PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyakit hisprung merupakan suatu kelainan bawaan yang menyebabkan gangguan
pergerakan usus yang dimulai dari spingter ani internal ke arah proksimal dengan panjang
yang bervariasi dan termasuk anus sampai rektum. Penyakit hisprung adalah penyebab
obstruksi usus bagian bawah yang dapat muncul pada semua usia akan tetapi yang paling
sering pada neonatus. Penyakit hisprung juga dikatakan sebagai suatu kelainan kongenital
dimana tidak terdapatnya sel ganglion parasimpatis dari pleksus auerbach di kolon,
keadaan abnormal tersebutlah yang dapat menimbulkan tidak adanya peristaltik dan
evakuasi usus secara spontan, spingter rektum tidak dapat berelaksasi, tidak mampu
mencegah keluarnya feses secara spontan, kemudian dapat menyebabkan isi usus
terdorong ke bagian segmen yang tidak adalion dan akhirnya feses dapat terkumpul pada
bagian tersebut sehingga dapat menyebabkan dilatasi usus proksimal.
Penyakit hisprung terjadi pada 1/5000 kelahiran hidup. Insidensi hisprung di
Indonesia tidak diketahui secara pasti, tetapi berkisar 1 diantara 5000 kelahiran hidup.
Dengan jumlah penduduk Indonesia 200 juta dan tingkay kelahiran 35 permil, maka
diprediksikan setiap tahun akan lahir 1400 bayi
Insidens keseluruhan dari penyakit hisprung 1:5000 kelahiran hidup, laki-laki lebih banyak
diserang dibandingkan perempuan (4:1). Biasanya, penyakit hisprung terjadi pada bayi
aterm dan jarang pada bayi prematur. Penyakit ini mungkin disertai dengan cacat bawaan
dan termasuk sindrom down.
PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Dalam bab ini penyusun akan menguraikan tentang Hirschsprung
Disease.
BAB III
PENUTUP
Dalam bab ini penyusun dapat menarik kesimpulan yang dihasilkan
dari tinjauan pustaka sehingga dihasilkan kesimpulan tersebut akan
muncul berbagai saran.
DAFTAR PUSTAKA