65
KEGIATAN BELAJAR
A. Kegiatan Belajar 6
SIFAT-SIFAT FISIK TANAH
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar sifat-sifat fisik tanah
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan sifat-sifat fisik tanah
b. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tektur tanah
c. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian struktur tanah tanah
d. Mahasiswa dapat menjelaskan konsistensi tanah
e. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian ped tanah
f. Mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh tekstur dan struktur tanah
terhadap ketersediaan oksigen dan air dalam tanah.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh bahan organik terhadap warna
tanah.
66
BAB VI
SIFAT-SIFAT FISIK TANAH
6.1. Pendahuluan
Sifat fisik tanah terdiri dari: tekstur, struktur, berat jenis, porositas,
kandungan air, daya lekat (strenght)/konsistensi, temperatur dan warna, sifat
fisik merupakan faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap penggunaan
tanah. Sifat-sifat fisik tanah sangat menentukan ketersediaan oksigen dalam
tanah, pergerakan air dalam tanah, dan kemudahan penetrasi akar tanaman.
Ribuan perbedaan yang terlibat dalam berbagai perbedaan secara
sederhana perbedaan dalam tanah akan menampakkan berbagai jumlah batu
dan kerakal, pasir halus dan kasar, bagian bubuk tanah yang halus, tekstur yang
kering seperti tepung (silt/debu), lempung (clay: partikel-partikel tanah terkecil),
gumpalan atau bongkah, yang mana partikel-partikel tanah tersementasi dengan
lempung atau bahan organik, bahan-bahan tanaman yang hidup atau mati, sisa
bahan organik hasil dekomposisi yang berwarna hitam (humus) dan binatang
hidup seperti cacing tanah dan semut.
Mikroskopik tanah yang dipandang sebagai organisme kecil seperti
bakteri dan nematoda di daratan. Pasir, debu dan lempung adalah gumpalan
satu dengan yang lain yang berbelit-belit dan pori yang terbuka secara tidak
teratur dalam berbagai ukuran pada massa tanah. Pada tanah yang tidak
terusik (tanah tidak diolah atau dibawah lapisan olah yang dalam) pori-pori
mungkin diendapkan CaCO3, deposit lapisan lempung, oksida-oksida besi atau
67
bahan-bahan lain. Humus adalah residual yang menambah sisa bahan organik
dalam tanah yang menjadi perekat-perekat mineral yang menjadi bahan
sementasi sehingga menjadi relatif stabil menjadi gumpalan yang disebut
agregat. Partikel-partikel lempung yang lebih kecil daripada pasir dan debu
yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Mikroskop yang biasa digunakan
adalah yang mempunyai perbesaran 25.000 kali, sehingga bentuk individu
lempung dapat terlihat, dan beberapa mikroorganisme yang berukuran
mikroskopis sepert bakteri. Ukuran mikroskopis tanah merupakan salah satu hal
yang menarik, tetapi belum di eksplorasi secara mendalam.
Tekstur adalah sifat fisika yang berperan penting dalam penggunaan
tanah. Tekstur menunjukkan perbandingan antara pasir, debu dan lempung/liat
dalam tanah. Tekstur tanah mengontrol kandungan air tanah, tingkat
pengambilan air, aerasi, penetrasi akar, dan beberapa sifat kimia. Struktur tanah
(agregasi) dan temperatur tanah biasanya kurang penting. Secara ekonomi, kita
tidak bisa merubah sifat fisik, tetapi pemahaman sifat fisik penting untuk
pengolahan lahan.
Hal-hal yang penting untuk diketahui
1. Ukuran pasir, debu dan lempung pada dimensi aktual dan hubungannya
dengan beberapa objek secara umum.
2. Pengertian kelas tekstur, seperti geluh, geluh lempung, dan pasir geluhan
pada istilah umum ( tidak dipersentasekan secara nyata).
3. Cara untuk menunjukkan jumlah fragmen besar yang bercampur dengan
pasir, debu dan lempung.
4. Istilah yang digunakan untuk fragmen batuan.
68
69
kasar, adalah mudah diolah, bagus untuk pertumbuhan akar, dan mudah
dibasahi, tetapi mudah kering bila panas dan mudah kehilangan unsur hara
tanah dan bila didrainase cepat kehilangan air. Untuk tanah lempung tinggi
(diatas 30%) mempunyai ukuran partikel sangat kecil, mempunyai ruang pori
sangat kecil, sehingga sangat kecil ruang untuk air masuk ke dalam tanah. Hal
ini membuat tanah lempung tinggi sukar dibasahi, sukar dikeringkan dan sukar
diolah.
6.2.1. Pemisahan Ukuran Partikel Tanah
Departemen pertanian Amerika Serikat (USDA) telah mengembangkan
batasan variasi untuk membagi dan pemberian nama dari masing-masing kelas
ukuran partikel tanah (Tabel 2-1). Sistim ini telah diakui oleh Soil Science Society
of America dan digunakan satu-satunya dalam buku ini.
Tabel 3.1 Pembagian diemeter fraksi tanah
No
1
2
3
4
5
6
7
Nama
Pasir sangat kasar
Pasir kasar
Pasir sedang
Pasir halus
Pasir sangat halus
Debu
Lempung
70
Diemater (mm)
2,0-1,0
1,0-0,5
0,5-0,25
0,25-0,10
0,10-0,05
0,05-0,002
< 0,002
71
72
pp
pw
73
V = k D2 : 8711 D2
Kecepatan partikel jatuh merupakan perbandingan segiempar diameternya.
Beberapa perhitungan yang digunakan oleh hukum ini kebenarannya hanya
perkiraan untuk tanah, sebab partikel tidak bulat dan tidak licin dan berbagai
berat jenisnya.
Contoh Perhirungan:
Penggunaan nilai 8711 D2 untuk kecepatan jatuh mineral dalam air pada suhu
air 200 C, mengikuti tingkat kecepatan jatuh dimana perhitungan sebagai berikut:
Pasir medium (diameter 0,5 mm : 0,05 cm) : V = 8711 x 0,05 2 : 21,8 cm/dt
Pasir halus (diameter 0,20 mm) : 3,5 cm/dt
Debu sedang (diameter 0,01 mm) : 0.0087 cm/dt
Lempung kasar (diameter 0,002 mm) : 0.00035/ detik : 0.021/menit : 0,30
cm/hari
Lempung halus (diameter 0,0002 mm) : 0.0000035 cm/dt : 0.30 cm/hari
6.3. Fragmen Batuan
Partikel-partikel mineral dalam tanah sebagian besar adalah pasir
sangat kasar (diameter lebih besar dari 2,0 mn) atau biasa disebut dengan
pragmen batuan. Klasifikasi bentuk dan ukuran ke dalam bulat, atau lempeng.
Kerikil yang bentuknya bulat (terbagi 3 ukuran) yaitu: kerakal (cobbles), batu
(stones) dan bongkah (boulders) sedang yang lempeng terdiri atas : channel
(smallest), flogstone, stone dan boulder.
Tabel 2-2: Istilah untuk menggambarkan fragmen batuan dalam tanah
No Bentuk dan ukuran
Nama
74
Kerikil (gravel)
kerikil halus(Fine gravel)
Kerikil sedang (medium gravel)
Kerikil kasar (coarse gravel)
Krakal (cabble)
Batu (stone)
Bongkah (boulder)
Channer
Flagstone
Stone
boulder
75
batuan dihindari untuk kegiatan pertanian tanah berbatu ( < 90% fragmen
batuan) sering produktif untuk pertumbuhan rumput.
6.4. Struktur Tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif pasir, debu dan lempung,
bagaimana partikel menjadi kelompok dalam kesatuan stabil membentuk
agregat yang disebut dengan struktur tanah. Agregat adalah satuan kelompok
sekunder atau granuler yang disusun oleh banyak partikel tanah diantaranya
adalah: bahan organik, oksida besi, karbonat, lempung dan atau silika. Pada
beberapa penyusun agregat di sementasi oleh : oksida besi, karbonat, atau
silika. Agregat yang yang terjadi secara alami disebut dengan ped yang
mempunyai berbagai stabilitas dalam air, kata klod digunakan untuk yang
berkaitan dengan massa pecahan tanah pada berbagai ukuran oleh alat-alat
artifisial seperti oleh pengolahan tanah.
Dua istilah yang sering digunakan untuk ped. Pertama adalah fragmen
yang terdiri dari potongan-potongan ped yang pecah. Kedua adalah konkresi
atau nodule yaitu yang berkaitan dengan massa yang terbentuk pada tanah oleh
pengendapan unsur-unsur kimia terlarut pada proses perkolasi air. Konkresi
adalah kecil seperti peluru berburu burung dan kadang-kadang disebut sebagai
shot tembakan.
6.4.1. Kelas Struktur Tanah
76
77
prismatik mempunyai tingkat infiltrasi yang sedang dan struktur lempung atau
masif mempunyai tingkat infiltrasi lambat.
6.4.2. Genesis Struktur Tanah
Pembentukan struktur peds disebabkan karena adanya kombinasi
antara kembang-kerut (swelling-shrinking) dan sifat adesif dari unsur penyusun
tanah (substances). Massa tanah mengembang (keadaan lembab atau
pembekuan) dan kemudian mengkerut (kondisi kering) akan terbentuk garis
pecahan pada bagian yang ikatannya lemah. Massa tanah antara retakanretakan dikelilingi oleh bahan organik, oksida besi, lempung, karbonat dan
bahkan silika yang kohesif. Biasanya retakan adalah kecil, tetapi ditentukan oleh
tekanan pengerutan yang membentuk 5 6 bagian. Karena kembang-kerut
vertikal tidak menentukan retakan yang terjadi (permukaan tanah lubang ke
bawah pada pengerutan) struktur prismatik terbentuk pada tahap awal.
Perkembangan berikutnya, khususnya pada tanah lempungan retakan secara
horisontal akan terbentuk ped blok. Biasanya tidak berkembang bentuk prisma
dan ped blok yang kecil-kecil (struktur campuran). Dimana biasanya terjadi pada
bagian bawah permukaan ped. Struktur lempeng (platty) menerima tenaga
terpisah pada lapisan horison tanah. Pembekuan yang sering terjadi, fluktuasi
muka air tanah, pemadatan (dari peralatan atau binatang) dan lapisan tipis yang
berbeda teksturnya dan material aluvial atau lakustrin yang dapat membentuk
lempeng.
Granuler dan coumb ped adalah agregat mineral glued/perekat yang
biasanya oleh bahan organik, tetapi juga dipengaruhi oleh rodent (hewan
78
gr/cm3
1,0
0,7
1,6
2,6
7,7
11,3
13,5
db/ft3
62,4
44
100
162
480
706
845
Kg/m3
1,000
700
1.600
2.600
7,700
11.300
13.500
Air digunakan sebagai dasar untuk mengukur berat jenis bahan yang lain
dengan membandingkan berat jenis air. Dalam sistim metrik berat air pada gram
per kubik centimeter dijadikan sebagai dasar satuan. Berat jenis mineral tanah
79
lebih berat daripada berat jenis air, berat jenis bahan organik lebih kecil daripada
berat jenis air.
Pengukuran berat jenis ada 2 macam:
1. Berat jenis partikel
2. Berat jenis kerapatan lindak (bulk density)
Yang umum digunakan untuk tanah
Berat jenis partikel: adalah berat jenis hanya partikel padat tanah, dalam
pengukuran tidak termasuk berat air dan udara dalam pori. Mineral-mineral
tanah yang dominan adalah : kuarsa, feldspar, mika dan mineral lempung yang
diperkiran rata-rata berat jenisnya adalah 2650 kg/m 3, atau (2,65 gr/cm3) adalah
nilai standar yang digunakan apabila berat jenis partikel tidak diukur. Mineralmineral tunggal mempunyai berat jenis dari 2000 kg/m 3 untuk bauxit (biji
aluminium), 5300 kg/m3 untuk hematit (besi), dan 7600 kg/m 3 untuk galena (biji
logam berat).
Kerapatan lindak (bulk density) adalah berat tanah yang terjadi secara
alami termasuk didalamnya pori udara dan bahan organik yang ada dalam
volume tanah. Karena kerapatan lindak dihitung pada berat kering maka
kandungan air tidak termasuk pada berat sampel. Kerapatan lindak
diasumsukan tidak berubah oleh pengeringan, hanya air yang menempati pori
keluar, menyebabkan lubang pori kosong. Hal ini tidak benar untuk tanah-tanah
yang mengandung lempung tinggi yang dapat mengalami pengembangan dan
pengkerutan.
Pelepasan bahan-bahan halus tanah akan menambah total lubang pori
tanah sehingga mempunyai berat per satuan volume lebih kecil daripada tanah
setelah dipadatkan. Dengan demikian kerapatan lindak dapat digunakan untuk
80
81
82
: 3,14) dikalikan
83
< 0,5 mm
b. halus
0,5 2 mm
c. sedang
2 5 mm
d. kasar
> 5 mm
Air hujan yang bergerak oleh tenaga gravitasi pada pori lebih besar dari 30 60
mikron (0,0012-0,0024 in). Sebagai perbandingan rambut akar tanaman yang
paling kecil antara 8 dan 12 mikron (0,00032 0,00048 in), tenaga daya tarik
menyimpan air pada pori halus yang dapat mengakibatkan tanah tergenang dan
aerasi buruk. Dengan demikian untuk pertumbuhan tanaman ukuran pori lebih
penting dari pada total ruang pori. Keseimbangan daya menahan air yang baik
(pori yang lebih kecil) di tambah dengan udara dan air yang bergerak (pori
besar) terjadi dalam tekstur sedang seperti geluhan. Pembentukan agregat
dapat modifikasi keseimbangannya antara pori besar dan kecil yang dapat
dilakukan pada tekstur tanah. Bikarbonat terlarut, silikat dan besi selama periode
basah akan bergerak di dalam tanah dan mengendap ketika terjadi pengeringan.
Dalam beberapa dekade dan abab pori menjadi terisi oleh pengendapan dan
sering menjadi sementasi di dalam lapisan yang keras.
Jumlah relatif udara dan air di dalam ruang pori secara terus menerus
mengalami fluktuasi selama terjadi hujan yang bergerak dalam pori tetapi ada
yang tidak tertahan melalui perkolasi, evaporasi dan transpirasi (evaporasi dari
daun tanaman yang terbuka), kemudian udara secara perlahan-lahan keluar dari
ruang pori tanah.
Persentase ruang pori tanah dapat dihitung dengan formula:
Ep= %pori= 100% - %bahan padat
84
85
Beberapa contoh tekstur tanah, kerapatan lindak dan persen ruang pori yang
ditunjukkan dalam tanbel di bawah ini:
Tekstur tanah
- pasir keriki
1680
36,6
- geluh pasiran
1510
43,0
- geluh
1340
49,4
- geluh lempung
1260
52,5
- lempung
1180
55,5
86
Tanah
bawah
permukaan
3 10
18 7
98 99,5
87
88
dan dari akarnya. Aliran udara melalui pori pada diameter internal yang besar.
Dengan demikian mampu mensuplai oksigen ketika pertumbuhan tetap dalam
air.
Keadaan aerasi tereduksi menyebabkan defisiensi konsentrasi oksigen
yang disebabkan oleh berbagai faktor : 1) Penggenangan/tumpat air
(waterlogging /pounding), 2) Pemadatan tanah pada debu dan lempung, 3)
Kandungan lempung sangat tinggi yang mengembang ketika basa sehingga pori
tertutup, 4) Dekomposisis bahan organik oleh mikroorganisme tanah yang
mengganggu oksigen di dalam tanah menyebabkan ODR rendah.
Beberapa kegiatan yang menyebabkan semakin dalamnya aliran air,
dan bersama-sama menghilangkan sisa bahan organik yang membantu aerasi
tanah. Ketidak cukpan aerasi di sebabkan oleh beberapa kondisi:
1. Drainase tanah yang buruk
2. Tanah yang kandungan lempung tinggi, sesaat setelah hujan atau di irigasi.
3. Tanah-tanah lempungan yang mempunyai tanah bawah permukaan yang
dalam, khusunya ketika basah.
4. Tanah-tanah bertekstur halus yang mengalami kompaksi yang tinggi.
5. Bagian-bagian tanah lempung dalam tidak mempunyai struktur atau massif.
6.8. Kekuatan Tanah/Konsistensi Tanah
Kekuatan tanah/konsistensi tanah adalah tingkat resistensi/ketahanan
massa tanah pada remukan atau pecahan ketika diberikan suatu tenaga.
Massa tanah yang tidak tersementasi ditentukan pada dua kondisi yaitu pada
kondisi kering udara dan kapasitas kelembaban lapangan. Apabila massa tanah
tersementasi kekuatan tanah ditentukan pada saat kering udara dan sesudah
89
direndam dalam air selama 1 jam. Deskripsi yang berkaitan dengan kekuatan
tanah dapat dilihat pada tabel 2.6.
6.9. Warna Tanah
Pada abad sekarang orang telah mengakui bahwa pakaian warnah
putih pada iklim yang lebih dingin daripada pakaian warna gelap karena
menyerap panas lebih banyak. Biasanya tanah-tanah berwarna gelap
mengabsorpsi panas lebih tinggi. Limbah pertambangan batu bara dan sisa oli
yang berwarna gelap dapat mencapai temperatur 65,5 70 0C yang dapat
mematikan banyak tanaman yang tumbuh pada tanah. Walaupun tanah-tanah
hitam kandungan bahan organik tinggi menyerap lebih banyak panas daripada
warna tanah yang terang, biasanya airnya lebih dingin. Air menerima jumlah
panas relatif lebih besar daripada tanah minaral untuk meningkatkan
temperatur/suhu, air biasanya menerima panas untuk evaporasi. Hasilnya
banyak tanah hitam tidal lebih hangat daripada tanah yang berwarna hitam
karena temperatur di rubah menjadi efek pada kelembaban tanah, mungkin lebih
dingin kecuali beberapa cm pada permukaan tanah yang kering.
Warnah tanah menunjukkan banyak tanah dipermukaan. Perubahan
warna tanah pada perbatasan tanah menunjukkan perbedaan mineral asli tanah
(bahan induk) atau dalam perkembangan tanah. Warna putih umumnya adalah
deposit garam atau karbonat yang exis dalam tanah. Spot adalah perbedaan
warna (mottles) biasanya adalah warna karatan yang menunjukkan tanah dalam
periode tertentu tidak cukup aerasi setiap tahun. Warnah tanah bawah
permukaan kebiru-biruan, keabu-abuan, kehijau-hijauan yang dengan atau
tanpa motling menunjukkan dalam periode yang panjang masing-masing tahun
90
terjadi kondisi tumpat air dan tidak cukup aerasi. Biasanya horison tanah dengan
kroma kurang atau sama dengan 2 menandakan aerasi pada tingkat yang
rendah.
Dalam wilayah geogafis, warna gelap menunjukkan kandungan bahan
organik tinggi. Akan tetapi antara kondisi iklim kontras warna tidak baik dijadikan
sebagai indikator untuk kandungan bahan organik. Tanah dengan kandungan
mineral berwarna hitam banyak warna tanahnya akan berwarna gelap. Sebagian
humus berwarna gelap pada beberapa lingkungan daripada yang lain.
Standarisasi
penentuan
warna
tanah
ditentukan
dengan
membandingkan warna tanah dengan warna pada Munsell Color Charts. Petapeta warna tanah yang dibuku adalah sejumlah warna cat dengan berbagai
gradasi perbedaan kelompok warna. Notasi warna tanah di bagi dalam tiga
bagian:
1. Hue: adalah warna spektral yang dominan atau warna pelangi (merah,
kuning, biru dan hijau).
2. Value: warna relatif hitam dan putih yang direfleksikan pada warna.
3. Croma: keaslian warna (jumlah croma bertambah, keabu-abuan berkurang).
Kesimpulan
Sifat fisik tanah terdiri dari: tekstur, struktur, berat jenis, porositas,
kandungan air, daya lekat (strenght)/konsistensi, temperatur dan warna, sifat
fisik merupakan faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap penggunaan
tanah. Sifat-sifat fisik tanah sangat menentukan ketersediaan oksigen dalam
tanah, pergerakan air dalam tanah, dan kemudahan penetrasi akar tanaman.
91
Soal-Soal
1. Jelaskan pengertian tekstur tanah?
2. Jelaskan cara menentukan tektur tanah?
3. Jelaskan pengertian struktur tanah?
4. Jelaskan cara menentukan struktur tanah?
5. Jelaskan pengertian dan cara menentukan konsistensi tanah?
6. Jelaskan proses terjadinya struktur tanah?
7. Jelaskan pengaruh tektur dan struktur tanah terhadap ketersediaan udara
dan air dalam tanah?
8. jelaskan pengaruh bahan organik terhadap warna tanah?
Daftar Pustaka
A. Darmawijaya, Isa. 1992. Klasifikasi Tanah : Dasar Teori Bagi Peneliti Tanah
dan Pelaksana Pertanian di Indonesia. Yogyakarta, Gadjah Mada University
Press
92
93