Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PAPER MATA KULIAH

MANAJEMEN PEMASARAN
STUDI KASUS NIKE, INC

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS TRI SAKTI

DOSEN: PROF. DR. ASEP HERMAWAN

ANGGOTA KELOMPOK 5:
Muhammad Gema 122140100
Olive Latumahina 122140113
Roesdaniel Ibrahim 122140128
Rotua Kurnia Esa 122140131

A. Pendahuluan
Olah Raga adalah suatu aktivitas yang sangat penting dalam menjaga
kesehatan.Dalam hal ini sepatu menjadi salah satu perlengkapan yang dibutuhkan

dalam menunjang kegiatan tersebut.Olah raga berbeda akanmembutuhkan sepatu


yang berbeda.
Para produsen sepatu global yang membaca peluang ini telah lebih dahulu
melakukan penelitian untuk mengembangkan sepatu untuk beragam aktivitas olah
raga. Hal ini memciu pertumbuhan produsen lokal di Indonesia memproduksi
sepatu yang jenis sama. Namun pada sebuah survey Top Brand Award untuk produk
di pasar Indonesia yang dilakukan Frontier Consulting Group. Survey yang
dilakukan pada tahun 2013 dilakukan di 8 kota besar dengan melibatkan total 5.200
responden yang terdiri dari 3.250 sampel secara acak, 1.100 sample toko ritel
secara acak dan 800 sampel booster menobatkan Sepatu Nike menjadi Top Brand
kategori Sepatu Olah Raga/ Kets 22,9%1.
Tidak hanya di Indonesia Nike menjadi Market Leader, pada pasar Global, sepatu
Nike

yang

diproduksi

oleh

Nike,

Inc.

sudah

membuktikannya

dan

mengantarkannya menjadi perusahaan urutan 115 dalam Fortune 500 dengan


market value per maret 2014 sebesar 65.401 miliar dolar2.
Dalam paper ini, penulis akan membahas seperti apa perkembangan perusahaan ini
secara historis, kemudian potensi dan tantang, hingga inovasi yang membuatnya
tetap menjadi market leader.
B. Profile Perusahaan
1. Sejarah Nike
Produk sepatu dan pakaian olahraga Nike dengan mudah diidentifikasi oleh
khas logo perusahaan, para "swoosh" tik, dan slogan "Just Do It".

Gambar 1. Perubahan logo Nike

Berbasis dari nama dewi Yunani yang berartikemenangan, Nike didirikan tahun
1964

ketika

atletsekaligus

pengusaha

Oregon

bernama

Phillip

Knight,mengagas impor sepatu lari dari Jepang untuk bersaingdengan merek


Jerman seperti Adidas dan Puma yangkemudian mendominasi pasar Amerika
Serikat.

Studi Kasus Nike, Inc

Keuntungannya adalah bahwa sepatu


Jepang lebihmurah karena tenaga kerja
lebih

murah

di

Jepang.Dia

mulai

menjual sepatu keliling dengan tujuan

Gambar 2. Phil Knight, pendiri dan


CEO Nike, Inc.

distadion atletik, dimana penjualan


secara pelan tapi pastimeningkat secara
dramatis.

Pada

1970-an,

Knight

danperusahaan yang berkembang nya


melihat awal revolusijogging dan mulai
mmasaran produk untuk pelari non-profesional juga. Ia lantas segera membuka
pasar yanglebih luas dan mengubah image sepatu lari menjadisepatu fashion
dan menarik semua orang dari anak-anaksampai dewasa memakainya.
Pada 1979 Nike telah menguasai setengah pasar di ASdan dengan pendapatan
mencapai

US

149

juta.

Padapertengahan

tahun

1980-an

posisi

perusahaantampaknya tak tergoyahkan, namun secara mendadakmuncul


serangan dari pihak saingan yaitu Reebok. Tapipada tahun 1990 Nike kembali
memimpin

perusahaan,terutama

karena

pengenalan

dari

sepatu

Air

Jordanyang didukung dan dipromosikan oleh bintang basketMichael Jordan.


Hari ini, Nike mempertahankan posisinya sebagaipemimpin pasar dalam sepatu
olahraga, dan merupakanpemain penting dalam pakaian dan aksesoris
olahraga.Majalah Fortune melaporkan penjualan sebesar US $ 3,7miliar pada
tahun 1994 dan laba US $ 299 juta (Fortune1995).Sekitar 60 persen dari
penjualan perusahaan diAmerika Serikat, sekitar 30 persen di Eropa dan 5
persendi Asia. (1993 Nike: 25).
Etos perusahaan Nike adalah melibatkan dedikasi yangkuat untuk olahraga dan
kebugaran. Staf di kantor pusatperusahaan, Nike Kampus Dunia pada
Beaverton,Oregon, diharapkan menghabiskan beberapa jam setiaphari di gym.
Mereka dijelaskan oleh direktur Nike sebagai"athletic, outdoor, lets-do-ittogether types.
Perusahaan ingin dilihat, dalam kata-kata yang OWII,sebagai "young,
American and hi-tech, devoting a lot ofattention to research and development".
2. Nike di Asia
Terlepas dari eksperimen singkat namun tidak berhasildengan manufaktur di
AS, sepatu Nike selalu dibuat diAsia, awalnya di Jepang, kemudian di Korea
Selatan danTaiwan, dan baru-baru ini di China dan Asia Tenggara.
3

Studi Kasus Nike, Inc

Nike memulai produksi di Korea Selatan dan Taiwan padatahun 1972, karena
tertarik oleh tenaga kerja murah disana, dan segera bergabung dengan
perusahaan laintermasuk Adidas dan Reebok.Tapi Nike kemudian memulai
langkah lebih jauh.Alih-alihmemiliki pabrik sendiri, mereka dikontrak
produksi lokal di Korea dan Taiwan.
Sebagai perusahaan bos Nike Phil Knight mengatakan:"Tidak ada nilai pasti
dalam membuat sesuatu hal. Nilaitersebut akan ditambahkan oleh penelitian
yang cermat,
dengan inovasi dan pemasaran" (Katz 1994). ProdukNike sekarang pada
dasarnya mengikuti ide dari seorangdesainer dan pemasar sepatu.Industri lantas
dilakukanoleh pemasok Korea dan Taiwan. Sekali lagi, perusahaanlain
mengikuti model ini.
Pada 1980-an Nike mencoba membuat produksi di Cina,dalam kemitraan
dengan perusahaan milik negara, tapihal ini malah mendatangkan bencana.
Nike lantas
memindahkan investasinya ke Taiwan. Nike lantasmengambil keuntungan dari
ongkos tenaga kerja yanglebih murah di sana.
Pada akhir 1980-an dengan adanya pergolakan buruh diKorea Selatan,
-peningkatan tingkat upah dan hilangnyakontrol dari tempat kerja oleh otoritas
Korea telahmembuat negara tersebut menjadi kurang menarik bagiinvestor,
baik asing maupun dalam negeri, yang mulaimencari lokasi lain yang lebih
menyenangkan. Nikelantas memindahkan operasi mereka ke Thailand
selatandan Indonesia, dalam mencari tenaga kerja lebih murahdan tidak
merepotkan.Upah di kedua negara tersebutdisebut-sebut sebagai salah satu
yang murah karenahanya memakai seperempat tarif dari yang dibayarkan
diKorea Selatan.Beberapa asosiasi Nike yang bermarkasdi Taiwan juga
didirikan di Asia Tenggara.
Alasan lain untuk perpindahan ini adalah bahwa padatahun 1988, baik Korea
Selatan dan Taiwan kehilanganakses khusus untuk pasar AS, yang telah lama
merekanikmati sebagai status "negara berkembang" di bawahSistem Preferensi
Umum (GSP) AS. investor Korea danTaiwan lantas bergerak ke pabrik di
Thailand,

Indonesiadan

Cina

dengan

menggunakan

pembuatan

hak

istimewaGSP dari negara-negara miskin.


Dari tujuh Nike pemasok atas sepatu olahraga padatahun 1992, tiga adalah
perusahaan Taiwan yangmemproduksi produknya di Cina, tiga lainnya
beroperasi
4

Studi Kasus Nike, Inc

di Korea Selatan, dan juga di Indonesia, satu adalahsebuah perusahaan di


Thailand.
Nike di IndonesiaNike telah beroperasi di Indonesia sejak 1988 dan hampir
sepertiga dari sepatu yang ada sekarang merupakanproduk dari sana. Dalam
sebuah wawancara pers diNovember 1994, koordinator perusahaan Nike
diIndonesia, Tony Band, mengatakan perusahaan yangdigunakan di Indonesia
berjumlah

11

kontraktor.

Diantaranya

merupakan

bekas-bekas

basis

perusahaanasosiasi Nike di Korea Selatan dan Taiwan -yang jugapada saat


yang sama menghasilkan untuk merek lainseperti Reebok, Adidas dan Puma.
Hubungan antara Nike dan kontraktor di Indonesia cukupdekat.Setiap personel
Nike di setiap pabrik di Indonesiamemeriksa kualitas dan pengerjaan yang
memenuhipersyaratan ketat Nike.
Sebagian besar pabrik yang memproduksi untuk Nikeberlokasi di daerah yang
baru dikembangkan untukindustri ringan di Tangerang dan Serang, sebelah
baratJakarta.Pada
pabrik

yang

dimiliki

Korea

(dan

beberapayang
Indonesia

dimiliki
juga)

manajemen
puncaknyadipegang
oleh

orang

Korea.manajer

tingkat

menengahdan

Gambar 3. Pabrik Nike di Indonesia

supervisor juga dapat


berasal

dari

Korea

atauIndonesia. Tapi para pekerja produksi semua berasal dariIndonesia,


terutama wanita muda dalam kelompok usia16-22, biasanya pekerja tersebut
berasal dari pulauJawa.
C. Landasan Teori
1. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan yang digunakan untuk
mengevaluasi

kekuatan

(strength),

kelemahan

(weaknesses),

(opportunities), dan ancaman (threaths) dalam suatu proyek atau

peluang
suatu

spekulasi bisnis. Keempat factor itulah yang membentuk akronim SWOT


5

Studi Kasus Nike, Inc

(strength, weaknesses, opportunities, dan threath). Proses ini melibatkan


penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi factor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
dalam mencapai tujuan tersebut. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey pada
dasawarsa 1960-1970 an.
Analisis SWOT adalah keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman perusahaan. Analisis SWOT (Strengths-WeaknessesOpportunities-Threats)

merupakan

cara

untuk

mengamati

lingkungan

pemasaran eksternal dan internal6.


Perusahaan harus mengamati kekuatan lingkungan makro yang utama, dan
faktor lingkungan mikro yang signifikan serta menetapkan system intelijen
pemasaran untuk menelusuri trend dan perkembangan penting, semua peluang
dan ancaman yang berhubungan dengan perusahaan.

2. Strategi Pemasaran : Pemasaran Holistik


Di era pemasaran abad 21 dikenal adanya konsep pemasaran holistik, yaitu
suatu pendekatan yang berusaha menyadari dan mendamaikan ruang lingkup
dan kompleksitas aktivitas pemasaran.Konsep pemasaran holistik didasarkan
atas pengembangan, desain, dan pengimplementasian program pemasaran,
proses, dan aktivitas-aktivitas yang menyadari keluasan dan sifat saling
ketergantungan.Pemasaran holistik menyadari bahwa segala hal berarti
dalam pemasaran dan bahwa perspektif yang luas
Dept.ManajerDept.Produk
PemasaranSeniorLainnyaKomunikasi& JasaSaluran

dan terintegrasi seringkali

diperlukan.

Gambar 4. Dimensi Pemasaran Holistik

Pendapatan
Penjualan

Ekuitas
Pelanggan
& Merk
Etika

Studi KasusKomunitas
Nike, Inc
PelangganSaluranMitraLingkungan

HUkum

Pada Gambar 4 menunjukkan tinjauan skematis atas empat komponen luas


yang mencirikan pemasaran holistik :
a.
b.
c.
d.

Pemasaran Hubungan,
Pemasaran Terintegrasi,
Pemasaran Internal,
Pemasaran Kinerja.

a. Pemasaran hubungan
Tujuan kunci pemasaran adalah mengembangkan hubungan yang dalam
dan bertahan lama dengan orang dan organisasi yang dapat secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kesuksesan aktivitas
pemasaran perusahaan tersebut. Pemasaran hubungan

bertujuan untuk

membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan


konstituen kunci guna mendapatkan dan mempertajamkan bisnis.
Empat konstituen kunci untuk pemasaran hubungan adalah pelanggan,
pegawai, mitra pemasaran (saluran, pemasok, dealer, agen) dan anggota
masyarakat financial( pemegang saham, investor, analisis).
Hasil akhir dari pemasaran hubungan adalah asset perusahaan yang unik
yang disebut jaringan pemasaran.Menempatkan kegiatan lebih besar
kepada mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Dengan melakukan
manajemen hubungan pelanggan (CRM) dan manajemen hubungan
kemitraan (PRM) perusahaan memperdalam kesepakatan kemitraan
dengan pemasok dan distributor kunci, memandang perantara ini bukan
sebagai pelanggan , melainnkan sebagai mitra dalam memberikan nilai
kepada pelanggan akhir sehingga semua orang diuntungkan.
7

Studi Kasus Nike, Inc

b. Pemasaran terintegrasi
Adalah merencanakan aktivitas-aktivitas pemasaran dan membentuk
program pemasaran yang terintegrasi penuh untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada pelanggan.
McCharthy mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas ini sebagai sarana
bauran pemasaran dari empat jenis yang luas yang disebut empat P
(people, processes, programs, performance).

c. Pemasaran Internal
Memastikan bahwa setiap orang dalam organnisasi menganut prinsip
pemasaran yang tepat, terutama manajer senior.Pemasaran internal adalah
tugas merekrut, melatih dan memotivasi karyawan-karyawan yang
kompeten, yang ingin melayani pelanggan dengan baik. Pemasaran
internal mengharuskan penyelarasan vertikal dengan manajemen senior
dan penyelarasan horizontal dengan departemen lain sehingga setiap orang
memahami, menghargai, dan mendukung upaya pemasaran.
d. Pemasaran kinerja
Memahami pengembalian bagi bisnis dari aktivitas dan program
pemasaran dan juga menjawab keprihatinan yang lebih luas dan pengaruh
hukum, etika, sosial dan lingkungan mereka. Manajemen puncak tidak
hanya melihat pendapatan penjualan dalam memeriksa hasil pemasaran
akan tetapi juga menerjemahkan apa yang terjadi, ke dalam pangsa pasar,
tingkat kehilangan pelanggan, kepuasan pelanggan, kualitas produk dan
ukuran-ukuran lainnya.
3. Konsep pemasaran berwawasan sosial
Tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari
pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif
dan efisien dengan cara memelihara atau meningkarkan kesejahteaan jangka
panjang konsumen dan masyarakat.
8

Studi Kasus Nike, Inc

Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang dapat mengubah


pemasarannya sesuai dengan perubahan di pasar dan ruang pasar mereka6.

D. SWOT Analysis
Mengamati perkembangan dari tahun ke tahun sebagaimana yang dipaparkan pada
bagian A sejarah perusahaan Nike, maka dapat diperoleh beberapa informasi yang
bias dianalisa menggunakan metode SWOT.

SWOT

Helpful

Harmful

Strengths :

Brand yang sudah sangat kuat

Weakness :
Kegagalan

di pasar sepatu olah raga sejak tahun

Internal

1970an.
Mengendorser

atlet/tim

olah

untuk

terus

mendapatkan endorser atlet yang

berprestasi dan komunitasnya.


Prestasi sosok endoser dalam

raga yang berprestasi untuk setiap

musim pertandingan/ kompetisi

kategori dan mensponsori acara olah

yang sulit diprediksi.

raga.

Riset, desain & pengembangan

produk yang berkelanjutan.


Opportunities :
Perkembangan aplikasi aktivitas

Eksternal

kebugaran pada smartphone3.


Meningkatnya jumlah waralaba

pusat kebugaran4.

Threats :
Banyaknya kompetitor sepatu olah raga
baik itu dari brnad lokal maupun lokal
yang memiliki model, warna, dan
kenyamanan yang hampir sama.

E. Strategi Pemasaran
Dari analisa SWOT di atas,Threats (tantangan) Nike adalah kompetitor segemen
sepatu

olah

runningyang
model,

raga

tipe

memiliki

warna,

dan

kenyamanan yang hampir


sama. Hal ini membuat
penulis

berasumsi

menggunakan

Nike
strategi

pemasaran holistik.
Gambar 5.Kompetitor Nike tipe running

1. Pemasaran
Hubungan
9

Studi Kasus Nike, Inc

Nike menjalin kerjasama sponsorship dengan para atlit yang popular, tim olah
raga yang professional dan tim atletik perguruan tinggi. Beberapa olahragawan
terkenal didunia seperti Michael Jordan,Roger Federer, Tiger Woods, Ronaldo,
Courtois, Hazard, Ronaldinho dan Wayne rooney. Selain itu Nike juga
memilikiperjanjian dengan berbagai tim sepak bola dunia seperti Manchester
United, F.C. Barcelona, Arsenal,
Juventus,

Flamengo,

InterMilan,

Valencia

C.F.,Atltico de Madrid,Paris
Saint-Germain, Boca Juniors,
dan Corinthians7.
Dimana
melalui
penjualan

Jersey

jaringan
Officialtim

sepak bola di atassecara tidak

Gambar 6.Jersey Timnas Amerika Serikat dengan berbagai ukuran.

langsung menjadi manajemen


tim adalah mitra penjualan Nike yang saling menguntungkan. Dimana para
fans dan supporter tim akan membeli jersey official yang akan dikeluarkan tiap
tahun. Selain kostum seragam tim nasional yang bertanding di piala dunia akan
dibeli oleh supporter masing-masing negara.
2. Pemasaran Terintegrasi
Dalam mendongkrak penjualannya Nike memiliki hal yang khas dalam
beriklan. Ciri khas iklan yang dibintangi atlet professional umumnya
mengkomunikasikan nilai motivasi dan inpirasi untuk selalu bersemangat dan
pantang menyerah melalui grafis yang jelas dan inovatif dengan sedikit katakata8. Hal ini menarik pengunjung yang melihat(viewers) iklan tersebut pada
situs youtube.com maupun iklan (banner) yang sengaja dikaitkan pada situs
resmi Nike hingga saat ini berjumlah ratusan juta orang9.
Selain iklan yang bernilai, strategi pemasaran terintegrasi Nike, juga ditunjang
dari jaringan distribusi yang hemat biaya dengan memliki 715 pabrik yang
tersebar di 44 negara dengan total pekerja hampir 1 juta orang untuk memuhi
permintaan produk Nike dan lebih dekat dengan pasar yang tuju.
3. Pemasaran Internal
Phil Knight sebagai salah satu pendiri dan CEO Nike hingga saat ini, memiliki
kepemimpinan dan visi yang kuat untuk mewujudkan merek ini berharga lebih
dari 10 bilion dolar dan sabagai salah satu nama besar dalam industri olah raga
10

Studi Kasus Nike, Inc

di dunia. Selain itu, Phil Knight juga telah berhasil membangun budaya
perusahaan menggunakan strategi kepemimpinan yang berorientasi pada
pencitraan merek ke seluruh jaringan kerjanya di seluruh dunia.
Adapun strategi yang digunakan oleh Phil Knight adalah sebagai berikut10 :
Membangun identitas dan rasa kepemilikan merek Nike kepada dirinya
sendiri, pihak manajemen dan pekerja hingga atlet yang disponsori oleh

Nike.
Menciptakan lingkungan kerja yang tampak seperti arena pertandingan
dimana setiap individu dan tim didoktrin
mentalitas sebagai pemenang yang akan
mendapatkan score dan reward dengan
kerja keras dan kerjasama tim untuk

mencapai kinerja yang terbaik.


Mengkomunikasikan arah kebijakan
organisasi secara arogan halus agar

Gambar 7. Salah satu koridor kantor Pusat Nike

semua berada pada trek yang sama menuju target yang sama dan
menghargai siapapun yang dapat cepat mengambil keputusan untuk
melakukan sasaran akan dicapai.
4. Pemasaran Kinerja
Fenomena

perkembangan

teknologi

smartphone

dengan

aplikasi

healthcare4dan pertumbuhan pusat-pusat kebugaran5 mengindikasikan pasar


baru bagi Nike. Pada Mei 200611, Nike dan Apple, Inc meluncurkan produk
pengukur aktivitas olah raga (activity tracker) yang terintegrasi dengan Ipod
Nano bernama Nike+ (Nike plus).Produk ini menggabungkan sepatu olah
raga, alat pengukur aktifitas, aplikasi pada smartphone dan komunitas olah
raga lari.
Selain itu Nike, menyatukan komunitas pelari pengguna Nike+ seluruh dunia
melalui website yang terintegrasi pada Nikeplus.com.Dimana dalam satu tahun
produk ini diluncurkan telah 22 mil yang terhitung dari seluruh pengguna
Nike+12.Hal ini tentunya membuat Nike+ menjadi pemain tunggal dan market
leader yang memicu pertumbuhan produk smartwatch.

11

Studi Kasus Nike, Inc

Gambar 8. Produk Nike+ beserta tampilan jarak tempuh para pengguna Nike+

F. Tanya Jawab Studi Kasus


1. Bagaimana Peluang, Biaya dan Resiko yang dihadapi perusahaan Nike ?
Jawab :
Prospek :
Peluang penjualan sepatu Nike akan tetap menjadi market leader di bidang
sepatu olah raga. Kombinasi sepatu olah raga yang nyaman dan aman
digunakan untuk seluruh kegiatan olah raga dengan teknologi Nikeplus yang
akan mengukur hasil dari aktivitas yang dilakukan.
Konsumen :
Pengguna sepatu oleh raga Nike mulai dari para profesioanal hingga para
pemula yang ingin berolah raga dengan segmentasi usia dewasa dan anak-anak.
Penjualan yang terjadi seringkali dipicu oleh adanya iklan dari para atlet
professional yang begitu inspiratif.Meskipun penggunaan atlet/tim sebagai
endorsement penjualan mengeluarkan biaya-yang tidak sedikit5.
Resiko :
Selain itu, apa yang terjadi pada atlet yang sedikit banyak akan berpengaruh
pada penjualan, seperti Skandal Tiger Woods 2011.
2. Bagaimana cara sepatu Adidas dapat mengalahkan dengan sepatu Nike ?
Jawab :
Memanfaatkan kemenangan Tim Panser German sebagai pemenang Piala
Dunia 2014 sebagai model iklan dengan tema SuperTeam not superman.
12

Studi Kasus Nike, Inc

G. Kesimpulan
NIKE berhasil memahami kelemahan dan ancaman yang dimiliki dan
menjadikannya tantangan dan kekuatan sehingga membuat NIKE menjadi
pemimpin pasar.
Dengan menerapkan konsep pemasaran holistik NIKE berhasil menjadi sebuah
merek yang kuat.

H. Referensi
1. Top

Brand

Award

(2013),

Top

Brand

For

Teens

Index

2013,

2014,

http

http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/surveyresult/top_brand_for_teens_index_2013.
2. Fortune.com
(2014),
Fortune
500

Companies

://fortune.com/fotune500/nike-inc-115/.
3. Peters, Sarah (2014), The Development of Mobile Apps in the Healthcare
Industry,Medical Design Technology.
4. PR Newswire New York (2014),Planet Fitness Announces Strong Growth In
2013: Company opened 149 new Planet Fitness clubs in the U.S. and Puerto
Rico and signed more than 200 new franchise agreements.
5. Investor.nike.com (2014), Nike Inc. Annual Report On Form 10K
2014.http://investor.nike.com/files/doc_financials/2014/index.html
6. Kotler, Keller, 2012. Manajemen Pemasaran Edisi 13, Salemba Empat.
7. Wikipedia.org (2014), Nike, Inc., http://www.wikipedia.org/wiki/Nike,_Inc.
8. Marketing, Miller Group (2013), Just do it : Nikes Incredible Rise to Power,
http://www.millergroupmarketing.com/2013/09/just-do-it-nikes-incredible-riseto-power.
9. Youtube.com (2015), Nike, http://www.youtube.com/watch?v=3XviR7esUvo.
10. Neiderhauser, James Elmer (2013), How Nikes Leadership Affect Brand Image
Internally and Externally, UW-L Jounal of Undergraduate Research XVI.
11. Apple, Web (2006), Nike and Apple Team Up to Launch Nike+iPod,
https://www.apple.com/pr/library/2006/05/23Nike-and-Apple-Team-Up-toLaunch-Nike-iPod.html.
12. PR Newswire New York (2007), 22 Million Miles and Counting, Nikeplus.com
Becomes The World's Largest Online Running Destination; Fitness networking
13

Studi Kasus Nike, Inc

- Nike+ experience gives runners of all levels a personal coach and a supportive
community to go faster and farther.

14

Studi Kasus Nike, Inc

Anda mungkin juga menyukai