10a Prinsip Pembakaran Umum2
10a Prinsip Pembakaran Umum2
K2O+3Al2O3 + 6SiO2+2H2O
Pada kedua temperatur di atas, pembakaran harus dilakukan dengan rate of heating
lamban (kenaikan temperatur lambat).
f.
Dalam body ubin keramik terdapat sedikit beberapa senyawa kalsium, magnesium /
dolornit sebagai impuritas, meskipun jumlahnya sedikit, tetapi akan mengganggu karena
dapat mengakibatkan terjadinya reaksi dekomposisi pada temperatur 800 950 C.
CaCO3
CaO + CO2
MgCO3
(Dolomit) MgCO3. CaCO3
g.
MgO + CO2
CaO + MgO + 2 CO2
Carnpuran antara K2O, Al2O3 dan SiO2 sebagian akan mulai melebur pada temperatur 732
C. Semakin tinggi temperatur. maka akan makin bertarnbah tingkat meleburnya. Begitu
pula antara Na2O. Al2O3 dan SiO2 mulai melebur pada temperatur 695 C
dan tingkat leburan akan bertambah bila temperatur terus naik.
h. Pada temperatur 700 C akan terjadi pembentukan kristal dan senyawa silikat atau
senyawa silikon aluminit kompleks. Reaksi silika dan alumina akan membentuk tekstur
bodi keramik yang membuat bodi keramiknya lebih keras dan mempunyai breaking load
lebih tinggi.
PEMBAKARAN BODI UBIN KERAMIK (FLOOR TILE)
Perubahan-perubahan yang terjadi pada pembakaran bodi ubin keramik yang dapat
disimpulkan dan analisis difraktometri (x-rays) adalah sebagai berikut:
a.
Terjadi perusakan kristal kaolin / tanah liat mulai pada temperatur 500 C.
h.
c.
d.
Quartz mulai mencair sehagian pada temperatur 950 C dan semakin banyak yang
mencair bila temperatur naik, tetapi tidak pernah seluruhnya mencair walaupun
sampai temperatur tinggi (1160 C)
e. Feldspar masih belum berubah sampai pada temperatur 1000 C. tetapi rnulai
f.
melunak
dan mencair total pada temperatur 1100OC.
Pada temperatur 1100OC. terbentuk spinel yang menyebabkan body keramik
bertambah
kuat.
MgO + Al2O2
MgO . A12O3
10