Anda di halaman 1dari 1

1

BAB 1
PENDAHULUAN
Batu empedu merupakan salah satu penyakit tersering yang pada sistem
traktus digestivus. Pada autopsi ditemukan 11-36% orang dengan batu empedu.
Prevalensi dari kolelitiasis dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya etnis,
jenis kelamin, komorbiditas, umur, dan genetik. Obesitas, kehamilan, diet,
Crohns disease, reseksi ileus terminalis, operasi gaster, spherocytosis herediter,
sickle cell, dan tallasemia meningkatkan terbentuknya batu empedu.1
Insidens kolelitiasis di negara barat adalah sekitar 10-20 %, dan biasanya
terjadi pada orang dewasa tua dan lanjut usia. Prevalensi kolelitiasis di Asia dan
Africa lebih rendah daripada negara barat. Angka kejadian pada wanita lebih
banyak 2-3 kali lebih banyak daripada pria.2
Kebanyakan

kolelitiasis

tidak

mempunyai

gejala

maupun tanda.

Perpindahan batu menuju duktus sistikus menyebabkan kolik selain itu dapat
menyebabkan kolesistitis akut. Kolangitis dapat terjadi ketika batu menghambat
duktus hepatikus atau duktus billiaris sehingga mengakibatkan infeksi dan
inflamasi.
Dikenal tiga jenis batu empedu yaitu, batu kolesterol, batu pigmen atau
batu bilirubin yang terdiri dari kalsium bilirubinat, serta batu campuran.
Patofisiologi dari terjadinya batu tersebut berbeda-beda. Kolelitiasis kronik
menyebabkan fibrosis dan hilangnya fungsi dari kandung empedu, selain itu
merupakan faktor predisposisi terjadinya kanker pada kandung empedu. 3
Pengobatan pada kolelitiasis tergantung pada tingkat dari penyakitnya. Jika tidak
ada gejala maka tidak diperlukan kolesistektomi. Tapi jika satu kali saja terjadi
gejala, maka diperlukan kolesistektomi. 4

Anda mungkin juga menyukai