Anda di halaman 1dari 28

Spesies Terancam Punah ialah merupakan populasi makhluk hidup (spesies atau

subspesies terpisahkan evolusi) yang ada didalam risiko kepunahan dikarenakan


jumlahnya sedikit, ataupun terancam punah disebabkan pergantian kondisi alam atau
hewan pemangsa.

Harimau Sumatra, status konservasi: kritis


Image Credit : Wikipedia.Org

Beragam negara didunia mempunyai undang-undang perlindungan istimewa untuk


habitat atau spesies terancam, yang isinya meliputi pelarangan perburuan, pembatasan
pengembangan tempat, atau penetapan tempat cagar alam dan juga suaka
margasatwa. Jumlah spesies yang termasuk spesies terancam sesungguhnya semakin
banyak dari jumlah spesies yang didaftar serta memperoleh perlindungan hukum. Di
alam bebas terdapat jumlah yang lebih banyak lagi spesies yang lebih dulu punah

sebelum saat pernah dicatat, atau punya potensi jadi musnah tanpa dulu sukses
memperoleh perhatian manusia.
Laju kepunahan spesies selama 150 th. Belakangan ini amat memprihatinkan. Banyak
spesies yang mengalami evolusi serta punah dengan alami sejak beberapa ratus juta
th. Yang lantas, namun laju kepunahan belakangan ini tambah lebih tinggi dari laju
kepunahan rata-rata pada skala evolusi planet bumi. Laju kepunahan sekarang ini yaitu
10 sampai 100 kali lipat laju kepunahan alami. Apabila tingkat laju dari kepunahan
berlanjut atau terus meningkat, jumlah spesies sebagai punah didalam dekade tersebut
dapat berjumlah jutaan. Beberapa besar orang cuma berpikir cuma spesies mamalia
berukuran besar serta burung yang terancam kepunahan, namun sesungguhnya
stabilitas semua ekosistem jadi terganggu dengan punahnya spesies kunci pada di
antara rantai makanan.

epunahan, Kontroversi dan Status Konservasi


Kita sebagai manusia harus memperhatikan dan peduli terhadap kepunahan yang di
alami oleh banyak spesies di bumi ini.
Kepunahan disini bisa di artikan sebagai :

Kehilangan satu spesies sebagai entitas biologi

Terganggunya stabilitas sesuatu ekosistem

Terancamnya spesies lain

Kehilangan materi genetika serta biokimia yang tidak tergantikan.

Orang Utan Kalimantan


Image Credit : Wikipedia.org

Hilangnya satu jenis spesies dari muka bumi bermakna menyusutnya kekayaan alam,
sekalian jadi isu moral untuk pihak yang berpendapat manusia sebagai penanggung
jawab kelestarian lingkungan, sekalian pihak yang beri dukungan hak hidup untuk

seluruh spesies hewan. Kepunahan satu spesies sebagai mangsa atau pemangsa
didalam satu ekosistem beresiko pada peningkatan atau penurunan jumlah populasi
spesies lain. Demikian selanjutnya, sampai seluruh spesies musnah serta ekosistem jadi
rusak serta tidak dapat kembali seperti awal mulanya. Disamping itu, tiap-tiap spesies
mempunyai materi genetik yang unik yang tersimpan didalam dna, serta membuahkan
bahan kimia yang unik cocok instruksi genetik yang dimiliki. Bahan kimia dari
tumbuhan, contohnya amat punya potensi untuk dipakai sebagai senyawa obat-obatan
didalam industri farmasi.
Kontroversi
Undang-undang Spesies Terancam Punah kerap mengundang kontroversi. Pihakpihak spesifik kerap mempertanyakan persyaratan memasukkan satu spesies ke
didalam daftar spesies terancam, serta persyaratan mencoret satu spesies dari daftar
spesies terancam sesudah populasi spesies tersebut sudah sembuh. Disamping itu,
pemilik tanah kerap mempertanyakan nasib tanah mereka sesudah ditemukan spesies
terancam punah yang dilindungi undang-undang.
Spesies yang sudah di tuliskan kedalam daftar spesies terancam justru kerap semakin
dicari kolektor serta pemburu gelap. Efek seperti ini dapat dikurangi dengan lakukan
penangkaran spesies terancam. Seperti yang ada di republik rakyat cina, penangkaran
penyu telah sukses kurangi perburuan gelap pada spesies terancam.
Status Konvervasi
Status konservasi dari satu spesies terancam yaitu indikator kemungkinan spesies ini
dapat terus bertahan hidup. Penetapan status konservasi tidak cuma berdasar jumlah
populasi yang tersisa, tetapi juga peningkatan atau penurunan jumlah populasi didalam
periode spesifik, laju berhasil penangkaran, ancaman yang diketahui, dan seterusnya.
Status konservasi yang sangat dikenal di semua dunia yaitu iucn red daftar.
Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati ialah program internasional membuat
perlindungan spesies serta habitat yang teracam diratifikasi 188 negara. Di negara
indonesia, program ini dikenal dengan Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman
Hayati Indonesia atau bisa di singkat menjadi IBSAP yang pertama kali didirikan pada
th. 1993 dan dinamai dengan Rencana aksi keanekaragaman hayati untuk indonesia
atau bisa juga di kenal dengan Biodiversity Action Plan Indonesia (BAPI)

IUCN Red List


Kategori spesies yang terancam akan mengalami kepunahan didalam IUCN Red List
berada diantara kelompok sangat terancam akan mengalami kepunahan serta rawan.
Berikut beberapa pengelompokan dari IUCN.
Punah (extinct, ex) : individu paling akhir dari sesuatu spesies telah mati, atau telah
mati menurut anggapan yang tidak dapat diragukan lagi, diantara lain:

Baiji

Beruang Atlas

Dinosaurus

Dodo

Elang Haast

Harimau Bali

Harimau Jawa

Harimau Kaspia

Harimau Tasmania

Burung Merpati Penumpang

Moa

Parkit Carolina

Sapi Laut Steller

Singa Laut Jepang.

Punah di alam liar ( extinct in the wild, ew ) : populasi di alam bebas tak ada lagi, serta
cuma dapat didapati di penangkaran, diantaranya :

Burung Alagoas Curassow

Badak Putih Utara

Katak Wyoming

Singa Barbary.

Gawat ( Critical, Cr ) : Spesies Hadapi Risiko Tinggi Kepunahan Di Waktu Dekat,


Diantaranya :

Harimau Siberia

Harimau Sumatra

Badak Jawa

Badak Sumatra

Jalak Bali

Arwana Asia

Rusa Bawean

Macan Tutul Jawa

Orang Utan Sumatera

Genting ( endangered, en ) : spesies yang hadapi risiko kepunahan amat tinggi di


waktu mendatang, diantaranya :

Orang Utan Kalimantan

Banteng

Anoa

Macan Tutul Salju.

Rawan ( vulnerable, vu ) : spesies hadapi risiko tinggi kepunahan di hari esok,


contohnya :

Cheetah

Seladang

Babirusa.

Kasuari

Merak Hijau

Kakak Tua Maluku.

Efek rendah ( least concern, lc ) : ancaman segera untuk kelangsungan hidup spesies
tak ada, diantaranya :

Ayam Hutan

Macan Tutul.

Mamalia

Acerodon jubatus

Ajak (Cuon alpinus)

Anjing laut Hawaii (Monachus schauinslandi)

Anjing liar Afrika (Lycaon pictus)

Antelop Tibet (Pantholops hodgsonii)

Aye-aye (Daubentonia madagascariensis)

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)

Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis)

Bajing Merah (Sciurus vulgaris)

Banteng (Bos javanicus)

Bekantan (Nasalis larvatus)

Berang-berang laut (Enhydra lutris)

Bonobo (Pan paniscus)

Bradypus torquatus

Rusa ( Cervus sp)

Kancil ( Tragulus sp)

Musang Air (Cynogale benetti)

Kelinci Sumatra (Nesolagus netscheri)[8]

Burramys parvus

Cervus albirostris

Cheetah Asia (Acinonyx jubatus venaticus)

Elaphurus davidianus

Equus hemionus

Fossa (Cryptoprocta ferox)

Gajah Afrika (Loxodonta africana)

Gajah Asia (Elephas maximus)

Gajah hutan Afrika (Loxodonta cyclotis)

Gorila gunung (Gorilla beringei)

Gorila (Gorilla gorilla)

Harimau (Panthera tigris)

Indri (Indri indri)

Kelelawar abu-abu (Myotis grisescens)

Kouprey (Bos sauveli)

Lasiorhinus krefftii

Leontopithecus rosalia

Lumba-lumba Teluk California (Phocoena sinus)

Lynx Iberia (Lynx pardinus)

Macan Tutul Salju (Uncia uncia)

Manatee Hindia Barat (Trichechus manatus)

Mustela nigripes

Myrmecobius fasciatus

Orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus)

Orang utan Sumatra (Pongo abelii)

Panda Merah (Ailurus fulgens)

Panda (Ailuropoda melanoleuca)

Paus bersirip (Balaenoptera physalus)

Paus biru (Balaenoptera musculus)

Paus bongkok (Megaptera novaeangliae)

Paus Sei (Balaenoptera borealis)

Petaurus gracilis)

Pteronura brasiliensis

Serigala Merah (Canis rufus)

Sifaka diadema (Propithecus diadema)

Simpanse (Pan troglodytes)

Singa Asia (Panthera Leo Persica)

Singa laut Steller (Eumetopias jubatus)

Urocyon littoralis

Burung

Aceros waldeni

Alauda razae

Anas laysanensis

Angsa Hawaiian (Branta sandvicensis)

Anodorhynchus glaucus

Anodorhynchus leari

Bintayung Christmas (Fregata andrewsi)

Brachyramphus brevirostris

Buteo ridgwayi

Corvus hawaiiensis

Cozumel Thrasher (Toxostoma guttatum)

Crypturellus saltuarius

Cyanopsitta spixii

Dara Laut Berjambul (Sterna bernsteini)

Dendrocygna arborea

Diomedea amsterdamensis

Foudia rubra

Gallicolumba platenae

Gallirallus owstoni

Geopsittacus occidentalis

Geronticus eremita

Grus americana

Grus leucogeranus

Gyps bengalensis

Gyps indicus

Ibis Karau (Pseudibis davisoni)

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)

Kakapo (Strigops habroptila)

Kakatua Filipina (Cacatua haematuropygia)

Kakatua Puerto Rico (Amazona vittata)

Kakatua-kecil Jambul-kuning (Cacatua sulphurea)

Kiwi (Apteryx australis, A. hastii, A. owenii)

Kondor California (Gymnogyps californianus)

Kuau-kerdil Kalimantan (Polyplectron schleiermacheri)

Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo)

Mergus octosetaceus

Mimodes graysoni

Neophema chrysogaster

Neospiza concolor

Nipponia nippon

Numenius borealis

Numenius tenuirostris

Oceanites maorianus

Oxyura leucocephala

Pelatuk Maharaja (Campephilus imperialis)

Pelatuk paruh gading (Campephilus principalis)

Picoides borealis

Pithecophaga jefferyi

Pitta gurneyi

Podiceps taczanowskii

Poo-uli (Melamprosops phaeosoma)

Psittacula eques

Pterodroma hasitata

Pterodroma madeira

Pterodroma magentae

Rhinoptilus bitorquatus

Rhynochetos jubatus

Sapheopipo noguchii

Tachybaptus rufolavatus

Takah (Porphyrio hochstetteri)

Thalassarche eremita

Thaumatibis gigantea

Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis)

Tympanuchus cupido attwateri

Vanellus gregarius

Reptilia

Alligator China (Alligator sinensis)

Alsophis antiguae

Ameiva polops

Bradypodion taeniabronchum

Buaya Kuba (Crocodylus rhombifer)

Gambelia silus

Komodo (Varanus komodoensis)

Kura-kura darat bintang Burma (Geochelone platynota)

Kura-kura sungai Amerika Tengah (Dermatemys mawii)

Lepidochelys kempii

Oligosoma grande

Oligosoma otagense

Penyu abu-abu (Lepidochelys olivacea)

Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)

Penyu hijau (Chelonia mydas)

Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)

Penyu tempayan (Caretta caretta)

Sphaerodactylus micropithecus

Uma inornata

Xantusia riversiana

Amfibia

Ambystoma californiense

Ambystoma tigrinum stebbinsi

Bufo baxteri

Bufo californicus

Bufo houstonensis

Eurycea rathbuni

Eurycea sosorum

Hyalinobatrachium fleischmanni

Litoria olongburensis

Litoria Spenceri

Nyctimystes dayi

Philoria frosti

Plethodon shenandoah

Rana muscosa

Ikan

Arwana Asia (Scleropages formosus)

Bonytail (Gila elegans)

Coelacanth (Coelacanthiformes)

Cui-ui (Chasmistes cujus)

Gambusia eurystoma

Gila cypha

Hiu paus (Rhincodontidae Rhincodon typus)

Kerapu Nassau (Epinephelus striatus)

Moapa coriacea

Psephurus gladius

Ptychocheilus lucius

Artropoda

Astacopsis gouldi

Austropotamobius pallipes

Palaemonias alabamae

Palaemonias ganteri

Moluska

Kanab Ambersnail (Oxyloma haydeni kanabensis)

Tumbuhan

Abies beshanzuensis

Ceroxylon quindiuense

Clianthus puniceus

Cupressus dupreziana

Metasequoia glyptostroboides

Palem anggur Chili (Jubaea chilensis)

Perangkap lalat Venus (Dionaea muscipula)

Pinus Wollemi (Wollemia nobilis)

http://www.satwa.net/419/daftar-spesies-hewan-dan-tumbuhan-yang-terancampunah.html diakses tanggal 10 November 2014

Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi sesuai
dengan pasal 1 butir 14 UU No. 5 Tahun 1990.
Saat ini terdapat 50 Taman Nasional di Indonesia, yang pengelolaannya di bawah
Kementrian Kehutanan Republik Indonesia. Berikut adalah 7 Taman Nasional yang
Terkenal di Indonesia karena keindahannya :
1. Taman Nasional Bunaken

Taman nasional ini sangat terkenal bahkan di seluruh dunia, terutama karena
keindahan terumbu karangnya dan diakui sebagai terumbu karang terlengkap.
Taman nasional ini terletak di perairan laut Sulawesi, tepatnya di Manado Sulawesi
Utara. Pemerintah provinsi setempat sering mengadakan even tahunan yaitu Sail
Bunaken yang diikuti oleh peserta dari beberapa negara. Musim kunjungan terbaik
untuk berkunjung ke Bunaken adalah bulan Mei s/d Agustus disetiap tahunnya.
Maka jika anda pergi ke Manado jangan lupa untuk mampir ke Bunaken.

2. Taman Nasional Ujung Kulon

Merupakan pusat konservasi dan mengkhususkan melindungi Badak Jawa. Terdapat


tiga tipe ekosistem di taman nasional ini yaitu ekosistem perairan laut, ekosistem
rawa, dan ekosistem daratan. Taman Nasional Ujung Kulon merupakan obyek wisata
alam yang menarik, dengan keindahan berbagai bentuk gejala dan keunikan alam
berupa sungai-sungai dengan jeramnya, air terjun, pantai pasir putih, sumber air
panas, taman laut dan peninggalan budaya/sejarah (Arca Ganesha, di Gunung
Raksa Pulau Panaitan). Kesemuanya merupakan pesona alam yang sangat menarik
untuk dikunjungi dan sulit ditemukan di tempat lain.

3. Taman Nasional Gunung Leuser

Taman Nasional Gunung Leuser merupakan salah satu yang ditetapkan oleh
UNESCO sebagai Cagar Biosfir. Berdasarkan kerjasama Indonesia-Malaysia, juga
ditetapkan sebagai Sister Park dengan Taman Negara National Park di
Malaysia. Taman Nasional Gunung Leuser merupakan perwakilan tipe ekosistem
hutan pantai, dan hutan hujan tropika dataran rendah sampai pegunungan. Hampir
seluruh kawasan ditutupi oleh lebatnya hutan Dipterocarpaceae dengan beberapa
sungai dan air terjun. Satwa langka yang dilindungi di Taman Nasional ini antara lain
Mawas/Orang Utan, Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, Badak Sumatera,
Rangkong dan Kucing Hutan.

4. Taman Nasional Wakatobi

Taman Nasional ini memiliki nama yang sangat unik, uniknya karena nama Wakatobi
diambil dari nama-nama 4 pulau utama di Taman Nasional ini, yaitu pulau Wangiwangi, Kaledupa, Togian dan Binongko. Taman Nasional Wakatobi memiliki potensi
sumberdaya alam laut yang bernilai tinggi baik jenis dan keunikannya, dengan
panorama bawah laut yang menakjubkan. Terletak di Sulawesi Tenggara, taman
nasional ini memiliki musim kunjungan terbaik pada bulan April s/d Juni dan Oktober
s/d Desember setiap tahunnya.

5. Pulau Komodo

Taman Nasional Pulau Komodo terdiri dari 3 pulau besar yaitu Komodo, Rinca dan
Padar serta 26 pulau besar/kecil disekitarnya. Pulau Komodo resmi ditetapkan
sebagai New 7 Wonders of Nature atau yang lebih dikenal dengan 7 keajaiban dunia
pada 16 Mei 2013 di Zurich, Swiss. Beberapa tumbuhan yang ada di Taman Nasional
Komodo antara lain rotan, bambu, asam, kepuh, bidara, dan bakau. Keadaan alam
yang kering dan gersang menjadikan suatu keunikan tersendiri. Adanya padang
savana yang luas, sumber air yang terbatas dan suhu yang cukup panas; ternyata
merupakan habitat yang disenangi oleh sejenis binatang purba Komodo. Selain
satwa khas Komodo, terdapat rusa, babi hutan, ajag, kuda liar, kerbau liar, 2 jenis
penyu, 10 jenis lumba-lumba, 6 jenis paus dan duyung yang sering terlihat di
perairan laut Taman Nasional Komodo.

6. Taman Nasional Way Kambas

Terletak di provinsi Lampung, Taman Nasional ini merupakan pusat konservasi gajah
terbesar di Indonesia. Selain Gajah Sumatera, disini juga ada tempat penangkaran
Badak Sumatera, Orang Utan Sumatera, dan beberapa spesies hewan
lainnya. Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah dapat dijadikan sebagai
gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada pusat latihan gajah
tersebut, dapat disaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan
atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga,
tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya.

7. Taman Nasional Bali Barat

Terletak di ujung barat pulau Bali, Taman Nasional Bali Barat terdiri dari beberapa
tipe vegetasi yaitu hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim, hutan hujan
dataran rendah, savana, terumbu karang, padang lamun, pantai berpasir, dan
perairan laut dangkal dan dalam. Memiliki satwa burung yang endemik dan langka
yaitu burung jalak bali, selain itu terdapat beberapa spesies hewan lainnya seperti
Kijang, Luwak, Trenggiling dan Kancil. Burung jalak bali merupakan satwa
primadona taman nasional ini, dan termasuk burung pesolek yang senantiasa
menyenangi habitat yang bersih, serta jelajah terbangnya tidak pernah jauh.
Burung tersebut memerlukan perhatian dan pengawasan ekstra ketat, karena
populasinya rendah dan mudah untuk ditangkap.

7 Taman Nasional Yang Terkenal di Indonesia

http://blog.kutaraya.com/7-taman-nasional-yang-terkenal-di-indonesia/ 10
November 2014

5 Cagar Alam Terbaik Di Indonesia yang bisa Anda jadikan pilihan destinasi wisata Anda setelah
setiap hari disuguhi oleh sesak dan pengapnya jalanan di kota pada saat ini yang tak jauh dari kata
macet. Menghirup udara segar dan menghabiskan waktu di tengah alam terbuka adalah hal yang
bisa Anda temui. Selain menjadi kawasan suaka alam, cagar alam juga menjadi rumah bagi
berbagai tumbuhan, satwa dan ekosistem yang berkembang secara alami yang sangat dilindungi.
Berikut 5 cagar alam terbaik di Indonesia.
1. Cagar Alam Bukit Kelam Sintang
Jangan terkecoh dengan namanya, karena cagar alam ini akan memberikan pengalaman menikmati
keindahan hutan di Kalimantan yang sanggup menghipnotis pengunjungnya. NamaBukit
Kelam pun tidak terlepas dari legenda Bujang Meji dan Tumenggung Marubai.

Jenis flora langka yang dapat Anda temukan disini adalah Meranti, Bangeris, Tengkawang, Kebas Kebas, dan juga berbagai jenis Anggrek. Jangan kaget jika saat berkeliling cagar alam Anda
mendapati kawanan Beruang Madu dan melihat kelelawar beterbangan di atas langit.
Hal seru yang bisa Anda lakukan disini adalah mendaki ke puncak Bukit Sintang dengan menaiki
anak tangga yang menantang, dimana medannya akan sangat mencekam dengan tebing yang
curam. Saat sampai di atas bukit Anda juga dapat menikmati keindahan alam yang eksotis berupa
gua - gua alam, dimana juga merupakan rumah dan sarang bagi burung Walet.
Dengan ketinggian mencapai 900 meter di atas permukaan laut, cagar alam ini menyediakan

fasilitas bagi kalian penyuka hiking dan trekking.


2. Cagar Alam Arjuno LaliJiwo
Kawasan alam Arjuno LaliJiwo ditetapkan sebagai cagar alam sejak September tahun 1992 silam.
Memiliki luas sekitar 4.900 hektar, kawasan Arjuno LaliJiwo ini meliputi Gunung Welirang,Gunung
Arjuno, Gunung Kembar I dan II.

Kekayaan alam di Arjuna LaliJiwo meliputi wilayah tropika yang didominasi oleh hutan Cemara
Gunung. Memasuki cagar alamnya, Anda akan disambut dengan pemandangan hutan Alpina dan
beragam jenis pohon cemara.
Kawanan hewan yang bisa Anda temui disini adalah Rusa, Kijang, Babi Hutan, dll. Berlokasi di
bawah Balai Konservasi Sumber Alam Jatim, hingga sekarang fungsinya pun ditujukan untuk
kebutuhan penelitian dan pariwisata.
3. Cagar Alam Pulau Kaget
Jika Anda familiar dengan maskot taman rekreasi Taman Impian Jaya Ancol, Cagar Alam Pulau
Kaget adalah tempat terbaik untuk melihat sekelompok monyet berhidung panjang merah muda ini
di habitat aslinya.

Pulau seluas sekira 85 hektar ini diresmikan sebagai cagar alam pada tahun 1976 dan terletak di
dekat muara sungai Barito. Pulau ini terbentuk oleh endapan lumpur yang timbul dari arah sungai
tersebut. Tanah yang subur di Pulau Kaget menjadi penyedia mineral bagi berbagai ekosistem
hutan dan rumah bagi vegetasi penting seperti Mangrove, Rambai, Nipah, Pandan, danJeruju.
Walaupun tidak ada cerita yang pasti dibalik nama pulau ini, namun poin yang bisa diambil adalah
sensasi ketika pertama kali memasuki pulau, karena Anda akan dikagetkan oleh suara riuh ratusan
Bekantan yang bergantungan di atas pohon. Selain Bekantan, cagar alam ini juga menjadi rumah
bagi lutung, berbagai jenis burung seperti Elang bondol, Elang laut, dankingfisher.
4. Cagar Alam Kepulauan Krakatau
Terletak di kawasan Selat Sunda, cagar alam Pulau Krakatau yang terletak di Selat Sunda ini
merupakan warisan alam yang luar biasa indah. Bagaimana tidak, lahan cagar alam seluas kurang
lebih 13 hektar ini kamu bisa menemui koleksi unik flora yang terdiri dari berbagai jenis jamur,
tumbuhan paku, dan juga hewan - hewan yang mendiami dataran pulau vulkanik, sepertiular, kadal,
penyu laut, dan lain - lain.

Kawasan yang resmi menjadi bagian dari Taman Nasional Ujung Kulon pada tahun 1984 ini
dilindungi dan dipertahankan integritasnya sebagai sebuah kawasan konservasi yang penting bagi
ilmu pengetahuan dan pendidikan.
5. Kebun Raya Cibodas
Terletak di daerah Gunung Gede, Jawa Barat, cagar alam yang juga merupakan bagian dariTaman
Nasional Gunung Gede Pangrango ini memiliki akses yang mudah dijangkau bagi Anda yang ingin
melipir sebentar dari kebisingan kota Jakarta.

Kawasannya yang luas dan terdiri dari banyak lahan hijau menjadikan Kebun Raya
Cibodasrekomendasi cagar alam pertama yang dapat Anda kunjungi. Mulai dari air terjun hingga
rumah kaca pun bisa Anda nikmati selama menghabiskan waktu di kebun raya yang sudah berdiri
mulai dari tahun 1830 silam ini.

5 Cagar Alam Terbaik Di Indonesia

http://www.belantaraindonesia.org/2013/08/5-cagar-alam-terbaik-di-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai