Anda di halaman 1dari 45

KEUANGAN INKLUSIF

Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM


1

AGENDA

LATAR BELAKANG : TINGGINYA UNBANKED


Hanya 20% orang dewasa di Indonesia yg memiliki rekening di Lembaga Keuangan
Formal (World Bank 2011)
Central Asia &
Eastern
Europe
High income
OECD & nonOECD

92%
Indonesia 19.6%
Malaysia
66.7%
Philippines 26.5%
Thailand
77.7%
Vietnam
21.4%
India 35.2%
China 63.8%
Russia
48.2%
Brazil
55.9%

Middle East &


North Africa

50%

42%

East Asia &


Pacific

South Asia
Sub-Saharan
Africa

12%

42%
INDONESIA

22% 20%

Latin America &


Caribbean

40%

Sumber : Worldbank, Global Financial Inclusion Index , 2011

Terdapat 48% rumah tangga yg memiliki tabungan di Bank, LKNB & Non Lembaga Keuangan
(Survey Neraca Rumah Tangga BI - 2011).

Unbanked Tinggi & Dampak ke ekonomi


Survey financial literacy LDFEUI, 2012

34,5%
20%

orang dewasa di Indonesia memiliki rekening di Lembaga Keu. Formal

sumber: World Bank, Global Financial Inclusion Index - 2011

Savers Financial Inclusion

> 68% masyarakat menabung


> 48% hny menabung di bank
sumber: Survei Neraca Rumah Tangga BI - 2011

Borrowers Financial Inclusion

> 40% tidak bisa meminjam


> 17% pembiayaan dari bank
> 36% meminjam dari informal

TUJUAN KEUANGAN INKLUSIF


Dampak dari Keuangan Eksklusif :
:1. Ekonomi biaya mahal,
2. Memperbesar inequality
3. Sasaran eksploitasi oleh non formal
4. Memperlamban pertumbuhan perekonomian
5. Rigiditas gap kemiskinan
6. Ekskalasi krisis
7. Social problem
Tujuan Keuangan Inklusif :
1. Percepatan akses masyarakat ke layanan keuangan.
2. Menyediakan sarana keuangan yang murah, mudah dan aman
3. Stimulate tersedianya inovasi produk dan jasa yg sesuai kebutuhan
masyarakat.
4. Mengurangi ekploitasi masyarakat oleh sektor non formal
5. Meningkatkan pemahaman dan kapabilitas keuangan masyarakat.
6. Sarana efisiensi perekonomian
7. Mendukung persaingan yang lebih sehat
8. Terdatanya semua masyarakat, mengurangi AML & TF

DINAMIKA INDONESIA
Masih banyak wilayah di Indonesia yang
masih underbanked.

Rasio luas wilayah dengan


jumlah kantror bank

Rasio luas wilayah provinsi dengan jumlah kantor bank di wilayah tersebut
Berdasarkan grafik di atas terlihat
bahwa di wilayah Jawa dan Bali, 1
kantor bank melayani area seluas 1
10km2, sementara di wilayah
Indonesia Timur 1 kantor bank
melayani lebih dari 1000 km2.
Sumber: SEKDA-Bank Indonesia dan Badan Pusat
Statistik, 2011, diolah.

DINAMIKA INDONESIA
Hambatan-hambatan masyarakat dalam mengakses jasa keuangan (Honohan, 2004) :
1. Hambatan harga (price barriers);
2. Hambatan informasi (information barrier); dan
3. Hambatan desain produk dan jasa (product and service design barriers).
4. Hambatan channel

Demand
(Masyarakat)

Pendapatan yang rendah


Jarak yang jauh ke lokasi kantor bank
terdekat
Mahalnya biaya administrasi dan
transaksi untuk volume yang kecil
Informasi produk bank yang masih
terbatas
Tingkat pengetahuan keuangan yang
rendah
Produk yang kurang sesuai
(tabungan murah, kredit harian)
Psikologi, image dan budaya
Antrian yang panjang

Supply
(Penyedia Jasa Keuangan)

Pendirian cabang bank sangat mahal


Persyaratan yang ditetapkan oleh
regulator
Persyaratan yang ditetapkan oleh
bank
Proses yang kompleks
Formalitas tinggi
Prefer nasabah non-grass root

TRANSMISI KEUANGAN INKLUSIF TERHADAP TUGAS BI


Sasaran
Akhir

Sasaran
Antara

Stabilitas Harga untuk Pertumbuhan


Ekonomi yg Berkelanjutan dan Inklusif

Stabilitas
Moneter dan
Nilai Tukar

Stabilitas
Sistem
Keuangan

Sistem
Pembayaran
Aman &
Efisien

Intermediasi seimbang
Buffer sistem keuangan
Market yg efisien melalui
keuangan inklusif, edukasi
keuangan, & perlindungan
konsumen

Peran BI
dlm KI dan
UMKM

sisi
permintaan

Keuangan Inklusif dan UMKM

sisi
infrastruktur

Permasalahan KI & UMKM

tingginya unbanked people


assymetric information
tingginya gap kemiskinan antar propinsi kemampuan manajemen UMKM krg
rendahnya pembiayaan UMKM
memadai
suku bunga kredit mikro tinggi
monopoli bank pada segmen mikro
terbatasnya saluran distribusi jasa keuangan

DEFINISI KEUANGAN INKLUSIF

Definisi:
Hak setiap orang untuk memiliki akses dan layanan penuh dari lembaga
keuangan secara tepat waktu, nyaman, informatif, dan terjangkau
biayanya, dengan penghormatan penuh kepada harkat dan
martabatnya. (Strategi Nasional Keuangan Inklusif, 2012)

Tujuan:
1. Meningkatkan akses masyarakat ke layanan keuangan
2. Menyediakan jasa dan produk keuangan sesuai kebutuhan masyarakat
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai layanan keuangan
4. Mendorong peningkatan kesejahteraan rumah tangga
5. Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal untuk mendukung sustainability
pertumbuhan ekonomi nasional
6. Membantu pengurangan kelompok miskin

MENGAPA KEUANGAN INKLUSIF ?


Keuangan inklusif membuat penduduk, khususnya kelompok
miskin, terhubung dengan peluang ekonomi.
Sistem keuangan yang berfungsi dengan baik sebagai salah
satu prasyarat pembangunan ekonomi dan sosial yang
menjangkau seluruh masyarakat.
Keuangan inklusif saat ini menjadi isu global

STRATEGI NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF (SNKI)

Visi
Untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui pengurangan kemiskinan,
pemerataan pendapatan dan stabilitas sistem keuangan di Indonesia melalui
penciptaan sistem keuangan yang dapat diakses oleh seluruh lapisan
masyarakat

Misi

Memberikan support pada konsumsi penduduk miskin.


Pemberdayaan Masyarakat Miskin.
Memberikan kesempatan partisipasi masyarakat miskin.
Menjadikan strategi keuangan inklusif sebagai bagian dari strategi besar
pembangunan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan.
Menyediakan jasa dan produk keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat.
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan layanan jasa
keuangan.
Meningkatkan akses masyarakat akan layanan jasa keuangan.
Memperkuat sinergi antara bank, lembaga keuangan mikro, dan lembaga
keuangan non-bank.
Mengoptimalkan peran teknologi informasi dan komunikasi untuk memperluas 11
cakupan layanan jasa keuangan.
11

STRATEGI NASIONAL KEUANGAN INKLUSIF


Mencapai kesejahteraan ekonomi melalui pengurangan kemiskinan,
pemerataan pendapatan & stabilitas sistem keuangan di Indonesia dengan
menciptakan sistem keuangan yg dapat diakses oleh seluruh lapisan
masyarakat

Tujuan
Utama

Pilar Keuangan Inklusif


Strategi/
Program

Program

Edukasi
Keuangan

Edukasi :

Fasilitas
Keuangan
Publik

PKH

Pelajar

Jamkesmas

TKI

BLT

Masyarakat lain
Bansos
(Petani , Nelayan,
BLSM
Daerah
Perbatasan)
Kampanye
Bersama

Pemetaan
Informasi
Keuangan

Kebijakan /
Peraturan
Pendukung

Multilicensing
Financial
Identity Number Kebijakan
(FIN)
branchless
Informasi harga banking
komoditi
melalui Website Kebijakan
kredit UMKM
& HP

Fasilitas
Intermediasi &
Distribusi

TabunganKu
Layanan
Keuangan
Digital

Pembiayaan
Start-Up

Perlindungan
Konsumen

Mediasi
Perbankan
Transparansi
Produk

INDIKATOR PERKEMBANGAN PROGRAM KEUANGAN INKLUSIF

Indikator perkembangan keuangan inklusif dapat diukur menggunakan 2 dimensi


yaitu:
-

Dimensi akses: Informasi mengenai keterjangkauan jasa keuangan dengan


menggunakan parameter jumlah kantor bank dan ATM.
Dari dimensi akses, tercatat bahwa tingkat penyediaan akses oleh bank kepada
masyarakat senantiasa meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah kantor
bank dan ATM.

Dimensi penggunaan (usage): Informasi mengenai penggunaan aktual dari


jasa/produk keuangan dengan menggunakan parameter jumlah rekening
tabungan yang digunakan masyarakat.
Dari dimensi penggunaan, tingkat penggunaan layanan keuangan bank oleh
masyarakat juga meningkat yang tercermin dari kenaikan jumlah rekening Dana
Pihak Ketiga (DPK) dan rekening kredit.

PROGRAM EDUKASI

14

EDUKASI KEUANGAN
Tahun 2013

Sasaran
a. Pelajar (SD, SMP, SMA/setingkat,
Univ.)
b. Kelompok Masyarakat Tertentu (TKI,
nelayan, petani, buruh, Masyarakat di
Kawasan perbatasan.)

Tujuan
Secara umum Meningkatkan
pengetahuan keuangan.
Secara khusus (a) Bagi pelajar:
materi edukasi keuangan masuk
kurikulum nasional; (b) Bagi TKI:
materi edukasi keu masuk ke dlm
materi pelatihan kesiapan TKI
15

Integrasi kurikulum 156 sekolah.


Pilot project di 7 Ibukota Prov.
MoU dengan Kanwil Kemenag Jabar.
Penyempurnaan bahan ajar.
Pelaksanaan ToT.
Integrasi kurikulum nasional 2013 (SMA).
Penjajakan integrasi edukasi keuangan dalam kurikulum dasar
(SD dan SMP).
Penjajakan edukasi keuangan kepada Masyarakat tertentu
(Petani).
Penyusunan Materi Edukasi Keuangan kepada masyarakat
tertentu.
Pelatihan TKI.
Edukasi keuangan kepada masyarakat daerah perbatasan.

Rencana 2014

Pelaksanaan & pengembangan edukasi keuangan kepada


masyarakat : pelajar SD, SMP, SMA sederajat, mahasiswa,
kelompok usaha, Petani, Nelayan, TKI, Buruh dan masyarakat
di kawasan perbatasan.
Pelaksanaan edukasi keuangan kepada agen terkait
implementasi Digital Financial Services

PROGRAM TABUNGANKU

16

TabunganKu
Tahun 2013
Penyempurnaan fitur TabunganKu
Monitoring program oleh KPwBI-DN.
Finalisasi PBI edukasi yang mencakup kewajiban penyediaan
basic saving acount
Penyaluran bantuan pemerintah melalui TabunganKu

Rencana 2014

Sasaran
Tabungan untuk perorangan warga
Indonesia dgn persyaratan mudah & ringan
yg diterbitkan secara bersama oleh Bankbank di Indonesia guna menumbuhkan
budaya menabung serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

Pelaksanaan, pengembangan & evaluasi kegiatan TabunganKu


dalam rangka mendorong ketersediaan dan pemanfaatan
TabunganKu

Kampanye Gerakan Indonesia Menabung


Sasaran:
Masyarakat Umum dan Pelajar

Tujuan
Memperluas akses layanan keuangan bagi
masyarakat, melalui penyediaan tabungan
murah.

17

Tujuan:
Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
menabung

TABUNGANKU
Definisi
TabunganKu adalah produk
tabungan untuk perorangan warga
negara Indonesia dengan
persyaratan mudah dan ringan
yang diterbitkan secara bersama
oleh bank-bank di Indonesia guna
menumbuhkan budaya menabung
serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat

18

2 TABUNGANKU
Bebas biaya administrasi bulanan

Nyaman
Transaksi penarikan tunai dan pemindahbukuan melalui
counter dapat dilakukan pada seluruh jaringan bank penerbit
yang sama.

Pembukaan rekening TabunganKu dapat dilakukan di seluruh


jaringan kantor bank penerbit TabunganKu yang memasang
stiker berlogo TabunganKu

Mudah
Hanya dengan setoran awal Rp20.000,- dan minimum
setoran selanjutnya Rp10.000,19

3 TABUNGANKU
TabunganKu menjadi salah satu wadah
untuk penyaluran dana program
pemerintah guna mengurangi beban
masyarakat berpenghasilan
rendah/masyarakat miskin, seperti
Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan
Siswa Miskin (BSM), dan Bantuan Langsung
Sementara Masyarakat (BLSM)

20

LAYANAN KEUANGAN DIGITAL

21

LAYANAN KEUANGAN DIGITAL (LKD)


Definisi
Kegiatan layanan jasa sistem
pembayaran dan/atau keuangan
terbatas yang dilakukan tidak
melalui kantor fisik, namun
dengan menggunakan sarana
teknologi, antara lain mobile based
maupun web based, dan jasa pihak
ketiga (agen), dengan target
layanan masyarakat unbanked dan
underbanked
22

2 AGEN
Definisi
Pihak ketiga yang bekerja sama dengan
penyelenggara bertindak untuk dan atas nama
bank

Agen berbadan hukum


(i) registrasi uang elektronik (full KYC), (ii) top-up, (iii) transfer dana, (iv)
tarik tunai, (v) pembayaran tagihan, (vi) pembelian, (vii) Penyaluran
bantuan Pemerintah (G2P) dan (viii) kegiatan lain yang disetujui oleh
Bank Indonesia

Agen individu
(i) registrasi uang elektronik (full KYC), (ii) top-up, (iii) tarik tunai, (iv)
pembayaran tagihan, (v) pembelian, (vi) Penyaluran bantuan
Pemerintah (G2P) dan (vii) kegiatan lain yang disetujui oleh Bank
Indonesia
23

3 PERSYARATAN AGEN
Kompeten dlm mengelola usaha

Nasabah bank

Lulus due dilligence oleh penyelenggara


Memiliki kemampuan, reputasi, dan integritas, antara lain
(untuk agen individu):
Mempunyai usaha yang sedang berjalan baik minimum 2 tahun ditempat permanen
Penduduk setempat minimal dua tahun dan dikenal komunitas setempat
Referensi oleh min 2 pemuka setempat (RT/Lurah/Kepala desa/ketua adat)

Menempatkan minimum deposit Rp 300.000

Memiliki track record keuangan yang baik


24

4 MODEL BISNIS
Pemberian layanan jasa sistem pembayaran dan keuangan
terbatas melalui sarana teknologi yaitu nomor telepon
genggam yang didaftarkan di agen (formulir KYC) untuk
disetujui oleh bank yang kemudian dapat dipergunakan
sebagai media untuk melakukan transaksi keuangan.

Setiap transaksi harus diikuti dengan notifikasi status


transaksi yang dapat dilakukan dengan media elektronik
(SMS) sebagai bukti transaksi.

25

4 MODEL BISNIS
Data

debit

E-Money

Deposit sbg agen


Akun
agen
3

Register No. HP
Nasabah

dg Full KYC

5
2 otentifikasi

platform

kredit

USSD & Notifikasi

Register, top-up & tarik tunai,


pembelian, pembayaran

Perusahaan
Pendukung

II

Rekening
nasabah

Mobile Account Transaction

Over the Counter Transaction

Data

Transfer, pembayaran, pembelian

kredit

Akun
Tujuan

3
2 authentification

platform

debit

Rekening
nasabah

Notifikasi
26

MODEL BISNIS
Pertimbangan

Kebutuhan

1. BUSINESS MODEL

Unbanked
Menyimpan

Jasa & produk


tersedia dimana
mana & mudah

Aman dan
efisien

Transfer

Ketersediaan

Keandalan

Pembayaran
Pembelian

Aksesibilitas

Terjangkau

Remittance
Micro-financing

Provider
Platform
Desain produk &
layanan
Pricing

2. PENGATURAN

Cash-in
Cash-out

Prasyarat

Dasar Pertimbangan

Lokasi dekat
komunitas

Harga yang
sesuai /
murah

Micro-Insurance

Outreach

Provider
Agen
AML (limit)
KYC (simple CDD)
MIS

3. AGEN
CDD
Training (KYC,
likuiditas, promosi,
peralatan, dll)

4. TEKNOLOGI

Secure
Murah
Conveniece
Manageable
27

5 SIFAT KERJASAMA
Agen
Agen
Kerjasama
berbadan
hukum
individu
berdasarkan
bekerja
PKS untuk
bekerjasama Perjanjian
dengan
sama dengan
Kerja Sama
masing1 (satu)
(PKS) antara masing agen
paling
penyelengga
pihak yang
banyak
dengan 2
ra (eksklusif)
terlibat
bank

Dilakukan
secara
langsung

28

KEWAJIBAN AGEN

Edukasi kepada konsumen


Kerahasiaan data nasabah
Transparansi biaya dan layanan
Informasi tertulis yang dapat
diakses oleh nasabah

Notifikasi konfirmasi transaksi

29

PENGGUNA HANDPHONE
Subscriber di Indonesia Tinggi

240 juta
pengguna
telepon
genggam

2 juta agen
& retailer
telco

12,5 juta
mobile
money
diterbitkan

Di Indonesia, sekitar 255 juta pelanggan seluler.

(http://www.bisnis-kti.com/index.php/2012/05/telekomunikasi-pelanggan-seluler-sentuh-255-juta-orang/).

30

PRAKTEK DI NEGARA LAIN


Benchmarking

Bank menyediakan
rekening individu
yang dapat
digunakan melalui
saluran branchless
yang dikelola oleh
bank
CAIXA (Brazil)
XacBank
(Mongolia)
bKash
(Bangladesh)
Telenor
(Pakistan)

Bank-led Model

Bank menyediakan
rekening individu
yang dapat diakses
melalui jaringan
agen yang dikelola
oleh non-bank
dan/atau melalui
media teknologi
EKO (SBI di India)

SMART (21 bank di


Filipina)

Bank menerbitkan
uang elektronik
untuk dijual dan
didistribusikan oleh
non-bank secara
langsung kepada
nasabah
Orange Money
(Pantai gading,
Sinegal dan Mali)

Non-bank
menerbitkan uang
elektronik dan
menyimpan nilai
asset yang bernilai
setara dalam
rekening gabungan
di Bank a.n Telco
Safaricom (M-Pesa
di Kenya)
Globe (GCASH di
Filipina)

Telco-led Model
31

DFS SUPPORT SSK


Riset international

1.
2.
3.
4.
5.

Penurunan risiko likuiditas.


Penurunan risiko kredit.
Peningkatan kapabilitas pengelolaan keuangan via edukasi.
Peningkatan persaingan.
Peningkatan kesempatan untuk berinteraksi dengan sector
keuangan dan system ekonomi yang lebih luas
6. Financial exclusion adalah risiko dalam usaha mencegah
money-laundering and terrorist financing (FATF)
7. Informal financial services dapat menjadi sumber instabilitas
1. Khan HR. Financial Inclusion and financial stability : are they 2 sides of the same coin?, Indian Banker Association, Chennai, 2011
2. Hawkins, Peneope (2006): Financial access and financial stability, in Bank for International Settlements, Central banks and the
challenge of development, pp 6579, www.bis.org /events/cbcd06.pdf.
3. Hannig, A. and Jasen, S. Financial Inclusion and Financial Stability: Current Policy Issues ADBInstutite ADBI working paper series ,
No. 259, December 2010.
4. Cull, Robert, Asli Demirguc-Kunt and Timothy Lyman. Financial Inclusion and Stability: What Does Research Show?, 2012, CGAP
5. Cohen, Monique, Danielle Hopkins, and Julie Lee. 2008. Financial Education: A Bridge between Branchless Banking and Low-Income
Clients. Working Paper No:4. Washington, D.C.: Microfinance Opportunities.

6. Tadu, R. and Muyambiri, B. (2013). Financial Inclusion and Financial Stability: the important role of financial regulation in
explaining the relationship. Journal of Research in International Business and Mangement Vol. 3(4)pp 139-149, April 2013.
7. Dittus, Peter and Michael Klein. 2011. On harnessing the potential of financial inclusion. BIS Working Paper No:347.
Switzerland: Bank for international Settlement.

10

Jumlah Agen
AGEN & JUMLAH NASABAH DIBERBAGAI NEGARA

11

KESIAPAN INDONESIA
ENABLERS

1. Masih banyak masyarakat unbanked, potensinya besar.


2. Market sudah melakukan branchless banking kepada masyarakat, terutama untuk
sarana pembayaran.
3. Masyarakat semakin mobile oriented , terbukti cukup tingginya kepemilikan
telepon genggam (lebih besar dari jumlah penduduk Indonesia).
4. Penggunaan teknologi (telepon genggam, internet, broadband) berpotensi
meningkatkan pertumbuhan ekonomi (di emerging market menyumbang 1,4%).
5. Tingkat keamanan transaksi keuangan di Indonesia cukup tinggi.

6. Survey di 3 negara, transaksi di Agen lebih aman di banding KC & ATM (Bankable
Frontier Associates, 2010)
7. Basic saving account sebagai basic product sudah tersedia (TabunganKu).
8. Program edukasi keuangan juga terus berjalan. (pelajar/Mahasiswa, TKI, nelayan,
Petani).
9. Financial Safety Net Indonesia sudah ada (Crisis Mgt Protocol, Makroprudensial,
Fungsi Mikroprudensial, Fungsi Perlindungan Nasabah).

10. Indonesia termasuk negara dengan kategori high readiness dengan penerapan
digital financial services/MFS/branchless banking

KOORDINASI DAN KERJASAMA


KEUANGAN INKLUSIF

35

Koordinasi & Kerjasama Keuangan Inklusif

A. Internasional B. Dalam Negeri

36

Fora Internasional

Kementerian

Organisasi Internasional

KPwDN

KOLABORASI DAN STRATEGI KEMITRAAN DALAM


PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL DAN DAERAH
Endorsement & dukungan Undang-undang
Kebijakan
Regulasi
Bank
Indonesia /
OJK

Asosiasi
Perbankan

Capacity Building
Sinergi
infrastruktur
Pengembangan
BPD dan BPR
Infrastruktur
pembiayaan:
PPKD

37

DPR / DPD
Kementerian
Terkait

Perekonomian Nasional
Perekonomian Daerah

Sektor
Unggulan
Pembinaan dan
pengembangan
sektoral

Lembaga
Pendidikan
Capacity
Building

Pemerintah
Daerah

KPwDN
BPD / BPR
Pemain utama dan tuan rumah di
daerah
Pionir penurunan Sk Bunga Kredit
Mikro

Mapping sektor
unggulan & industri
kreatif daerah
Pengembangan
model bisnis

KEMENTERIAN YANG MELAKUKAN INISIATIF


PROGRAM
KEUANGAN
INKLUSIFINKLUSIF
KEMENTERIAN
PROGRAM
KEUANGAN

38

KETERLIBATAN BANK INDONESIA DALAM


FORA INTERNASIONAL
No.

Organisasi
Internasional

Tahun
Partisipasi
2010

1.
2.
2010

Peran BI

Co-chair Standard Setting Bodies Sub-Group of the


Global Partnership on Financial Inclusion (GPFI)
Laporan monitoring & masukan perkembangan
Financial Inclusion di Indonesia (berkala)
Knowledge and experience sharing
SMEs working group
Host APEC 2013- Workshop on Financial Inclusion

2011

Leadership in Financial Inclusion Inisiative


SMEs working group

4.

2011

BI ikut dalam program Indonesia Financial Sector


Strengthening Trust Fund (IFSS TF) dan Financial
Inclusion Support Framework (FISF) WorldBank

5.

2011

BI sebagai advisory board OECD/INFE (International


Network on Financial Education)

6.

2010

3.

BI sebagai anggota Steering Committee (2013-2015)


Ikut serta dalam komitmen Maya Declaration
Co-chair SMEs working group
Anggota Financial Inclusion Data dan Mobile Financial
39
Services working group.

G20 - GLOBAL PARTNERSHIP ON FINANCIAL INCLUSION


(Sejak Tahun 2010)
Bekerjasama dengan the Alliance for Financial Inclusion (AFI), the Consultative Group to
Assist the Poor (CGAP), and the International Finance Corporation(IFC), G20
meluncurkan a Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI) yang menyediakan
koordinasi yang terintegrasi dan pelaksanaan Financial Inclusion Action Plan.
GPFI akan menyediakan tempat untuk peer learning, knowledge-sharing, policy
advocacy dan koordinasi keuangan inklusif.
KOMITMEN
- Setiap anggota G20 berkomitmen untuk melaksanakan the G20 Principles for
Innovative Financial Inclusion.
- Bank Indonesia terpilih sebagai Co-Chair Sub Group the G20 Principles dan Standard
Setting Bodies (SSBs)

PROGRESS
Indonesia menggunakan G20 Principles sebagai pedoman program. Prinsip-prinsip ini
dimasukkan dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif.
40

APEC- FINANCIAL INCLUSION INITIATIVE


(Sejak Tahun 2010)
KOMITMEN

Mempersiapkan Pedoman Pelaksanaan Program Keuangan Inklusif melalui


survei dan edukasi keuangan, yang akan dijadikan acuan oleh Pemerintah
bekerjasama dengan lembaga domestik.
PROGRESS
Bank Indonesia telah melaksanakan survei financial literacy (2006 & 2012) dan
melaksanakan edukasi keuangan untuk pelajar di 7 provinsi (156 sekolah pilot
project) dan TKI (2011-2013).
Bank Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan APEC 2013 dengan
menyelenggarakan workshop financial inclusion.

41

ASEAN Financial Inclusion Initiative


(Sejak Tahun 2011)
KOMITMEN
Indonesia sebagai pimpinan ASEAN pada tahun 2011 memberikan komitmen untuk
fokus dalam financial inclusion.

PROGRESS
Bank Indonesia bekerjasama dengan Kemenkeu menyelenggarakan The 1st ASEAN
Conference on Financial Inclusion di Jakarta pada tanggal 27-28 Juni 2012. Adapun
tujuan dari acara ini adalah sebagai berikut:
Berbagi pengalaman dan pengertian umum mengenai Strategi Nasional Keuangan

Inklusif.
Mendapatkan best practices dan tantangan dari berbagai negara dalam

melaksanakan financial inclusion.


Kemungkinan untuk pembentukan the ASEAN Financial Inclusion Forum

42

OECD - INTERNATIONAL NETWORK FOR FINANCIAL


EDUCATION/INFE (Sejak Tahun 2011 )
Bank Indonesia terpilih sebagai Ketua Ahli dalam Subgroup Financial Education and Inclusion of
the OECD International Network on Financial Education (INFE)
The G20 Mexican Presidency sangat mendukung pengembangan High-level Principles on National
Strategies for Financial Education. Dukungan ini dipertegas dalam G20 Finance Ministers and
Central Bank Governors meeting pada bulan Februari 2012.

KOMITMEN
Pembentukan Strategi Nasional Keuangan Inklusif
PROGRESS
Strategi Nasional Keuangan Inklusif telah dibentuk dibawah SNKI dan telah
diluncurkan pada tanggal 27 Juni 2012.
Tahun 2013 tengah dibentuk Komite Nasional Keuangan Inklusif.

43

AFI - MAYA DECLARATION


(Sejak Tahun 2011)
KOMITMEN
Bertujuan memperluas akses pembiayaan bagi unbanked people melalui kegiatan
pengembangan & implementasi terobosan program inisiatif.
Meliputi 4 kegiatan inisiatif:

Financial Identity Number (FIN)


Financial Education Program
Basic Savings Account (TabunganKu)
Digital Financial Services

44

TERIMA KASIH
45

Anda mungkin juga menyukai