MC11-1B
2007110728
Transportasi adalah salah satu hal yang sangat penting bagi kita semua. Dapat kita
ketahui bahwa semua orang menggunakan kendaraan dan membutuhkan yang namanya
alat transportasi, baik transportasi umum maupun pribadi. Alasan saya memilih topic ini
dikarenakan semakin banyaknya kendaraan di kota Jakarta ini membuat semakin padat
jalan raya dan menimbulkan polusi udara serta penataan kota yang tidak teratur.
Kemacetan merupakan fenomena sehari-hari warga Jakarta. Kemacetan lalu lintas
itu selain mengakibatkan pemborosan bahan bakar minyak (BBM) juga menambah polusi
udara di kota ini. Survei tahun 2007 memperlihatkan bahwa di beberapa ruas jalan utama,
40 persen dari waktu berkendaraan merupakan waktu bergerak. Sisanya, 60 persen,
merupakan waktu hambatan. Ini berarti bila kita berkendaraan akan lebih banyak stopnya
daripada bergeraknya. Kemacetan yang bertambah parah dan makin lamanya waktu
perjalanan merupakan satu dari sekian faktor yang menyebabkan turunnya empati sosial
pengendara kendaraan di Jakarta.
Jumlah kendaraan bermotor (terutama mobil pribadi dan motor) di Jakarta bukan
rahasia umum bahwa jumlahnya banyak banget. Setiap jam masuk kantor maupun jam
pulang kantor bisa dipastikan terjadi kemacetan dihampir setiap sudut kota jakarta.
Dengan banyaknya jumlah kendaraan ini tentulah berbanding lurus dengan tingkat polusi
udara yang terjadi. Polusi udara ini diperparah dengan banyaknya angkutan umum yang
usianya sudah tua dan mungkin sudah tidak layak pakai lagi.
Dengan laju kendaraan yang membludak di jalan raya dan kemacetan dimana-
mana ini, menimbulkan polusi udara. Hasil penelitian Clean Air Project (CAP)
Swisscontact pada 2005 mengenai volume kendaraan dan polusi udara menyebutkan
pada saat jam kerja, volume kendaraan di Jakarta Barat, paling tinggi dibanding di
kawasan lainnya, termasuk Jalan Thamrin (jalur Blok M-Kota).
Penanganan tata kota dapat dilakukan dengan cara penghijauan. Dan penghijauan
dapat membantu mengurangi polusi udara yang semakin parah di Jakarta. Dengan
banyaknya pohon akan menurunkan polusi, sehingga udara di sekitarnya menjadi sejuk
dan nyaman. Jadi secara klimatologis kehadiran kelompok pohon-pohon pelindung
sangat besar artinya. Pohon pada siang hari menghasilkan O2 (Oksigen) yang sangat
diperlukan manusia, dan sebaliknya dapat menyerap CO2 (Karbondioksida) yaitu udara
kotor hasil gas buangan sisa pembakaran. Jadi secara hygienis, pohon sangat berguna
untuk kehidupan manusia.
http://www.greenlifestyle.or.id/news/detail/transportasi_jakarta_bisakah_menjadi_lebih_
manusiawi
http://www.satudunia.net/?q=content/integrasi-kebijakan-transportasi-dan-tata-ruang-
kota-jakarta