Anda di halaman 1dari 6

I.

NAMA PERCOBAAN :
1.1. PROSES KOAGULASI & FLOKULASI
1.2. FILTRABILITAS

II. PRINSIP
Stabilitas koloid merupakan aspek penting dalam proses koagulasi untuk
menghilangkan koloid-koloid. Stabilitas koloid tergantung ukuran koloid
dan muatan elektrik, juga dipengaruhi oleh media pendispersi (dalam
hal ini media pendispersi adalah air) seperti kekuatan ion, pH.
Muatan permukaan partikel-partikel koloid penyebab kekeruhan di
dalam air adalah sejenis, oleh karena itu jika kekuatan ionik di dalam air
rendah, maka koloid akan tetap stabil. Stabilitas merupakan daya tolak
koloid karena partikel-partikel mempunyai muatan permukaan sejenis
(negatip).
Antara koloid-koloid ada gaya tolak menolak dan gaya tarik massa (van
der Waals). Dengan adanya enersi interaksi kedua gaya tersebut yang
disebabkan oleh gerakan Brownian, dihasilkan suatu enersi yang kinetik.
Jika kekuatan ionik di dalam air cukup tinggi, maka gaya tolak menolak
memberi keuntungan kepada situasi dimana tumbukan yang terjadi
menghasilkan aglomerasi partikel-partikel.
Ada beberapa daya yang menyebabkan stabilitas partikel, yaitu :
1. Gaya elektrostatik yaitu gaya tolak menolak terjadi jika partikelpartikel mempunyai muatan yang sejenis (negatif atau positif).
2. Bergabung dengan molekul air (reaksi hidrasi)
3. Stabilitas yang disebabkan oleh molekul besar yang diadsorpsi pada
permukaan.
Untuk menghilangkan kondisi stabil, harus merubah gaya interaksi
diantara partikel dengan pembubuhan zat kimia (sebagai donor muatan
positif) supaya gaya tarik menarik menjadi lebih besar.
Untuk destabilisasi ada beberapa mekanisme yang berbeda :
a. Kompresi lapisan ganda listrik (Compression of electric double layer)
dengan muatan yang berlawanan.
b. Mengurangi potensial permukaan yang disebabkan oleh adsorpsi
molekul yang spesifik dengan muatan elektrostatik berlawanan.
c. Adsorpsi molekul organik diatas permukaan partikel bisa membentuk
jembatan molekul diantara partikel.
d. Penggabungan partikel koloid kedalam senyawa presipitasi yang
terbentuk dari koagulan/flokulan.

Secara garis besar (berdasarkan uraian di atas), mekanisme koagulasi


dan flokulasi adalah :
1. Destabilisasi muatan negatif partikel oleh muatan postif dari
koagulan.
2. Tumbukan antar partikel.
3. Adsorpsi
III. BAHAN KIMIA/BAHAN PENDUKUNG YANG DIPERLUKAN
1. Koagulan (Alum sulfat atau PAC), dibuat larutan 1 %.
2. Bahan Alkali (Kapur, Soda Abu).
3. Kertas saring Whatman No.42.
4. Aquadest.
IV. ALAT/INSTRUMEN YANG DIPERLUKAN
1.
Jar Tester
2.
Stop Watch
3.
Turbidimeter
4.
pH- meter
5.
Beaker Glass
6.
Gelas ukur
7.
Corong gelas
8.
Labu erlenmeyer
9.
Batang pengaduk
10. Botol cuci
V. CARA KERJA :
5.1. Percobaan Proses Koagulasi dan Flokulasi dengan Jar Test
1.
Sediakan air sungai dengan kekeruhan sedang s/d tinggi.
2.
Ukur suhu (lihat IK Nomor 1-1/IK LL) pH (lihat IK/PP Nomor 5/PP)
dan Turbidity (lihat IK Nomor 4-1/IK) air baku, catat pada data
pengamatan.
3.
Masukkan air baku ke dalam beaker glass 1000 ml.
4.
Siapkan Jar Tester, ukur dimensi pengaduk/impeller (Di ; Wi).
5.
Tentukan dosis koagulan.
6.
Tentukan kecepatan pengaduk cepat (dalam rpm) dan waktu
pengadukan (dalam menit), berbeda untuk setiap praktikan.
7.
Tentukan kecepatan pengaduk lambat/Flokulasi (dalam rpm) dan
waktu pengadukan (dalam menit), berbeda untuk setiap
praktikan.
8.
Siapkan peralatan filtrasi dengan menggunakan corong gelas dan
kertas saring.
9.
Jalankan Jar Tester dengan kondisi operasi yang telah ditentukan,
amati proses koagulasi dan flokulasi.
10. Hentikan pengadukan sampai dengan proses flokulasi selesai.
11. Angkat impeller secara cepat tetapi hati-hati jangan sampai
merusak flok.

5.2. Percobaan Filtrabilitas :


1.
Tuangkan air hasil koagulasi-flokulasi kedalam saringan sampai
batas kertas saring dalam corong (setelah bulir 11 diatas!).
2.
Ukur Turbidity filtrat, lalu catat
VI. DATA HASIL PENGAMATAN
Data pengukuran impeller :
1. Di = 7,6 cm
2. Wi =2,5 cm
Data pengaduk cepat (koagulasi) dan Pengaduk Lambat (Flokulasi)
1.
2.
3.
4.

Kecepatan pengaduk cepat


= 125 rpm
Waktu pengaduk cepat
= 40 detik
Kecepatan pengaduk lambat
= 50 rpm
Waktu pengaduk lambat
= 20 menit

VII. PERHITUNGAN
Proses Koagulasi
1. Perhitungan Power
P = KT . n 3 . Di 5 .
g
= 2,25 . 2,08 3 . 0,076 . 0,996
9,81
= 0,156 watt
2. Perhitungan NRe
NRe = Di 2 . n .

= 0,076 2 . 2,08 . 0,996


0,84 . 10-6
= 14.285,7

3. Perhitungan G pada Pengaduk Cepat


G=

.v
G=

0,0156
(8,33 . 10-4)(0,001)
= 432 dt

4. Perhitungan G.Td
G.Td = 432. 40 = 17,280
Perhitungan Proses Flokulasi:
1. Perhitungan Power
P = KL . n 2 . Di 3 .
g
= 43 . 0,83 2 . 0,076 3. 0,000833
9,81
= 1,104 . 10-6 watt
2. Perhitungan NRe
NRe = Di 2 . n .

= 0,076 2 . 0,83 . 0,996


0,00083
= 5,732
3. Perhitungan G pada Pengaduk Lambat
G=

P
.v

1,104 . 10-6
(8,4 . 10-10)
= 36,25 dt

G=

4. Perhitungan G.Td
G.Td = 36 .1200 = 43,200
= 4,32 . 10 4

Dari hasil perhitungan ada hal-hal yang melampai batas kriteria rancangan
yaitu Bilangan Reynolds yang melebihi batas kecepatan laminar, gradient
kecepatan(G) dan G x td. Yang semestinya kecepatan kurang dari 50 rpm
proses flokulasi sudah dapat memenuhi kriteria rancangan secara efektif.
Analisa filtrabilitas

Kekeruhan air baku


NTU yang diukur pada turbidity meter dan hasil akhir
proses koagulasi-flokulasi dan disaring dengan kertas saring Whatman
menghasilkan kekeruhan
. Dapat dikatakan seluruh rangkaian proses
berjalan dengan baik dan efektif
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
Gangguan
Proses flokulasi sebenarnya tidak bisa terganggu. Namun, efisiensi proses
tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kadar dan jenis zat
tersuspensi, pH larutan, kadar dan jenis flokulan, waktu dan kecepatan
pengadukan dan adanya beberapa macam ion terlarut yang tertentu (seperti
fosfat, sulfat dan sebagainya). Faktor-faktor ini kalau kurang optimal dapat
menghalangi flokulasi. Jar-test dapat digunakan untuk mencari nilai-nilai yang
optimal melalui percobaan dalam laboratorium.
Ketelitian
Karena percobaan flokulasi terdiri dari beberapa langkah, maka baik kesalahan
secara sistematis maupun secara kebetulan dapat terjadi. Kesalahankesalahan tersebut terutama disebabkan oleh:
1. Sampel yang tidak representatip untuk badan air yang diperiksa
2. Sampel yang tidak diaduk mengakibatkan zat tersuspensi yang berat
tertinggal di bawah.
3. Pembubuhan dosis alum yang tidak teliti
4. Perbedaan nilai pH

LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN OPERASI DAN PROSES

PROSES KOAGULASI DAN FLOKULASI

Disusun Oleh

WIRA BRATA SAMODRA (201311191)

LABORATORIUM SATUAN OPERASI DAN PROSES


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI SAPTA TARUNA
2015

Anda mungkin juga menyukai