BAB I
PENDAHULUAN
Dampak reaksi kimia dalam masyarakat modern sudah terlihat dimana-mana. Dalam bidang insdustri
kimia yang sangat pernting seperti industri Alumunium, klor, natrium hidroksida dan lain lain. yang
diproduksi secara elektrokimia. Semua sumber arus listrik yang portabel atau yag biasa kita sebut "Batrei"
dapat berfungsi karena adanya reaksi elektrokimia didalamnya yag dapat menghasilkan energi listrik.
Kehidupan modern tidak bisa terlepas dari teknologi industri elektroplating. Berbagai barang
perhiasan, kerajinan, komponen sepeda motor, mobil dan peralatan pabrik dilakukan sentuhan akhir
melalui teknologi lapis listrik ini. Elektroplating merupakan pelapisan logam pada benda padat konduktif
dengan bantuan arus listrik. Pelapisan ditujukan untuk mempebaiki permukaan benda sehingga lebih
cemerlang dan mengkilap, tahan korosi dan atau permukaan bendamenjadi lebih keras. Benda dapat
dilapis dengan emas, nikel, tembaga, seng, kuningan, perak, krom dan logam pelapis lain.
Elektroplating dilakukan dengan maksud memberi perlindungan terhadap bahaya korosi,
membentuk sifat keras permukaan, dan sifat teknis atau mekanis tertentu, serta memberikan nilai
dekoratif terhadap logam dasar.
1.2 Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk Memenuhi tugas mata kuliah kimia dasar selain itu juga untuk menambah
wawasan para pembaca, khususnya semua mahasiswa Teknik Industri Universitas Suryadarma, agar
mendapatkan pengetahuan dan wawasan dalam pembelajaran ilmu kimia itu penting di dalam dunia
industry saat ini.
1.3 Manfaat
Mengetahui aplikasi pengetahuan tentang kimia di industry. Mengetahui prinsip dan dasar- dasar
elektoplating di industry juga mengetahui jenis dan macam elektropalting di industry industry saat ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Elektrokimia adalah studi mengenai hubungan yang terjadi antara reaksi kimia dan arus listrik. Reaksi
elektrolisis juga masuk ke dalam yang satu ini, dimana perubahan yang ada dipaksa terjadi oleh aliran
listrik yang melalui sistem kimia. hal ini juga termasuk reaksi oksidasi-reduksi spontan (reaksi redoks)
yang dapat menghasilkan listrik. semua perubahan ini disebut dengan reaksi elektrokimia.
Prinsip Elektrosintesis
Prinsip dari metode elektrosintesis didasarkan pada penerapan teori-teori elektrokimia. Baik teknik
elektrosintesis maupun metode sintesis secara konvensional, mempunyai variabel-variabel yang sama
seperti suhu, pelarut, pH, konsentrasi reaktan, metode pencampuran dan waktu. Akan tetapi
perbedaannya, jika di elektrosintesis mempunyai variabel tambahan yakni variabel listrik dan fisik seperti
elektroda, jenis elektrolit, lapisan listrik ganda, materi/jenis elektroda, jenis sel elektrolisis yang
digunakan, media elektrolisis dan derajat pengadukan.
Pada dasarnya semua jenis sel elektrolisis termasuk elektrosintesis selalu berlaku hukum Faraday
yakni:
Jumlah perubahan kimia yang terjadi dalam sel elektrolisis, sebanding dengan muatan listrik yang
dilewatkan di dalam sel tersebut
Jumlah muatan listrik sebanyak 96.500 coulomb akan menyebabkan perubahan suatu senyawa
sebanyak 1,0 gramekivalen (grek)
2.1 DasarTeoriElektroplating
Elektroplating dibuat dengan jalan mengalirkan arus listrik melalui larutan antara logam atau material
lain yang konduktif. Dua buah plat logam merupakan anoda dan katoda dihubungkan pada kutub positif
dan negatif terminal sumber arus searah (DC). Logam yang terhubung dengan kutub positif disebut anoda
dan yang terhubung dengan kutub negatif disebut katoda. Ketika sumber tegangan digunakan pada
elektrolit, maka kutub positif mengeluarkan ion bergerak dalam larutan menuju katoda dan disebut
sebagai
kation.
Kutub
negatif
juga
mengeluarkan
ion,
bergerak
menuju
anoda
dan disebut sebagai anion. Larutannya disebut elektrolit.
Hubungan antara voltase dalam elektrolit dan kekuatan arus listrik yang mengalir ditunjukkan oleh
hukum Ohm yaitu :
Besarnya listrik yang mengalir yang dinyatakan dengan Coulomb adalah sama dengan arus listrik
dikalikan dengan waktu. Dalam pemakaian secara umum atau dalam pemakaian elektroplating satuannya
adalah ampere-jam (Ampere-hour) yang besarnya 3600 coulomb, yaitu sama dengan listrik yang mengalir
ketika arus listrik sebesar 1 ampere mengalir selama 1 jam.
Michael Faraday pada tahun 1833 menetapkan hubungan antara kelistrikan dan ilmu kimia pada
semua
reaksi
elektrokimia.
Dua
hukum
Faraday
ini
adalah
:
1. Hukum I : Jumlah dari tiap elemen atau grup dari elemen-elemen yang dibebaskan pada kedua anoda
dan katoda selama elektrolisa sebanding dengan jumlah listrik yang mengalir dalam larutan.
2. Hukum II : Jumlah dari arus listrik bebas sama dengan jumlah ion atau jumlah substansi ion yang
dibebaskan dengan memberikan sejumlah arus listrik adalah sebanding dengan berat ekivalennya.
Hukum I membuktikan terdapat hubungan antara reaksi kimia dan jumlah total listrik yang melalui
elektrolit. Menurut Faraday, arus 1 Ampere mengalir selama 96.496 detik ( 26,8 jam) membebaskan 1,008
gram hidrogen dan 35,437 gram khlor dari larutan asam khlorida encer. Seperti hasil yang ditunjukkan
bahwa 96.496 coulomb arus listrik membebaskan satu satuan berat ekivalen ion positif dan negatif. Oleh
sebab itu 96.496 coulomb atau kira-kira 96.500 coulomb yang disebut 1 Faraday sebanding dengan berat
1 elektrokimia. Untuk menentukan logam yang terdeposisi dengan arus dan waktu dapat ditentukan :
Langkah selanjutnya adalah mengalikan bilangan Faraday dengan bilangan gram yang diendapkan
oleh 1 Faraday (gram ekivalen), maka persamaannya menjadi:
Untuk menentukan tebal pelapisan yang terjadi perlu diketahui berat jenis dari logam yang terlapis
pada katoda. Hubungan berat jenis dengan harga-harga yang lainnya adalah sebagai berikut :
Efisiensi plating pada umumnya dinyatakan sebagai efisiensi arus anoda maupun katoda. Efisiensi
katoda yaitu arus yang digunakan untuk pengendapan logam pada katoda dibandingkan dengan total arus
masuk. Arus yang tidak dipakai untuk pengendapan digunakan untuk penguraian air membentuk gas
hidrogen, hilang menjadi panas atau pengendapan logam-logam lain sebagai impuritas yang tak
diinginkan. Efisiensi anoda yaitu perbandingan antara jumlah logam yang terlarut dalam elektrolit
dibanding dengan jumlah teoritis yang dapat larut menurut Hukum Faraday.Kondisi plating yang baik bila
diperoleh efisiensi katoda sama dengan efisiensi anoda, sehingga konsentrasi larutan bila menggunakan
anoda aktif akan selalu tetap.
Efisiensi arus katoda sering dipakai sebagai pedoman menilai apakah semua arus yang masuk
digunakan untuk mengendapkan ion logam pada katoda sehingga didapat efisisensi plating sebesar 100 %
ataukah lebih kecil. Adanya kebocoran arus listrik, larutan yang tidak homogen dan elektrolisis air
merupakan beberapa penyebab rendahnya efisiensi.
Elektrolisis air merupakan reaksi samping yang menghasilkan gas hidrogen pada katoda dan gas
oksigen pada anoda.Reaksi elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut :
Secara praktis efisiensi plating dinyatakan sebagai perbandingan berat nyata terhadap berat teoritis
endapan pada katoda.
Apabila logam dimasukkan pada larutan yang mengandung ionnya sendiri akan menimbulkan beda
potensial antara logam tersebut dengan larutan. Beda potensial ini disebabkan karena atom dari logam
untuk menjadikan satu atau lebih muatan negatif dan lepas ke dalam larutan dalam bentuk ion.
Pada saat yang bersamaan terjadi reaksi kebalikan dalam larutan. Dua reaksi yang berlawanan tersebut
berlangsung pada kecepatan yang tidak sama, maka potensial ini akan diatur oleh permukaan logam dan
elekrolit yang berhubungan dengan permukaan logam. Akhirnya kondisi setimbang tercapai dimana
ionisasi dan pelepasan berlangsung tepat pada kecepatan yang sama. Kesetimbangan ini disebut dengan
potensial kesetimbangan atau potensial bolak-balik pada partikel logam pada laruan yang dipergunakan.
Potensial elektroda standar berdasarkan skala hidrogen, dimana semua logam-logam sebelum hidrogen
pada skala hidrogen mampu menggantikan hidrogen dari larutan yang mengandung ion hidrogen, dan
logam-logam setelah hidrogen pada skala hidrogen biasanya tidak dapat menggantikan hidrogen secara
langsung. Berikut ini adalah skala hidrogen :
Logam seng, timah hitam dan timah putih dinamakan logam dasar karena mudah larut di dalam asam
dan ditunjukkan oleh tanda potensial negatif, sedangkan kebalikan dari ketiga logam diatas adalah logam
mulia seperi tembaga, perak dan emas ditunjukkan oleh tanda potensial positif.
2.2 JenisjenisPelapisanLogamSecaraListrik(Elektroplating)
ProsesElektroplatingTembaga-Nikel-Khrom
Proses pelapisan tembaga-nikel-khrom terhadap logam ferro atau kuningan sebagai logam yang dilapis
adalah satu cara untuk melindungi logam terhadap serangan korosi dan untuk mendapatkan sifat
dekoratif. Cara pelapisan tembaga-nikel-khrom dengan metode elektroplating adalah sebagai
berikut:Pelapisan menggunakan arus searah. Cara kerjanya mirip dengan elektrolisa, dimana logam
pelapis bertindak sebagai anoda,sedangkan logam dasarnya sebagai katoda. Cara terakhir ini yang disertai
dengan perlakuan awal terhadap benda kerja yang baik mempunyai berbagai keuntungan dibandingkan
dengan
cara-cara
yang
lain.
Keuntungan-keuntungan
tersebut
antara
lain
:
a. Lapisan relatif tipis.
b. Ketebalan dapat dikontrol.
c. Permukaan lapisan lebih halus.
d. Hemat dilihat dari pemakaian logam khrom.
Pengerjaan elektroplating tembaga-nikel-khrom pada dasarnya terbagi atas tiga proses yaitu perlakuan
awal, proses pelapisan dan proses pengolahan akhir hasil elektroplating.Proses elektroplating ini terdapat
tiga jenis proses pelapisan yaitu yang pertama adalah pelapisan logam dengan Tembaga, lalu dilanjutkan
dengan pelapisan Nikel dan yang terakhir benda dilapis dengan Khrom.
Pelapisan Tembaga
Tembaga atau Cuprum (Cu) merupakan logam yang banyak sekali digunakan, karena mempunyai sifat
hantaran arus dan panas yang baik. Tembaga digunakan untuk pelapisan dasar karena dapat menutup
permukaan bahan yang dilapis dengan baik. Pelapisan dasar tembaga dipelukan untuk pelapisan lanjut
dengan nikel yang kemudian yang kemudian dilakukan pelapisan akhir khrom.
1.
Dalam pelapisan
Larutan asam
tembaga
2.
Larutan sianida
3.
Larutan fluoborat
4.
Larutan pyrophosphate
digunakan
bermacam-macan
larutan
elektrolit,
yaitu
Diantara empat macam larutan di atas yang paling banyak digunakan adalah larutan asam dan larutan
sianida
Aplikasi yang paling penting dari pelapisan tembaga adalah sebagai suatu lapisan dasar pada pelapisan
baja sebelum dilapisi tembaga dari larutan asam yang biasanya diikuti pelapisan nikel dan khrom.
Tembaga digunakan sebagai suatu lapisan awal untuk mendapatkan pelekatan yang bagus dan melindungi
baja dari serangan keasaman larutan tembaga sulfat. Alasan pemilihan plating tembaga untuk aplikasi ini
karena sifat penutupan lapisan yang bagus dan daya tembus yang tinggi.
encer
pekat
Pelapisan timah putih pada besi dengan cara listrik (elektroplating) sudah sangat lama dilakukan untuk
kaleng-kaleng makanan, minuman dan sebagainya. Pelapisan secara listrik pada umumnya sudah
menggantikan pelapisan secara celup panas, karena pelapisan secara celup panas menghasilkan lapisan
yang tebal dan kurang merata (kurang halus) sedangkan pelapisan secara listrik dapat menghasilkan
lapisan yang tipis dan lebih merata/halus. Dengan keuntungan tersebut pada saat ini lebih banyak industri
yang melakukan pelapisan timah putih secara listrik dari pada secara celup panas (Hot Dip Galvanizing)..
Pelapisan Seng
Seng sudah lama dikenal sebagai pelapis besi yang tahan korosi, murah harganya, dan mempunyai
tampak permukaan yang cukup baik. Pelapisan senga pada besi dilaksanakan dengan beberapa cara
seperti galvanizing, sherardizing, atau metal spraying. Namun pelapisan secara listrik (elektroplating)
lebih disukai karena mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan cara-cara pelapisan yang
lain, diantaranya :
a.
b.
c.
Karena beberapa keuntungan itulah maka lebih banyak dilaksanakan pelapisan secara listrik daripada
cara-cara lainnya. Pelapisan seng secara listrik kadang juga disebut elektro-galvanizing. Larutan elektrolit
yang sering digunakan ada dua macam yaitu larutan asam dan larutan sianida. Bila kedua larutan tersebut
dibandingkan maka permukaan lapisan hasil dari penggunaan larutan sianida adalah lebih baik jika
dibandingkan dengan larutan asam. Namun larutan asam digunakan bila dikehendaki kecepatan pelapisan
yang tinggi dan biaya yang lebih murah.
Larutan lain yang
larutan pyrophosphat.
zincat
dan
Pelapisan Nikel
Pada saat ini, pelapisan nikel pada besi banyak sekali dilaksanakan baik untuk tujuan pencegahan karat
ataupun untuk menambah keindahan. Dengan hasil lapisannya yang mengkilap maka dari segi ini nikel
adalah yang paling banyak diinginkan untuk melapis permukaan. Dalam pelapisan nikel selain dikenal
lapisan mengkilap, terdapat juga jenis pelapisan yang buram hasilnya. Akan tetapi tampak permukaan
yang buram inipun dapat juga digosok hingga halus dan mengkilap. Jenis lain dari pelapisan nikel adalah
pelapisan yang berwarna hitam. Warna hitam inipun tampak menarik dan digunakan biasanya untuk
melapis laras senapan dan lainnya.
Pelapisan Khrom
Selain nikel, maka pelapisan khrom banyak dilaksanakan untuk mendapatkan permukaan yang
menarik. Karena sifat khas khrom yang sangat tahan karat maka pelapisan khrom mempunyai kelebihaan
tersendiri bila dibandingkan dengan pelapisan lainnya. Selain sifat dekoratif dan atraktif dari pelapisan
khrom, keuntungan lain dari pelapisan khrom adalah dapat dicapainya hasil pelapisan yang keras. Sumber
logam khrom didapat dari asam khrom, tapi dalam perdagangan yang tersedia adalah khrom oksida (Cr
O3) sehingga terdapatnya asam khrom adalah pada waktu khrom oksida bercampur dengan air
hard
chrome
adalah
b. Mempunyai tingkat kekerasan yang tinggi yaitu sekitar 55-60 HRc (skala Rockwell C).
c. Tingkat ketebalan lapisannya tergolong cukup tinggi yaitu sekitar 1-1000 m.
d. Lapisannya memiliki microcrack.
e. Tahan terhadap gesekan dan aus.
f. Tahan terhadap korosi.
Beberapa produk yang dapat ditemui telah memanfaatkan penggunaan lapisan hard chrome
diantaranya
adalah
:
a. Pump Shafts dan Rotors.
b. Hydraulic Rams dan Cylinders.
c. Print Rollers.
d. Gear Shafts.
e. Motorcycle Forks.
f. Cutting Tools.
g. Mold dan Dies.
h. Textile Guide.
i. Ball Valve.
j. Plunger.
k. Gage.
Tahapan proses hard chrome plating adalah sebagai berikut:
1. Pre cleaning
6. Rinse *
2. Stress relief *
7. Anodic etching
3. Soak cleaning *
8. Rinse
4. Rinse *
5. Aktivasi *
10. Rinse
11. Pengeringan
12. Hydrogen embrittlement relief *
Keterangan:
* Bila diperlukan
Perlengkapan
1.
2.
3.
4.
standar
untuk
proses
decorative
Power
Bahan
kimia
1.
Larutan
2.
Larutan
3.
Larutan
4.
Larutan
Keterangan:
* Bila diperlukan
chrome
plating
supply
yang
soak
elektroplating
dibutuhkan
cleaning
aktivasi
anodic
hard
adalah:
Tangki
Heater
Anoda
DC
:
*
*
etching
chrome
Waktu keseluruhan proses tergantung pada plastik, yang diinginkan ketebalan, luas permukaan, dan
jumlah sampel yang akan disimpan. Dalam pengawetan dan aktivasi permukaan plastik dengan bak asam
sulfat khrom berisi klorida logam mulia, mandi direbus sebelum digunakan untuk periode waktu yang
cukup untuk menghilangkan semua hadir secara substansial klorin bebas. Setelah itu permukaan plastik
acar dan diaktifkan di kamar mandi, dan kemudian kimia logam berlapis.
3. Asam Pembersihan: Solusi Roughening Untuk Plastik
Persiapan Pekerjaan Permukaan
Langkah yang paling penting dalam operasi electroplating seluruh permukaan persiapan produksi
disuntikkan dan proses pembersihan. Hal ini karena penampilan dan penerimaan artikel bergantung
terutama pada suara selesai dicapai dengan substrat bersih dan aktif. Demikian juga, proses pembersihan
yang tidak benar menyebabkan menolak dan penurunan profitabilitas. Sebelum lapisan yang diinginkan
dapat diterapkan dengan komponen, permukaan yang akan dilapisi harus bersih dan bebas dari semua
"asing" hal-hal seperti skala berat film oksida, karat, lokakarya & minyak tanah, minyak, kotoran, dan
materi lain. Semua ini harus dihapus untuk memastikan kepatuhan kuat Elektrodeposisi sepotong.
Proses ini dilakukan pada permukaan logam sebelum elektroplating. Hal ini lebih efisien daripada
merendam pembersihan dan sangat meminimalkan serangan kimia pada permukaan logam. Komponen
yang menjadi katoda (pembersihan langsung) atau anoda (reverse pembersihan) atau bergantian katoda
dan anoda dalam larutan basa.
bagian Terukir membutuhkan netralisasi. Bahkan ketika kondisi pembilasan yang baik ada, Cr 6 + bisa
terperangkap dalam rongga etsa atau ruang rapat lainnya. Hal ini menyebabkan cacat yang dikenal
sebagai "skip piring". Natrium bisulfit adalah penawar yang umum digunakan. mandi ini sering diganti
karena fungsi penting dan biaya rendah yang terlibat.
4. Mekanika Plating - Elektroplating Tembaga:
Sebelum produk disuntikkan mulai menyepuh dgn listrik, tidak benar atau yang cacat akan menghapus
pada tahap ini. Bagian yang akan elektro-berlapis yang dimuat ke rak dengan klip listrik. Rak pelapisan
terhubung ke sumber kekuatan untuk menggerakkan proses pelapisan dengan arus listrik. Garis elektroplating terdiri dari serangkaian tank mana bagian terbenam untuk menerapkan tembaga, dan nikel dan
trivalen Chrome mana menyelesaikan dekoratif diperlukan. Insinyur bekerja dengan pelanggan untuk
menentukan ketebalan plating untuk memenuhi persyaratan pelanggan.
Electroplating dengan perbaikan besar dalam teknologi nikel tanpa listrik dan pengendapan tembaga
Mekanika menggabungkan dengan perkembangan teknik etsa yang memberikan lapisan sangat konduktif
menunjukkan adhesi memuaskan ke permukaan plastik.
Tujuan dari serangan tembaga adalah untuk membangun tembaga yang cukup tebal (0.0001inch)
untuk mencegah hilangnya kontak listrik ke rak. Sebuah asam terang mandi tembaga membangun
ketebalan sekitar 0,0005-,001 inci dari tembaga cerah. Tembaga ulet ini mencegah lecet dan retak dan
tingkat cacat kosmetik kecil untuk menyiapkan permukaan nikel plating satin berikutnya.
5. Mekanika Plating - Elektroplating Nikel:
Nikel elektroplating adalah proses pengendapan nikel pada paruh, dicelupkan ke dalam larutan
elektrolit dan digunakan sebagai katoda, ketika sedang nikel anoda terlarut ke dalam elektrolit berupa ion
nikel, perjalanan melalui solusi dan deposito pada permukaan katoda . Lapisan tebal pengukuran s 'm.
Sebagai inhibitor korosi, nikel digunakan untuk melindungi besi, tembaga, atau seng paduan terhadap
serangan korosif di pedesaan, industri atau laut atmosfer tergantung pada ketebalan dari endapan nikel.
Nikel, dengan meratakan dan mengisi pori-karakteristik, juga merupakan lapisan bawah yang sangat
baik untuk logam berharga dengan mengurangi jumlah total logam mulia yang diperlukan untuk
mencapai spesifikasi kinerja plating nikel tanpa listrik.
6. Elektroplating - Chrome Elektroplating:
elektroplating Chrome adalah proses utama dari seluruh prosedur electroplating. Pelapisan krom,
langkah pelapisan akhir, sebenarnya adalah lapisan pelindung atas nikel nikel mengkilap yang mencegah
dari menodai. The chrome plating mandi mengandung asam kromat / asam sulfat dan seperti logam
transisi paling, bisa eksis di beberapa bilangan oksidasi. Temperatur sangat penting untuk kebaikan (atau)
hasil. Ini adalah yang terbaik untuk mempertahankan suhu secara otomatis dengan menggunakan hak
pemanas termostatik dikendalikan listrik di kamar mandi untuk mengontrol suhu di seluruh kali
pelapisan.
Untuk krom plating arus searah diperlukan, ketat. Alasannya adalah bahwa asam kromat memiliki
tindakan etsa logam yang paling kuat pada saat tidak ada arus mengalir dan krom disimpan pada
potongan-bekerja hanya ketika arus mengalir. Jumlah asam kromat kabut yang dihasilkan tergantung pada
beberapa variabel seperti loading bagian, waktu, rapat arus dan konsentrasi. Akhirnya, lapisan kromium
elektrolitik adalah dilapisinya nikel satin untuk meningkatkan ketahanan nikel itu. Lapisan ini sering tebal
50-10 inci, dan kedua hexavalen dan mandi trivalen kromium digunakan.
7. Bongkar Aksesoris Otomatis Dari Titanium Plating Racks:
Setelah 4 jam proses pelapisan, aksesoris krom yang diinginkan auto dibongkar dan visual diperiksa
ketat. Auto aksesori tidak sempurna segera dihapus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Pembahasan
Reaksi elektolisis berlangsung bila semua komponen syarat terpenuhi, seperti adanya larutan elektrolit,
arus listrik katoda dan anoda yang sesuai dengan sifat kimia logam itu.
Industry electroplating biasanya industry industry besar, selain membutuhkan biaya yang cukup besar
untuk proses produksinya juga butuh pengolahan limbah yang memadai, karena limbah elektropaling
berbahaya tpi mabih bias di manfaatkan jika tepat dalam pengolahanya.
Kebanyakan industry yang menggunakan electroplating adalah industry otomotif (motor dan mobil),
perhisan dan alat alat teknik yang digunakan di industry.
Larutan elektrolit pada elektloplating pada umumnya bahan kimia yang berbahaya dan beracun (biasanya
mengandung sianida)
3.2 Kesimpulan
Elektrokimia adalah studi mengenai hubungan yang terjadi antara reaksi kimia dan arus listrik.
Reaksi elektrolisis juga masuk ke dalam yang satu ini, dimana perubahan yang ada dipaksa terjadi oleh
aliran listrik yang melalui sistem kimia. hal ini juga termasuk reaksi oksidasi-reduksi spontan (reaksi
redoks) yang dapat menghasilkan listrik. semua perubahan ini disebut dengan reaksi elektrokimia.
Elektroplating adalah proses pengendapan zat (ion ion logam) pada suatu logam dasar (katoda)
melalui proses elektrolisa. Terjadinya proses pengendapan pada katoda disebabkan oleh karena adanya
perpindahan ion ion bermuatan listrik dari anoda melalui larutan elektolit, yang terjadi sebcara terus
menerus pada tegangan konstan hingga akhirnya mengendap dan menempel kuat membentuk lapisan
dipermukaan logam.
DAFTAR PUSTAKA
Azhari A Saleh, 1999 Teknik Pelapisan Logam, Balai Besar Pengembangan Industri Logam dan Mesin,
Bandung,
Azhari A Saleh, 1999 Teknik Pelapisan Nikel, Balai Besar Pengembangan Industri Logam dan Mesin,
Bandung.
Graham, 1987 Electroplating Engineering Hand book, New York.
Loweinheim, F.A., 1988, Modern Electroplating, John Willey and Sons Inc. London
Mohler, J.B., 1969 Electroplating and Related Processes, Chemical Publishing Co., Inc., New York.
Potter, E.C.,1956 Electrochemistry, Principles and Aplication, Cleaven Hume Press Ltd., London.
Purney, L.J.,1976 Electrochemical and Chemical Deposition, Durney Associates Inc., New Jersey.
Trommans,B., 1978, The Canning Handbook on electroplating, 22nd
,. W. Canning Ltd., Birmingham.
,1980, SAE Handbook Part 1.
,1981, Electrodeposited Coating, Metal Powders, Sinterred P/M Structure , Annual
Book of ASTM Standards