Anda di halaman 1dari 15

PERAN MAHASISWA DALAM

MEMERANGI KORUPSI DIDALAM


LINGKUP LOKAL DAN NASIONAL
POLTEKKES KEMENKES PRODI KEPERAWATAN
LUBUK LINGGAU TAHUN AKADEMIK 2015 / 2016

ALUR PRESENTASI

Tentang Penelitian
Korupsi di tingkat lokal
Aksi & Strategi Aktor Pendorong
Proses Hukum
Rekomendasi

Mengapa Studi ini Penting?

Fenomena pengungkapan korupsi sebesar ini belum


pernah terjadi dalam sejarah Indonesia:
desentralisasi; menebar korupsi atau memberi
peluang partisipasi?

Tujuan studi:
Dokumentasi pengungkapan kasus korupsi
Identifikasi modus operandi korupsi lokal & strategi
aktor pendorong
Identifikasi peluang keberhasilan dan kegagalan
penanganan korupsi

a.
b.

c.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian lapangan Mei November 2006
Di 5 propinsi: Sumatera Barat, Kalimantan
Barat, Jawa Timur, Sulawesi Tengah dan NTB
10 kasus dugaan korupsi; 4 kasus eksekutif
kabupaten, 4 kasus DPRD kabupaten, 2 kasus
legislatif propinsi
Dengan fokus pada pengalaman aktor
pendorong, telah dilakukan in-depth interview
pada 200 responden dan dilakukan 13 FGD 4

Modus Operandi Korupsi


Legislatif:
a.
b.
c.

Memperbanyak dan memperbesar mata anggaran


dalam RAPBD
Menyalurkan APBD kepada yayasan milik anggota
Manipulasi dana kegiatan/perjalanan dinas
Eksekutif:

a.
b.
c.
d.

Penggunaan sisa dana (UUDP) tanpa prosedur


Penyimpangan prosedur pengajuan dan pencairan
dana kas daerah
Pemakaian sisa dana APBD
Manipulasi dalam proses pengadaan barang/jasa
5

Aktor Pendorong
Mereka (aktor pendorong) sangat berarti buat kami, kami merasa

dikontrol, diawasi. Jadi kalau kami macam-macam ada yang langsung


mengingatkan. Kami tidak berani...
Kepala Pengadilan Negeri, Blitar

Siapa Mereka? LSM lokal, akademisi, lembagalembaga tradisional/desa, lembaga mahasiswa,


lembaga profesi, partai politik, dan wartawan.

Motif Aktor Pendorong: tuntutan program kerja;


mandat dari basis atau kelompok dampingan;
pendidikan anti-korupsi kepada publik; persaingan
politik; peningkatan posisi tawar pelaku di kancah
politik lokal; balas dendam, motif ekonomi.

Pola Pengungkapan
Kasus Korupsi

Sumber laporan berasal dari masyarakat (Kajian


LSM, warga desa, barisan sakit hati) bukan badan
pengawas pemerintah atau instansi penegak hukum
Darimanapun sumber temuan dugaan korupsi, LSM
selalu dipilih sebagai wadah untuk melakukan
perlawanan terhadap korupsi
Aktor pendorong mengambil kesempatan atas
persaingan antara lembaga atau kelompok politik
Ujung tombak pengungkapan kasus berada di tangan
media massa
7

Strategi Aktor Pendorong

Aktor pendorong dipercaya publik TAPI rentan dalam


menjaga konsolidasi

Proses learning by doing hanya merespon jalannya proses


hukum

Belum siap dengan fight back dari koruptor


Strategi:
1.
Membangun konstituensi
2.
Membangun koalisi sementara
3.
Membangun demand publik untuk proses hukum yang cepat,
terbuka dan adil
4.
Membangun hubungan Kerjasama dengan instansi penegak
hukum.

Faktor Pendukung

akses terhadap dokumen anggaran dan


procurement
pengetahuan dan keterampilan pengkajian
anggaran dan investigasi dugaan korupsi
jaringan di tingkat nasional
peliputan media massa dan
sikap kooperatif terhadap/dari lembaga
penegak hukum

Faktor Pelemah
perpecahan di tubuh aktor pendorong
intimidasi dan ancaman gugatan hukum
dari tersangka
proses hukum kompleks dan sulit sulit
diakses
Corruptors fight back

10

Bagaimana Mengukur Keberhasilan Aktor


Pendorong?
Fighting corruption atau Good Governance?

Indikator keberhasilan mendorong kasus:


Kemampuan menjaring indikasi korupsi punya basis,
dipercaya
Kemampuan melakukan Kajian/investigasi dan pelaporan
perlu perbaikan
Membangun konstituen dan koalisi cakap dalam
membangun, rentan dalam menjaga stamina
Membangun demand untuk proses hukum yang baik
berhasil memperkuat tekanan (terutama di tingkat lokal),
11
tapi belum berimplikasi pada output (putusan/eksekusi)

Proses Hukum

Proses hukum adalah satu-satunya pilihan


Semakin tinggi proses hukum, semakin sulit
diawasi oleh aktor pendorong
Secara umum, proses hukum korupsi lebih
transparan, raltif lebih cepat TAPI belum tentu
adil:
Diskriminasi
Kuatnya dugaan suap
Dakwaan dan sanksi hukum lemah
12
Eksekusi tidak dijalankan

Rekomendasi untuk Aktor Pendorong

Advokasi kebijakan Perda turunan dari PP


71/2000 menyangkut jaminan partisipasi
publik dalam penanganan korupsi
Menyusun platform anti korupsi bersama
instansi hukum dan pemerintah daerah
Memetakan dan memperkuat kerjasama
dengan aparat hukum reformis

13

Rekomendasi untuk Lembaga anti-korupsi, LSM


dan donor di tingkat nasional

Meningkatkan pengetahuan hukum dan


keterampilan investigasi aktor pendorong
Memperkuat jaringan kerja aktor pendorong
dengan lembaga/organisasi anti-korupsi di tingkat
nasional
Membantu aktor pendorong dalam
menindaklanjuti pemantauan dan tekanan terhadap
proses hukum di tingkat banding dan kasasi
14

Rekomendasi Untuk Lembaga Penegak Hukum

Menyediakan perangkat peraturan alternatif yang


dapat digunakan bagi Kejaksaan Negri untuk
melakukan penuntutan terhadap tindak pidana
korupsi yang dilakukan oleh pemerintah daerah
Menetapkan indikator lamanya proses hukum di
masing-masing lembaga penegak hukum
Mengeluarkan surat edaran tentang keharusan
bagi kejaksaan untuk melakukan gelar perkara
serta memfasilitasi eksaminasi terhadap putusan
pengadilan
15

Anda mungkin juga menyukai