Penyelenggaraan
Gubernur
sebagai
Wakil
pelaksanaan
Pemerintah
Kabupaten/Kota,
sehingga
akuntabilitas Pemerintah Kabupaten/Kota dapat
ditingkatkan.
e. Terjaganya NKRI dan Stabilitas Politik di
Daerah
Selama ini pelaksanaan tugas Gubernur untuk
menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara
serta terpeliharanya keutuhan NKRI, belum
terumuskan sehingga penanganan tugas ini
lebih bersifat defensive dan reaktif. Kondisi ini
segera terlihat ketika konflik pecah didaerah,
dimana peran manajer konflik, baik yaitu
bersifat konflik vertikal maupun konflik
horizontal, tidak dipersonalisasikan dalam
kedudukan jabatan tertentu. Akibatnya terjadi
penajaman ekskalasi konflik dibeberapa daerah
sebagai lemahnya responsifitas penanganan
konflik yang disebabkan rentang kendali yang
terlalu lebar antara pusat dan daerah. Oleh
karena itu,
melalui peningkatan peran
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah diharapkan
ke depan, setiap ATHG (ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan) dapat diantisipasi
secara dini dan ditangan secara cepat, sehingga
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara
dapat
diorientasikan
untuk
memperkokoh keutuhan NKRI.
9
Membentuk kelembagaan
yang membantu Gubernur melaksanakan tugas
sebagai Wakil Pemerintah Pusat, karena selama
ini tidak ada lembaga yang membantu Gubernur
sebagai Wakil Pemerintah Pusat.
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan PP 19/2010
perlu disiapkan kelembagaan Sekretariat
10
Merumuskan
pedoman
pembinaan dan pengawasan bagi Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Tatacara dan mekanisme pedoman pembinaan
dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan
Kabupaten/Kota perlu segera dirumuskan
sebagai tindaklanjut pelaksanaan PP 19/2010.
d.
Merumuskan
kriteria
ATHG dan kriteria stabilitas politik bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara dan
keutuhan NKRI berikut pembobotannya.
Penetapan kriteria ATHG (ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan) dan kriteria stabilitas
politik sesuai dengan situasi dan kondisi daerah
12
f.
Menyiapkan
kriteria
pemberian penghargaan dan sanksi bagi
Bupati/Walikota.
Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan
pemerintahan daearh khususnya kabupaten/kota,
perlu dipikirkan agar Bupati/Walikota yang
berprestasi
diberikan
penghargaan
dan
13
Bupati/Walikota
yang
kinerjanya
tidak
baik/melanggar diberikan sanksi,
sehingga
dengan adanya reward dan punishment ini
diharapkan Bupati/Walikota akan lebih patuh
kepada pemerintah melalui Gubernur dan dengan
demikian
pelaksanaan
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
kabupaten/kota
berlangsung sesuai dengan NSPK yang telah
ditetapkan.
6. Penutup
Berkenaan dengan hal-hal sebagaimana telah saya
sampaikan diatas, pada forum rapat kerja nasional
Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia
(APPSI) ini saya berharap dari diskusi yang kita
lakukan dapat menjadi masukan, saran dan
rekomendasi kebijakan, khususnya terhadap
konsep-konsep yang terkait dengan revitalisasi
peran Gubernur guna menciptakan sinergisitas dan
harmonisasi Hubungan Pemerintah Pusat dan
Daerah.
Demikian hal-hal yang dapat saya sampaikan pada
acara Rapat Kerja Gubernur seluruh Indonesia
Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi usaha kita
bersama, Amin.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh,
14
15