Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
VCI
Vv. hepatica
v. phrenica inferior
v. supraren
V. portae
v. testicularis/
v. ovarica
v. profunda femoris
v. iliaca interna
v. iliaca externa
v. poplitea
v. femoralis
Pathofisiologi
Adanya tekanan tinggi dalam pembuluh darah vena . dan mengalami dilatasi yang
kemudian terus membesar sampai katup vena satu sama lain tidak dapat saling
betemu. Kegagalan pada satu katup vena akan memicu terjadinya kegagalan pada
katup-katup lainnya. Peningkatan tekanan yang berlebihan di dalam sistem vena
superfisial akan menyebabkan terjadinya dilatasi vena yang bersifat local sehingga,
fungsi vena untuk mengalirkan darah ke atas dan ke vena profunda akan
mengalami gangguan.
Berkurangnya elastisitas dinding pembuluh vena yang menyebabkan pembuluh
vena melemah dan tak sanggup mengalirkan darah ke jantung sebagaimana
mestinya. Aliran darah dari kaki ke jantung sangat melawan gravitasi bumi, karena
itu pembuluh darah harus kuat, begitu juga dengan dinamisasi otot disekitarnya.
Rusaknya katup pembuluh vena, padahal katup atau klep ini bertugas menahan
darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali. Katup yang rusak
membuat darah berkumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang
mengganggu aliran darah.
Pemicu varises antara lain : Faktor keturunan, Kehamilan, Kurang gerak, Merokok,
Terlalu banyak berdiri, Menderita kolesterol tinggi dan kencing manis, Memakai
sepatu hak terlalu tinggi.
Patofisiologi, Sylvia A.Price, vol 1
5. Manifestasi klinis dari varises
Gejala terjadinya varices
1. Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, diikuti otot yang mudah pegal,
kaku,
panas dan sakit di seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit
dirasakan
menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran darah.
2. Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai.
3. Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba
(spider
navy).
4. Perubahan warna kulit (pigmentasi) di seputar mata kaki, akibat tidak
lancarnya aliran darah. Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang
sulit sembuh.
5. Kaki bengkak (edema) karena adanya pembendungan darah.
6. Perubahan pada pembuluh vena luar, misalnya di betis bagian belakang
tampak urat kebiru-biruan dan berkelok-kelok. Keadaan ini merupakan gejala
varices kronis.
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33123/4/Chapter%20II.pdf
Gambaran Klinis
Berdasarkan atas ukuran besar diameter pembuluh vena yang menderita
varises terdapatpembagian atau klasifikasi seperti dibawah ini, yaitu:
1) Varises vena safena magna dan atau vena safena parva (varises stem),
vena sekitarnya. Bila vena yang terletak di distal dari ikatan kempis / kosong
berarti katup-katup vena perforantes dan vena profunda berfungsi baik dan
tidak ada sumbatan. Sebaliknya bila vena superfisial bertambah lebar berarti
katup-katup tersebut mengalami kegagalan atau terdapat sumbatan pada
vena profunda.
Sumber : ILMU BEDAH VASKULER
KLASIFIKASI
- varises primer
: kelemahan struktural dr dinding pembuluh darah yang diturunkan.
Dilatasi dapat disertai gangguan katub vena karena daun katub tidak mampu menutup dan
menahan aliran refluks. Varieses primer sering terjadi pada vena2 permukaan karena
kurangnya dukungan dari luar atau kurangnya resistensi jaringan subkutan
- Varises sekunder : desebabkan oleh gangguan patologi sistem vena dalam yg timbul
kongenital atau didapat, menyebabkan dilatasi vena-vena permukaan, penghubung atau
kolateral. Misalnya, kerusakan katup vena pada sistem vena dalam akan mengganggu aliran
darah menuju jantung, resultan statis dan penimbunan darah menyebabkan hipertensi vena
dalam. Jika katup vena penghubung ( penyambung) tidak berfungsi dgn baik, maka
peningkatan tekanan sirkuit vena dalam akan menyebabkan aliran balik darah ke dalam vena
penghubung. Darah vena akan dialirkan ke vena permukaan dari vena dalam, hal ini
merupkan predisposisi untuk timbulnya varises sekunder pada vena permukaan. Pd keadaan
ini vena permukaan berfungsi sebagai pembuluh kolateral untuk sistem vena dalam,
memirau darah dari daerah yang mati
(Patofisiologi, Sylvia, Ed.6)
STADIUM