PENDAHULUAN
geologi
Topografi
Ketersediaan
Air
Kebutuhan Pokok
Manusia
Kondisi Lahan
1.
2.
3.
4.
Masalah :
1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Kontinuitas
Pertumbuhan penduduk
Peningkatan sarana-prasarana
Perkembangan Industri
Peningkatan status sosial
ekonomi
Upaya
Penyediaan Air
Kualitas Air Baku
Daerah pelayanan
Pengolahan Air
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kualitas Air
Kualitas air adalah kadar parameter air yang dianalisa
secara teliti sehingga menunjukkan mutu dan karakteristik
air
B. Standar Kualitas Air Minum
Mengacu pada Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum
C. Dampak Penyimpangan Kualitas Air
Penyimpangan fisik, kimia, dan biologi dapat
menyebabkan gangguan kesehatan manusia
d. Filtrasi
Yaitu proses melewatkan air baku pada media filter
berupa butiran-butiran dengan diamater dan
ketebalan tertentu.
f. Desinfeksi
Merupakan proses penghancuran mikroorganisme
yang ada dalam air melalui cara fisik dan kimia.
Desinfeksi fisik dengan cara pemanasan dengan
sinar matahari dan penyinaran dengan sinar UV.
Sedangkan desinfeksi secara kimia dapat
menggunakan klorin, iodine, potasium permanganat,
dan ozon.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Persiapan Alat
B. Persiapan Bahan
C. Persiapan Media Filter berupa pasir, zeolit, dan
kerikil
D. Penyusunan Desain Instalasi Pengolahan Air
Sungai Winongo
E. Pengambilan Air Sungai Winongo di Daingan,
RT. 56, Gedongkiwo MJ I, Yogyakarta pada hari
Selasa, 8 Desember 2015 pukul 09.30 WIB
Bak Ekualisasi
Bak Koagulasi-Flokulasi
Bak Filtrasi
Bak Reservoar
Bak Kaporit
Debit (ml/menit)
270
260
250
245
248
Rerata
254,6
Nama Bak
Ukuran (cm)
Panjang
Lebar
Tinggi
Volume
(liter)
Sedimentasi
22
22
50
76,00
Pra-sedimentasi
39
19
14
10,374
KoagulasiFlokulasi
Sedimentasi akhir
a. Bentuk persegi
19
19
14
5,054
b. Limas segiempat
19
19
11
0,993
Filtrasi
24
14
3,024
Reservoar
18
16
10
2,880
Jumlah Volume
22,325
Penambahan PAC
mg/ml
(ml)
pH
Kekeruhan
(NTU)
0,0
7,0
1,34
7,0
0,55
7,0
0,00
Dosis
optimum
PAC 10 mg/ml
: 4 ml 0,00
4
6
7,0
Debit : Debit aliran x Dosis Optimum PAC
: 0,0042 ml/s x 4 ml/s
: 0,0168 ml/s
: 1,008 ml/menit
sebelum
Grafik Klorida
Klorida (mg/l)
dan
sesudah
sebelum
dan
sesudah
B. Saran
1. Sebelum melakukan pengolahan air sungai, perlu
diketahui kualitas air bakunya.
2. Pencucian media harus benar-benar bersih sampai air
cuciannya bening.
3. Pengeringan media dapat menggunakan sinar
matahai ataupun oven
4. Ujung penetes larutan kaporit dicelupkan ke dalam
air hasil olahan untuk mencegah endapan CaCO3.
5. Air hasil pengolahan dibiarkan mengalir dahulu 1030 menit baru kemudian dapat diambil sampel untuk
pemeriksaan di laboratorium
Terimakasih................