Anda di halaman 1dari 45

Alternatif 1 ( Balance )

Nilai ITP

ITP2 =
ITP3 =
ITP4 =

4,05 cm
4,5 cm
11,3 cm

ITP2 = a1 . D1
4,05 = (0,40) . D1
4
D1 =
0.40
= 10.125 cm
=
10.5
cm

D1 = 10,5 cm

ITP3 = a1 . D1 + a2 . D2
4,5 = (0,40) . 10,5 + (0,14) . D2
4,5 = 4,2 + (0,14) . D2
4,5 - 4,2
D2 =
0.14
=
2.14
cm

D2 = 2,14 cm < D2 Min = 15 cm


D2 = 15 cm

ITP4 = a1 . D1+ a2 . D2 + a3 . D3
11,3 = (0,40) . 10,5 + (0,14) . 15 + (0,13) . D3
11,3 = 6,3 + (0,13) . D3
11,3 - 6,3
D3 =
0.13
= 38.46 cm
D3 = 39 cm
=
39
cm
Hasil Akhir
Tebal Lapis Permukaan ( D1 ) adalah 10,5 cm
Tebal Lapis Pondasi ( D2 ) adalah 15 cm
Tebal Lapis Pondasi Bawah ( D3 ) adalah 39 cm
Alternatif 2 : ( Ekonomis )
Dari data dapat ditentukan tebal minimum yang disyaratkan :
Tebal Minimum Lapis Permukaan ( D1 )
Tebal Minimum Lapis Pondasi ( D2 )
Tebal Minimum Pondasi Bawah ( D3 )
Dipakai

= 5 cm
= 15 cm
= 10 cm

D1 = 5 cm
D2 = 15 cm
D3 = ?

ITP4 = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
11,3 = (0,40) . 5 + (0,14) . 15 + (0,13) . D3
11,3 = 4,1 + 0,13 . D3
11,3 - 4,1
D3 =
0.13
= 55.38 cm
=
56
cm
D3 = 56 cm
Hasil Akhir
Tebal Lapis Permukaan ( D1 ) adalah 5 cm
Tebal Lapis Pondasi ( D2 ) adalah 15 cm
Tebal Lapis Pondasi Bawah ( D3 ) adalah 56 cm

Daya Dukung Tanah Dasar


Alternatif 1 ( Balance )
Nilai ITP

ITP2 =
ITP3 =
ITP4 =

5,0 cm
6,1 cm
13,9 cm

ITP2 = a1 . D1
5 = (0,40) . D1
5
D1 =
0.40
=
12.5
cm

D1 = 12,5 cm

ITP3 = a1 . D1 + a2 . D2
6,1 = (0,40) . 12,5 + (0,14) . D2
6,1 = 5 + (0,14) . D2
6,1 - 5
D2 =
0.14
=
7.86
cm

D2 = 7,86 cm < D2 Min = 20 cm

ITP4 = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
13,60 = (0,40) . D1 + (0,14) . 20 + (0,13) . 10
13,60 = (0,40) . D1 + 4,10
(0,40) . D1 = 13,60 - 4,10
D1 = 9,5 / 0,40

D2 = 20 cm
ITP4 = a1 . D1+ a2 . D2 + a3 . D3
13,9 = (0,40) . 12,50 + (0,14) . 20,00 + (0,13) . D3
13,9 = 7,80 + (0,13) . D3
13,9 - 7,8
D3 =
0.13
= 46.92 cm
=
47
cm
D1 =
Hasil Akhir
Tebal Lapis Permukaan ( D1 ) adalah 12,5 cm
Tebal Lapis Pondasi ( D2 ) adalah 20 cm
Tebal Lapis Pondasi Bawah ( D3 ) adalah 47 cm
Alternatif 2 : ( Ekonomis )
Dari data dapat ditentukan tebal minimum yang disyaratkan :
Tebal Minimum Lapis Permukaan ( D1 )
Tebal Minimum Lapis Pondasi ( D2 )
Tebal Minimum Pondasi Bawah ( D3 )
Dipakai

= 5 cm
= 20 cm
= 10 cm

D1 = 5 cm
D2 = 20 cm
D3 = ?

ITP4 = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
13,9 = (0,40) . 5 + (0,14) . 20 + (0,13) . D 3
13,9 = 4,8 + 0,13 . D3
13,9 - 4,8
D3 =
0.13
=
70
cm
Hasil Akhir
Tebal Lapis Permukaan ( D1 ) adalah 5 cm
Tebal Lapis Pondasi ( D2 ) adalah 20 cm
Tebal Lapis Pondasi Bawah ( D3 ) adalah 70 cm

Hasil Akhir
Alternatif 1 : Balance
12,5 cm
20 cm
47 cm
Total : 79,5 cm

Alternatif 2 : Ekonomis
5 cm
20 cm
70 cm
Total : 95 cm

Tebal Minimum Lapis Permukaan ( D1 )


Tebal Minimum Lapis Pondasi ( D2 )
Tebal Minimum Pondasi Bawah ( D3 )

= 5 cm
= 15 cm
= 10 cm

23.75 cm

= 24 cm

Daya Dukung Tanah Dasar


Lintas Ekivalen Rencana ( LER )
LHR Awal
MK

LHR
Awal UR

LHRj Cj Ej

Kendaraan Penumpang
Bus Besar
Truk dan Bus Ringan
Truk Berat
Truk Berat 3 sumbu
Trailer 4 sumbu
Trailer 5 sumbu
Jumlah

2000
299
163
60
34
10
3
2569

2420
362
197
73
41
12
4
3108.49

0.2904
48.9393
19.2950
164.2125
50.7552
26.8346
8.3426
318.6697

Maka didapat :
LEP1
LEA1
LET1
LER1

=
=
=
=

318.6697 ss ( sumbu standar )


416.4885 ss
367.5791 ss
294.0633 ss

LEP2
LEA2
LET2
LER2

=
=
=
=

416.4885 ss ( sumbu standar )


1232.8747 ss
824.6816 ss
1649.3632 ss

Jenis Kendaraan

LHRj Cj Ej (1+i)UR
Tahap I
0.3795
63.9618
25.2178
214.6192
66.3351
35.0717
10.9035
416.4885

LHRj Cj Ej (1+i)UR
Tahap II
0.8473
189.3798
74.6656
635.4505
196.4068
103.8414
32.2833
1232.8747

(ai x Di x Ki )

ITPsisa =
=

( 20 x 0,40 x 50% ) + ( 21 x 0,14 x 75% ) + ( 45 x 0,13 x 100% )

12.055 cm

D0 =
=

ITPperlu -- ITPsisa
a0
13,9 -- 12,055
0.4

4.61 cm
5

cm

TUGAS 2
PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR
1. Perencanaan Perkerasan Baru
Data
:
Fungsi Jalan
Umur Rencana
Tahun dibuka
Data Lalu Lintas

: KOLEKTOR, 2 Jalur, 2 Arah


: 20
Tahun
: 2003
: 1999, untuk 2 jalur 2 arah

Kendaraan Penumpang
Bus Besar
Truk dan Bus Ringan
Truk Berat
Truk Berat 3 Sumbu
Trailer 4 sumbu
Trailer 5 sumbu

( E = 0.004 )
( E = 0.3006 )
( E = 0.2174)
( E = 5.0264 )
( E = 2.7416 )
( E = 4.9283 )
( E = 5.1072 )

:
2000 Kendaraan
:
299 Kendaraan
:
163 Kendaraan
:
60
Kendaraan
:
34
Kendaraan
:
10
Kendaraan
:
3
Kendaraan
Jumlah = 2569 Kendaraan

Pertumbuhan Lalu Lintas


Selama Masa Konstruksi
Kendaraan Ringan ( < 5 ton )
Kendaraan Berat ( > 5 ton )

:
:

6,0 %
5,0 %

Selama Masa Layan ( Umur Rencana )


Kendaraan Ringan ( < 5 ton )
Kendaraan Berat ( > 5 ton )

:
:

7,7 %
6,2 %

CBR Tanah Dasar


Untuk Mendapatkan data CBR tanah dasar diambil titik sebagai berikut :

2,36
2,39
2,67
2,57

%
%
%
%

2,56
2,44
2,54
2,61

%
%
%
%

2,44
2,94
2,66
2,34

%
%
%
%

2,63
2,39
2,33
2,76

Material Perkerasan yang direncanakan :


Lapis Permukaan
Lapis Pondasi
Lapis Pondasi Bawah

%
%
%
%

2,73
2,34
2,68
2,63

%
%
%
%

Laston MS - 744 ; a = 0.40


: Batu Pecah CBR 100% ; a = 0.14
: Sirtu / Pitrun CBR 70% ; a = 0.13

Ditanyakan :
Rencanakan Struktur perkerasan lentur dengan Metode Analisa Komponen dengan menunjukan ketiga alternatif
yang memaksimumkan masing - masing lapis perkerasan
Jawab :
Untuk menghitung ketiga alternatif, maka perlu dicari nilai ketiga ITP ( ITP 2, ITP3, ITP4 ) seperti pada gambar
dibawah
Lapis Permukaan
Laston : a1 = 0.40
Lapis Pondasi

ITP2
DDT2

ITP3

ITP4

Batu Pecah : a2 = 0.14


Lapis Pondasi Bawah
Sirtu : a3 = 0.13

DDT3
DDT4

Daya Dukung Tanah ( DDT )


CBR Tanah Dasar yang mewakili dari 20 data CBR :

2.36%
2.39%
2.67%
2.57%

2.56%
2.44%
2.54%
2.61%

2.44%
2.94%
2.66%
2.34%

2.63%
2.39%
2.33%
2.76%

2.30%
2.34%
2.68%
2.63%

Rata - rata :
2.53%
Simpangan Baku :
Coefisien of Variance, cv :
Maka untuk CBR Tanah Dasar yang mewakili :

2.53%

Nilai DDT dihitung dengan Rumus : DDT = 4.3 log ( CBR ) + 1.7
DDT4 :

CBR =

2.53% DDT =

DDT3 :

CBR =

70% DDT =

DDT2 :

CBR =

100% DDT =

4.3 log ( 2.53 ) + 1.7 =


4.3 log ( 70 ) + 1.7

3.433 %

9.63 %

4.3 log ( 100 ) + 1.7 =

10.30 %

Faktor Regional

Kendaraan yang dihitung adalah kendaraan yang lebih dari 13 ton, mobil penumpang bus besar dan truk
masuk dalam kendaraan yang kurang dari 13 ton jadi prosentase nya 100% - jumlah yang diatas atau hitung .
hitung langsung kendaraan dengan berat 13 ton atau lebih seperti tabel yang sudah ditandai merah.

Prosentasi Kendaraan Berat (berat kendaraan 13 ton)


( Truk Berat + Truk Berat 3 Sumbu + Trailer 4 Sumbu + Trailer 5 Sumbu)/Total Kendaraan
( 60 + 34 + 10 + 3 )
=
0.04%
2569
Asumsi kelandaian rata - rata ( < 6% )
Curah Hujan Rata - rata > 900 mm/thn
Dari tabel 4.2 Nilai Faktor Regional didapat ( FR ) = 1.5
Nilai IP0 dan IPt serta nomor Nomogram

Nilai IP0 ditentukan berdasarkan jenis Lapis Permukaan yang digunakan :


Lapis Permukaan :

Laston MS - 744

--->

IP0

= 4.0 dari Tabel 4.3

Nilai IP1 ditentukan berdasarkan Klasifikasi jalan dan LER yang didapat :
Klasifikasi jalan
: Kolektor
LER = 1753 > 1000 sehingga IPt = 2.0
Kesimpulan :
IP0 = 4.0 dan IPt = 2.5
Berdasarkan tabel 4.8 maka nomogram yang digunakan adalah Nomogram 1

ITP2
ITP3

ITP2=5.60
ITP3=6.20

ITP4

ITP4 =14.5

Nilai ITP (Indeks Tebal Perkerasan)


Dengan menggunakan Nomogram 1, maka didapat :
ITP2 =
5.60 cm
ITP3 =

6.20 cm

ITP4 =

14.50 cm

Dari data ini dapat ditentukan tebal minimum yang disyaratkan ( Tabel 4.6)
Tebal Minimum Lapis Permukaan ( D1 ) adalah 10 cm
Tebal Minimum Lapis Pondasi ( D2 ) adalah 20 cm
Tebal Minimum Lapis Pondasi Bawah ( D3 ) adalah 10 cm
Alternatif 1 : Memaksimumkan Tebal Lapisan Permukaan
Tebal Lapis Pondasi dan Lapis Pondasi Bawah ditentukan minimum dan Tebal Lapis Permukaan
Maksimum ditentukan dengan persamaan untuk ITP 4.

ITP4 = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
14.50 = (0,40) . D1 + (0,14) . 20 + (0,13) . 10
14.50 = (0,40) . D1 + 4,10
(0,40) . D1 = 14.50 - 4,10
10.40
D1 =
0.40
=
26.00
cm
Tebal Lapis Permukaan ( D1 ) adalah 26 cm
Tebal Lapis Pondasi ( D2 ) adalah 20 cm
Tebal Lapis Pondasi Bawah ( D3 ) adalah 10 cm
Alternatif 2 : Memaksimumkan Tebal Lapisan Pondasi
Tebal Lapis Permukaan ditentukan berdasarkan ITP 2 dan Tebal Lapis Pondasi Bawah diambil
minimum. Tebal Lapis Pondasi Maksimum dihitung berdasarkan persamaan untuk ITP 4,
ITP2 = a1 . D1
5.6 (0,40) . D1
D1 =
5.60
0.4
D1 =
14.0
cm

D3 = 10 cm ( diambil minimum )
ITP4 = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
14.5 = (0,40) . 15 + (0,14) . D2 + (0,13) .10
14.50 = 7.3 + (0,14) . D2
D2 =14.50 - 7.30
0.14
= 51.42 cm
Hasil Akhir
Tebal Lapis Permukaan ( D1 ) adalah 15 cm

Tebal Lapis Pondasi ( D2 ) adalah 51.42 cm


Tebal Lapis Pondasi Bawah ( D3 ) adalah 10 cm
Alternatif 3 : Memaksimumkan Tebal Lapisan Pondasi Bawah
Secara berurutan dicari D1, D2 dan D3 dengan persamaan ITP2, ITP3 dan ITP4.
ITP2 = a1 . D1
5.60 = (0,40) . D1
5.60
D1 =
0.40
=
14.0
cm
ITP3 = a1 . D1 + a2 . D2
6.20 = (0,40) . 15 + (0,14) . D2
6,20 = 6 + (0,14) . D2
D2 = 2 cm < D2 Min = 20 cm
D2 = 6,20 - 6
0.14
=
1.40
D2 = 20 cm

ITP4 = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
14.50 = (0,40) . 14 + (0,14) . 20 + (0,13) . D3
14.50 = 8.40 + (0,13) . D3
D3 =14.50 - 8.40
0.13
= 46.92 cm
=
47
cm

Hasil Akhir
Tebal Lapis Permukaan ( D1 ) adalah 14 cm
Tebal Lapis Pondasi ( D2 ) adalah 20 cm
Tebal Lapis Pondasi Bawah ( D3 ) adalah 47 cm
Kesimpulan :
Tebal Lapis Permukaan (D1)
Tebal Minimum adalah 10 cm dan Tebal Maksimum 26 cm
Tebal Lapis Permukaan (D2)
Tebal Minimum adalah 20 cm dan Tebal Maksimum 51 cm
Tebal Lapis Permukaan (D3)
Tebal Minimum adalah 10 cm dan Tebal Maksimum 47 cm

Hasil Akhir
Alternatif 1 : Permukaan Maksimal
27 cm
20 cm

10 cm
Total : 57 cm

Alternatif 2 : Pondasi Maksimal


15 cm
55 cm
10 cm
Total : 80 cm

Alternatif 3 : Pondasi Bawah Maksimal


15 cm
20 cm
47 cm
Total : 82 cm

LENTUR

n menunjukan ketiga alternatif

TP4 ) seperti pada gambar

numpang bus besar dan truk


- jumlah yang diatas atau hitung .
sudah ditandai merah.

u)/Total Kendaraan

ITP2=5.60
ITP3=6.20

ITP4 =14.5

pis Permukaan

TUGAS 2
PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR
2. Perencanaan Konstruksi Bertahap
Data
:
Dengan data yang sama untuk Perencanaan Perkerasan Baru dengan
Umur Rencana
:
20
Tahun dimana
Tahap I
:
5
Tahun
Tahap II
:
15
Tahun
Ditanyakan :
Rencanakan struktur perkerasan lentur dengan Metoda Analisa Komponen dengan menggunakan
Konstruksi Bertahap. Untuk Tahap I digunakan struktur perkerasan yang memaksimumkan Lapis
Pondasi Bawah.

Daya Dukung Tanah ( DDT )


Nilai DDT dihitung dengan Rumus : DDT = 4.3 log ( CBR ) + 1.7
DDT4 :

CBR

2.53% DDT =

DDT3 :

CBR

70% DDT =

DDT2 :

CBR

100% DDT =

A. Tahap I
a) Nilai ITP Tahap I
LER = 1,67 x LER1

4.3 log ( 2.53 ) + 1.7 =


4.3 log ( 70 ) + 1.7

9.63 %

4.3 log ( 100 ) + 1.7 =

10.30 %

= 1,67 x 1082
=

1806.94

Nilai IP0 dan IPt serta nomor Nomogram


Nilai IP0 ditentukan berdasarkan jenis Lapis Permukaan yang digunakan :
Laston MS - 744 --->
IP 0 = 4.0 dari Tabel 4.3
Lapis Permukaan :
Nilai IP1 ditentukan berdasarkan Klasifikasi jalan dan LER yang didapat :
Klasifikasi jalan
:
Kolektor
LER = 1806.94 > 1000 sehingga IPt = 2.5

3.433 %

Kesimpulan :
IP0 = 4.0 dan IPt = 2.5
Berdasarkan tabel 4.8 maka nomogram yang digunakan adalah Nomogram 1

ITP2
ITP3

ITP2=5.00
ITP3=5.60

ITP4

ITP4=13.50

Nilai ITP (Indeks Tebal Perkerasan) Tahap I


Dengan menggunakan Nomogram 1, maka didapat :
ITP2 =
5.00 cm
ITP3 =

5.60 cm

ITP4 =

13.50 cm

Dari data ini dapat ditentukan tebal minimum yang disyaratkan


Tebal Minimum Lapis Permukaan ( D1 ) adalah 10 cm
Tebal Minimum Lapis Pondasi ( D2 ) adalah 20 cm
Tebal Minimum Lapis Pondasi Bawah ( D3 ) adalah 10 cm

2a) Untuk Tahap I digunakan Struktur Perkerasan yang


Memaksimumkan Lapis Pondasi Bawah
Nilai ITP :

ITP2 =

5.00 cm

ITP3 =

5.60 cm

ITP4 =

13.50 cm

ITP2
5.00
(0,40) . D1
D1

=
=
=
=

D1
D1

=
=

ITP3
5.60
(0.14).D2
D2

=
=
=
=

D2

a1 . D1 + a2 . D2
(0.40) . 15 + (0.14) . D2
6 - 5.6
0.40
0.14
< dari D2 minimum = 20 cm
2.86
cm

ITP4
13.50
13.50
(0.13) . D3

=
=
=
=
=
=
=

a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
(0.40) . 13.25+ (0.14) . 0.71 + (0.13) . D 3
5.4 + (0.13) . D3
13.50 - 5.4
8.10
0.13
62.31 cm

D3
D3

a 1 . D1
(0,40) . D1
5.00
5.00
0.40
12.50 cm
13.00 cm

Hasil Akhir
Tebal Lapis Permukaan ( D1 ) adalah 13 cm
Tebal Lapis Pondasi ( D2 ) adalah 20 cm
Tebal Lapis Pondasi Bawah ( D3 ) adalah 62.31 cm

Struktur Perkerasan Tahap I :


13.00 cm
20 cm
62.31 cm
Total : 95.31 cm
2b).Struktur Tahap I dan II : Tambahan Lapisan Permukaan pada Tahap II
Data sama dengan Tahap I :
DDT4 = 3.433 % ; FR = 1,5 ; IP0 = 4.0 ; IPt = 2.5 ; Monogram 1
Untuk LER
LER = 2.5 x LER2
LER = 2.5 x 1668

ITP2
ITP3

ITP2= 6.4
ITP3= 7.00

ITP4

Dengan cara yang sama didapat :


ITP =
29.30 yang merupakan ITP total

ITP4=15.90

ITP total = ITP Tahap I + ITP Tahap II


Karena Pembulatan maka ITP Tahap I menjadi :
ITP Tahap I = (0.4) x D1+ (0.14) x D2 + (0.13) x D3
ITP Tahap I = (0.4)x13 + (0.14)x20 + (0.13)x62.31
ITP Tahap I =
10.5
dan
ITP Tahap II = ITPtotal + ITP Tahap I
ITP Tahap II = 15.90 -13.50
ITP Tahap II =
2.4 cm
Konstruksi Tahap II merupakan lapis tambahan dan material yang digunakan sama dengan
material yang sama untuk Lapis Permukaan di Tahap I, yaitu Laston MS-744 dengan a=0,40
Maka lapis tambahan dapat dihitung sebagai berikut :
Do =

ITPtahap II =
a0

2.4
0,40
=

cm

Struktur Perkerasan Akhir :


6 cm

Tahap II

15.90 cm
20 cm
62.31 cm

Tahap I

62.31 cm
Total : 104.21 cm

Tahap I

TUGAS 2
PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR
3. Perencanaan Konstruksi Lapis Tambahan
Data
:
Konstruksi Perkerasan Lama
Struktur Perkerasan Lama :
15.00 cm

Laston MS-744 ; a = 0,40 ; Kondisi 60%

20.00 cm

Batu Pecah CBR 100% ; a = 0,14 ; Kondisi 85%

40.00 cm

Sirtu / Pitrun CBR 70% ; a = 0,13 ; Kondisi 100%

Ditanyakan :
Rencana lapis tambahan dengan Metode Analisa Komponen pada struktur perkerasan diatas

Penyelesaian :
Untuk menentukan tebal lapis Tambahan diperlukan data ITPperlu dan ITPsisa
Untuk ITPsisa dengan persamaan, yaitu
ITPsisa

(ai x Di x Ki )

( 15 x 0,40 x 50% ) + ( 20 x 0,14 x 75% ) + ( 40 x 0,13 x 100% )

ITP perlu

=
=
=

10.3 cm
a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3

(15 x 0.40) + (20 x 0.14) + (40 x 0.13)


14 cm

ITPperlu dihitung berdasarkan rumus nyang ada dan hasilnya (14 cm)

Dengan menggunakan material Laston MS-744 ( a = 0.40) sebagai lapis tambahan serta
menggunakan persamaan 4.15, maka tebal lapis tambahan adalah :
ITPperlu - ITPsisa
D0
=
a0
=

14. - 10.3
0.4

9.25 cm

Struktur Perkerasan Akhir :


9.25 cm
15.00 cm

Laston MS-744
Laston MS-744

20.00 cm

Batu Pecah CBR 100%

40.00

cm

Sirtu / Pitrun CBR 70%

Total = 84.25 cm

LENTUR

S-744 ; a = 0,40 ; Kondisi 60%

BR 100% ; a = 0,14 ; Kondisi 85%

R 70% ; a = 0,13 ; Kondisi 100%

erkerasan diatas

TUGAS 2
PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN LENTUR
2.

Perencanaan Konstruksi Bertahap


Data
:
Dengan data yang sama untuk Perencanaan Perkerasan Baru dengan
Umur Rencana
:
20
Tahun dimana
Tahap I
:
5
Tahun
Tahap II
:
15
Tahun
Ditanyakan :
Rencanakan struktur perkerasan lentur dengan Metoda Analisa Komponen dengan menggunakan
Konstruksi Bertahap. Untuk Tahap I digunakan struktur perkerasan yang memaksimumkan Lapis
Pondasi Bawah.

Daya Dukung Tanah ( DDT )

Nilai DDT dihitung dengan Rumus : DDT = 4.3 log ( CBR ) + 1.7
DDT4 :

CBR

2.47% DDT =

DDT3 :

CBR

70% DDT =

DDT2 :

CBR

100% DDT =

4.3 log ( 2.47 ) + 1.7 =

3.389

4.3 log ( 70 ) + 1.7

9.63

10.30

4.3 log ( 100 ) + 1.7 =

Lintas Ekivalen Rencana ( LER )


Masa
LHR
Konstruksi 1999-2003

Jenis Kendaraan

Kendaraan Penumpang
Bus Besar
Truk dan Bus Ringan
Truk Berat
Truk Berat 3 sumbu
Trailer 4 sumbu
Trailer 5 sumbu
Jumlah

0.0004
0.3006
0.2174
5.0264
2.7416
4.9283
5.1072

0.1
0.08
0.08
0.08
0.08
0.08
0.08

LHR
2003 - UR

LEP

e=d(1+c)^2

g=bxexf

2000
299
163
60
34
10
3
2569

2420
349
190
70
40
12
3
3084

0.30
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45

0.29
47
19
158
49
26
8
307

Maka didapat :
TAHAP I
LEP =
LEA =

307 ss ( Sumbu Standar )


544 ss

LEP
LEA

LET =
LER =

LEP+LEA =
2
LET x UR =
10

579 ss

LET

1159 ss

LER

Faktor Regional
Faktor Regional yang dipergunakan sama soal no1 yaitu FR = 1.5
Nilai IP0 dan IPt serta nomor Nomogram
Nilai IP0 ditentukan berdasarkan jenis Lapis Permukaan yang digunakan :
Lapis Permukaan :

Laston MS - 744

--->

IP0

= 4.0 dari Tabel 4.3

Nilai IP1 ditentukan berdasarkan Klasifikasi jalan dan LER yang didapat :
Klasifikasi jalan
:
Kolektor
LER = 3357 > 1000 sehingga IPt = 2.5
Kesimpulan :
IP0 = 4.0 dan IPt = 2.5
Berdasarkan tabel 4.8 maka nomogram yang digunakan adalah Nomogram 1

ITP2
ITP3

ITP2=5.08
ITP3=5.65

ITP4

ITP4=13.25

Nilai ITP (Indeks Tebal Perkerasan) Tahap I


Dengan menggunakan Nomogram 1, maka didapat :
ITP2 =
5.08 cm
ITP3 =

5.65 cm

ITP4 =

13.25 cm

Dari data ini dapat ditentukan tebal minimum yang disyaratkan


Tebal Minimum Lapis Permukaan ( D1 ) adalah 10 cm
Tebal Minimum Lapis Pondasi ( D2 ) adalah 20 cm
Tebal Minimum Lapis Pondasi Bawah ( D3 ) adalah 10 cm

Alternatif 1 : Balance
Nilai ITP :

ITP2 =

5.08 cm

ITP3 =

5.65 cm

ITP4 =

13.25 cm

ITP2 = a1 . D1
5.08 = (0,40) . D1
(0,40) . D1 =
5.08
5.08
D1 =
0.40
D1 =
12.70
cm

ITP3 = a1 . D1 + a2 . D2
5.65 = (0.40) . 12.70 + (0.14) . D2
(0.14).D2 = 5.65 - 5.08
0.57
D2 =
0.14
4.07
cm
< dari D2 minimum = 20 cm
D2 =
ITP4 = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
13.25 = (0.40) . 12.70 + (0.14) . 20 + (0.13) . D3
13.25 = 7.88 + (0.13) . D3
(0.13) . D3 = 13.25 - 7.88
5.37
D3 =
0.13
41.31
cm
D3 =
Hasil Akhir
Tebal Lapis Permukaan ( D1 ) adalah 12.70 cm

Tebal Lapis Pondasi ( D2 ) adalah 20 cm


Tebal Lapis Pondasi Bawah ( D3 ) adalah 41.31 cm

Hasil Akhir
Alternatif 1 : Balance
12.70 cm
20 cm
41.31 cm
Total : 74.01 cm

Alternatif 2 : (Ekonomis)
Dari data ini dapat ditentukan tebal minimum yang disyaratkan :
Tebal Minimum Lapis Permukaan ( D1 ) adalah 10 cm
Tebal Minimum Lapis Pondasi ( D2 ) adalah 20 cm
Tebal Minimum Lapis Pondasi Bawah ( D3 ) adalah 10 cm

Dipakai

D1 = 10 cm
D2 = 20 cm
D3 = ..?

ITP4 = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
13.25 = (0.40) . 10 + (0.14) . 20 + (0.13) . D3
13.25 = 6.80 + (0.13) . D3
(0.13) . D3 = 13.25 - 6.80
6.45
D3 =
0.13
49.61
cm
D3 =
Hasil Akhir
Tebal Lapis Permukaan ( D1 ) adalah 10 cm
Tebal Lapis Pondasi ( D2 ) adalah 20 cm
Tebal Lapis Pondasi Bawah ( D3 ) adalah 49.61 cm

Hasil Akhir
Alternatif 1 : Ekonomis

10 cm
20 cm
49.61 cm
Total : 79.61 cm

Untuk Tahap I digunakan Struktur Perkerasan yang Memaksimumkan Lapis Pondasi Bawah
Secara berurutan dicari D1, D2 dan D3 dengan persamaan ITP2, ITP3 dan ITP4.
ITP2 = a1 . D1
5.60 = (0,40) . D1
5.60
D1 =
0.40
=
14.0

cm

ITP3 = a1 . D1 + a2 . D2
6.30 = (0,40) . 14 + (0,14) . D2
6,30 = 5.60 + (0,14) . D2
6,3 - 5.60
D2 = 5 cm < D2 Min = 20 cm
D2 =
0.14
D2 = 20 cm
=
5.00
ITP4 = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
14.70 = (0,40) . 14 + (0,14) . 20 + (0,13) . D3
14.70 = 8.40 + (0,13) . D3
14.70 - 8.40
D3 =
0.13
=
48.46
cm
=
49
cm
Hasil Akhir
Tebal Lapis Permukaan ( D1 ) adalah 14 cm
Tebal Lapis Pondasi ( D2 ) adalah 20 cm
Tebal Lapis Pondasi Bawah ( D3 ) adalah 49 cm
Hasil Akhir
Alternatif 1 : Permukaan Maksimal
26,5 cm
20 cm
10 cm
Total : 56.5 cm

Alternatif 2 : Pondasi Maksimal


14 cm
56 cm
10 cm
Total : 80 cm

Alternatif 3 : Pondasi Bawah Maksimal


14 cm
20 cm
49 cm
Total : 83 cm

Masa
Layan

LEA
TAHAP I

LEA
TAHAP I

i=e(1+h)^8xfxb

i=e(1+h)^12xfxb

0.055
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10

0
84
33
280
87
46
14
544

1
179
71
601
186
98
31
1166

TAHAP II
544 ss ( Sumbu Standar )
1166 ss

LEP+LEA =
2
LET x UR =
10

1127 ss
2254 ss

Lintas Ekivalen Rencana ( LER )


Jenis Kendaraan

a
Kendaraan Penumpang
Bus Besar
Truk dan Bus Ringan
Truk Berat
Truk Berat 3 sumbu
Trailer 4 sumbu
Trailer 5 sumbu
Jumlah

b
0.0004
0.3006
0.2174
5.0264
2.7416
4.9283
5.1072

Masa
LHR
LHR
Konstruk
2001-2003
2003
- UR
si
c
d
e=d(1+c)^2
0.06
2000
2247
0.05
299
330
0.05
163
180
0.05
60
66
0.05
34
37
0.05
10
11
0.05
3
3
2569
2875

LEP

f
0.50
0.50
0.50
0.50
0.50
0.50
0.50

g=bxexf
0.45
50
20
166
51
27
8
323

Masa
Layan
h
0.077
0.062
0.062
0.062
0.062
0.062
0.062

Maka didapat :
TAHAP I
LEP =
LEA =

323 ss ( Sumbu Standar )


436 ss

LEP =
LEA =
LET =

LET =
LER =

LEP+LEA =
2
LET x UR =
10

541 ss
LER =
1082 ss

TAHAP II
436 ss ( Sumbu Standar )
796 ss
LEP+LEA =
2
LET x UR =
10

834 ss
1668 ss

LEA
LEA
TAHAP I
TAHAP II
i=e(1+h)^5xfxb i=e(1+h)^15xfxb
1
1
67
122
26
48
225
410
69
127
37
67
11
21
436
796

Lintas Ekivalen Rencana ( LER )


Jenis
Kendaraan
a
Kendaraan
Penumpang
Bus Besar
Truk dan Bus Ringan
Truk Berat
Truk Berat 3 sumbu
Trailer 4 sumbu
Trailer 5 sumbu
Jumlah

E
b
0.0004
0.3006
0.2174
5.0264
2.7416
4.9283
5.1072

Masa
Konstruk
si
c
0.07
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01

Maka didapat :
LEP =
299 ss ( Sumbu Standar )
LEA =
1155 ss
LET =
LER =

LEP+LEA =
2
LET x UR =
10

876 ss
1753 ss

LHR
19992003
d
2000
299
163
60
34
10
3
2569

LHR
2003 - UR
e=d(1+c)^2
2290
305
166
61
35
10
3
2870

LEP

f
0.50
0.50
0.50
0.50
0.50
0.50
0.50

g=bxexf
0.46
46
18
154
48
25
8
299

Masa
Layan
h
0.080
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070
0.070

LEA
i=e(1+h)^20xfxb
1
177
70
595
184
97
30
1155

Anda mungkin juga menyukai