Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH INDIVIDU

BIOLOGI SEL
TEKNIK PLASMIDE
(dna rekombinan)

Oleh :
RINTO ADITYA / D1A141029

Perihal untuk memenuhi nilai tugas makalah biologi sel

FAKULTAS MIPA-FARMASI
UNIVERSITAS AL-GHIFARI
BANDUNG
2015

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Ilahi, karena dengan usaha serta izin dan
kehendak-Nya lah saya bisa menyusun dan menyelesaikan tugas mata kuliah BIOLOGI SEL ini.
Seperti yang kita tahu, pembelajaran BIOLOGI SEL adalah mateteri yang membahas berbagai
hal didalam tubuh kita (sel). Adapun tujuan pembelajaran ini diharapkan pembeca (mahasiswa)
mampu memahami konsep sel, membedakan struktur sel organisme prokariot, eukariotik, virus
viroid dan prions serta dapat menjelaskan bagaimana mikroskop bermanfaat untuk mempelajari
sel.
Dalam rangka menyelesaikan tugas ini saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
dosen BIOLOGI SEL yaitu Ibu Irma Irawati M.Si.,Apt. yang telah membimbing saya dalam
mata kuliah ini.
Mohon maaf jika banyak terdapat kesalahan dalam penyajian makalah ini, yang baik
datangnya dari Allah dan yang buruk datangnya dari saya sendiri. Kritik dan saran yang
membangun dari Ibu serta pembaca lainya sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini
akhir kata saya ucapkan terima kasih, wasalam.

Bandung,

januari 2015

Penulis

Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................................................................. 2
Daftar Isi...................................................................................................................... 3
Bab I............................................................................................................................ 1
Pendahuluan................................................................................................................. 1
1.1

Latar belakang...................................................................................................................1

1.2

Rumusan masalah.............................................................................................................1

1.3

Tujuan...............................................................................................................................2

1.4

Manfaat.............................................................................................................................2

Bab II.......................................................................................................................... 3
Pembahasan.................................................................................................................. 3
2.1

Definisi DNA Rekombinan...............................................................................................3

2.2

Teknologi DNA Rekombinan............................................................................................4

1)

Enzim seluler/Cellular Enzymes.......................................................................................5

2)

Vektor natural/ Natural Vectors.........................................................................................5

3)

Teknik menggabung/ menyambung DNA dengan menggunakan enzim ligase................7

4)

Teknik memasukkan DNA kedalam sel hidup (vektor)....................................................7

5)

Vektor berkembang dengan seleksi DNA yang direkaya..................................................8

2.3

Manfaat Teknologi DNA Rekombinan.............................................................................9

1)

Bidang industry.................................................................................................................9

2)

Bidang pertanian...............................................................................................................9

3)

Bidang peternakan...........................................................................................................10

4)

Bidang kedokteran..........................................................................................................10

Bab III....................................................................................................................... 11
Penutup...................................................................................................................... 11
3.1

Kesimpulan.....................................................................................................................11
2

3.2

Saran................................................................................................................................11

Daftar Pustaka............................................................................................................. 12

Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar belakang


Kemajuan dibidang teknologi saat ini sudah berkembang sangat pesat, banyak penemuan
baru tentang biologi molekular, diantaranya yaitu adanya sistem kloning. Sistem kloning itu
sendiri merupakan suatu proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama identik
secara genetik. Pada hewan atau tumbuhan tertentu pengkloningan terbentuk secara alami
yaitu kebiasaan proses hewan atau tumbuhan bereproduksi aseksual. Sedangkan dalam
bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel atau organisme.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan tersebut, muncullah ilmu yang mempelajari
mengenai pembentukan kombinasi materi genetik yang baru dengan cara penyisipan
molekul DNA ke dalam suatu vektor sehingga memungkinkannya untuk terintegrasi dan
mengalami perbanyakan dalam suatu sel organisme lain yang berperan sebagai sel inang
yang dikenal sebagai teknologi DNA rekombinan atau biasa disebut rekayasa genetika.
Teknologi ini memungkinkannya diperolehnya suatu produk dengan sifat tertentu dalam
waktu lebih cepat dan jumlah lebih besar daripada produksi secara konvensional serta
memadukan sifat dari dua jenis organisme yang berbeda (organisme transgenik) dan lainlain.
Untuk lebih jelas mengenai DNA rekombinan, akan di bahas pada pembahasan makalah ini.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
o Apakah yang dimaksud DNA rekombinan ?
o Bagaimanakah teknik/tahapan teknologi DNA rekombinan ?
o Apakah manfaat dari teknologi DNA rekombinan ?
1.3 Tujuan
1

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :


o Untuk mengetahui pengertian dari DNA rekombinan.
o Untuk mengetahui teknik yang digunakan dalam teknologi DNA rekombinan
o Untuk mengetahui manfaat dari teknologi DNA rekombinan.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
o Bagi mahasiswa dapat melatih keterampilan dan kemampuan dalam membuat karya
tulis ilmiah
o Bagi pembaca dapat menambah sumber informasi tentang teknologi DNA
rekombinan

Bab II
Pembahasan

2.1 Definisi DNA Rekombinan


Menurut Cohen dan Boyer (1980: DNA rekombinan (rDNA) adalah bentuk DNA buatan
yang dibuat dengan menggabungkan dua atau lebih sekuens yang tidak akan biasanya terjadi
bersama-sama. Dalam hal modifikasi genetik, itu adalah diciptakan melalui pengenalan
DNA yang relevan ke dalam DNA organisme yang ada, seperti plasmid bakteri, untuk kode
untuk atau mengubah sifat berbeda untuk tujuan tertentu, seperti resistensi antibiotik (News
Medical.Net).
Robert (2009) mengatakan bahwa DNA rekombinan adalah DNA yang mengalami
perubahan karena penyisipan suatu sekuens deuksinukleotida yang sebelumnya tidak
terdapat dalam molekul DNA yang sudah ada dengan cara enzimatik atau kimiawi.
Rekayasa genetika adalah serangkaian teknik untuk memodifikasi dan merekomendasi gen
dari berbagai organisme yang berbeda yang juga disebut teknologi DNA rekombinan.
Teknologi yang dikenal sebagai teknologi DNA rekombinan, atau dengan istilah yang
lebih populer rekayasa genetika, ini melibatkan upaya perbanyakan gen tertentu di dalam
suatu sel yang bukan sel alaminya sehingga sering pula dikatakan sebagai kloning gen.
Banyak definisi telah diberikan untuk mendeskripsikan pengertian teknologi DNA
rekombinan. Salah satu di antaranya, yang mungkin paling representatif, menyebutkan
bahwa teknologi DNA rekombinan adalah pembentukan kombinasi materi genetik yang baru
dengan cara penyisipan molekul DNA ke dalam suatu vektor sehingga memungkinkannya
untuk terintegrasi dan mengalami perbanyakan di dalam suatu sel organisme lain yang
berperan sebagai sel inang. Rekayasa genetika dapat memberikan hasil yang sangat
menguntungkan. Sebagai contoh pasien yang menderita diabetes tidak mampu membentuk
hormon insulin untuk mengatur kadar gula dalam darah. Oleh karena itu, pasien
membutuhkan suntikan insulin sebagai tambahan. Dengan teknik rekayasa genetika, para

peneliti berhasil memaksa mikroorganisme (bakteri) untuk membentuk insulin yang mirip
dengan insulin manusia (suryo, 2001).
2.2 Teknologi DNA Rekombinan
Teknologi DNA rekombinan merupakan teknik kejuruteraan genetik yang melibatkan
penggunaan DNA rekombinan - yaitu DNA yang menggabungkan maklumat genetik dua
species organisme yang berlainan. Jika gen-gen ini digabungkan dalam sel telur atau sel
sperma supaya maklumat genetik ini boleh diturunkan kepada progeni, maka hasil daripada
gabungan ini dinamakan organisme transgenik.
Penghasilan DNA rekombinan melibatkan tiga proses:
o Manipulasi DNA in vitro (luar sel organisma)
o Gabungan, atau rekombinasi DNA sesuatu organisma dengan DNA bakteria dalam
plasmid atau bakteriofak
o Pengklonan, atau teknik untuk mereplikasi progeni yang membawa DNA
rekombinan.
Proses-proses diatas pertama kali dilakukan oleh Paul Berg dan A.D. Kaiser pada tahun
1972. Mereka berjaya memasukkan DNA prokariot kedalam bakteria, kemudian oleh S.N.
Cohen dan Herbert Boyer yang berjaya menggabungkan DNA organisme eukariot bersama
plasmid bakteria.
Komponen yang digunakan dalam teknik DNA rekombinan diantaranya enzim restriksi
untuk memotong DNA, enzim ligase untuk menyambung DNA dan vektor untuk
menyambung dan mengklonkan gen di dalam sel hidup, transposon sebagai alat untuk
melakukan mutagenesis dan untuk menyisipkan penanda, pustaka genom untuk menyimpan
gen atau fragmen DNA yang telah diklonkan, enzim transkripsi balik untuk membuat DNA
berdasarkan RNA, pelacak DNA atau RNA untuk mendeteksi gen atau fragmen DNA yang
diinginkan atau untuk mendeteksi klon yang benar. Vektor yang sering digunakan diantarnya
plasmid, kosmid dan bakteriofag. Enzim restriksi, digunakan untuk memotong DNA. Enzim
restriksi mengenal dan memotong DNA pada sekuens spesifik yang panjangnya empat
sampai enam pasang basa. Enzim tersebut dikenal dengan nama enzim endonuklease
restriksi.

Ada lima bagian terpenting yang selalu digunakan dalam rekayasa genetika yaitu sebagai
berikut :
1) Enzim seluler/Cellular Enzymes
Enzim yang dipakai dalam memanipulasi DNA diantaranya adalah :
a. Enzim Endonuklease, yaitu enzim yang mengenali batas-batas sekuen nukleotida
spesifik dan berfungsi dalam proses restriction atau pemotongan bahan-bahan
genetik. Penggunaan enzim ini yang paling umum antara lain pada sekuen
palindromik. Enzim ini dibentuk dari bakteri yang dibuat sedemikian rupa sehingga
dapat menahan penyusupan DNA, seperti genom bacteriophage.
b. DNA polimerisasi, yaitu enzim yang biasa dipakai untuk meng-copy DNA. Enzim
ini mengsintesis DNA dari sel induknya dan membentuk DNA yang sama persis ke
sel induk barunya. Enzim ini juga bisa didapatkan dari berbagai jenis organisme,
yang tidak mengherankan, karena semua organisme pasti harus meng-copy DNA
mereka.
c. RNA polimerisasi yaitu enzim yang berfungsi untuk membaca sekuen DNA dan
mengsintesis molekul RNA komplementer. Seperti halnya DNA polimerisasi, RNA
polimerisasi juga banyak ditemukan di banyak organisme karena semua organisme
harus merekam gen mereka.
d. DNA ligase merupakan suatu enzim yang berfungsi untuk menyambungkan suatu
bahan genetik dengan bahan genetik yang lain. Contohnya saja, enzim DNA ligase
ini dapat bergabung dengan DNA atau RNA dan membentuk ikatan phosphodiester
baru antara DNA atau RNA yang satu dengan lainnya.
e. Reverse transcriptases adalah enzim yang berfungsi membentuk blue-print dari
molekul RNA membentuk cDNA (DNA komplementer). Enzim ini dibuat dari virus
RNA yang mengubah genom RNA mereka menjadi DNA ketika mereka menginfeksi
inangnya. Enzim ini biasa dipakai ketika bertemu dengan gen eukariotik yang
biasanya terpisah-pisah menjadi potongan kecil dan dipisahkan oleh introns dalam
kromosom.

2) Vektor natural/ Natural Vectors


Sebagai salah satu cara untuk memanipulasi DNA di luar sel, para ilmuwan dalam
bioteknologi harus bisa membuat suatu tempat yang keadaannya stabil dan cocok
dengan tempat DNA yang dimanipulasi. Sekali lagi, alam telah memberikan solusi dari
masalah ini. Vektor disini bisa diartikan sebagai alat yang membawa DNA ke dalam sel
induk barunya. Agar suatu metode dalam rekayasa genetika dianggap berhasil, di dalam
vektor, DNA hasil rekombinan seharusnya benar-benar hanya dibawa setelah
sebelumnya DNA rekombinan digabungkan dengan DNA vektor melalui enzim ligase.
Namun di dalam vektor, DNA rekombinan tidak termutasi lagi membentuk DNA dengan
sifat baru. Contoh dari vektor natural dari alam adalah plasmid dan virus atau
bacteriophage (Witarto, 2005).
Adapun teknik pembuatan DNA rekombinan adalah sebagai berikut:
a. Teknik mengisolasi DNA
Isolasi DNA yang diawali dengan melakukan perusakan serta penghilangan dinding
sel. Dalam proses ini dapat dilakukan secara mekanis ataupun dengan cara enzimatis.
Setelah perusakan sel telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah pelisisan sel hal
ini dapat dilakukan dengan menggunakan buffer nonosmotik, serta deterjen yang
kuat seperti triton X-100 atau dengan sodium dodesil sulfat (SDS). Remukan sel
yang diakibatkan oleh lisisnya sel dibuang dengan melakukan sentrifugasi sehingga
bias dibedakan antara bagian yang rusak serta organel target yang pada akhirnya
didapatlkan DNA yang nantinya dilakukan pemurnian dengan penambahan amonium
asetat dan alcohol.
b. Teknik memotong DNA dengan menggunakan enzim retriksi endonuklease
Pemotongan molekul DNA, baik genomik maupun plasmid dilakukan dengan enzim
restriksi Ada dua macam enzim restriksi yaitu enzim restriksi tipe I dan enzim
restriksi tipe II.
Enzim restriksitipe II mempunyai sifat-sifat umum yang penting sebagai berikut:
o Mengenali urutan tertentu sepanjang empat hingga tujuh pasang basa di
dalam molekul DNA.
o Memotong kedua
untai molekul DNA di tempat tertentu pada atau di dekat tempat
pengenalannya.
c. menghasilkan fragmen-fragmen DNA dengan berbagai ukuran dan urutan basa.
6

Berdasarkan tempathasil pemotongan, fragmen-fragmen DNA memiliki dua macam


ujung yaitu:
o Ujung lengket (sticky end) atau ujung kohesif, terjadi jika tempat
pemotongan pada kedua untai DNA terpisah sejauh beberapa pasang basa,
sehingga menghasilkan fragmen-fragmen dengan ujung 5 yang runcing
karena masing-masing untai tunggalnya menjadi tidak sama panjang. Dua
fragmen DNA dengan ujung yang runcing akan mudah disambungkan satu
samalain.
o Ujung tumpul (blunt end), terjadi jika tempat pemotongan DNA pada posisi y
ang sama. Kedua fragmen hasil pemotongannya akan mempunyai ujung 5
yang tumpul karena masing-masing untai tunggalnya sama panjangnya.
Penyatuan dua fragmen DNA ujung tumpul sulit dilakukan sehingga
memerlukan perlakuan tambahan, misalnya pemberian molekul linker,
molekuladaptor, atau penambahan enzim deoksinukleotidil transferase.
3) Teknik menggabung/ menyambung DNA dengan menggunakan enzim ligase
Tahap selanjutnya adalah penyambungan molekul DNA. Ada tiga cara yang dapat
digunakan

untuk

meligasi

fragmen-fragmen DNA secara in vitro.

Pertama, ligasi

menggunakan enzim DNA ligase daribakteri. Kedua, ligasi menggunakan DNA


ligase dari sel-sel E. coli yang telah diinfeksi dengan bakteriofag T4 atau lazim disebut
sebagai enzim T4 ligase. Ketiga yaitu pemberian enzim deoksinukleotidil transferase
untuk menyintesis untai tunggal

homopolimerik 3.

Suhu optimum

bagiaktivitas

DNA ligase sebenarnya 37C. Akan tetapi, pada suhu ini ikatan hydrogen yang secara
alami terbentuk di antara ujung-ujung lengket akan menjadi tidak stabil dan kerusakan
akibat panas akanterjadi pada tempat ikatan tersebut. Oleh karena itu, ligase biasanya
dilakukan pada suhu antara 4dan 15C dengan waktu

inkubasi

(reaksi)

yang

diperpanjang (sering kali hingga semalam).


4) Teknik memasukkan DNA kedalam sel hidup (vektor)
Setelah tahap penyambungan

molekul.

DNA,

dilakukan analisis terhadap

hasil

pemotongan DNA genomikdan DNA vektor serta analisis hasil ligasi molekul molekul
DNA tersebut.menggunakan teknikelektroforesis. Jika hasil elektroforesis menunjukkan
7

bahwa fragmen-fragmen DNA genomik telahterligasi dengan baik pada DNA vector
sehingga terbentuk molekul DNA rekombinan, campuran reaksiligasi dimasukkan ke
dalam sel inang agar dapat diperbanyak dengan cepat. Tahap memasukkan campuran
reaksi ligasi ke dalam sel inang dinamakan transformasi karena sel inangdiharapkan
akan mengalami perubahan sifat tertentu setelah dimasuki molekul DNA rekombinan.
5) Vektor berkembang dengan seleksi DNA yang direkaya
Tahap selanjutnya adalah seleksi transforman dan seleksi rekombinan. Oleh
karena DNA yang dimasukkan ke dalam sel inang bukan hanya DNA rekombinan,
maka kita

harus

melakukan

seleksi

untuk

memilih

sel

inang

transforman

yang membawa DNA rekombinan. Selanjutnya, di antara sel-seltransforman yang


membawa DNA rekombinan masih harus dilakukan seleksi untuk mendapatkan sel
yang DNA rekombinannya membawa fragmen sisipan atau gen yang diinginkan. Pada
dasarnya ada tigakemungkinan yang dapat terjadi setelah transformasi dilakukan, yaitu:
a. Sel inang tidak dimasuki DNA apa pun atau berarti transformasi gagal.
b. Sel inang dimasuki vektor religasi atau berarti ligasi gagal, dan
c. Sel inang dimasuki vektor rekombinan dengan/tanpa fragmen sisipan atau gen
yang diinginkan.
Seleksi sel rekombinan yang membawa fragmen yang diinginkan dilakukan dengan
mencari fragmen tersebut menggunakan fragmen pelacak (probe), yang pembuatannya
dilakukan

secara

invitro menggunakan teknik

reaksi polimerisasi

berantai atau

polymerase chain reaction (PCR). Pelacakan fragmen yang diinginkan antara lain dapat
dilakukan melalui cara yang dinamakan hibridisasi koloni (Tjahjoleksono, 2009).

Transfer DNA atau perpindahan DNA ke dalam bakteri dapat melalui tiga cara yaitu:
1. Transformasi
Transfer DNA yang umumnya berasal dari satu sel bakteri ke dalam sel yang berbeda.
Prosesnya adalah ketika sebuah sel bakteri pecah atau lisis maka DNA sirkular akan
terlepas ke lingkungan. Efisiensi transformasi bergantung pada kompetensi sel.
2. Konjugasi
Merupakan pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak
sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang
berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
3. Transduksi
Transfer materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lainnya dengan menggunakan virus
bakteri sebagai vektor. Transfer ini menggunakan prinsip dasar dari galur donor yang
menyediakan DNA bagi galur resipien. Perbedaan utamanya dengan transfer DNA
lainnya adalah DNA ditransfer melalui perantaraan bakteriofag.

2.3 Manfaat Teknologi DNA Rekombinan


Berbagai penelitian tentang DNA rekombinan banyak gunakan dan dimanfaatkan dalam
berbagai bidang, diantaranya :
1) Bidang industry
Penelitian rekayasa genetika di bidang industry sedang meningkat dengan cepat.
Berbagai usaha yang telah giat dilakukan misalnya :
o Menciptakan bakteri yang dapat melarutkan logam-logam langsung dari dalam
bumi
o Menciptakan bakteri yang dapat menghasilkan bahan kimia
o Mencipatkan bakteri yang dapat menghasilkan bahan mentah kimia seperti etilen
yang diperlukan untuk pembuatan plastic

2) Bidang pertanian
Beberapa manfaat rekayasa genetika dalam bidang pertanian diantaranya adalah:
o Mengganti pemakaian pupuk nitrogen yang banyak dipergunakan tapi mahal
harganya, oleh fiksasi nitrogen secara alamiah. Bakteri tanah Rhizobium sp dapat
mengadakan infeksi ke dalam akar dari tanaman family Leguminosae. Infeksi ini
menghasilkan bintil akar dan bakteri yang terdapat di dalamnya dapat mengikat
zat lemas bebas dari udara untuk di ubahnya menjadi nitrogen yang dapat
diambil dan digunakan oleh tanaman tersebut.
o Teknik rekayasa genetika mengusahakan tanaman-tanaman (terutama yang
mempunyai arti ekonomi) yang tidak begitu pekah terhadap penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, jamur dan cacing.
o Mengusahakan tanaman-tanaman yang mampu menghasilkan peptisida sendiri.
3) Bidang peternakan
o Telah diperoleh vaksin-vaksin untuk melawan penyakit mencret ganas yang
dapat mematikan anak-anak babi
o Sudah dipasarkan vaksin yang efektif terhadap penyakit kuku dan mulut, yaitu
penyakit ganas dan sangat menular pada sapi, domba, kambing, rusa dan babi
4) Bidang kedokteran
o Gen-gen bagi beberapa protein yang dibutuhkan dalam bidang kedokteran yang
dibutuhkan dalam bidang kedokteran yaitu pembuatan insulin manusia oleh
bakteri Eschrechia coli untuk pengobatan penyakit diabetes (Wikipedia.org).

10

Bab III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada makalah ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. DNA rekombinan adalah DNA yang mengalami perubahan karena penyisipan suatu
sekuens deuksinukleotida yang sebelumnya tidak terdapat dalam molekul DNA yang
sudah ada dengan cara enzimatik atau kimiawi.
2. Komponen yang terlibat dalam Dna rekombinasi yaitu Enzim restriksi untuk memotong
DNA, DNA polymerase, enzim ligase, enzim DNA ligase, Vektor untuk menyambung
dan mengklonkan gen di dalam sel hidup, Transposon, Pustaka genom, Enzim
transkripsi balik, Pelacak DNA atau RNA.
3. Tahapan-tahapan teknologi DNA rekombinan adalah isolasi DNA kromosom yang akan
diklon, pemotongan molekul DNA menjadi sejumlah fragmen dengan berbagai ukuran,
isolasi DNA vektor, penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor untuk menghasilkan
molekul DNA rekombinan, transformasi sel inang menggunakan molekul DNA
rekombinan, reisolasi molekul DNA rekombinan dari sel inang, dan analisis DNA
rekombinan.

3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaannya dan informasinya pun terbatas. Oleh
karena itu, penyusun menyarankan agar pembaca mencari literature lain yang membahas
mengenai judul dari makalah ini.

Daftar Pustaka

11

Copyright 2000, W. H. Freeman and Company. Molecular Cell Biology. 4th edition.
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK21498/) (diakses 7 April 2015)

Davies LA, Hannavy K, Davies N, Pirrie A, Coffee RA, Hyde SC, Gill DR. 2005.
Electrohydrodynamiccomminution: a novel technique for the aerosolisation of plasmid DNA.
(http://www.cfgenetherapy.org.uk/publications/publication/243). (diakses 7 April 2015)

Gene

Therapy

Review.

2012.

Guide

to

Plasmid

DNA

Transfection.

(http://www.genetherapyreview.com/gene-therapy-technology/gene-transfer-vectors/non-viralvectors/147-dna-transfection). (diakses 7 April 2015)

Arunugale.

2014.

ISOLATION

AND

PURIFICATION

OF

PLASMID

DNA.

(http://www.authorstream.com/Presentation/arunugale-1818050-isolation-purification-plasmiddna/) (diakses 8 april 2015)

http://www.zymoresearch.com/dna/plasmid-dna-purification/zyppy-plasmid-miniprep-kit
(diakses 8 april 2015)

http://www.iiuedu.eu/press/journals/sds/SDS_2010/DSC_Article3.pdf (diakses 8 april 2015)

12

Indeks BIOLOGI SEL


B

biologi molekular........................................1
D

memanipulasi DNA..................................5, 6
modifikasi genetik........................................3

DNA organisme.......................................3, 4

sel organisme........................................i, 1, 3
sistem kloning..............................................1
suntikan insulin............................................3

enzim restriksi..........................................4, 6

13

Anda mungkin juga menyukai