KOMUNIKASI BISNIS
PRESENTASI BISNIS
KELOMPOK 4 :
Dea Haska
Fitra Suci
Haruni Dira Arita
Maisyaroh
Nurmayanti
Rahayu Setianingsih
Stetia Maharani
Sutriya Patmurni
MANAJEMEN
UNIVERSITAS RIAU
yang diinginkan pembicara harus secara tegas dan jelas tercakup dalam presentasi.
Sebagai contoh, pembicara menghibau para karyawan untuk mempertegas
komitmennya meningkatkan disiplin kerja, meningkatkan daya saing perusahaan
melalui peningkatan kualitas produk dan sejenisnya. Pendek kata, bagaimana
seorang pembicara mampu memunculkan reaksi para audiens.
bukan saja menghambat penyampaian pesan kepada audiens, tetapi juga akan
memberikan citra (image) yang kurang baik bagi pembicara yang bersangkutan.
Oleh karena itu, kuasailah materi tersebut dengan baik sebelum melakukan
presentasi di hadapan audiens.
b. Penguasaan Berbagai Alat Bantu Presentasi dengan Baik
Di samping penguasaan materi yang baik, yang juga
penting adalah
Video cassete recorder (perekam kaset video) dapat digunakan sebagai sarana
untuk melakukan persentase bisnis . anda dapat merekam berbagai
program
pelatihan atau kegiatan kegiatan tertentu sebagai bahan study kasus dalam format
kaset
video . kaset video memiliki tiga macam format yaitu : PAL, NTSC,
SECAM
f. PANEL LCD
Panel liquid crystal display (LCD) memiliki kesamaan dengan layar komputer
jenis laptop yakni transparan , untuk dapat beroperasi layar LCD dihubungkan
dengan port monitor bagian belakang komputer yang bertindak seperti layar
komputer dan bertindak seperti layar komputer biasa yang menayangkan data
atau gambar.
g. Proyektor LCD
Proyektor LCD (liquid crystal display) merupakan salah satu alat bantu persentasi
yang banyak di gunakan oleh organisasi atau lembaga bisnis maupun non bisnis .
dalam perkembangannya
D. Analisis Audiens
Dalam menganalisis audiens seorang pembicaraan harus mampu menjawab enam
pertanyaan mendasar berikut ini :
1
Siapa audiensnya?
Analisis audiens ini berkaitan dengan kepada siapa seseorang itu berbicara.
Ekspresi wajah
Ekspresi wajah merupakan salah satu bahasa tubuh yang dapat member arti senang,
sedih, cemberut atau marah. Wajah dapat mengungkapkan emosi dirinya dengan
polos, apa adanya tanpa harus ditutup-tutupi. Oleh karena itu, pada saat melakukan
presentasi bisnis seorang pembicara perlu berlatih bagaimana menampilkan
ekspresi wajah untuk mengekspresikan kesenangan, kesedihan atau kemarahan
terhadap sesuatu.
Senyuman
Dalam presentasi bisnis senyum yang polos,tulus dan tidak dibuat-buat dapat
membuat penampilan lebih bersahabat dan membangun hubungan yang lebih akrab
dengan audiens. Para pelamar kerja yang tersenyum pada saat wawancara kerja
lebih memiliki peluang untuk diterima daripada pelamar yang selalu menampakkan
raut muka yang cemberut karena suasana kerja yang baik akan dapat terwujud jika
para karyawannya tersenyum.
Kontak Mata
Kontak mata (eye contact) yang efektif dan efisien adalah cirri-ciri profesionalitas
pembicara. Pada menit-menit pertama melakukan presentasi bisnis, kontak mata
memiliki makna yang cukup menentukan bagi keberhasilan suatu presentasi.
Dalam melakukan presentasi bisnis tataplah para audien dengan baik, jangan
memfokuskan perhatian pada seseorang atau sisi ruangan tertentu, tetapi tataplah
mereka secara merata. Tatapan mata si pembicara keseluruh audiens menunjukkan
Gerakan kepala
Gerakan kepala bagi pembicara dapat digunakan untuk menunjukkan sikap setuju
atau menolak sesuatu. Misalnya, pembicara menganggukkan kepala untuk
menunjukkan sikap setuju atau mengiyakan sesuatu. Sebaliknya, pembicara yang
menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap tidak setuju atau menolak
sesuatu.
Cara Berdiri
Berdiri dalam melakukan presentasi bisnis merupakan hal yang positif terutama
karena posisi seseorang Nampak menjadi lebih tinggi dan mempermudah gerak
pernapasan. Cara pembicara berdiri dihadapan audiens merupakan salah satu factor
yang sangat menentukan keberhasilan presentasi bisnis. Berdirilah dengan sedikit
kedepan, bukalah kedua tangan dan jangan membungkuk.
F. Peninjauan Lokasi
Peninjauan lokasi bagi pembicara merupakan salah satu factor yang perlu
dipertimbangkan sebelum melakukan presentasi bisnis. Seringkali, pembicara
memasuki ruang presentasi bisnis tanpa peninjauan sebelumnya. Hal ini dapat
menggangu kelancaran presentasi bisnis tersebut. Misalnya, penyediaan sound system
termasuk mikrofon, bagaimana mengoperasikan alat bantu visual presentasi bisnis,
seperti: overhead projector, LCD projector, dan VCR. Mengingat berbagai macam alat
bantu presentasi bisnis memiliki merek yang berbeda-beda, posisi/letak tombol untuk
menghidupkan dan mematikan atau tombol untuk memfokuskan gambar dan lain-lain
juga berbeda.
Disamping mengetahui posisis alat bantu presentasi bisnis, peninjauan lokasi
juga mencangkup antara lain tempat duduk dan tata letaknya, ruangan ber-AC atau
tidak, tata lampu, podium, posisi layar (screen), posisi proyektor dan sejenisnya.
G. Percaya Diri
Salah satu factor yang menyebabkan keberhasilan presentasi bisnis adalah adanya
factor percaya diri yang kuat dari pembicara. Pembicara yang tidak memiliki rasa
percaya diri yang kuat akan berdampak pada presantasi bisnis yang asal-asalan
sehingga tidak mencapai sasaran yang diinginkan.
Ketidakpercayaan diri seseorang diekspresikan dengan berbagai sikap atau perilaku
sebagai berikut:
Gemetar
Tangan dan lutut yang gemetar bukanlah disebabkan oleh adanya rasa takut. Itu
merupakan
kelebihan
gerakan tubuh yang termotivasi oleh apa yang sedang disampaikan kepada audiens.
Bicara Terputus-putus
Jika saat persentasi bisnis seseorang pembicara kehilangan urutan pemikiran atau
terputus-putus, sebaiknya lepaskan kontak mata dengan audiens, ambil nafas
dalam-dalam, hembuskan nafas secara perahan-lahan, sambil melihat catatan kecil.
Selanjutnya, fokuskan perhatian pada apa yang sedang disampaikan atau
Tenggorokkan Tersumbat
Apabila seseorang pembicara yang melakukan persentase bisnis tiba-tiba
tengorokan terasa tersumbat, sebaiknya belajarlah menguap diam-diam sambil
tundukkan kepala, katupkan bibir, buka bagian belakang tengorokan dan tarik
berbanggalah.
Mulailah perlahan-lahan, dengan punggung dan dagu tegak.
Bukalah persentasi anda dengan mengatakan sesuatu dengan sungguh-sungguh.
Mengetahui bahwa anda lebih tahu tentang topik tersebut dari pada para
pendengar anda.
Pakailah pakaian anda yang terbaik.
Yang terpenting hiasi wajah anda dengan senyuman.