Anda di halaman 1dari 5

PENUNTUN PRAKTEK SEDIMENTOLOGI LAUT

Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan dalam kerja praktek terbagi atas :
Analisa sampel sedimen :

Timbangan digital untuk menimbang berat sampel


sedimen

Satu set saringan (ayakan)

Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk


memanasi sampai sampel

sedimen

Mesin pengguncang saringan

Talam-talam

Kuas, sikat kuningan, dan sendok

Silinder pembagi volume 1000 ml

Beakers glass (50 ml)

Cawan petri

Pipet (20 ml)


Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah :

Pada analisis sampel : Sampel sedimen, air, tissue, bahan pereaksi kimia 0,01
N Natrium Oksalat dan 0,02 N NaCO3 (Natrium Karbonat)

Hasil-Hasil

Adapun hasil-hasil yang diperoleh selama melakukan kerja praktek pada


Puslitbang Geologi Kelautan adalah berupa metode analisa besar ukuran butir
sedimen dan proses pembuatan sistem informasi sebaran sedimen
Prosedur dari metode kerja dapat dilihat pada diagram alir berikut ini :

P e n y ia p a n P e t a
( P e t a R u p a B u m i)

A n a lisis B u t ir
Sam p e l Se d im e n

S can
P e t a R a st e r

M e g a sk o p is

A y ak a n K e r in g

P ip e t

P ro gram M ap In fo
T a b u la r / D e sk r ip si
D ig it a si

E d it in g

L a b e llin g

P e t a T e m a t i k G e o g r a fi s

P e t a D a sar

O ver L ay

E d it in g d a n L a b e llin g

L ay O u t
( P e t a Se b a r an se d im e n )

Gambar 2.

Diagram alir metode analisis besar butir sedimen dan pembuatan


sistem informasi peta sebaran sedimen

Secara garis besarnya, hasil-hasil yang telah diperoleh dari kegiatan ini, dapat
dijabarkan sebagai berikut :
Prosedur analisis besar butir sedimen terdiri atas :

Metode Megaskopis

Prosedur kerja metode ini adalah dengan mengidentifikasi secara umum jenis
sampel sedimen yang diperoleh dari lokasi penyelidikan.

Metode Ayakan Kering


Prosedur kerja metode ini adalah sebagai berikut :
1. Sampel sedimen yang diperoleh di lapangan dikumpulkan sesuai dengan
lokasi masing-masing sampel, kemudian dicuci dengan air tawar setelah itu di
masukkan ke dalam beakers glass
2. Sampel sedimen dimasukkan ke dalam oven yang dilengkapi dengan pengatur
suhu sehingga sampel sedimen betul-betul kering
3. Sedimen kering tersebut diambil dan kemudian ditimbang untuk dianalisa
seberat 50 gr sampai 100 gr sebagai berat awal
4. Sampel dimasukkan ke dalam ayakan untuk diguncang melalui mesin
pengguncang saringan, sehingga didapatkan pemisahan ukuran masing-masing
partikel sedimen berdasarkan ukuran ayakan
5. Sampel dipisahkan dari ayakan (untuk antisipasi tertinggalnya butiran pada
ayakan disikat dengan perlahan)
6. Hasilnya kembali ditimbang untuk mendapatkan berapa gram hasil masingmasing tiap ukuran ayakan

Metode Pipet
Sampel sedimen yang lolos dari ayakan 0,0625 mm (4 ) diambil untuk

dianalisis sehingga dapat mengetahui berat partikel sedimen yang berukuran 0,015
mm dan 0,0039 mm. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan metode pipet
(Folk, R.L., 1974) dengan prosedur sebagai berikut :

1.

Sampel sedimen

dimasukkan ke dalam beaker glass, kemudian

dituangkan larutan 10 gram 0,01 N Natrium oksalat dan 5 gram 0,02 N NaCO 3
(Natrium Karbonat)
2.

Sampel sedimen tersebut dikocok, bila masih terjadi penggumpalan


partikel-partikel sedimen, ditambahkan lagi zat kimia tersebut secukupnya
kemudian dikocok kembali (sampai tidak terjadi penggumpalan)

3.

Sampel tersebut dimasukkan ke dalam tabung silinder 1000 ml (jangan


sampai ada yang hilang), kemudian ditambahkan air hingga tepat pada angka
1000 ml.

4.

Setelah 7 menit 44 detik (744), sampel sedimen diambil dengan


menggunakan pipet pada kedalaman 10 cm sebanyak 20 ml kemudian
disimpan ke dalam cawan petri yang telah diketahui beratnya (berat cawan
petri diukur terlebih dahulu)

5.

Selanjutnya sampel sedimen dalam cawan petri tersebut ditimbang


dengan menggunakan timbangan digital, hasil dari berat tersebut kemudian
dikurangi dengan berat cawan petri, sehingga hasil dari pengurangan tersebut
diketahui sebagi berat sampel berukuran 0,015 mm

6.

Setelah 2 jam 3 menit, sampel diambil pada kedalaman 10 cm


sebanyak

20 ml dengan menggunakan pipet dan disimpan ke dalam cawan

petri yang telah diketahui beratnya


7.

Selanjutnya sampel sedimen dalam cawan petri tersebut ditimbang


dengan menggunakan timbangan digital, hasil dari berat tersebut kemudian
dikurangi dengan berat cawan petri, sehingga hasil dari pengurangan tersebut
diketahui sebagai berat sampel ukuran 0,0039 mm

Setelah hasil analisis butir sampel sedimen dilakukan, maka langkah selanjutnya
adalah pengelompokan klasifikasi untuk menghitung prosentase berat dari masingmasing ukuran butir dengan menggunakan komputer dengan soft ware MS. Excel.

Anda mungkin juga menyukai