Oleh :
STATUS PASIEN
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. S
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Tanggal Lahir
: 31-1-1975
Usia
: 40 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan Terakhir
: SI
Status Pernikahan
: Belum Menikah
Pekerjaan
: Pengangguran
Alamat Rumah
Tanggal masuk RS
: 10 November 2015
II.
RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis
Alloanamnesis
A.
Keluhan Utama
Berdasarkan
alloanamnesa,
pasien
marah-marah
disertai
ingin
dirawat
Di
RSPAD
dan
ayahnya
segera
mengantarnya.
Dari hasil autoanamnesa, pasien periksa ke pavilion karena
merasa karena ada fiksi ilmiah yang ada di kepalanya. Pasien merasa
temperamen karena menganggap ada yang tidak sependapat dengan
ide fantasi ilmiahnya. Pasien mengaku dirinya adalah perancang utama
senjata yang sekarang diproduksi oleh Rusia. Pasien menganggap
bahwa semua senjata yang ada di Pindad dan Rusia adalah rancangan
buatan miliknya. Harga yang ditaksir berkiran 2 5 Milyar untuk
setiap rancangan senjata milikinya. Pasien yakin bahwa rancangannya
kini sudah ada di Pindad. Pasien mengaku ayah pasien adalah
pensiunan teknik mesin Jerman, dan ibunya adalah tentara yang
memiliki misi rahasia. Ayah pasien Pasien mengaku tidak pernah
mendengar suara-suara aneh disekelilingnya, beberapa hari setelah
dirawat pasien mengaku melihat pesawat jet tempur yang selalu
melintas di kepalanya. Namun alloanamnesa, pasienn meminta sendiri
untuk diperiksa ke pavilion Amino.
C.
Riwayat Medis
Pasien memiliki riwayat trauma kepala, demam berdarah,
tifoid dan hepatitis B. Pasien mengaku pernah dirawat di RSPAD
karena penyakit hati dan mendapatkan transfuse darah. Sampai
sekarang pasien mengaku tidak ada obat hepatitis yang
dikonsumsinya. Riwayat epilepsi, tumor otak disangkal ayah
pasien.
3.
III.
B.
C.
D.
ayah
pasien
berprestasi
disekolah,
pasien
berani
Masa Dewasa
1.
Riwayat Pendidikan
Pada tahun 1981 pasien masuk SD Negeri Jakarta Pusat.
Tahun 1987 pasien masuk SMP Negeri 3, dan tahun 1990 pasien
masuk STM Budi Utomo, saat SMA pernah ikut tawuran,
menurutnya tawuran itu terjadi karena senioritas dan pasien
mengaku memutar haluan agar bisa belajar secara fokus di sekolah.
Pasien mengaku pernah kepalanya dipukul menggunakan mistar
sampai dirawat di ICU RSPAD. Pasien mengaku dirinya adalah
tentara yang diterima di pendidikan TNI AD tahun 1991. Tahun
1994 pasien kuliah di Universitas Assafiah jurusan tekhnik mesin.
Pasien mengaku dirinya menguasai bakat karena nilai-nilai raport
yang sangat bagus dan lulus dengan hasil yang memuaskan. Pasien
menyelesaikan S1 selama sembilan tahun. Pasien mengatakan
bahwa sebelumnya dirinya diterima di IKIP Padang jurusan Teknik
Mesin, namun menolak masuk karena dirinya sudah diterima di
Poltek Siemens disamping itu juga lokasi jauh dari keluarga, pasien
mengaku kalau dirinya jauh dari keluarga, penyakitnya tidak ada
yang bisa mendampingi. Pasien mengaku bila dirinya sakit bipolar
sejak SMA namun ketika ditanya tentang pengertian bipolar pasien
tidak menjawab. Pasien mengaku pernah bersekolah di Jerman di
Poltek Siemens, kemudian diterima di fakultas kedokteran Jepang,
hanya beberapa bulan berada disana. Tahun 1995 melanjutkan
kuliah jurusan teknik mesin di Universitas Islam Assafiyah Jakarta
dan lulus tahun 2003. Pasien juga mengaku pernah diterima di
fakultas kedokteran UI namun tidak mengambil jurusan tersebut
dikarenakan tidak memiliki biaya untuk bersekolah. Saat
dikonfirmasi ke ayah pasien, pasien hanya mendaftar di jurusan
teknik mesin UIA Jakarta.
2.
Riwayat Pekerjaan
Dari alloanamnesa, pasien bekerja di perusahaan Kratakau
selama 4 bulan, namun karena dirasakan tempat kerja yang panas
dan pasien merasa kelelahan, pasien memutuskan untuk keluar.
Pasien bekerja di TMII di bagian front office, bertahan selama 1
tahun. Pasien bekerja di bank, namun sama seperti sebelumnya,
pasien mengundurkan diri dalam kurun waktu yang sebentar.
3.
Riwayat Pernikahan
Dari alloanamnesa, pasien belum menikah, pasien pernah
memiliki hubungan dengan beberapa wanita namun tidak sampai
melanjutkan ke pernikahan karena ditinggal menikah oleh pihak
wanitanya. Pasien kemudian memiliki hubungan dengan wanita
lain. Namun ayah pasien sekarang sudah jarang melihat teman
pasien tersebut.
4.
Riwayat Beragama
Dari alloanamnesa, pasien beragama Islam dan merupakan
penganut yang taat. Pasien rajin solat, mengaji, dan mengikuti
kajian keagamaan di Masjid Istiqlal.
5.
6.
Riwayat Psikoseksual
Pasien memiliki orientasi seksual yang normal yaitu
heteroseksual.
5.
Aktivitas Sosial
Menurut ayah, sebelum pasien mengalami gangguan jiwa,
pasien adalah seorang pendiam, rajin menabung, teliti, rapih, pintar
Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke 3 dari 5 bersaudara. Orang tua
pasien mencintai semua anak anaknya dengan sama rata.
Hubungan pasien dengan ibunya baik. Hubungan pasien dengan
saudara saudaranya baik dan pasien dekat dengan semua
saudaranya. Pasien lebih dekat dengan ayahnya. Tidak ada anggota
keluarga yang memiliki riwayat gangguan jiwa sebelumnya.
7.
tidak
menyadari
bahwa
dirinya
mengalami
Genogram
Keterangan :
-
Hitam = pasien
Putih = normal
Pria
Wanita
IV.
STATUS MENTAL
A.
Deskripsi Umum
1.
Penampilan
Pria, 40 tahun, kurus, berkulit sawo matang, perawatan diri
kurang, dan tampak lebih muda dari usianya. Rambut pasien
terawat, pasien mengenakan baju berwarna krem dan celana
pendek.
2.
B.
C.
Mood
: eutim
2.
Afek
3.
Keserasian : serasi
: terbatas
Bicara
Pasien berbicara spontan dan seringkali berbicara tanpa
ditanya. Intonasi suara pasien biasa. Pasien berbicara dengan artikulasi
jelas.
D.
Gangguan Persepsi
Saat di wawancara tidak didapatkan gangguan persepsi berupa
halusinasi auditorik, visual, auditorik-visual. Namun ketika ditanya
apa pernah ada terlintas pesawat jet terbang, pasien mengatakan iya,
tapi sekarang sudah tidak lagi.
E.
Pikiran
Isi Pikir
Tidak ditemukan preokupasi pada pasien. Ditemukan kelainan
isi pikir berupa waham kebesaran yaitu ia adalah perancang senjata
yang beberapa hasilnya sudah dikirim ke Pindad. Pasien juga mengaku
adalah kontingen Garuda di PBB, pernah dikirim ke Timor leste
sebagai tim AAU, tim khusus pelindung NKRI, pernah bersekolah di
Jepang bersekolah di sekolah kedokteran untuk sekolah bedah.
Bentuk pikir
Ketika ditanya pernah bersekolah dimana, pasien menceritakan
bersekolah dibermacam-macam tempat. Kemudian menjelaskan
rancangan senjata untuk dikirim ke Pindad. Mengarahkan ke asosiasi
longgar.
F.
2.
Orientasi
Waktu
Tempat
Orang
3.
Daya Ingat
Jangka Panjang
Jangka Sedang
Baik,
pasien
ingat
nama
saudara-
saudaranya.
Jangka Pendek
Jangka Segera
4.
Pasien
terkadang
tidak
memperhatikan
Kemampuan Visuospasial
Cukup. Pasien dapat menyebutkan waktu dengan tepat saat
pewawancara meminta pasien untuk membaca jam.
6.
Pikiran abstrak
Cukup, pasien dapat mengerti peribahasa air susu dibalas
dengan air tuba, buah tangan dan berakit-rakit kehulu
berenang-renang ketepian .
7.
G.
H.
2.
Penilaian Realita
Terganggu.
3.
Tilikan
Derajat I, pasien mengatakan alasan dia berada di rumah sakit
karena fantasi ilmiahnya.
I.
V.
: Baik
Kesadaran
: Kompos Mentis
Status Gizi
: Baik
Tekanan Darah
: 130/ 90
Frekuensi Nadi
: 80 x/ menit
Frekuensi Nafas
: 20 x/ menit
Suhu
: Afebris
Mata
THT
Thorax
Ekstremitas
B. Status Neurologis
Tanda Rangsang Meningeal
: Negatif
:Negatif
Motorik
: Baik
Sensorik
: Baik
C. Pemeriksaan Penunjang
Hematologi Lengkap
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
11.6
34
3.9
1520
13 18 g/dL
40 52 %
4.3 6.0 juta/L
4.800-10.800/ L
Trombosit
29000
150.000 400.000/ L
Hitung Jenis :
-
Basofil
0-1%
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
1-3%
2-6%
Monosit
2
52
32
7
86
30
35
16.8
2.09
0.94
1.15
44
22
5.4
3.3
2.1
19
0.6
136
32-36 g/dL
reaktif
6 8.5 g/dL
MCV
MCH
MCHC
RDW
Kimia darah
Bilirubin total
Bilirubin Direk
Bilirubin Indirek
SGOT
SGPT
Protein total
Albumin
50-70%
20-40%
2-8%
80-96% fL
27 -32 pg
11.5 14.5 %
<1.5 mg/dL
<0.3 mg/dL
<1.1 mg/dL
<35 U/L
<40 U/L
Globulin
Ureum
Kreatinin
20-50 mg/dL
0.5-1.5 mg/dL
< 140 mg/dL
HbsAg
Non reaktif
VI.
Status Mental
FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan persepsi, gangguan isi
pikir yang bermakna yang menimbulkan suatu distress (penderitaan) dan
disability dalam kehidupan sosial pasien. Sehingga dapat disimpulkan
pasien mengalami gangguan jiwa.
Aksis I
Berdasarkan riwayat perjalanan penyakit, pasien tidak pernah
menggunakan zat psikoaktif. Sehingga gangguan mental dan perilaku
akibat penggunaan zat psikoaktif dapat disingkirkan. Pasien memiliki
riwayat trauma kepala, pasien pernah mengalami demam tinggi namun
tidak
kejang.
disingkirkan,
Sehingga
untuk
gangguan
mental
organik
memastikannya
harus
dilakukan
belum
dapat
pemeriksaan
berkomunikasi
dengan
mengendalikan emosinya.
VIII.
baik,
kooperatif
dan
mampu
Aksis I
Aksis II
Aksis III
: hepatitis B kronik
Aksis IV
Aksis V
GAF pada satu tahun terakhir adalah 50-41 yaitu adanya gangguan
psikotik berat berupa waham yang cukup menonjol yang menyebabkan
ketidakmampuan melaksanakan pekerjaan dikantor dan dirumahnya
dengan baik. Pasien keluar dari pekerjaanya karena gejala psikotik
tersebut. Dan untuk saat ini didapatkan GAF 60-51 yaitu disabilitasa
sedang karena sampai saat ini waham dan halusinasi pasien belum hilang.
Namun pasien sudah mampu berkomunikasi dengan baik, kooperatif dan
mampu mengendalikan emosinya.
IX.
DAFTAR MASALAH
A.
Organobiologik
Hepatitis B kronik
B.
C.
Psikologis
Mood
: eutim
Afek
: terbatas
Gangguan persepsi
: tidak ada
Proses pikir
: assosiasi longgar
Isi pikir
: waham kebesaran
RTA
: terganggu
Tilikan
: derajat I
X.
DIAGNOSIS
Diagnosis kerja
PROGNOSIS
Ad Vitam
: dubia ad malam
Ad Sanationam
: dubia ad malam
Dikarenakan pasien tidak mendapatkan dukungan
yang cukup dari keluarganya. Ayah pasien tidak
ingin merawatnya lagi karena sudah tua.
Ad Fungsionam
XII.
: dubia ad malam
RENCANA TERAPI
A.
B.
Psikofarmaka
Quetiapine (tab IR)
1x 200 mg
Risperidone
2x 2 mg
Valproic acid
2x 250 mg
Psikoterapi
1. Kepada pasien :
Psikoterapi suportif : berempati dan memberikan perhatian
pada pasien, tidak menghakimi pasien, mensuport segala usaha
adaptif pasien, menghormati pasien sebagai manusia seutuhnya dan
peduli pada aktivitas keseharian pasien.
2. Kepada keluarga :
Diperlukan peran serta keluarga dalam penanganan pasien.
Psikoedukasi dapat dilakukan dengan menjelaskan segala hal
tentang penyakit pasien dari penyebab, gejala-gejalanya, faktor-
sesuatu
dari
luar
dirinya
(withdrawal);
dan
thought
di
atas
manusia
biasa
(misalnya
mampu
Depakote