaan Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak yang berkualitas.
Untuk mempersamakan persepsi dan interpeksi dan pemahaman terhadap rumusan Misi maka
dibuat pengertian operasional sebagai berikut:
1. Memberdayakan masyarakat membangun keluarga kecil dan berkualitas, maksudnya
adalah Memotivasi masyarakat agar ikut program Keluarga Berencana agar keluarga
tersebut dapat maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan,
bertanggung jawab, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mewujudkan data mikro keluarga yang akurat, maksudnya adalah Tersedianya data
basis yang Up to Date tentang keluarga dan individu anggota keluarga disetiap
tingkatan wilayah.
3. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan, kemandirian dan ketahanan keluarga,
maksudnya adalah Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam peningkatan
pendapatan ekonomi keluarga menuju keluarga sejahtera serta melakukan pembinaan
dan menumbuh kembangkan kelompok kelompok kegiatan (Catur Bina).
4. Meningkatkan advokasi dan KIE serta pelayanan KB dan kesehatan reproduksi,
maksudnya adalah Penyebarluasan informasi untuk peningkatan kualitas pelayanan

KB dan Kesehatan Reproduksi secara baik dan memuaskan, memperkecil angka


kegagalan dan komplikasi serta meningkatkan pengetahuan remaja terutama kaum
perempuan terhadap reproduksi sehat dan hak reproduksi.
5. Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dan perlindungan anak maksudnya
adalah Pengarusutamaan Gender melalui peningkatan keterampilan, kualitas sumber
daya perempuan serta terjaminnya hakhak anak.
6. Mewujudkan kelembagaan badan keluarga berencana, pemberdayaan perempuan
perlindungan anak yang berkualitas, maksudnya adalah : Pemberdayaan segala
sumber daya aparatur serta sarana prasarana untuk meningkatkan pelayanan yang
optimal.
F. TUJUAN

1. Terlaksananya program pembangunan di bidang Keluarga Berencana yaitu penurunan


jumlah pertumbuhan penduduk menuju keluarga ideal, berkualitas, mandiri, sehat dan
sejahtera.
2. Meningkatnya kedudukan, peran dan kualitas perempuan serta terwujudnya kesetaraan
dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

G. MASALAH

1.

Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya keluarga


berencana

2.

Kurangnya pemahaman masyarakat tentang macam-macam KB

3.

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dampak positif dan


negatif dalam penggunaan KB

H. Stakeholder yang terlibat dalam keluarga berencana

Bidan

PLKB

Kader KB

Masyarakat

I. Kajian sebelum

Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat penggunaan KB

Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang dampak positif dan dampak


negatif penggunaan KB

Mencari dan menemukan solusi terhadap pilihan KB yang akan digunakan sesuai
dengan kondisi kesehatan masyarakat

J. Kajian sesudah
Setelah dilakukan sosialisasi meningkatnya kesejahteraan keluarga karena masyarakat
mampu memahami tentang penggunaan KB serta masyarakat mampu menyelesaikan masalah
bila terjadi komplikasi dalam melakukan KB dengan cara konsultasi ke bidan atau dokter
SPOG. Dalam keluarga mampu untuk memutuskan sendiri KB yang akan digunakan yang
sesuai dengan kondisi kesehatannya. Keluarga dapat memutuskan jumlah anak dan jarak
kehamilan. Menekan angka kelahiran sehingga tercapainya wulan gegana Wujudkan
keluarga idaman generasi keluarga berencana.

Wujudkan Keluarga Idaman Generasi Keluarga


Berencana

By :
PURWIYATSIH

Anda mungkin juga menyukai