Anda di halaman 1dari 48

ANTENATAL CARE BERKUALITAS

DALAM MENINGKATKAN
PELAYANAN KESEHATAN
IBU DAN ANAK

Dr. dr. H. Nasrudin Andi Mapppaware, SpOG

CURRICULUM VITAE
Nama

: Dr. dr. H. Nasrudin Andi Mappaware, SpOG

TTL

: Unaaha / 30 Mei 1976

Pekerjaan

: Dosen Fak. Kedokteran UMI


Dosen LB Bagian OBGIN & Bioetika
FK UNHAS

Jabatan

: Direktur RSIA St Khadijah 1 Makassar


Wakil Dekan I FK UMI
Sekertaris POGI Cab. Makassar

Riwayat Pendidikan Kedokteran :


- Dokter Umum 2001 di FK UMI
- Spesialis OBGIN 2006 FK UNHAS
- Bioetika, Hukum Kedokteran & HAM 2007 FK UI
- Bioethics of Health Professionals 2013 FK UGM
- Pend. S3 2013 Pasca Sarjana FK UNHAS
Riwayat Organisasi : IDI, POGI, PERSI, MUKISI,
& Jaringan Bioetika & Humaniora Nasional

Di dunia
Akibat komplikasi kehamilan & persalinan :
Setiap menit 1 ibu meninggal
500.000 ibu meninggal/ tahun
50 juta ibu menderita krn kesehatan reproduksi buruk, sakit & cacat
krn kehamilan risiko tinggi

Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia paling tinggi di ASEAN


250 per 100.000 kelahiran hidup (2013)
1.500 ibu meninggal per bulan (50 ibu per hari)
karena komplikasi kehamilan dan persalinan
Target AKI 110 per 100.000 kelahiran hidup

Angka Kematian Ibu di ASEAN

per 100.000 kelahiran


hidup

350
300

307

250
200

170

150

AKI

100

44

39

50
6

Indonesia Singapura Malaysia Brunai D

Negara-negara ASEAN

Thailand Philipina

Gambar 2.1 : Angka Kematian Ibu di Indonesia

per 100.000 kelahiran hidup

500
450

450
421

400

390

350

373
334

300

307

290.8

250
200
150

125

100
50
0
1986

1992

1994

1995

1997
Tahun

2003

2005

2010

Kematian Maternal (Maternal Mortality)

Kematian waktu hamil, persalinan & dlm 90 hari ssdh kehamilan berakhir
o/ sebab apapun, tanpa memperhitungkan tuanya kehamilan &
tindakan yg dilakukan u/ mengakhiri kehamilan (WHO)

Kematian dlm kehamilan, persalinan atau dlm 42 hari setelah terminasi


tanpa mempertimbangkan lama & di mana kehamilan berlangsung
(FIGO, 1973)

Penyebab langsung 67%


Penyebab tak langsung 25%
Ketidaksengajaan 8%

Penyebab langsung
Perdarahan post partum

26%

Aborsi

12%

Eklamsia

12%

Hipertensi karena kehamilan

10%

Perdarahan ante partum

7%

Septikemia post partum


Ruptur uterus

5%

Kehamilan ektopik
Sepsis puerperal
Syok hipovolemik

3%

Emboli cairan ketuban


Kehamilan mola

2%

Tidak diketahui

7%

Faktor yg Mempengaruhi
Kematian Ibu & Perinatal

Faktor Medik

Faktor Non Medik

Faktor Pelayanan Kesehatan

Kebijakan umum pemerintah


Safe Motherhood Initiative (SMI),1988
Pendidikan & pelatihan 54.120 bidan di desa,
dg penempatan 1 bidan utk tiap desa, (1990-1996)

Akselerasi penurunan AKI (AP AKI),1994


Gerakan Sayang Ibu (GSI), 1996

Desa SiAGa / Kabupaten Kota SiAGa, 2005


Indonesia Sehat 2010

Safe Motherhood

Pengertian:
Suatu sistem manajemen preventif & kuratif
dikelola o/ tenaga terampil (bidan Puskesmas), tp
mempunyai akses ke unit pelayanan yang lebih
tinggi (RS).

Antenatal Care / Perawatan Antenatal


Tujuan mencegah & memastikan setiap komplikasi kehamilan
dpt dideteksi secara dini & ditangani secara benar

Dasar pemikiran
tanda-tanda awal/faktor risiko dpt dideteksi dini
intervensi yg efektif
Tindakan :
multivitamin
vaksinasi
skrining ibu dg faktor risiko tinggi

Making Pregnancy Safer (MPS)


Tujuan WHO :
Memberikan dukungan & mempercepat me angka kematian ibu
pd negara-negara dg AKI yang tinggi

Misi
Membantu negara-negara tsb mengembangkan & menjalankan
program peningkatan kualitas pelayanan terhadap ibu & balita

Tujuan
Melindungi hak reproduksi & hak asasi manusia
dg mengurangi beban kesakitan, kecacatan & kematian
yg berhubungan dg kehamilan & persalinan

Safe Motherhood

Hak Azasi
Manusia

Pemberdayaan
perempuan

Sektor
Kesehatan

Pendidikan

Pembangunan
Sosio-Ekonomi

MPS

Fokus Pada:
Akses terhadap pelayanan oleh tenaga kesehatan terampil
Akses terhadap pelayanan rujukan, jika terjadi komplikasi
Pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan
penanganan komplikasi keguguran
Strategi

Kualitas dan
Cakupan
Pelayanan

Kemitraan
Lintas Sektor

Pemberdayaan
Perempuan
dan Keluarga

Pemberdayaan
Masyarakat

Desa SiAGa

Pengertian:

desa yang mempunyai sistem


kesiapan dan kegawatdaruratan untuk
menolong ibu melahirkan.
Tujuan: mencegah Kematian Ibu dan Bayi.

Siap:
1. Mencatat ibu hamil.
2. Mempersiapkan tabungan.
3. Mempersiapkan calon pendonor darah.

Antar:
Mempersiapkan transportasi.

Jaga:
1. Menemani ibu selama pada masa
persalinan.
2. Menganjurkan ibu segera meneteki bayi
setelah bersalin.
3. Menemani istri dan bayi periksa dalam
seminggu setelah melahirkan.

Strategi Pemerintah (2013)


1. Konseling Keluarga Berencana
2. Mantapkan Antenatal care

3. Pertolongan persalinan oleh tenaga profesional

4. Mengenal, mencegah, dan dapat memberikan


penanganan awal kasus emergency obstetri
5. Pengawasan Pasca persalinan

Hambatan dan Tantangan

Faktor Ketidak-tahuan (Ignorance)


Faktor Kemiskinan (Poverty)
Faktor Kepercayaan
Faktor Pencapaian (Accesibility)
Faktor Salah Duga (Misconception)

Definisi
Asuhan Antenatal adalah
pemeriksaan yang
sistimatik dan teliti pada
ibu hamil, pada
perkembangan/pertumbu
han janin dalam
kandungannya serta
penanganan Ibu hamil
dan bayinya saat
dilahirkan dalam kondisi
terbaik.

Paradigma ANC
Dahulu tujuan Asuhan Antenatal
menjaring kehamilan resiko
tinggi dan rendah
Sekarang Antenatal terfokus
(Focused Antenatal) yang
mengutamakan kualitas
kunjungan daripada
kuantitasnya.

Tujuan utama antenatal terfokus


1. Identifikasi kondisi-kondisi
kesehatan yang ada
2. Deteksi dini komplikasikomplikasi yang akan muncul
selama kehamilan
3. Promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit
4. Persiapan kelahiran dan
perencanaan penanganan
komplikasi yang mungkin
terjadi

Tujuan Khusus ANC


1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta
sosial ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

Kebijakan program
1. Satu kali kunjungan selama trimester I
(sebelum 14 minggu)
2. Satu kali kunjungan selama trimester II
(antara minggu 14-28)
3. Dua kali kunjungan selama trimester III
(antara minggu 28-36 dan sesudah
minggu 36)

LANGKAH LANGKAH ANC


Menyapa ibu (dan keluarganya)
dan membuat merasa nyaman
Mendapat riwayat kehamilan ibu
Melakukan pemeriksaan fisik
umum
Melakukan anamnesis,
pemeriksaan fisik obstetri dan
laboratorium untuk menilai
apakah kehamilannya normal
Membantu ibu dan keluarganya
untuk mempersiapkan kelahiran
dan kemungkinan darurat
Memberikan konseling

Pelayanan /asuhan standar


minimal 7T
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

(Timbang) berat badan


Ukur Tekanan darah
Ukur Tinggi fundus uteri
Pemberian imunisasi (tetanus
toksoid) TT lengkap
Pemberian Tablet zat besi,
minimum 90 tablet selama
kehamilan
Tes terhdap penyakit menular
seksual/Hepatitis
Temu wicara dalam rangka
persiapan rujukan

Pelayanan asuhan antenatal ini hanya


dapat diberikan oleh tenaga kesehatan
profesional dan tidak dapat diberikan oleh
dukun bayi

Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil


2. Standar 4 : Pemeriksaan &
Pemantauan Antenatal
2. Standar 5 : Palpasi Abdominal
3. Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada
kehamilan
4. Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi
5. Standar 8 : Persiapan Persalinan
1.

Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil


- Melakukan kunjungan rumah, berinteraksi dengan
masyarakat.
- Memberikan penyuluhan & motivasi, agar
mendorong
ibu memeriksakan kehamilannya.
Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
- Memberikan sedikitnya 4 x pelayanan ANC.
Pelayanan
meliputi : Anamnesa, Pemantauan ibu dan janin.
- Mengenal kehamilan resiko tinggi : Anemia, kurang
gizi,
hipertensi dan PMS.
Standar 5 : Palpasi Abdominal
- Melakukan pemeriksaan abdominal dan palpasi
Leopold
I, II, III, IV
- Merujuk tepat waktu

Standar 6 : Pengelolaan Anemia pd Kehamilan


Melakukan tindakan pencegahan, penemuan,
penanganan dan merujuk.
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pd
Kehamilan
Menemukan sec. dini kenaikan tekanan darah
pd kehamilan & mengenali tanda-tanda preeklampsia.
Standar 8 : Persiapan Persalinan
Memberikan saran yg tepat kepada ibu hamil,
suami, serta keluarga untuk menentukan
tempat persalinan, persalinan yg aman dan
bersih, serta transportasi dan biaya rujukan.

Ada banyak alasan mengapa ibu tdk


melakukan pemeriksaan antenatal. Dibawah ini
ada beberapa kemungkinan penyebab ibu tdk
memeriksakan kehamilannya :
1. Ibu seringkali tdk berhak memutuskan sesuatu,
karena hal itu hak suami atau mertua,
sementara mereka tidak mengetahui perlunya
memeriksakan
kehamilan
dan
hanya
mengandaikan cara-cara tradisional.
2. Fasilitas utk pelayanan antenatal tdk memadai,
tdk berfungsi sbg mana mestinya, tdk
memungkinkan kerahasiaan, harus menunggu
lama atau perlakuan petugas yg kurang
memuaskan (petugas tdk melakukan asuhan
sayang ibu).

Jika terdapat salah satu hal diatas bidan


harus bekerjasama dgn masyarakat utk
mengembangkan strategi dlm mengatasi
masalah.
Setiap ibu harus melakukan paling sedikit 4 x
pemeriksaan
antenatal
selama
kehamilannya. Satu kali kunjungan pd
trimester I, satu kali kunjungan pd trimester II
dan dua kali pada trimester III.
Bekerjasama dgn setiap ibu, suami dan
keluarganya utk membuat suatu strategi yg
memungkinkan
ibu
utk
melakukan
perawatan antenatal.

1.

2.
3.

Segera rujuk, jika ditemukan kelainan


yg
memerlukan
pemeriksaan
lanjutan.
Tindak lanjuti setiap rujukan.
Rujukan sebaiknya dilakukan tepat
waktu utk menghindari komplikasi.


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kelainan yang memerlukan pemeriksaan lanjutan


meliputi :
Tinggi fundus uteri berbeda dgn usia kehamilan dlm
minggu.
Kelainan letak (letak bokong, letak lintang, letak yg
berubah-ubah.
Dugaan kehamilan ganda.
Denyut jantung janin < 100x/menit atau >160x/menit
atau iramanya tdk teratur.
Gerak janin lemah or menurun, < 10 x dlm 12 jam pd
bulan terakhir kehamilan.
Cairan amnion berlebihan (dinding perut bulat &
mengkilap) atau kurang (bagian janin mudah terlihat
dr luar).

Anemia pd kehamilan merupakan masalah


besar
yg
berdampak
buruk
terhadap
kehamilan/persalinan baik bg ibu dan bayinya
serta memerlukan penanganan yg hati-hati,
termasuk pemeriksaan utk mencari penyebab.
Jika prevalensi malaria tinggi, tekankan utk
menggunakan kelambu dan memberantas
nyamuk.
Pencegahan anemia pd kehamilan dimulai dgn
memberikan
makanan
bergizi
bg
anak
perempuan, utamanya remaja putri.
Pd ibu hamil dgn anemia, shock dpt terjadi pd
perdarahan yg sedikit sekalipun. Karena itu
usahakan perdarahan sesedikit mungkin pd saat
persalinan.

Tekanan darah harus diukur dgn seksama,


sebaiknya pd lengan kiri dlm posisi duduk or
berbaring dgn punggung kiri di tinggikan dgn
bantal.
Jangan membaringkan ibu hamil terlentang pd
punggungnya, krn dpt menyebabkan pingsan
atau hasil pengukuran tekanan darah yg salah.
Baca angka pd tensimeter setinggi mata, bila
menggunakan tensimeter air raksa.
Gunakan ukuran mangset yg tepat, sedikitnya 80
% mangset dpt melingkari lengan dgn selang
mangset di bagian dlm tepi bawah mangset 2 cm
diatas lipatan siku.
Gunakan stateskop dgn benar, bagian telinga
harus terpasang dgn baik.
Periksa apakah semua peralatan bekerja dgn baik.
Catat tekanan sistol dan diastol.

Peringatkan ibu hamil agar tdk memasukkan /


mengoleskan minyak atau bahan lainnya ke dlm
vagina pd akhir kehamilan, terutama menjelang
persalinan. Hal ini dpt menimbulkan infeksi dan
membahayakan ibu/janin.
Peringatkan ibu hamil, suami / keluarga bahwa mereka
harus mencari bidan jika ketuban telah pecah dan
atau pd saat mulai terjadi mules pd proses persalinan.
Peringatkan ibu hamil bahwa setiap perdarahan
pervaginam selama kehamilan atau persalinan yg
bukan darah lendir normal, adalah tanda bahaya yg
harus segera dirujuk or memanggil bidan, meskipun
perdarahannya hanya sedikit.
Pastikan bahwa ibu hamil, suami/keluarganya mengerti
tanda dan gejala preeklampsia berat (pusing,
penglihatan kabur, sakit kepala, nyeri epigastrik,
pembengkakan pd wajah) memerlukan rujukan segera.

Penilaian klinik
Penilaian klinik merupakan
proses berkelanjutan yag
dimulai pada kontak
pertama antara petugas
kesehatan dengan ibu
hamil dan secara optimal
berakhir pada pemeriksaan
6 minggu setelah
persalinan

Penilaian antenatal
Riwayat
Kehamilan
Kebidanan
Kesehatan
Sosial

Pemeriksaan
Keseluruhan
Kebidanan
Luar
Dalam
laboratorium

Kunjungan
I

Kunjungan
II

Kunjungan
III

Kunjungan
IV

Jika ada indikasi

Jika ada indikasi

Jika ada indikasi

Jika ada indikasi


Jika ada indikasi

Jika ada indikasi


Jika ada indikasi

Jika ada indikasi


Cek kembali Hb dan
pemeriksaan lab jika ada
indikasi

Memperkuat
Jika ada indikasi

Memperkuat
Jika ada indikasi

Penanganan
Pemberian tetanus toksoid

TT1 (0,5 cc)

Pemberian tablet zat besi

90 hari

Konseling
Umum
Khusus
Perencanaan
Persalinan
Penanganan komplikasi

Jika ada indikasi

TT2(0,5 cc)

Memperkuat
Jika ada indikasi

Gravidogram
Suatu rekam
grafik
(normogram)
untuk
memantau
pertumbuhan
janin dan
keadaan ibu
dalam
kehamilan

KURVA GRAVIDOGRAM
NAMA:..
UMUR:.. TH

No.Reg.:
G....... P.... A.

PEMERIKSAAN USG
Trimester I
Konfirmasi kehamilan dini
Kehamilan patologi

Trimester II & III


Konfirmasi usia kehamilan
Pertumbuhan & perkembangan
janin
Deteksi kelainan kongenital
Profil biofisik
Evaluasi Amnion, tali pusat &
plasenta

Nasihat Untuk Wanita Hamil


Diet & pengawasan

berat badan
Imunisasi
Lingkungan
Gerak badan
Pekerjaan
Kebersihan &
pakaian

Istirahat & rekreasi


Koitus

Kesehatan jiwa
Perawatan buah

dada
Perawatan gigi
Merokok
Pemberian obat

Asuhan antenatal yang efektif belum tentu


dapat mencegah mortalitas maternal dan
bayi baru lahir secara umum, akan tetapi
kualitas kesehatan wanita selama masa
kehamilan memegang peranan yang
sangat penting untuk memastikan agar ibu
dan bayinya jauh lebih sehat.

Target tahun 2010


Menurunkan AKI menjadi
125/100.000 kelahiran hidup.
Menurunkan angka kematian
neonatal menjadi 15/1000 kelahiran
hidup.
Menurunkan angka kehamilan yang
tidak diinginkan dari 17.1% menjadi
11%.2

Angka Kematian Ibu (262/100.000


kh Th. 2005)
Diagram penyebab langsung kematian ibu di
Indonesia
Komplikasi puerperium
8%
Trauma obstetrik
5%
Emboli obstetrik
3%
lain-lain
11%

Partus lama
5%
Abortus
5%

Komplikasi puerperium
Trauma obstetrik
Emboli obstetrik
Partus lama
Abortus

Perdarahan
28%

Eklamsi
Infeksi
Infeksi
11%

Eklamsi
24%

Perdarahan
lain-lain

Anda mungkin juga menyukai